Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin
Team Ninja
Square Enix
Koei Tecmo
15 Maret 2022
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC
Action
Remaja
Blu-ray, Digital
71 GB
Rp 829.000 (Standard)
Rp 1.279.000 (Deluxe)
Kita semua harus sama-sama setuju bahwa Souls-like adalah genre yang berhasil mengubah pandangan industri video game. Kesuksesan serial Dark Souls menginspirasi para developer lainnya untuk berlomba-lomba menciptakan game Souls-like nya dengan keunikannya masing-masing. Hal inilah yang membuat Square Enix cukup tergiur untuk memiliki game Souls-like-nya sendiri yang berbasiskan franchise andalannya, Final Fantasy.
Namun, karena belum berpengalaman dalam genre ini, Square Enix pun menyerahkan pengembangan proyek ini kepada Team Ninja dari Koei Tecmo yang sudah pernah menggarap dua seri Nioh sebelumnya. Dengan mengusung judul Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin, game ini pertama kali diumumkan sembilan bulan yang lalu.
Selama menuju tanggal perilisannya, Koei Tecmo sempat merilis beberapa jenis demo untuk game ini, baik secara tertutup untuk media maupun terbuka untuk umum. Dan setelah menerima berbagai masukan dan kritikan, akhirnya game ini resmi dirilis secara penuh pada bulan Maret ini untuk platform PlayStation, Xbox dan Epic Games Store.
Apakah Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin bisa meraih kesuksesan yang serupa seperti para pendahulunya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Di sebuah kerajaan bernama Cornelia, tibalah sekelompok manusia yang datang dari dunia lain, yaitu Jack, Jed dan Ash. Tiga orang yang termasuk dalam kelompok Warriors of Light itu, memulai petualangan besarnya di kerajaan Cornelia yang sedang tenggelam dalam kegelapan. Mereka dianggap sebagai penyelamat Cornelia berkat kristal yang mereka miliki untuk menghancurkan Chaos.
Apakah Jack dan kawan-kawannya berhasil menghancurkan Chaos?
Temukan jawabannya dengan memainkan Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin!
Gameplay
Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin adalah game Action RPG yang akan membawa Anda berpetualang ke dunia Final Fantasy (FF) pertama sebagai Jack, seseorang yang berasal dari dunia lain dan belum pernah ada dalam franchise FF sebelumnya.
Meskipun mengusung nama FF, namun game ini dikembangkan sepenuhnya oleh developer Team Ninja milik Koei Tecmo yang selama ini kita kenal dari game Dead or Alive, Ninja Gaiden dan Nioh. Ini bukanlah kali pertama mereka menangani franchise FF, karena sebelumnya mereka juga pernah mengembangkan game fighting Dissidia Final Fantasy NT (2018).
Sebelum membahasnya lebih jauh, mari kita telaah terlebih dahulu, apa makna dari judul “Stranger of Paradise” itu sendiri? Berdasarkan pengakuan Tetsuya Nomura, selaku produser kreatif dari game ini, kata “Stranger” di sini ditujukan kepada protagonis utama Jack yang merupakan orang asing dari dunia lain. Ia terdampar ke dunia Final Fantasy yang disebut sebagai “Paradise”.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Opening
Dikembangkan oleh developer Team Ninja, pada dasarnya game ini punya formula yang mirip dengan NIOH. Namun, tetap ada beberapa perbedaan yang kami rasakan, di antaranya mekanisme yang lebih sederhana, tempo permainan yang lebih cepat dan tanpa ada batasan stamina sehingga ia lebih ramah diakses oleh pemain yang mungkin tidak pernah memainkan Nioh atau game Souls-like sebelumnya.
Bahkan, karena takut dianggap sulit ditaklukkan, developer menyediakan opsi tingkat kesulitan mulai dari Story (Easy) untuk para pemula, Action (Normal) untuk Anda yang terbiasa memainkan game aksi dan Hard untuk para veteran yang senang menyiksa diri.
Jack adalah karakter yang benar-benar baru dan belum pernah muncul dalam seri FF mana pun. Tanpa latar belakang yang jelas, ia digambarkan sebagai seseorang yang sangat terobsesi untuk menghancurkan Chaos. Jack disatukan oleh Jed dan Ash atas dasar misi yang sama. Berbeda dengan game Souls-like lainnya yang langsung melepas pemainnya ke dunia terbuka, Team Ninja masih cukup baik untuk memberikan sesi tutorial terkait mekanisme permainan agar Anda bisa lebih siap mengarungi petualangan.
Adventure
Game ini punya struktur petualangan yang sangat mirip dengan Nioh. Dunianya tidak terbuka atau saling terhubung seperti Elden Ring atau Dark Souls, melainkan terpisah-pisah atas misi yang sudah ditentukan oleh developer. Jack tidak berpetualang sendirian karena ada dua dari empat kompatriotnya yang akan menemaninya sepanjang permainan, yaitu Ash, Jed, Neon dan Sophia.
Anda akan mengendalikan Jack, sementara dua anggota party lainnya yang dikendalikan oleh AI. Pergantian anggota Party bisa Anda lakukan pada saat pemilihan misi atau pada Save Point. Jika Anda mengaktifkan Save Point, HP dan MP karakter Anda akan pulih kembali bersamaan dengan bangkitnya para monster yang sudah Anda kalahkan sebelumnya.
Selama proses eksplorasi, Anda akan menemukan berbagai macam item equipment, baik yang dijatuhkan oleh musuh maupun yang Anda buka dari peti harta. Tiap item equipment yang Anda peroleh akan memiliki tingkat level dan kelangkaannya masing-masing, di mana nantinya juga bisa Anda upgrade sesuai selera atau di-dismantle jika tidak diinginkan.
Bagi penggemar Final Fantasy, pastinya sudah cukup familiar dengan ragam jenis monster yang ada dalam seri tersebut. Jack dan kawan-kawannya juga aman berhadapan dengan monster khas dari seri FF seperti Goblin, Bomb, Sahagin, Harpy, Skeleton, Flan, Tonberry hingga Cactuar. Benar, si kaktus mini yang berjalan sangat cepat itu, ada di dalam game ini.
Battle
Bicara soal pertarungan, game ini punya skema kontrol yang menggabungkan antara Souls-like dan Nioh. Anda bebas menyerang dan menghindar sesuka hati, karena tidak ada fitur stamina dalam game ini sehingga pola pikir ala Souls-like tidak berlaku di sini.
Karakter Anda punya tiga bar yang harus diperhatikan, yaitu HP, MP dan Break Gauge. Jika HP Jack terkuras habis, maka permainan berakhir. Sementara, bar MP digunakan untuk melancarkan skill dari karakter. Selanjutnya, ada Break Gauge yang menjadi indikator pertahanan karakter. Penerapan fitur ini sangat mirip dengan Sekiro, di mana Jack dan musuh Anda sama-sama memilikinya. Jika, bar ini terkuras habis, maka Jack akan masuk ke kondisi Stunned yang membuatnya tumbang tanpa pertahanan.
Apabila Break Gauge musuh terkuras habis, maka terbukalah ruang untuk Anda melancarkan serangan penutup bernama Soul Burst. Serangan Soul Burst punya animasi khusus yang tidak bisa diinterupsi oleh siapapun, sehingga Anda akan merasa kebal sementara. Setiap kali berhasil melakukannya, maka bar MP maksimal Jack akan bertambah sedikit demi sedikit. Anda tidak perlu takut kehilangan experience, orb, uang atau sejenisnya jika mati dan kembali ke Checkpoint karena penalti yang Anda terima hanyalah bar MP yang berkurang.
Tidak seperti Nioh yang punya mekanisme Stance seperti Low, Mid dan High, game ini menghilangkan fitur tersebut sehingga semua jenis serangan yang Anda lancarkan terhitung setara. Karakter Anda punya dua jenis serangan, yaitu Normal Attack (R1) dan Skill Attack (R2).
Untuk melancarkan rangkaian kombo, Anda hanya perlu menekan tombol R1 berulang kali dan bisa disambungkan dengan skill atau membatalkannya dengan berubah Job. Uniknya, Skill Attack di sini bersifat situasional, yang mana variasinya bisa berubah tergantung rangkaian kombo yang sedang Anda lancarkan. Variasi skill ini bisa Anda tentukan sendiri melalui menu Battle Settings.
Di luar kemampuan bertahan standar menggunakan senjata/tameng, Jack punya kemampuan yang unik bernama Soul Shield yang tidak hanya berfungsi sebagai pertahanan, juga bisa menyerap serangan sihir musuhny dengan menekan tombol O sesaat sebelum serangan sihir itu mengenai dirinya.
Serangan sihir yang punya batas pemakaian itu kemudian bisa Anda kembalikan ke musuh dengan menekan tombol kotak. Sebagai contoh, monster Bomb melontarkan bola api, lalu Anda serap. Kemudian, Anda menekan tombol kotak dan bola api itu akan keluar dari tangan Jack. Simpel namun sangat efektif.
Terlepas dari musuh-musuh kroco yang cukup mudah ditaklukkan, game ini tetap menyajikan boss yang tangguh dan butuh perjuangan. Sebagian besar boss punya pola serangan yang merepotkan dan daya rusak yang besar sehingga butuh pengalih perhatian dari karakter party untuk bisa diserang.
Para boss ini punya Health Bar yang panjang dan terbagi atas dua fase. Pada fase kedua, biasanya berubah menjadi lebih kuat dengan pola serangan yang juga ikut berubah. Bahkan, tak jarang mereka memanggil anak buahnya untuk mengganggu sehingga tak jarang memaksa Anda untuk kembali ke Checkpoint.
Job Systems
Mengusung nama Final Fantasy pada judulnya, kurang afdol rasanya jika tidak menyertakan elemen khas dari franchise andalan Square Enix tersebut, yang mana dalam hal yang kami maksud adalah Job System. Untungnya, fitur tersebu terimplementasi dengan baik dalam game ini.
Sebagai karakter utama, Jack punya banyak variasi Job yang bisa Anda ubah pada menu Battle Settings. Setiap job punya prioritas senjatanya masing-masing seperti Sword, Greatsword, Lance, Axe, Dagger, Katana dan Mace. Selain itu, ia juga punya levelnya masing-masing, yang mana jika Anda gunakan terus menerus, ia dapat memperoleh experience yang berimplikasi pada kenaikan level dan Job Points.
Nantinya, poin yang Anda dapatkan bisa dialokasikan pada Job Trees untuk membuka skill baru, baik aktif maupun pasif. Dan di penghujung pohon skill ini, biasanya akan ada node untuk membuka job baru yang kelasnya lebih tinggi. Anggota party lainnya juga punya Job nya masing-masing, akan tetapi tidak seperti Jack, mereka hanya bisa mendapatkan Job baru seiring berjalannya cerita dan Anda tidak bisa mengalokasikan poin mereka secara manual untuk membuka skill.
Untungnya, game ini juga menyediakan item bernama Anima Shard yang bisa Anda gunakan demi mendapatkan experience dalam jumlah tertentu untuk Job yang Anda inginkan. Dengan demikian, proses grinding untuk Job Level terasa lebih ringan.
Khusus untuk Jack, Anda bisa memasangkan dua Job sekaligus yang bisa Anda gonta-ganti selama permainan dengan menekan tombol segitiga. Pergantian job ini juga berfungsi sebagai “Cancel” serangan, sehingga kombo Anda tidak terputus begitu saja. Penerapannya mirip dengan game Fighting seperti KOF atau Guilty Gear.
Presentation
Visual
Salah satu jiwa dari setiap karakter Final Fantasy adalah desain karakternya yang punya penampilan menarik, di mana tokoh pria biasanya punya rambut jabrik dengan wajah tampan, sementara karakter wanitanya berparas rupawan lengkap dengan rambut panjang terurai bak model iklan shampo.
Sayangnya, dari lima karakter protagonis yang ada, hanya dua yang memenuhi kriteria tersebut, yaitu Jed dan Neon. Sementara tiga lainnya termasuk Jack, terasa kurang relevan dengan dunia fantasi yang diusung olehnya. Kami pun cukup heran, bagaimana bisa karakter berwajah sangar seperti Jack bisa menempati posisi protagonis utama untuk game yang mengusung nama Final Fantasy.
Desain dungeon game ini terasa megah bangunan kastil-kastil dan reruntuhan yang begitu cantik, namun karena jalurnya terlalu linear dengan cabang yang sedikit, ia bahkan tidak menyediakan kejutan apapun di belakangnya. Melihatnya dari sisi visual, game ini sebenarnya tidak buruk, bahkan dari sisi performa pun bisa dibilang cukup stabil. Akan tetapi, untuk ukuran game yang rilis di tahun 2022, apalagi ia datang dari dua publisher ternama seperti Square Enix dan Koei Tecmo, seharusnya resolusi 4K sudah menjadi hal wajib untuk platform sekelas PS5 dan Xbox Series. Alhasil, visualnya kerap kali terasa buram di beberapa bagian, terutama jika Anda sedang berada di dalam ruangan yang penerangannya cukup redup. Padahal, jika ia bisa menghadirkan resolusi 4K, tampilan dunianya akan terasa lebih menawan.
Audio
Musik Final Fantasy secara keseluruhan punya kekuatan yang sulit ditandingi oleh franchise JRPG lainnya. Berkat nama Final Fantasy yang diusung pada pada judulnya, ekspektasi kami pun cukup tinggi pada aspek ini karena serial ini jarang sekali mengecewakan untuk urusan musik dan soundtrack. Diaransemen oleh Naoshi Mizuta, ia menghadirkan soundtrack versi remix dari seri-seri Final Fantasy original. Beberapa lagu terasa sangat pas mengiringi perjalanan Jack, di mana secara tidak sadar membuat kami bersenandung penuh melodi selama memainkannya.
Sementara dari sisi sulih suara sendiri, game ini menyediakan dua bahasa, yaitu Jepang dan Inggris, yang punya kualitas sama baiknya. Meskipun secara visual, banyak karakter yang tidak sesuai dengan dunia fantasi khas FF, namun para aktornya memainkan perannya dengan sangat baik. Satu-satunya kekurangan yang kami keluhkan adalah terlalu banyak penggunaan kata “Chaos” dalam percakapan.
Value
Meskipun didasari oleh dunia dan karakter dari Final Fantasy I, namun Tetsuya Nomura pernah menjelaskan bahwa Stranger of Paradise tidak diposisikan sebagai prekuel maupun sekuel. Square Enix menjadikan game ini sebagai cara alternatif untuk menjelaskan apa yang terjadi di Final Fantasy I yang bisa kita kategorikan sebagai spin-off.
Souls-like terkenal sebagai genre yang menyiksa para pemainnya dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Namun, tidak demikian halnya pada Stranger of Paradise, karena ia masih dalam taraf memungkinkan untuk diselesaikan, bahkan oleh seorang pemula sekalipun. Meskipun begitu, game ini tetap menyediakan beberapa tantangan yang membutuhkan kesabaran untuk diselesaikan.
Setelah menyelesaikan misi utama, Anda akan diberikan pilihan untuk menyelesaikan misi sampingan dari level yang bersangkutan. Namun, kami merasa desain misi sampingannya sendiri terasa agak malas karena Anda alur petualangannya hanya di balik dari titik finish menuju titik awal, sehingga terasa seperti mengulang misi utamanya saja. Dengan hadiah yang kurang lebih hanya seputar item saja, rasanya misi sampingan ini tidak pantas dikejar.
Game ini juga menyediakan mode Online Multiplayer hingga tiga orang pemain yang mengizinkan Anda untuk menyelesaikan misi utamanya sejak awal hingga akhir. Namun, menurut kami, mode Multiplayer-nya sendiri justru membuat permainan menjadi terlalu mudah dan kurang memacu adrenalin pemain.
Conclusions
Mungkin tidak semua penggemar Final Fantasy bisa menerima cara Team Ninja menceritakan ulang seri pertama dari franchise yang sudah melegenda itu. Namun, terlepas dari hal tersebut, harus kami akui bahwa Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin adalah game yang adiktif. Dengan memanfaatkan semua materi yang dimiliki oleh franchise Final Fantasy, Team Ninja berhasil membuatnya jauh lebih menarik dari seri Nioh. Bagi kami, ia menjadi seri spin-off terbaik, setidaknya untuk konsol generasi terkini.
Namun, ada satu hal yang kami sayangkan adalah pemilihan jadwal rilis yang kurang tepat karena seperti yang kita ketahui bersama bulan Februari dan Maret 2022 ini dipenuhi oleh game-game keren di berbagai platform, di mana salah satunya punya genre yang serupa. Seandainya, game ini dirilis pada bulan Januari atau April, setidaknya ia bisa mendapatkan perhatian lebih.
+ Mekanisme permainan bersahabat
+ Kontrol karakter responsif
+ Tempo permainan cepat
+ Penalti ringan saat karakter mati
+ Pertarungan boss yang epik
+ Variasi Job banyak dan mendalam
+ Musik yang indah di telinga
+ Sulih suara berkualitas
+ Desain dungeon terasa megah
+ Performa stabil
+ Dukungan Cross-save PS4 dan PS5
- Hilangnya momentum cerita menjelang akhir
- Desain Side Mission yang malas
- Resolusi visual tidak 4K dan agak buram
- Sistem looting kurang bermanfaat
- Variasi monster kurang banyak
- Terlalu banyak kata "CHAOS"
- Online Multiplayer membuat permainan terlalu mudah
- Matchmaking Online agak lama