RWBY: Arrowfell
WayForward
WayForward
15 November 2022
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Action-sidescrolling
Remaja
Digital
2.4 GB
US$ 29.99
RWBY adalah serial animasi Amerika yang bergaya anime Jepang, di mana ia diciptakan oleh Mounty Oum. Serial ini bercerita tentang sekelompok pahlawan yang dipanggil Huntsmen dan Huntresses untuk melawan monster di dunia fantasi bernama Remanant. RWBY sendiri merupakan singkatan dari empat warna yang merepresentasikan karakter utamanya, yaitu Red untuk Ruby Rose, White untuk Weiss Schnee, Black untuk Blake Belladonna dan Yellow untuk Yang Xiao Long.
Baru-baru ini, developer game Shantae yaitu WayForward, mencoba membuat sebuah game aksi berdasarkan franchise RWBY. Dengan menyematkan judul Arrowfell, apakah game ini bisa sesukses serial animasinya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Aksi memanas di tundra solita yang beku. Ruby Rose, Weiss Schnee, Blake Belladona dan Yang Xiao Long kini telah menjadi pemburu berlisensi dan mulai menjalani misi perdananya di bawah bimbingan Jenderal Ironwood. Mereka menemukan teknologi baru yang misterius. Kini, terserah tim RWBY untuk mencari sumber teknologi ini dan menemukan apa artinya bagi orang-orang yang tersisa.
Apakah tim RWBY berhasil mendapatkan sumber teknologi tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan RWBY: Arrowfell!
Gameplay
Latar waktu RWBY: Arrowfell berkisar sekitar volume ke-7 animenya, tepat setelah Team RWBY secara resmi mendapatkan lisensi untuk menjadi pemburu. Saat memenuhi quest sambil menaikkan nama, mereka menemukan teknologi militer misterius yang tampaknya menarik perhatian Grimm dan terjebak dalam konspirasi yang lebih luas.
Anda yang tidak punya wawasan terkait latar belakang TWBY mungkin akan sedikit bingung tentang bagaimana karakter dan organisasi memiliki keterikatan satu sama lain. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena narasinya dibuat cukup sederhana sehingga mudah untuk dicerna oleh pemula sekalipun.
Dibuat oleh developer WayForward, game Action-platformer ini sedikit banyak memiliki kemiripan dengan serial game Shantae. Bedanya, di sini Anda bisa bertukar peran antara keempat karakter dari tim RWBY selama permainan berlangsung. Setiap karakter punya pilihan senjata yang berbeda dan keahlian khusus yang berguna untuk memecahkan teka-teki.
Misalnya Ruby bisa melakukan dash secara horizontal yang membuatnya kebal sesaat ketika pertarungan. Kemampuan ini juga bisa digunakan untuk melewati platform yang letaknya agak jauh. Sementara, Blake bisa memanggil kloning bayangan yang membuat serangannya menjadi dua kali lipat. Kloning ini juga bisa digunakan untuk menekan saklar pintu yang terkunci.
Perbedaan dari setiap karakter mungkin terasa bagus, namun kami juga merasa bahwa ketika sudah nyaman menggunakan satu karakter yang ada, tidak ada urgensi untuk beralih ke yang lain atas nama variasi. Oleh karena itu, karakter yang tidak Anda gunakan fungsinya sekedar menjadi “kunci” untuk membuka pintu saja.
Masalah mendasar yang dialami oleh game ini adalah desain levelnya yang monoton dan berulang. Bahkan, jumlah rintangannya terasa sangat kurang sehingga menjadi kurang menantang. Dan meskipun ia menggunakan desain level ala Metroidvania, namun karena absennya fitur mini map, hal ini akan sangat membuat Anda menderita dalam hal navigasi.
Alih-alih menggunakan satu peta besar yang saling terhubung, level di game ini justru dibuat terpisah dan dapat dipilih secara bebas. Setiap levelnya memiliki beberapa jalur yang menyebar ke dua arah dan dapat Anda jelajahi untuk menemukan peti berisi Skill Point atau item kunci yang diperlukan untuk melanjutkan cerita.
Presentation
Visual
Dari sisi presentasi, RWBY: Arrowfell berhasil mengadaptasi gaya visual animenya dengan baik. Kami sangat menyukai animasi dan desain karakternya, terutama potret karakter saat berdialog. Tampilannya sangat mirip dengan game garapan WayForward lainnya seperti Shantae, di mana animasinya terlihat bagus saat bergerak. Meskipun sebagian besar menggunakan model 3D, jenis garis luar yang ditunjukkan dalam gaya visual ini membuat banyak karakter dan musuh terlihat 2D.
Sayangnya, desain level dalam game ini kurang digarap lebih jauh sehingga tampak repetitif dan berulang dari satu area ke area lainnya. Anda akan melewati begitu banyak gua dan tundra yang tertutup salju sebelum semuanya mulai menyatu.
Audio
Musik dalam game ini juga enak untuk didengarkan sepanjang permainan. Para aktor yang menyulihsuarakan karakternya juga terasa pas untuk menggambarkan kepribadian karakter. Tidak ada keluhan dalam aspek ini.
Value
Di atas kertas, RWBY: Arrowfell punya konsep yang menarik. Menurut kami, presentasi visual dan audionya sudah digarap cukup rapi untuk menjadi sebuah game yang atraktif. Sayangnya, kelemahan terbesar dalam game ini justru terletak pada gameplay-nya yang dangkal untuk sebuah game aksi. Latar lingkungannya berulang dan desain level yang hambar membuat kami cepat merasa jenuh selama petualangan. Jika dana Anda cukup terbatas, sebaiknya hindari game RWBY: Arrowfell dan alokasikan untuk kebutuhan lainnya.
Conclusions
RWBY: Arrowfell sebenarnya bukan judul yang buruk, namun ia punya banyak kekurangan dari sisi gameplay. Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi mengingat developer WayForward sudah punya banyak pengalaman dalam genre ini lewat franchise Shantae.
Presentasi visual dan audionya bisa dibilang cukup baik, namun gameplay-nya jauh dari kata memukau sehingga pada akhirnya hal inilah yang menjadi alasan utama para pemainnya meninggalkan game ini sebelum menyelesaikannya. Kurangnya inovasi dalam pertempuran membuat permainannya terasa cepat membosankan.
+ Gaya visual yang atraktif
+ Musik cukup oke
+ Sulih suara terasa pas
- Cerita lemah
- Gameplay kurang inovasi
- Tidak ada Mini-map
- Desain level hambar
- Lingkungan repetitif