Jakarta Experience Board berkolaborasi bersama Sony Interactive Entertainment Singapore (PlayStation) dan Pemprov DKI Jakarta melalui Disparekraf DKI Jakarta serta UPK Kota Tua untuk menghadirkan rangkaian Aktivasi Publik Publik Mural God of War Ragnarök dan Jelajah 9 Sudut Kota Tua yang diselenggarakan pada tanggal 8 hingga 14 November 2022 mendatang.
Program ini sendiri merupakan sebuah kolabroasi unik yang memadukan unsur jelajah kota, aktivitas anak muda dan tren global. Dimana kolaborasi ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman baru di kawasan Kota Tua seraya mendekatkan euforia peluncuran God of War Ragnarök di Indonesia.
Acara launching pun dihadiri oleh Novita Dewi selaku Direktur Utama JXB, Gema Cita Andika dari channel Youtube Gema Show Indo serta Dito Wangsa dari channel Youtube anak tua sebagai perwakilan dari komunitas gaming, seniman Cep Toha dari iMural, beserta puluhan influencer dan media.

Direktur Utama JXB Novita Dewi menjelaskan bahwa JXB sebagai aktivator Kota Tua secara konsisten akan terus menghadirkan aktivasi ruang publik yang menarik di Kota Tua.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Kepala Disparekraf Provinsi Jakarta Andhika Pratama yang sangat terbuka untuk memberikan ruang bagi para pelaku industri kreatif dalam rangka memanfaatkan ruang publik di Batavia Kota Tua.
Seiring dengan peluncuran God of War Ragnarök yang tengah dinanti oleh seluruh audience dunia, kolaborasi ini mempersembahkan Instalasi Kreatif Mural dengan tema God of War Ragnarök sepanjang 12 meter yang terpasang di Plaza Fatahilah mulai tanggal 8 hingga 14 November 2022 mendatang.
Dimana pelukisan mural ini melibatkan seniman berbakat Cep Toha dari komunitas Seni iMural yang mengggambarkan dua karakter utama God of War Ragnarök yaitu Kratos dan Atreus saat berperang melawan Thor dalam perjalanan mereka melewati sembilan realm.
Aktivasi ruang publik ini diharapkan dapat memfasilitasi generasi muda untuk mengeksplorasi Kota Tua sembari menikmati euforia tren global. Selain itu, aktivasi ini juga sekaligus turut memberikan ruang bagi para seniman untuk mengekspresikan karyanya tepat di tengah kota serta melibatkan mereka dalam upaya peningkatan beautifikasi kota.
Kota Tua sebagai ruang publik yang inklusif ingin mendorong lebih banyak interaksi bagi semua unsur, baik sejarah, edukasi, budaya, seni hingga tren terkini.