Atelier Sophie 2: The Alchemist of the Mysterious Dream
GUST
Koei Tecmo
25 Februari 2022
PS4, Switch, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
11 GB
Rp 970.000 (Standard)
Rp 1.126.000 (Deluxe)
Rp 1.760.000 (Ultimate)
Angka 2 bukanlah sebuah tradisi yang dipegang teguh oleh Koei Tecmo dan GUST untuk serial JRPG andalan mereka, Atelier. Karena meskipun dirilis hampir setiap tahun, biasanya mereka selalu menghadirkan sosok protagonis baru pada setiap serinya Namun, melihat kesuksesan Atelier Ryza dan sekuelnya yang begitu meroket, keyakinan mereka pun akhirnya runtuh dan memutuskan untuk mengembangkan sekuel dari salah satu seri paling populer, Atelier Sophie.
Jika pada seri sebelumnya, wilayah Jepang selalu mendapatkannya beberapa bulan lebih dulu dari wilayah barat, kini Atelier Sophie 2: The Alchemist of the Mysterious Dream menjadi seri Atelier pertama yang bisa dirilis serentak di seluruh dunia tanpa ada jeda waktu yang memisahkannya. Apakah petualangan baru Sophie ini bisa meneruskan kesuksesan Ryza?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Setelah meninggalkan kota tempat tinggalnya Kirchen Bell, Sophie dan Plachta yang bersiap mengarungi petualangan baru menemukan pohon besar nan misterius. Pohon ini sangat mirip dengan pohon yang dilihat Plachta dalam mimpinya. Ketika mereka mendekati pohon tersebut, tiba-tiba saja keduanya terhisap dalam pusaran aneh.
Sophie pun terpisah dari Plachta dan terbangun di dunia baru bernama Erde Wiege. Tak lama kemudian, Sophie mendengar tentang keberadaan seorang alchemist bernama Plachta yang tinggal di pinggir kota. Meskipun bernama sama, ternyata Plachta yang satu ini adalah orang yang berbeda dengan Plachta yang Sophie kenal.
Sebenarnya, apa dunia Erde Wiege ini?
Di mana kah keberadaan Plachta setelah terpisah dari Sophie?
Temukan jawabannya dengan memainkan Atelier Sophie 2: The Alchemist of the Mysterious Dream!
Gameplay
Menempatkan dirinya sebagai sekuel, Atelier Sophie 2 melanjutkan petualangan Sophie yang kini telah berhasil menjadi seorang Alchemist. Game ini menceritakan apa yang terjadi pada Sophie dan Plachta sebelum mereka muncul di Atelier Firis. Jadi, secara kronologis, game ini berada di antara Atelier Sophie pertama dan Atelier Firis.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Exploration
Game kedua ini mengambil latar tempat yang sama sekali berbeda dari prekuelnya, karena di sini Sophie berpetualang ke dunia lain bernama Erde Wiege. Jadi, Anda tidak akan menemukan tempat atau kota yang dari game sebelumnya seperti Kirchen Bell, misalnya.
Pola petualangannya sendiri sudah tidak lagi berkutat pada pencarian ingatan Plachta karena dalam game ini yang hilang bukan lagi ingatan, melainkan karakter Plachta itu sendiri. Pencarian Plachta dimulai setelah Sophie yang terbaring lemah ditolong oleh Alette dan kakaknya, Pirka.
Mereka membawa Sophie menuju kota Roytale dan menjelaskan apa itu dunia Erde Wiege. Dan di kota inilah Sophie bertemu dengan Plachta yang ternyata punya tampilan yang berbeda dari yang ia kenal. Plachta dari dunia Erde Wiege bukanlah buku atau boneka yang dimasukkan jiwa, melainkan seorang Alchemist yang punya Atelier sendiri. Selama berada di kota Roytale, Atelier milik Plachta inilah yang akan menjadi markas Sophie dan teman-temannya.
Developer menambahkan fitur agar Anda bisa memperbesar ukuran peta untuk diletakkan di tengah layar secara transparan. Sekilas, fitur ini tampak sederhana, tetapi menurut kami, ia cukup efektif sebagai sistem navigasi untuk mengarahkan Anda sampai pada titik tujuan.
Selama berada di kota, Anda bisa mengunjungi tempat bernama Crystal Sparke Pavilion yang mirip dengan bar, untuk menerima request dari lewat Kati. Dengan menyelesaikan request-request ini, nantinya reputasi Sophie akan naik untuk bisa menerima request yang lebih menantang dengan hadiah yang lebih menarik. Lalu, Anda juga bisa mengunjungi toko milik Pirka yang bisa mengisi kembali atau menggandakan item. Keduanya sangat berguna untuk menunjang proses sintesis item yang lebih baik.
GUST mengubah sistem World Map dari prekuelnya yang kini menggunakan pendekatan yang mirip dengan Ryza 2, di mana setiap tempat yang ada memiliki cabang tersendiri dan Anda bisa melakukan Fast Travel kapanpun Anda inginkan. Akan tetapi, untuk mengaktifkan titik Fast Travel-nya sendiri, Anda harus menyentuh kristal biru dari tempat-tempat tersebut.
Seperti tradisi game Atelier lainnya, selama proses eksplorasi, Anda bisa menemukan berbagai sumber bahan baku yang nantinya berguna untuk proses Synthesis. Mekanisme untuk mengumpulkan bahan baku di game ini dibuat mirip dengan seri Ryza, di mana Anda akan dibekali beberapa jenis peralatan seperti tongkat, arit, kapak dan lainnya untuk menghancurkan objek sekitarnya. Setiap peralatan punya level yang bisa Anda upgrade agar bisa menghasilkan item yang berbeda dan berkualitas.
Proses pengumpulan bahan baku di game ini juga mendapatkan improvisasi dengan menghadirkan beberapa jenis mini-game sehingga membuatnya kian menarik. Jika Anda menggunakan peralatan yang tepat pada titik tertentu, Anda akan dibawa menuju mini-game yang nantinya menentukan kualitas dari bahan baku yang Anda dapatkan. Ada mini-game memancing yang mengharuskan Anda menangkap ikan, lalu ada juga mini-game melontarkan ketapel, di mana Anda harus menembak target dalam batas waktu tertentu.
Salah satu fitur baru yang diimplementasi dalam game ini adalah kemampuan untuk mengatur cuaca di beberapa tempat tertentu dengan cara menyentuh kotak cuaca yang nantinya akan mempengaruhi wilayah tersebut. Perubahan cuaca ini memberikan lapisan teka-teki baru yang berimplikasi pada jenis musuh, bahan baku atau jalan yang bisa Anda lalui pada cuaca tertentu. Sebagai contoh, jika pada keadaan panas, ada sebuah danau yang tidak bisa dilewati, Anda harus mengubah cuaca menjadi musim dingin agar salju turun dan membuat danau tersebut membeku, sehingga bisa diinjak menjadi jalanan.
Battle
Pada dua game terakhir garapannya, yaitu Atelier Ryza 2 dan Blue Reflection: Second Light, GUST sudah menerapkan sistem pertarungan Semi Turn-based di mana waktu akan terus berjalan secara real-time, meskipun karakter Anda sudah mencapai gilirannya untuk diberi perintah. Awalnya, kami pikir game ini juga akan memodernisasinya dengan menerapkan sistem serupa, akan tetapi ternyata game ini tidak menggunakan sistem tersebut dan kembali ke gaya lamanya.
Pertarungan akan terjadi ketika karakter Anda menyentuh monster yang ada di field. Transisinya sendiri terjadi secara seamless tanpa melewati layar loading. Sistem pertarungan dalam game ini diberi nama Multi-Link Turn-Based Battle. Sekilas, ia terlihat mirip dengan gaya Turn-based klasik, di mana Anda dapat memberikan perintah kepada karakter yang bersangkutan ketika gilirannya tiba, lalu akan dieksekusi sesegera mungkin setelah perintah dikonfirmasi oleh pemain. Namun, tidak seperti game lainnya yang terkadang ada saja karakter yang hanya termenung duduk di bangku cadangan dan jarang dipakai, semua karakter party Anda bisa ikut bertarung bersama secara bergantian dalam satu pertarungan.
Di awal, Anda akan memulai petualangan tiga orang saja, yaitu Sophie, Alette dan Plachta saja. Seiring berjalannya waktu, tiga orang lainnya Ramizel, Olias dan Diebold akan bergabung untuk memperkuat tim. Beberapa karakter seperti Alette lebih kuat dari sisi ofensif, sementara Plachta akan lebih fokus pada defensif, lalu setiap karakter memiliki elemen dan spesialisasinya masing-masing sehingga membuatnya lebih berguna di beberapa titik pertarungan. Anda dituntut untuk mengatur tim agar strategi berjalan dengan baik. Hal ini akan mulai terasa ketika Anda berhadapan dengan boss yang sangat berbeda dengan musuh biasa.
Dari total enam karakter playable yang tersedia, mereka akan terbagi ke dalam dua tim, yaitu Attack Team dan Back up Team, di mana tiap tim terdiri dari tiga orang. Attack Team akan aktif berada di layar untuk berhadapan dengan musuh secara langsung, sementara Back up Team akan bersembunyi di balik layar menunggu gilirannya.
Yang membuat pergantian karakter dalam pertarungan terasa menarik adalah pergantian bisa Anda picu baik saat menyerang maupun bertahan. Anda bisa mengaktifkan fitur bernama Twin Action untuk melakukan serangan kombinasi antara karakter dari Attack Team dan Back up Team, kemudian keduanya akan bertukar tim secara simultan.
Ketika ada karakter yang akan diserang oleh musuh, Anda juga bisa melakukan Support Guard untuk memanggil karakter yang berada di Back up Team agar melindungi sekaligus menggantikan karakter yang ditargetkan oleh musuh tersebut. Untuk mengaktifkan dua aksi di atas, dibutuhkan Technical Points (TP) yang akan terisi sepanjang pertarungan.
Synthesis
Pada setiap seri Atelier, GUST selalu menghadirkan inovasi baru di bagian Syntesis karena ia selalu menjadi nyawa permainan dan daya tarik tersendiri dibanding JRPG lainnya. Syntesis adalah sebuah proses pembuatan item dengan menggabungkan beberapa bahan baku yang Anda dapatkan dari monster, field atau toko ke dalam kuali besar, sesuai dengan resep yang sudah tersedia.
GUST kembali menggunakan mini-game puzzle seperti Sophie pertama, di mana dari bahan baku yang sudah Anda pilih, ia akan membentuk kotak-kotak puzzle berisikan elemen dan efek yang berbeda-beda. Total ada lima elemen berbeda yang bisa Anda temukan dari setiap bahan baku, seperti api, es, angin, listrik dan cahaya.
Menariknya, kini bentuk kotak puzzle tersebut bisa diputar-putar sesuai keinginan Anda demi memenuhi papan yang ada. Jika Anda berhasil mengisi elemen yang benar dan memenuhi kotak kosong di atas papan itu, maka kualitas dari item yang dihasilkan akan semakin baik.
Setelah berhasil menciptakan satu item baru, Anda bisa membuka resep baru yang bersebelahan dengannya. Namun, untuk bisa mengetahui bahan baku yang dibutuhkan, Anda diharuskan untuk melakukan berbagai syarat seperti mengalahkan monster, mengumpulkan item, mengunjungi tempat tertentu dan sejenisnya.
Sophie bukanlah satu-satunya Alchemist dalam game ini, karena Plachta juga seorang Alchemist yang bisa melakukan Synthesis serupa dengannya. Ada item yang hanya bisa dibuat oleh Sophie, begitu pula dengan Plachta. Bahkan, ada juga item khusus yang hanya bisa dibuat ketika keduanya bersatu.
Sophie dan Plachta punya Level Syntesisnya masing-masing dan baru akan meningkat ketika Anda menggunakan salah satu dari mereka untuk proses sintesis. Hal inilah yang akan membuat Anda sedikit kesal karena jika Anda terlalu sering menggunakan satu karakter dan mengabaikan karakter lainnya, niscaya Anda akan kerepotan saat ada satu item khusus yang hanya bisa dibuat oleh satu karakter tertentu. Jika Anda sudah terlalu malas untuk memilih dan menyusun bahan baku di atas papan satu per satu, ada fitur otomatis yang bisa Anda gunakan, namun jeleknya kualitas item yang dihasilkan hanya berada di taraf yang pas-pasan.
Presentation
Visual
Tidak adil rasanya jika kami membandingkan visualnya dengan prekuel yang dirilis enam tahun lalu. Oleh karena itu, kami akan menggunakan Atelier Ryza 2 yang dirilis tahun lalu sebagai pembanding yang sepadan untuk game ini. Atelier Sophie 2 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari presentasi visual, terutama di bagian teknik pencahayaan yang kini terasa lebih dramatis.
Perubahan terbesar juga terjadi pada raut wajah karakter lebih ekspresif. Emosi yang dirasakan karakter kini terasa tersampaikan dengan baik berkat perubahan ini. Tekstur lingkungan dalam game ini juga mengalami perbaikan di mana lingkungannya kini terasa lebih kaya akan detail. Setiap bangunan, rerumputan hingga dungeon yang ada, kini semakin variatif dan tidak berulang seperti game Atelier sebelumnya.
Sayangnya, perbaikan dari sisi karakter dan tekstur lingkungan ini, justru tidak dibarengi dengan animasi pergerakan karakter dan desain monster yang masih menjadi penyakit lama serial ini. Dibanding game bertema anime lainnya, pergerakan karakter dalam game Atelier masih terasa terbatas dan kaku, bahkan pada sesi cutscene sekalipun. Selain itu, Anda juga akan berulang kali berjumpa dengan desain monster yang sama persis dari satu tempat ke tempat lain, yang hanya dibedakan berdasarkan warna saja.
Audio
Game ini mendapatkan lagu tema yang bagus untuk mengiringi video pembukanya. Lagu berjudul “Syndetos” ini dinyanyikan oleh penyanyi terkenal dari Jepang yang bernama Suzuyu, yang juga pernah mengisi lagu tema untuk anime Little Busters!. Dari sisi soundtrack sendiri, game ini masih setia memperdengarkan lagu-lagu bernada santai yang bisa menenangkan hati Anda.
Hal yang patut kami apresiasi dalam game ini adalah GUST berupaya ekstra untuk menghadirkan sulih suara di seluruh percakapan yang ada di game ini sehingga terasa lebih hidup. Sayangnya, tetap ada kekecewaan yang mendalam dari penggemar sulih suara berbahasa Inggris seperti kami. Entah alasan apa, mereka telah menghapus sulih suara berbahasa Inggris sejak Atelier Lydie & Suelle dan masih berlangsung hingga Sophie 2. Padahal, prekuelnya sendiri punya sulih suara Bahasa Inggris yang kualitasnya cukup baik. Kami hanya bisa berharap semoga saja suatu saat nanti ada DLC atau update yang bisa mengembalikan sulih suara berbahasa Inggris di game ini.
Value
Game sekuel sering kali mengharuskan Anda untuk memainkan seri prekuelnya terlebih dahulu agar bisa mendapatkan pengalaman yang maksimal. Untungnya, hal ini tidak berlaku pada game ini karena Anda bisa langsung lompat ke game ini tanpa harus memainkannya Atelier Sophie: The Alchemist of Mysterious Dream (2015). Hal ini dikarenakan developer telah menyiapkan ringkasan cerita berbentuk video berdurasi sekitar lima menit yang bisa Anda akses melalui menu utama sebelum memulai permainan. Fitur ini seharusnya juga diterapkan pada game-game sekuel lainnya karena selain membuat pemain baru bisa memahami konteks cerita, ia juga bisa menyegarkan kembali ingatan pemain lama yang sudah lupa dengan ceritanya.
GUST melakukan eksperimen yang cukup berisiko dalam game ini karena alih-alih memunculkan kembali karakter lawas seperti Ryza 2, mereka justru memperkenalkan banyak karakter baru seperti Plachta, Ramizel, Alette, Olias dan Diebold. Sebagai pemain seri prekuelnya, tentu saja ada rasa rindu dan penasaran terhadap karakter lawas seperti Monika, Oskar dan lain-lain. Namun, hal positifnya, Anda bisa menemukan suasana dan dunia baru sehingga mendapatkan pengalaman berbeda dari pendahulunya.
Conclusions
Atelier Sophie 2: The Alchemist of the Mysterious Dream adalah hadiah terindah untuk merayakan ulang tahun ke-25 dari franchise Atelier. Petualangan kedua Sophie meninggalkan kesan yang mendalam berkat cerita yang begitu menarik serta interaksi antar karakternya yang begitu intim. Hal inilah yang membuatnya layak untuk memenangkan hati Anda di bulan penuh cinta.
Terlepas dari statusnya sebagai game “berbudaya”, game ini menawarkan banyak perubahan positif di segala aspek. Melihat perkembangan game Atelier dalam beberapa tahun terakhir, kami cukup optimis bahwa seri selanjutnya bisa menjadi menjadi JRPG yang semakin diminati oleh gamer.
+ Cerita yang jelas dan menarik
+ Eksplorasi variatif
+ Pengaturan cuaca menambah tantangan
+ Sistem pertarungan yang dinamis
+ Sintesis item yang adiktif
+ Mini-game Gathering yang baru
+ Visual menawan
+ Lagu-lagu yang menenangkan jiwa
+ Fan-service tidak berlebihan
- Pemisahan level sintesis antara Sophie dan Plachta
- Misi sampingan yang masih repetitif
- Desain monster kurang variatif