Chocobo GP
Arika
Square Enix
Square Enix
10 Maret 2022
Switch
Racing
Semua Umur
Cartridge, Digital
7.8 GB
US$ 49.99 (Full Version)
Gratis (Lite Version)
Bicara soal Final Fantasy, nama Chocobo tentu sudah tidak asing lagi di telinga para gamer. Makhluk berwujud seperti ayam berwarna kuning ini sangat ikonik hingga terus muncul di hampir seluruh serinya. Saking populernya, Chocobo bahkan mendapatkan dua seri terpisah yang dibintangi olehnya, yaitu Chocobo Dungeon dan Chocobo Racing.
Judul terakhir mungkin akan mengingatkan masa kecil Anda karena kala itu ia begitu digemari oleh gamer karena keunikannya. Kini, Chocobo dan teman-temannya kembali hadir di sirkuit balap dalam tajuk, Chocobo GP, yang hanya dirilis secara eksklusif untuk Nintendo Switch.
Mampukah ia meraih kembali masa kejayaannya seperti di era terdahulu?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Suatu hari seekor Moogle bertopi ungu datang ke tempat para Chocobo untuk mengabarkan bahwa akan diadakan sebuah turnamen balap magis yang hadiahnya bisa mewujudkan mimpi pemenangnya. Namun, setiap pembalap harus mengendarai kendaraannya sendiri. Keluarga Chocobo yang mendengar kabar itu, akhirnya tertarik untuk mengikutinya, namun ada kecurigaan tentang turnamen misterius ini.
Siapakah yang akan memenangkan turnamen ini?
Temukan jawabannya dengan memainkan Chocobo GP!
Gameplay
Chocobo GP adalah sekuel dari game Chocobo Racing yang dirilis untuk konsol PS1 di tahun 1999 silam. Keduanya merupakan game kart-racing yang diramaikan oleh para karakter dari serial Final Fantasy seperti Chocobo, Cloud, Squall, Vivi, Steiner dan lainnya. Mereka semua akan beradu kencang di sirkuit balap bertemakan dunia Final Fantasy dalam bentuk yang lebih imut.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Story Mode
Game Racing sebenarnya memang tidak butuh mode cerita yang berat dengan banyak dialog karena pada dasarnya penjelasan seperti apapun, Anda tetap harus menyelesaikan persoalannya dengan balapan di sirkuit. Namun, presentasi cerita dalam game ini benar-benar membosankan berkat penyajiannya yang tidak menarik. Kisahnya sendiri tidak bisa dibilang seru karena konflik yang dihadirkan benar-benar hambar.
Race
Buruknya desain Story Mode dalam game ini, sebenarnya masih bisa dimaklumi asalkan gameplay-nya asyik dan seru. Kontrolnya sendiri tergolong mudah diakses, namun sayangnya gameplay-nya tergolong sangat standar dan tidak punya keunikan yang membedakannya dengan game sejenis.
Inti permainannya sendiri adalah Anda harus menginjak tombol gas untuk melaju kencang di trek balap yang panjang lintasannya tergolong pendek, kemudian secara jeli melakukan drifting pada tikungan, mengumpulkan kristal biru yang berperan layaknya Wumpa Fruit (CTR) atau koin (Mario Kart), kemudian memungut kotak Magicite untuk mendapatkan Power-up atau serangan sihir yang bisa dilontarkan untuk menjatuhkan lawan.
Mengerem di game ini tergolong sangat sulit dan justru menambah masalah Anda sendiri ketika berhadapan dengan tikungan tajam. Karena rem tidak bisa diandalkan, maka satu-satunya jalan untuk membuat alur balapan Anda menjadi mulus adalah menghafalkan trek dan bersiap mengurangi kecepatan agar tidak menabrak dinding pembatas atau jatuh ke jurang. Jumlah trek yang ada di game ini terhitung sangat sedikit. Anda sering kali balapan di trek yang sama, hanya sedikit dimodifikasi saja untuk membedakan rintangan yang ada.
Game ini memang menyediakan mode Splitscreen Multiplayer secara lokal yang bisa dimainkan dalam satu konsol, namun sayang sekali tidak seperti rivalnya yang bisa mendukung empat pemain sekaligus, game ini hanya bisa menampung maksimal dua pemain saja sehingga menghilangkan potensi untuk bisa dimainkan ramai-ramai saat kumpul bersama teman atau keluarga.
Presentation
Visual
Untuk ukuran game yang hanya dirilis di Nintendo Switch saja, game ini punya visual yang cukup baik dan menawan. Performanya pun bisa dibilang stabil dan menjanjikan. Dengan gaya yang imut nan menggemaskan, game ini berusaha keras agar bisa diterima oleh semua kalangan, di luar penggemar seri Final Fantasy.
Audio
Untuk memeriahkan tampilan visualnya yang penuh warna cerah, game ini menghadirkan musik-musik bernuansa ceria, terutama pada bagian pemilihan menu. Awalnya, ia terdengar biasa saja, namun lama kelamaan liriknya justru terdengar menyebalkan dan rasanya kami ingin mematikannya saja.
Semua karakter yang muncul di Story Mode, memiliki dialog yang bersulih suara untuk menggambarkan kepribadiannya. Namun anehnya, Chocobo sebagai tokoh utama justru hanya bisa berceloteh KWEH! KWEH! saja tanpa ada dialog yang memperkuat percakapannya.
Value
Nostalgia adalah nilai jual utama yang dimanfaatkan oleh Square Enix untuk menarik minat para milenial yang tumbuh bersama Chocobo Racing di masa lalu. Namun, apakah nostalgia saja cukup untuk membuat game ini bersinar? Rasanya tidak. Menurut kami, Chocobo GP kekurangan bobot dari segi konten, cerita, karakter dan yang paling penting, variasi pilihan trek. Kita bisa melihat bagaimana Mario Kart dan CTR yang terus berekspansi memperbanyak kontennya secara gratis, sementara game ini justru mencederainya dengan microtransactions yang sebenarnya tidak perlu ada.
Conclusions
Berangkat dari pengalaman kami yang sudab memainkan tiga game racing arcade dari tiga tokoh ikonik seperti Mario, Sonic dan Crash Bandicoot, kami rasa Chocobo GP masih belum bisa melengserkan Mario Kat 8 Deluxe dari takhtanya di Nintendo Switch. Bahkan, untuk melewati Crash Team Racing: Nitro Fueled dan Team Sonic Racing pun, upayanya masih bisa dibilang tertatih-tatih. Story Mode nya yang kurang menarik serta pilihan track-nya yang sangat terbatas, membuat kami hanya bertahan tidak lebih dari lima jam saja. Untungnya, game ini menyediakan versi Lite yang bisa Anda download secara gratis, sehingga Anda tidak perlu membuang-buang uang untuk game ini.
+ Kontrol mudah diakses
+ Visual yang imut
+ Banyak pilihan karakter
- Mode cerita tidak menarik
- Trek terlalu sedikit
- Rem tidak berfungsi dengan baik
- Splitscreen Multiplayer terbatas dua orang saja
- Microtransactions yang tidak perlu ada