Steelrising
Spiders
Nacon
8 September 2022
PS5, Xbox Series, PC
Action RPG
Soulslike
Dewasa
Blu-ray, Digital
27 GB
Rp 829.000 (Standard)
Rp 999.000 (Bastille)
Kesuksesan serial Dark Souls terbukti berhasil menciptakan sebuah subgenre baru dari game Action yang kini dikenal dengan nama Soulslike. Ingin ikut terjun meramaikan genre tersebut, developer Spiders yang bermarkas di Paris, Prancis, pertama kali mengumumkan proyek Soulslike mereka bersama publisher Nacon saat masa pandemi dua tahun yang lalu. Game tersebut mereka perkenalkan dengan nama Steelrising.
Dua tahun berlalu, proyek kolaborasi ini akhirnya rampung. Game yang menceritakan tentang revolusi Prancis dengan latar cerita alternatif ini kini telah resmi dirilis untuk platform PS5, Xbox Series X|S dan PC. Berbekal elemen Soulslike yang sudah sangat familiar di mata gamer, apakah Steelrising mampu bersaing dengan game sejenisnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Berlatarkan di kota Paris sekitar tahun 1789, kota ini tengah berada dalam ancaman teror. Revolusi telah ditekan dengan pertumpahan darah oleh Raja Louis XVI bersama pasukan mekaniknya yang sangat kejam. Seorang robot wanita bernama Aegis dipercaya sebagai pengawal Ratu Marie Antoinette.
Sang Ratu ingin Aegis menemukan pencipta Aegis untuk mengakhiri pembantaian yang dilakukan oleh pasukan robot Raja Louis XVI yang kejam. Aegis memiliki berbagai senjata yang terintegrasi dalam tubuhnya, mulai dari senjata tajam yang tertanam di lengan hingga senapan alkimia.
Apakah Aegis mampu mengubah keadaan di kota Paris yang porakporanda ini?
Temukan jawabannya dengan memainkan Steelrising!
Gameplay
Steelrising adalah game Action RPG tipikal Soulslike yang dikembangkan oleh developer asal Prancis, Spiders, yang pernah mengembangkan game berjudul Greedfall pada tahun 2019. Di dalam game ini, Anda akan berperan sebagai seorang robot tempur berjenis kelamin wanita bernama Aegis. Ia bertugas untuk mengusir pasukan robot jahat milik Raja Louis XVI demi memulihkan perdamaian dan merebut kembali kekuasaan. Game ini sendiri mengambil latar tempat di kota Paris, Prancis sekitar tahun 1789.
Setelah sesi cerita prolog selesai, Anda akan dibawa masuk ke sesi kustomisasi karakter yang mengizinkan Anda untuk mengubah penampilan Aegis. Sayangnya, kustomisasinya sendiri terhitung tidak terlalu dalam karena Anda hanya bisa mengubah beberapa bagian saja seperti gaya rambut, bentuk wajah dan warna kulit saja.
Setelah itu, Anda juga diminta untuk memilih satu dari empat kelas awal untuk Aegis yang berimplikasi pada senjata yang digunakan dan atribut status awalnya. Empat kelas yang bisa Anda pilih adalah Bodyguard, Soldier, Dancer dan Alchemist. Kami sendiri memilih kelas Dancer karena menurut kami kelas ini punya keseimbangan yang baik antara serangan dan pertahanan. Selain itu, jenis senjatanya sendiri tergolong ringan sehingga memudahkan mobilitas karakter dalam bergerak.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Anda akan memulai petualangan dari sebuah taman di dekat kediaman Sang Ratu. Pada sesi-sesi awal permainan, Anda akan dituntun terlebih dahulu melalui tutorial agar bisa memahami mekanisme permainannya. Total ada sekitar delapan area berbeda yang bisa Anda jelajahi. Setiap area hanya memiliki satu titik Fast Travel untuk setiap areanya, akan tetapi Aegis dapat membuka jalan pintas setelah memperoleh berbagai peralatan atau kemampuan baru yang didapat dari boss. Namun, sayangnya kami merasa setiap area terasa terlalu mirip satu sama lain, sehingga tidak ada pembeda yang benar-benar membuatnya punya ciri khas.
Seperti halnya Greedfall, Steelrising juga dibumbui banyak elemen RPG seperti XP yang di sini disebut Anima Essence. Anima inilah yang menjadi sumber daya utama Anda dalam melakukan upgrade karakter, senjata dan lain-lain. Anima yang telah Anda kumpulkan juga bisa menghilang jika Aegis tumbang dalam pertempuran. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengalokasikan Anima saat mencapai titik Checkpoint.
Game ini juga sedikit dibumbui elemen Metroidvania, yang mana Aegis akan mendapatkan kemampuan/peralatan baru setelah mengalahkan boss tertentu, seperti Grappling, Dash dan Ram. Dengan menggunakan kemampuan/peralatan baru ini, nantinya Anda bisa menjangkau tempat-tempat yang sebelumnya tidak terjamah, seperti Grappling yang memungkinkan Anda untuk meraih tempat tinggi atau Ram yang bisa digunakan utnuk menghancurkan tembok rapuh. Atas dasar itulah, Anda jadi punya alasan untuk mengeksplorasi tempat-tempat sebelumnya demi menguak misteri/rahasia yang ada di dunianya.
Combat
Seperti yang Anda harapkan dari game Soulslike, pertempuran adalah menu utama dari game sejenis ini. Bagi Anda yang sudah terbiasa memainkan game sejenis ini, pastinya akan langsung terbiasa dengan kontrol yang ditawarkan. Aegis punya dua tipe serangan, yaitu Light dan Heavy Attack, yang dialokasikan pada dua tombol punggung, yaitu R1 dan R2. Anda bisa bertahan dengan menahan tombol L2, lalu juga bisa menghindar dengan tombol lingkaran.
Selain Health Gauge, Aegis juga memiliki Stamina Gauge yang membatasi pergerakannya, mulai dari menyerang, menghindar, berlari dan bertahan. Satu poin plusnya adalah Aegis bisa melompat, seperti dalam game Sekiro: Shadows Die Twice. Sekilas, aksi melompat ini memang terlihat remeh jika Anda membandingkannya dengan game aksi pada umumnya, namun untuk sebuah game seperti ini, melompat adalah fitur yang sangat penting untuk menentukan keberlangsungan hidup karakter.
Dan seperti game Soulslike pada umumnya, jika Aegis tumbang dalam pertarungan maka Anima Essence yang telah Anda dapatkan akan jatuh di tempat tersebut, kemudian ia akan kembali ke titik Checkpoint terakhir. Untungnya, Anima itu masih bisa Anda dapatkan kembali jika berhasil ke tempat yang bersangkutan.
Selama permainan berlangsung, Anda dapat memperoleh lebih dari 40 jenis senjata yang terbagi atas 8 kategori, di antaranya adalah kipas, rantai, tombak, tonfa, cakar, pedang kembar, gada dan roda. Masing-masing senjata ini punya jurus atau gerakan unik yang tidak dimiliki jenis senjata lainnya seperti Parry, Block, Counterattack, Ranged Attack, Ice Infusion, Fire Infusion, Fulmination Infusion dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, Anda harus jeli memilih senjata yang tepat untuk menghadapi musuh yang bersangkutan.
Senjata yang digunakan Aegis memiliki dua tipe, yaitu senjata ringan dan berat. Tipe berat ini tentu saja mempengaruhi kecepatan menyerang Aegis. Kabar baiknya, senjata yang lebih berat biasanya menghasilkan daya rusak yang lebih besar sehingga terasa layak untuk Anda kuasai. Selain senjata, Anda juga akan menemukan berbagai jenis armor. Sebagian besar armor di game ini hanyalah berfungsi sebagai kosmetik belaka dengan sedikit penambahan efek seperti api, es dan fulminasi.
Assist Mode
Sebagai game Action RPG yang mengadopsi elemen Soulslike, kesulitan tingkat tinggi juga tak lepas darinya. Desain level, keseimbangan progress, musuh yang sulit ditaklukkan hingga boss yang menyebalkan tentu akan menjadi hal-hal yang kerap Anda temui.
Menyadari bahwa ada kemungkinan para pendatang baru enggan memainkannya atas kendala di atas, sang developer telah menyediakan fitur bernama Assist Mode yang dapat membantu Anda dalam permainan. Namun, satu hal yang perlu diingat adalah fitur ini bukanlah Easy Mode yang membuat AI musuh menjadi bodoh dan tidak responsif. Ia hanya memberikan Anda bantuan yang meliputi pengurangan daya rusak, XP yang tidak hilang saat mati dan peningkatan regenerasi stamina, namun musuh-musuh yang Anda hadapi tetaplah sama.
Fitur ini bisa Anda aktif atau non-aktifkan kapanpun selama permainan melalui menu Options. Akan tetapi, jika Anda adalah pemain pemburu trophy, sebaiknya hindari fitur ini karena akan ada Trophy/Achievements yang terkunci jika Anda mengaktifkannya. Bahkan, Anda juga tidak bisa mendapatkan New Game+ jika menyelesaikan permainan menggunakan fitur Assist Mode.
Presentation
Visual
Presentasi visual sepertinya menjadi bagian yang patut disorot. Kualitas visualnya terasa agak kurang memukau untuk sebuah game yang hanya dirilis di konsol generasi terkini seperti PS5 dan Xbox Series X|S. Palet warnanya yang didominasi warna cokelat dan abu-abu, menurut kami adalah bagian yang paling menjemukan.
Anda akan berkali-kali menemukan material yang terbuat dari kayu dan batu. Dari total delapan area yang bisa Anda kunjungi, semuanya terlihat mirip satu sama lain tanpa ada perbedaan yang signikan. Sebagian besar areanya memiliki saluran pembuangan bawah tanah, lorong dan belokan patah yang sulit dibedakan.
Kendati demikian, tidak semua bagian visualnya negatif karena tetap ada bagian yang harus kami puji, yaitu tampilan antarmuka dan HUD-nya yang tampak bersih dan enak dilihat. Selain itu, dari sisi performa pun, game ini terhitung mulus sehingga pengalaman bermain Anda akan mengalir tanpa kendala.
Audio
Musik dalam game ini berada dalam kadar cukup bagus dan berhasil membangun atmosfer yang tepat dalam setiap momen yang ditawarkan. Namun, hal yang paling kami sukai adalah akting suaranya yang diharap sangat baik. Kami sangat menyukai adanya campuran antara Bahasa Inggris dan Bahasa Prancis dalam dialog-dialognya. Hal ini juga didukung dengan logat khas orang Prancis yang membuat game ini terasa nyata mengambil lokasi di kota Paris.
Value
Bagi para veteran game Soulslike yang haus akan tantangan, Steelrising sepertinya akan sangat mudah ditaklukkan. Selain tersedianya banyak fitur dan peralatan yang menunjang, pola serangan musuh-musuhnya sangat mudah dibaca dan dihindari. Namun di sisi lain, Steelrising mungkin bisa menjadi awal yang baik bagi para pemula yang selama ini takut atau enggan memainkan game sejenis ini. Karena, game ini menyediakan fitur Assist Mode yang akan menolong Anda terhindar dari stress berkepanjangan.
Conclusions
Steelrising sebenarnya adalah game Soulslike yang cukup solid, namun secara keseluruhan kualitasnya belum bisa menyamai Elden Ring yang memang sangat superior di berbagai aspek. Sang developer terlalu bermain aman dari sisi formula gameplay sehingga ia tidak memiliki keunikan yang membuatnya berbeda dari game Soulslike pada umumnya. Dan karena ceritanya sendiri tidak begitu menarik, Steelrising sepertinya hanya akan berakhir sebagai “Another Soulslike Game”Â
+ Assist Mode
+ Pertarungan yang responsif
+ Pilihan senjata sangat banyak
+ Eksplorasi bermanfaat
+ Pergerakan yang luwes
+ Ada tombol melompat
+ Desain musuh yang fantastis
+ Latar tempat kota Paris
+ Elemen Metroidvania
+ Campuran Bahasa Inggris dan Prancis dalam dialog
+ Sulih suara menjiwai
- Cerita kurang menarik
- Desain level membingungkan
- Setiap area terlalu mirip satu sama lain
- Pertarungan boss terlalu sederhana
- Pewarnaan visual didominasi warna cokelat dan abu-abu