[Review] Cuphead: The Delicious Last Course

Setelah rilis hampir lima tahun lamanya, game Cuphead akhirnya mendapatkan konten ekspansi pertamanya (dan mungkin  juga terakhir) yang berjudul The Delicious Last Course (DLC). Sempat mengalami penundaan berkali-kali, kini konten DLC ini kini telah bisa Anda nikmati dengan membayarkan sejumlah uang sekitar Rp 139.000.

Apakah ekspansi satu ini memang benar-benar layak ditunggu dan dibeli?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Contents

Anda bisa langsung memainkan DLC ini bahkan dari save data baru tanpa harus menyelesaikan cerita utamanya terlebih dahulu. Setelah melewati sesi tutorial dan misi pertama, Anda akan mendapatkan akses menuju World Map. Setelah itu, Anda akan mendapatkan pemberitahuan bahwa telah ditemukan pulau baru. Selanjutnya, Anda harus berbicara dengan NPC berwajah jam untuk memulai DLC ini.

Ekspansi ini sendiri terdiri dari lima sampai tujuh stage, tergantung dari bagaimana Anda memainkannya karena satu di antaranya bersifat tersembunyi dan satu lainnya tidak bisa Anda akses jika memilih tingkat kesulitan terendah. Setiap stage memiliki pertarungan bossnya sendiri yang mirip dengan cerita utama dari Base Game-nya seperti penyihir es yang bisa berubah menjadi boneka salju dan kulkas hingga sekelompok serangga yang dipimpin oleh seekor siput licik. Setiap bos penuh dengan karakter yang sudah pernah Anda temui sebelumnya.

Satu hal yang perlu dicatat bahwa dari tujuh stage di ekspansi ini, enam di antaranya langsung dimulai dengan pertarungan boss, di mana sisanya adalah tembak-tembakan layaknya pesawat tempur. Dengan demikian, Anda tidak bisa mengumpulkan koin selayaknya level biasa, namun ada serangkaian lima pertempuran baru dengan karakter baru yang disebut sebagai King of Games, yang dapat digunakan untuk mendapatkan koin yang berguna untuk power-up.

Dari semua konten yang ada, yang paling bersinar jelas adalah Ms. Chalice, karakter ketiga yang dapat dipanggil untuk menggantikan Cuphead atau Mugman, jika Anda menerapkan Astral Cookie pada salah satunya. Hal ini membuat Anda tidak bisa menggunakan equip lain untuk Ms. Chalice. Sekilas, mungkin hal ini terlihat menyulitkan petualangan Anda ke depannya, namun sebaliknya Ms. Chalice sudah dilengkapi beberapa kemampuan yang membuatnya lebih superior dari dua kompatriotnya.

Berbeda dengan Cuphead dan Mugman, Ms. Chalice memulai pertempuran dengan empat HP, sehingga Anda tidak butuh Heart Charm lagi. Di samping itu, Ms. Chalice juga bisa melakukan Double Jump kapanpun ia inginkan tanpa memerlukan bulatan pink untuk parry. Sebagai gantinya, Ms. Chalice dapat melakukan parry saat dash, sehingga Anda tidak perlu mencocokkan waktu untuk melakukannya.

Conclusions

Cuphead: The Delicious Last Course adalah ekspansi yang hebat karena berhasil menambahkan karakter dan stage yang sangat menghibur. Di samping itu, Anda juga jadi bisa menggunakan Ms. Chalice untuk Campaign utama di luar DLC tersebut. Terlepas dari durasinya yang terbilang singkat, penambahan ini benar-benar fantastis dan harganya sendiri terhitung murah untuk sebuah ekspansi.