Monster Hunter Rise: Sunbreak
Capcom
Capcom
30 Juni 2022
Switch, PC
Action RPG
Remaja
Cartridge, Digital
13 GB (Switch)
36 GB (PC)
$79.99 (Switch)
Rp 968.999 (PC)
Seperti sudah menjadi pola marketing Capcom yang berulang pada setiap seri Monster Hunter, dimana ketika satu judul dirilis, sudah dipastikan judul tersebut akan mendapatkan konten tambahan yang mereka sebut “Massive Expansion”. Sebut saja Monster Hunter World yang sempat mendapatkannya dengan judul Monster Hunter World: Iceborne, kini giliran seri Monster Hunter Rise yang mendapatkan hal serupa dengan judul Sunbreak.
Mampukah Sunbreak mendulang sukses mengikuti jejak seri-seri MH sebelumnya?
Apakah ekspansi Sunbreak memberikan banyak peningkatan?
Apakah cocok dimainkan untuk pemain baru?
Atau hanya cocok untuk para pemain yang sudah memainkan MHR sebelumnya?
Dan yang terpenting apakah game ini layak untuk dimainkan selama puluhan bahkan ratusan jam?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Desa Kamura akhirnya damai setelah melawan serangan gencar dari serangan monster-monster buas yang dikenal sebagai ‘Rampage’. Namun, kedamaian yang diperoleh dengan susah payah itu tidak lama terganggu oleh kemunculan monster baru menyerupai serigala, dimana monster ini seharusnya tidak berada di wilayah Desa Kamura.
Saat itu datanglah seorang ksatria Ordo Kerajaan bernama Fiorayne untuk meminta bantuan kepada sang tokoh utama dalam menyelidiki mengapa monster dari Kerajaan menjadi sangat agresif dan menyerang wilayah lain, termasuk Desa Kamura. Maka bersatulah mereka dan berangkat menuju pos terdepan Elgado untuk memulai misi baru.
Fenomena apa yang membuat monster dari negeri yang jauh bisa muncul di Desa Kamura?
Misteri apa yang sebenarnya terjadi?
Temukan jawabannya dengan memainkan Monster Hunter Rise: Sunbreak!
Gameplay
Monster Hunter adalah sebuah game Action-RPG yang premis utamanya menempatkan kita sebagai tokoh utama untuk memburu monster. Lalu, dari hasil buruan monster tersebut, kita dapat mengumpulkan bahan-bahan utk dijadikan sumber daya untuk menciptakan senjata dan armor baru yang akan membantu kita untuk melawan monster-monster yang lebih kuat.
Sebagai seri ekspansi dari Monster Hunter Rise (MHR), Sunbreak (MHRS) jelas memiliki inti permainan yang serupa. Akan tetapi, terdapat berbagai peningkatan di berbagai aspek mulai dari jenis monster baru, senjata baru, mekanisme pertarungan baru, skill baru, wilayah baru, hingga tingkat kesulitan yang baru.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Monster
MHR sejatinya memiliki konsep dimana monster-monster barunya di-inspirasi dari konsep Youkai (Hantu Jepang), sedangkan pada MHRS konsep hantunya masih dipertahankan, akan tetapi bukan lagi hantu jepang melainkan hantu dari negeri barat seperti yang kita kenal dari vampir, Werewolf dan Frankenstein.
Tiga sosok ini lah yang menginspirasi tiga monster baru pada seri MHRS, yaitu Malzeno (Vampir), Lunagaron (Werewolf) dan Garangolm (Frankenstein). Selain itu terdapat juga monster-monster dari seri MH sebelumnya yang dihadirkan pada MHRS, yaitu Gore Magala, Shagaru Magala, Furious Rajang, Espinas, Seregios, Astalos, Daimyo Hermitaur dan Shogun Ceanataur.
Sebagai fans MH, saya sangat bersemangat Ketika Gore Magala hadir pada MRHS, karena ia merupakan monster flagship dari seri MH4: Ultimate. Lalu ada juga sub-species baru dari monster MHR sebelumnya, yaitu Pyre Rakna-Kadaki, Aurora Somnacanth, Magma Almudron dan Blood Orang Bishaten.
Wilayah
Wilayah baru yang dihadirkan di MHRS ada dua yaitu Citadel, sebuah area di lingkungan reruntuhan kastil yang sudah hancur dan wilayah baru lainnya yaitu Jungle, di mana hutan ini kaya akan pohon-serta tanaman hijau, gua bawah tanah yang luas, dan area tepi pantai. Saya sangat suka dengan kedua area ini karena tampak begitu mengagumkan.
Hunting Action
Fitur skill Silkbind yang menjadi ciri khas seri MHR ini tentunya mendapatkan peningkatan di MHRS. Setiap senjata mendapatkan skill ‘Silkbind’ baru dimana terdapat tiga sampai empat skill baru yang dapat kita pilih.
Terdapat juga  fitur khusus baru yang dihadirkan developer pada MHRS ini berkaitan dengan optimalisasi penggunaan skill ‘Silkbind’ adalah dengan hadirnya ‘Switch Skill Swap’ dimana fitur ini memperbolehkan kita untuk bergonta-ganti skill di tengah-tengah pertarungan sesuai dengan gaya bertarung yang kita miliki. Fitur ini pun dioptimalkan penggunaanya oleh sang developer menjadi salah satu fitur aksi menghindar serangan monster yang dikenal dengan ‘Swap Evade’.
Pada awalnya fitur-fitur ini cukup menyulitkan untuk digunakan, membutuhkan adaptasi gaya permainan, namun setelah saya mencobanya berulang-ulang dan cukup menguasainya, fitur ini ternyata cukup membantu dan menjadikan gaya pertarungan kita lebih dinamis serta lebih menyenangkan dibandingkan sebelumnya.
Selain fitur Skill “Silkbind” yang mendapatkan peningkatan, terdapat beberapa peningkatan lainnya pada hal-hal teknis kecil permainan yang saya rasakan peningkatan ini membuat permainan menjadi lebih efisien dan memudahkan bagi kita para pemain secara umum. Salah satunya saja improvement pada Wall Running/Climbing, dimana pada MHR utk kita memanjat tembok kita diharuskan melempar tali “wirebug” pada tembok, namun pada MHRS ini kita cukup lari kearah tembok dan dengan otomatis kita langsung dapat mendaki tembok.
Follower Collab Quest
Salah satu fitur terbaru yang belum pernah ada di seri Monster Hunter sebelumnya adalah “Follower Collab Quest”. Fitur ini adalah mode single-player, di mana kita berburu bersama-sama dengan berbagai karakter NPC yang muncul di dalam cerita. Fitur ini menjadikan misi single player seolah-olah berubah sebagai misi multiplayer, di mana biasanya kita berburu dengan 1-3 orang teman kita secara online, namun kini kita dibantu oleh para NPC.
Para NPC ini pun masing-masing memiliki keahlian khusus, ada yang fokus membantu utk memutuskan buntut monster, ada juga yang fokus untuk memulihkan diri, dan sebagainya. Kita dapat memilih para NPC sesuai kebutuhan kita. Selain itu, kita juga dapat memilih senjata-senjata mana untuk mereka gunakan.
Hal yang membuat ini menarik bagi saya secara pribadi adalah selama ini karakter NPC yang kita jumpai dalam game MH bagaikan karakter selingan yang hanya bisa diajak berbincang sambil berbagi informasi semata. Namun, kini mereka keberadaan mereka terasa lebih berguna karena bisa ikut berburu bersama kita dalam Follower Collab Quest. Hai inilah yang membuat mereka terasa lebih hidup. Selain itu kita jadi bisa lebih mengenal karakter dan latar belakang para NPC yang kita temui ini.
Presentation
Visual
Menggunakan RE Engine milik Capcom, kualitas visual MHRS tidak perlu diragukan lagi. Walaupun graphic fidelity-nya belum serealistis game MHW, namun hal ini sudah cukup memanjakan mata untuk dimainkan di Switch dan PC. Presentasi visualnya sendiri memang lebih mempunya tone warna yang cenderung cerah, cocok dengan gaya mekanisme pertarungan yang lebih ‘flashy’ dengan berbagai jurus-jurus yang spektakuler, lengkap dengan serangan para monster yang juga punya efek-efek cahaya dan ledakan yang bombastis.
Audio
Monster Hunter selalu menjadi game yang menurut saya memiliki Background Music (BGM) yang khas dan sangat bagus. Mulai dari musik pada saat kita bercengkrama di kota tempat kita tinggal, yang membuat kita memiliki perasaan serasa berada di rumah, suasana damai dan menyenangkan, hingga musik pertarungan yang terasa epik dan mampu memacu adrenalin kita.
Value
Sebagai pemain yang sudah mencicipi berbagai seri MH, Capcom memang tidak pernah mengecewakan ketika menghadirkan konten ekspansinya. Tak heran jika mereka cukup percaya diri dengan menyebutnya sebagai “Massive Expansion”, yang memang menghadirkan penambahan fitur dalam jumlah yang masif. Penambahan fitur-fitur baru yang dijabarkan diatas memberikan warna, nuansa dan pengalaman baru saat memainkannya. Rasa jenuh yang ada di MHR, hilang begitu saja ketika memainkan MHRS.
Secara jumlah, monster baru yang dihadirkan di MHRS memang tidak sebanyak MHW: Iceborne, namun Capcom sendiri sudah mengumumkan roadmap MHRS hingga tahun depan. Mereka berjanji akan menambahkan berbagai update monster baru dan berbagai konten lainnya secara gratis tanpa ada biaya tambahan ke depannya. Jadi, Anda bisa sedikit bernafas lega dan bisa menikmati perkembangan game ini setidaknya sampai satu tahun ke depan.
Conclusions
Ketika saya memainkan MHR di Nintendo Switch tahun lalu, awalnya saya cukup menikmatinya. Namun, ketika cerita utamanya sudah tamat, konten End-Game nya dengan cepat membuat saya bosan. Saya sempat berpikir bahwa Capcom tidak akan mengeluarkan ekspansi besar untuk game ini dan beralih ke proyek baru lainnya. Namun, setelah ekspansi “Sunbreak” ini rilis, saya pun mencoba memainkannya ulang di PC dan ternyata pengalaman bermain yang saya dapatkan terasa berbeda.
MHRS berpotensi menjadi ekspansi terbaik yang pernah dirilis untuk semua seri Monster Hunter, karena sang sutradara Yoshitake Suzuki mengumumkan akan menambah fitur baru lagi pada update mendatang, sehingga membuat konten End-game-nya menjadi lebih menarik dan adiktif untuk dimainkan terus menerus.
Yang menjadikan Sunbreak ini terbaik bukan hanya tentang penambahan monster/wilayah baru, tetapi berbagai improvisasi dari sisi teknis dan gameplay, QoL (Quality of Life) sehingga membuat mekanisme gameplay menjadi lebih efisien dan optimal. MHRS berhasil membuat saya kembali jatuh cinta pada game Monster Hunter seperti saat mencobanya pertama kali beberapa tahun yang lalu.
+ Sistem permainan yang diimprovisasi
+ Tetap mempertahankan inti permainan Rise
+ Mekanik Switch Skill menambah kedalaman permainan
+ Monster baru yang menyenangkan untuk dilawan
+ Master Rank yang menghibur dan menantang
+ Sistem menghindar yang efektif
+ NPC yang terasa lebih hidup
+ Follower Collab Quest
- Butuh waktu untuk menemukan monster baru
- Kurangnya jenis senjata baru