River City Saga: Three Kingdoms
A+ Games
Arc System Works
20 Juli 2022
PS4, Switch, PC
Action, Beat'em up
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
4 GB
Rp 579.000 (PS4)
US$ 29.99 (Switch)
Rp 579.000 (Steam)
Kisah sejarah era Tiga Kerajaan dari Tiongkok memang memberi pengaruh besar terhadap dunia. Saking terkenalnya, kisah ini kerap kali diangkat ke media hiburan seperti film dan video game untuk direpresentasikan dalam bentuk berbeda. Dua judul yang konsisten mengangkat kisah ini adalah Dynasty Warriors dan Romance of the Three Kingdoms.
Tertarik untuk melakukan hal serupa, developer A+ bekerjasama dengan Arc System Works untuk ikut mengadaptasi kisah tersebut ke dalam franchise video game mereka dan akhirnya terciptalah River City Saga: Three Kingdoms. Bagaimana cara mereka menerjemahkan kisah sejarah ini ke dalam bentuk yang lebih jenaka?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Kisah dalam game ini terjadi sekitar 1800 tahun yang lalu di tanah Tiongkok yang saat itu dikuasai oleh dinasti Han selama 400 tahun lamanya. Para pejabat korup yang mengendalikan pemerintahan, membuat rakyatnya menderita di bawah kepimpinannya, sehingga timbullah bencana dan malapetaka yang membuat negeri tirai bambu kacau balau.
Di saat itulah, muncul seorang pria gagah yang berdiri tegak bernama Guan Yu untuk melawan ketidakadilan ini. Dia punya sifat yang sangat setia, meskipun di sisi lain agak kurang sabar.
Apakah Guan Yu bisa menghapus penderitaan rakyat Tiongkok dan menjatuhkan kekuasaan para pejabat korup itu?
Temukan jawabannya dengan memainkan River City Saga: Three Kingdoms!
Gameplay
River City Saga: Three Kingdoms adalah game petualangan 2D yang menempatkan karakter dari serial River City untuk berperan sebagai tokoh-tokoh sejarah dari kisah Tiga Kerajaan. Kunio mengambil posisi sentral dengan berperan sebagai Guan Yu, di mana saat itu ia tengah berupaya untuk bertahan dari runtuhnya Dinasti Han. Sama halnya Kunio, karakter-karakter lainnya seperti Kyoko, Misako, Riki, Godai dan lainnya juga akan berperan sebagai tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam cerita tersebut.
Game ini menyediakan dua mode permainan, yaitu Story Mode dan Bonus Mode. Pada Story Mode, Anda akan bermain secara solo untuk melewati enam chapter cerita dengan tingkat kesulitan yang dapat Anda atur. Sebagai tambahan, Story Mode juga menawarkan mode multiplayer yang bisa Anda mainkan secara lokal atau online hingga empat pemain sekaligus.
Seperti seri-seri pendahulunya, game ini mengusung genre beat’em up yang dipadukan dengan elemen RPG yang ringan seperti mendistribusikan poin atribut ketika karakter naik level atau saat Anda mendapatkan perlengkapan dan jurus baru.
Anda akan memulai petualangannya dengan tangan kosong. Seiring berjalannya permainan, Anda akan mendapatkan berbagai persenjataan seperti pedang, tongkat, bambu dan lain sebagainya untuk membuat serangan lebih kuat lagi. Guan Yu juga punya kemampuan Hot Blooded untuk memperlambat waktu, sehingga Anda bisa menghajar gerombolan musuh yang jumlahnya sangat banyak itu.
Guan Yu juga akan bekerja sama dengan Gouda sebagai Liu Bei dan Godai sebagai Zhang Fe. Interaksi dengan dua karakter ini akan memajukan cerita dan mendikte apa yang perlu Anda lakukan selanjutnya. Namun, Anda tetap bebas menjelajahi area untuk mencari misi sampingan atau sekedar menemukan rahasia.
Dunianya sendiri terasa lebih terbuka saat permainan berlangsung. Bahkan, jika Anda hanya fokus pada ceritanya saja, Anda tetap akan melakukan backtracking ke area sebelumnya. Untungnya, peta dalam game ini mudah untuk dipahami dan ada fitur Fast Travel berbayar untuk memangkas waktu tempuh.
Misi sampingan yang Anda terima dari penduduk desa juga terhitung cukup kocak karena biasanya terdapat percakapan-percakapan jenaka sebagai alasan perkelahian. Tidak hanya musuh manusia, Anda juga terkadang bisa melawan seekor beruang atau harimau.
Presentation
Visual
Game ini masih setia membawakan gaya visual yang biasa digunakan pada seri River City dengan memadukan antara model karakter sprite ala 16-bit dengan lingkungan 3D yang modern. Sekilas, gaya ini tampak tidak cocok karena bertabrakan satu sama lain, namun di sisi lain, justru inilah yang menjadi ciri khas game ini.
Satu hal yang kami sukai dari presentasi visualnya adalah walaupun menggunakan teknik 16-bit, namun ia tetap terkesan modern dan tidak ketinggalan zaman. Ilustrasi karakter saat percakapan juga dibuat seatraktif mungkin dengan render karakter yang terlihat tajam.
Audio
Kualitas audio dalam game ini bisa dibilang cukup unik karena musik-musik yang dibawakan mayoritas bernada jenaka. Hal ini dimaksudkan untuk membangun tema humor yang dibawakan oleh ceritanya. Sayangnya, percakapannya sendiri tidak didukung oleh sulih suara sehingga terasa bisu.
Value
Akhir-akhir ini, kami merasa bahwa game Beat’em up sedang bangkit dari hibernasinya setelah sekian lama. Ia tumbuh menjadi sebuah genre yang kembali digemari seperti saat puncak popularitasnya di tahun 90an. Sebagai gamer yang pernah merasakan indahnya era tersebut, hal ini tentu menjadi kabar baik karena akhirnya kita punya banyak pilihan untuk genre ini. River City menjadi salah satu franchise yang memberikan warna tersendiri berkat ciri khas humor yang dibawakannya.
Conclusions
River City Saga: Three Kingdoms adalah game beat’em up yang cukup menghibur, baik dari gameplay maupun cerita. A+ Games secara cerdas mengemas kisah serius dari Tiga Kerajaan menjadi sebuah cerita aksi penuh humor. Gameplay-nya cukup asik dan ringan, namun tetap seru dan bisa dinikmati oleh siapapun. Jika Anda mencari game Beat’em up dengan sedikit elemen RPG di dalamnya, game ini cocok untuk Anda mainkan.
+ Cerita yang menghibur
+ Humor cukup mengena
+ Karakter yang menarik
+ Gameplay yang seru
+ Perpaduan visual 2D dan 3D
+ Musik jenaka
+ Mendukung Multiplayer lokal dan online
- Tanpa sulih suara
- Durasi terlalu singkat