[Review] Dolmen

Di era modern seperti sekarang, banyak negara-negara berkembang yang sudah berhasil melahirkan developer game baru untuk bersinar di kancah Internasional. Massive Work Studio, studio asal Brazil ini, bekerja sama dengan publisher besar Koch Media dan Prime Matter, untuk mewujudkan impiannya menciptakan game Soulslike bertema futuristik yang berjudul Dolmen. Apakah mereka bisa bersaing dengan Elden Ring yang popularitasnya terus meroket?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Dolmen mengambil latar alam semesta fiksi, di mana manusia telah menjajah planet-planet yang berada di seluruh galaksi untuk memperluas kerajaan, federasi, perusahaan perdagangan dan koloni pertambangan. Untuk bertahan dalam kondisi yang tidak ramah itu, mereka merekayasa genetika manusia yang sangat berbeda. Keturunan tersebut dikenal sebagai spesies Xeno.

Seorang tentara bayaran yang disewa oleh Zoan Corporation, untuk campur tangan di planet Revion Prime, di mana manusia pengebor Xeno melakukan operasi ilmiah dan penambangan. Hal-hal menjadi bencana dan pemain adalah orang pertama yang tiba untuk mengatasi masalah tersebut demi mengambil data dan materi sensitif untuk Zoan Corporation. Di tengah perjalanan tersebut, sang tentara menemukan bahwa Zoan Corporation menutupi beberapa rahasia mengerikan soal teknologi berbahaya.

Apakah sang tentara dapat mengungkap rahasia tersebut?

Temukan jawabannya dengan memainkan Dolmen!

Gameplay

Dolmen adalah game Soulslike, di mana Anda mengendalikan seorang prajurit berteknologi masa depan yang dibekali pedang dan pistol. Anda harus membantu sang karakter kabur dari planet alien yang dikenal sebagai Revion Prime.

Di Revion Prime, sebuah kecelakaan menyebabkan Zoan Corporation menyewa seorang petarung yang layak untuk mengumpulkan sumber daya berharga bagi mereka sekaligus membersihkan infestasi monster yang mengganggu planet ini. Seiring berjalannya cerita, musuh dan bos yang lebih menantang akan datang mengancam Anda demi menghapus garis waktu dan mengirim Zoan Coporation menjauh dari Revion Prime.

Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:

Dolmen mengambil formula Soulslike, yang membuat dunianya terhubung melalui area dan jalan pintas. Terdapat sebuah markas atau hub berupa kapal, yang bisa Anda gunakan untuk menaikkan level, merakit senjata dan perlengkapan, serta membaca dokumen yang temukan sepanjang permainan.

Kata Dolmen sendiri merujuk pada kristal Dolmen yang nantinya bisa Anda gunakan untuk memanggil kembali boss untuk mengumpulkan material. Selain itu, fragmen kristal Dolmen juga bisa digunakan untuk membuka sesi Multiplayer dengan pemain lainnya secara online.

Sumber daya Nanites berfungsi layaknya experience point, yang bisa Anda alokasikan untuk menaikkan level dan atribut karakter. Semakin tinggi level karakter, semakin banyak pula Nanites yang diperlukan untuknya. Dolmen dan Nanites akan menghilang saat karakter Anda mati. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menggunakannya sesering mungkin daripada kehilangan dalam jumlah besar.

Karakter Anda dibekali dua jenis senjata, yaitu senjata jarak dekat dan jarak jauh. Tersedia dua slot untuk setiap jenis yang bisa Anda gonta-ganti secara instan tanpa harus mengakses menu inventory terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan jumlah musuh yang semakin hari semakin banyak, sehingga Anda harus lebih cekatan menyesuaikan senjata yang tepat.

Salah satu bagian paling mendebarkan dari memainkan Dolmen adalah elemen horor yang tumbuh secara eksponensial saat monster menjadi lebih sulit untuk ditaklukkan. Di awal-awal permainan, musuh dapat Anda lihat dari kejauhan sehingga sangat mudah untuk mengantisipasinya. Perlahan tapi pasti, mereka akan semakin pintar menyembunyikan dirinya hingga membuat Anda terkejut tanpa persiapan. Hal inilah yang membuat Anda akan lebih berhati-hati dalam menelusuri belokan dan tikungan, memeriksa semua dinding yang ada, guna memberikan rasa aman selama petualangan.

Presentation

Visual

Dolmen berjalan di atas Unreal Engine 4, yang mana membuat aksi permainannya tampak lancar. Dari sudut pandang grafis, model karakter, lingkungan, efek visual dan penataan cahayanya tampak cukup bagus, namun tidak sampai membuat kami terpesona.

Terlepas dari performanya yang cukup stabil, kualitas visualnya belum bisa dikategorikan sebagai game Next-Gen. Meskipun ada opsi visual antara Performance dan Quality, namun perbedaan di antara keduanya tidak terlalu berbeda jauh, sehingga mode Performance terasa lebih menjanjikan performa yang stabil.

Audio

Musik bisa dibilang hal yang cukup jarang kami temui di game ini karena sebagian besar permainan Anda terasa sunyi. Hal ini bertujuan untuk membuat pemain merasa takut dan gemetar, di mana sesekali terdengar efek suara yang luar biasa menghantui telinga Anda.

Value

Untuk pecinta game Soulslike apalagi bagi Anda yang sudah makan asam garam dari game garapan From Software, Dolmen mungkin tidak akan ada apa-apanya dan terasa seperti cemilan saja. Positifnya, game ini masih bisa diterima oleh para pendatang baru yang tidak terbiasa dengan game Souls-like karena memberikan banyak kemudahan seperti Fast Travel dan Ranged Weapon.

Conclusions

Dolmen sebenarnya tampil cukup solid dari berbagai aspek, akan tetapi ia seharusnya dirilis sebelum tahun 2022 karena sejak kemunculan Elden Ring di bulan Februari lalu, semua game yang mengusung konsep Soulslike akan terus selalu berada di bawah bayang-bayangnya. Hal inilah yang akan membuat tugas para developer semakin berat karena ada jarak yang semakin jauh di antaranya.