One Piece Odyssey merupakan game terbaru dari franchise animanga karya Eiichiro Oda yang mengusung genre Role-playing Game (RPG). Game ini dikembangkan oleh developer ILCA dan diterbitkan oleh publisher Bandai Namco. Rencananya, game ini akan dirilis untuk PS4, PS5 dan Xbox Series pada 12 Januari 2023.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak Bandai Namco Southeast Asia karena telah memberikan akses demo One Piece Odyssey lebih cepat dari yang diperkirakan, sehingga kami bisa mencicipinya terlebih dahulu dan mengulasnya untuk Anda. Sementara, demo untuk gamer umum baru bisa Anda akses mulai tanggal 10 Januari 2023.
Satu hal yang mencuri perhatian kami dari One Piece Odyssey adalah ia menyediakan Bahasa Indonesia sebagai pilihan bahasa yang bisa Anda pilih sebagai bahasa pengantar dalam game. Hal serupa juga pernah terjadi pada bulan November lalu lewat game Doraemon Story of Seasons: Friends of the Great Kingdom yang juga sama-sama keluaran Bandai Namco.
Menurut kami, hal ini adalah langkah positif dari Bandai Namco sebagai bentuk dukungan mereka terhadap pasar Indonesia yang saat ini jumlahnya terus berkembang. Dengan demikian, Anda yang punya keterbatasan dalam berbahasa Inggris, bisa menikmati game ini lebih dalam. Jika nantinya Anda ingin memainkan game ini dalam Bahasa Indonesia, Anda tidak bisa mengubahnya dari dalam game, melainkan harus mengatur perubahan bahasanya melalui sistem dashboard yang ada di PS4/PS5.
Jadi, seperti apa impresi kami terhadap game One Piece Odyssey?
Apakah ia bisa tampil lebih baik dari para pendahulunya?
Simak impresi kami berikut ini!
Premis Cerita
Diceritakan bahwa kapal Thousand Sunny yang sedang membawa Kelompok Topi Jerami, terkena badai dahsyat yang akhirnya membuat kapal Sunny karam di pulau misterius bernama Waford. Para kru Topi Jerami pun terpencar satu sama lain. Di sisi lain, ada seorang gadis misterius bernama Lim yang melihat kejadian tersebut. Lim punya trauma terhadap Bajak Laut dan menganggap mereka semua adalah penjahat. Melihat topi jerami milik Luffy yang tercecer di pinggir pantai, ia pun memungutnya.
Setelah siuman, Luffy menyadari bahwa Topi Jerami pemberian Shanks telah menghilang. Tidak hanya itu saja, tiga kru kapalnya, yaitu Zoro, Nami dan Brook, juga terpisah dari rombongan. Sebagai Kapten Kapal yang bertanggungjawab, Luffy pun mengumpulkan kru kapalnya yang tersisa untuk mencari keberadaan Zoro, Nami dan Brook di pulau tersebut.
Game ini menghadirkan cerita original yang tidak ada dalam manga maupun animenya. Meskipun begitu, penulisan ceritanya tetap digarap oleh sang mangaka langsung, Eiichiro Oda. Menurut penerawangan kami, cerita di game ini mengambil latar waktu setelah arc Dressrosa (Doflamingo) dan sebelum arc Whole Cake Country (Big Mom).
Petualangan
Pada versi demo ini, kami diizinkan untuk memainkan chapter-chapter awal dari versi penuhnya nanti yang berisikan sesi tutorial perkenalan mekanisme permainannya seperti eksplorasi dan pertarungan. Setelah presentasi cerita prolog selesai, kami langsung diberikan kontrol untuk mengendalikan sang tokoh utama, Monkey D. Luffy. Terdapat satu misi utama yang harus diselesaikan, yaitu mencari keberadaan teman-teman Luffy yang tersebar di pulau Waford.
Di sisi kanan layar, terdapat daftar kontrol yang cukup standar seperti bergerak, berlari, mengoperasikan kamera, peta, aksi dan lainnya. Aksi-aksi ini terhitung cukup standar dan sudah sering kami temui dalam game serupa. Yang agak unik mungkin hanyalah Haki Kenbunshoku, di mana aksi ini membuat karakter Anda menggunakan Haki untuk melihat area sekeliling dengan tampilan Haki. Dengan begitu, Anda bisa mendeteksi item rahasia atau musuh yang bisa memberikan experience lebih.
Misi pertama sangat mudah untuk diselesaikan karena kami hanya perlu berjalan dan bercakap-cakap dengan Usopp, Sanji, Chopper, Robin dan Franky untuk memajukan cerita. Kelima kru ini akan bergabung dengan tim Luffy untuk mencari tiga teman mereka yang masih hilang, yaitu Zoro, Nami dan Brook.
Setelah masuk melewati gua, kami menemukan titik Save Point yang berbentuk seperti artefak berpola. Sayangnya, pada versi demo ini, kami tidak bisa menyimpan permainan secara manual dan hanya bisa memulihkan diri saja. Satu-satunya kesempatan untuk menyimpan permainan adalah ketika sudah menyelesaikan sesi demo ini nanti.
Setelah keluar dari gua, Luffy dan kawan-kawan mendengar teriakan dari Nami yang berada di seberang. Posisi Nami terancam bahaya karena diserang oleh seekor gorila raksasa berwarna cokelat. Luffy pun bergegas ke sana untuk menyelamatkan Nami.
Di sinilah diperkenalkan sebuah mekanisme unik dalam petualangan. Game ini mampu mengaplikasikan kemampuan kru Topi Jerami dengan sangat baik pada sesi eksplorasinya. Dinamika seperti inilah yang sangat dibutuhkan dalam sebuah game JRPG. Jadi, pergantian karakter saat eksplorasi tidak hanya sekedar Skin belaka, melainkan memang punya fungsi spesifik yang berguna dalam petualangan.
Sebagai contoh, Luffy dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh menggunakan jurus Gomu Gomu Roket pada titik yang sudah ditentukan, kemudian Zoro yang bisa membelah objek yang terbuat dari besi seperti pagar atau sel, lalu Chopper bisa masuk ke lorong sempit yang tidak muat dimasuki manusia, sementara Franky bisa membuat jembatan untuk menghubungkan dua tempat yang terpisahkan oleh jurang dan masih banyak lagi kemampuan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
Pada sesi demo ini, Luffy cs diceritakan kehilangan kekuatannya setelah disentuh oleh Lim. Kekuatan mereka berubah menjadi kubus yang tersebar di pulau Waford. Hal ini dilakukan oleh Lim karena dirinya meyakini bahwa Bajak Laut adalah orang jahat. Oleh karena itulah, sebelum tersakiti, ia langsung menyentuh kelompok Topi Jerami yang ada di sana.
Tidak hanya Lim, mereka juga bertemu dengan Adio, seorang pria petualang berambut gondrong yang sudah lama tinggal di pulau Waford bernama Adio. Ia membantu kelompok Topi Jerami saat diserang oleh penjaga pulau. Adio kemudian memberi tahu bagaimana cara untuk mendapatkan kembali kekuatan mereka yang telah hilang.
Pertarungan
Di sepanjang perjalanan menuju misi penyelamatan Nami, kru Topi Jerami akan dihadang oleh beberapa monster yang bentuknya seperti monyet dan penguin. Dari sinilah sesi pertarungan kami dimulai. Pertemuan dengan musuh sebenarnya mirip dengan game JRPG modern lainnya, kami ambil contoh Tales of Arise yang juga sama-sama keluaran Bandai Namco.
Ketika karakter Anda melakukan kontak fisik dengan musuh, terjadilah transisi layar dari petualangan menuju pertarungan. Jika berhasil menyentuh musuh dari belakang, maka kita akan mendapatkan keuntungan untuk menyerang lebih dulu. Dan sebaliknya, jika kita tersentuh dari belakang, maka sebaliknya kerugianlah yang kita dapatkan.
Game ini mengadopsi sistem pertarungan Turn-based klasik ala Dragon Quest XI atau Persona 5, di mana karakter Anda dan musuh akan saling bergantian menyerang. Total ada empat karakter yang aktif dalam pertarungan, sementara sisanya akan menunggu di belakang. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada opsi Strategi yang mengizinkan kita untuk mengganti karakter di tengah pertarungan. Dalam versi demo ini, Anda hanya bisa memainkan 8 kru Topi Jerami saja. Brook menjadi satu-satunya karakter yang tidak playable di sini karena diceritakan tubuhnya tenggelam di dasar laut dan hanya jiwanya saja yang tersisa.
Di versi demo ini, hanya ada tiga perintah utama yang bisa Anda pilih selama pertarungan, yaitu Serangan (Attack), Ketrampilan (Skill) dan Item. Perintah keempat Seni Ikatan, baru akan tersedia pada game versi penuhnya nanti. Perintah Attack akan membuat karakter Anda melakukan serangan fisik, lalu perintah Skill dapat membuat mereka melancarkan serangan spesial seperti Gomu Gomu Roket milik Luffy, Onigiri milik Zoro, Thunder Tempo milik Nami, Kayaku Boshi milik Usopp dan lain sebagainya. Namun, butuh parameter TP yang berbeda-beda untuk menggunakan Skill karakter tersebut.
Yang membuat pertarungan di game ini semakin menarik adalah adanya sistem tipe serangan ala batu-gunting-kertas yang menjadi pondasi utamanya. Ada tiga tipe serangan yang harus Anda perhatikan, yaitu Kekuatan (Merah), Kecepatan (Jingga) dan Teknik (Hijau). Ketiga tipe ini sudah ditentukan oleh developer pada tiap karakter kelompok Topi Jerami dan musuh sehingga Anda tidak bisa menggantinya.
Luffy, Sanji dan Chopper punya tipe serangan kekuatan, kemudian Nami, Usopp dan Franky bertipe serangan kecepatan, terakhir ada Zoro dan Robin yang punya tipe serangan teknik. Meskipun Brook tidak bisa dimainkan di versi demo, namun kemungkinan besar ia punya tipe serangan yang sama seperti Zoro dan Robin, agar jumlahnya sama rata dengan yang lainnya.
Kekuatan mengalahkan kecepatan, kecepatan mengalahkan teknik dan teknik mengalahkan kekuatan. Anda tidak perlu takut lupa akan ketiga atribut ini karena ia selalu terpampang jelas di sisi kiri bawah layar selama pertarungan berlangsung. Tidak hanya karakter tim Anda saja yang punya atribut ini karena musuh juga atribut serupa.
Oleh karena itu, Anda harus rajin-rajin bergonta-ganti karakter untuk menentukan atribut yang tepat sesuai dengan kelemahan musuh. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena jika karakter Anda bertemu dengan musuh yang memegang kelemahan karakter, maka akan sulit untuk memenangkan pertarungan.
Saat pertarungan dimulai, empat kru Topi Jerami yang aktif bertarung, tidak akan selalu berada dalam satu area yang sama. Awalnya kami cukup bingung dengan penempatan posisi ini, namun ternyata ada maksud di balik itu semua. Developer sengaja membuat posisi mereka terpencar ke beberapa area untuk menambah elemen strategi di dalamnya.
Jadi, karakter yang sedang berada dalam satu area bersama musuh, hanya bisa menyerang musuh yang ada di areanya. Sementara, jika ada karakter yang berada di luar area musuh, ia dapat bergabung ke area mana pun sesuai target musuh yang Anda pilih. Kemungkinan besar, penempatan area karakter ini akan berimplikasi pada perintah keempat yang masih terkunci, yaitu Seni Ikatan. Karena pada trailer-trailer yang sempat kami lihat, nantinya akan ada serangan kombinasi dari kru Topi Jerami seperti apa yang diperlihatkan oleh karakter dalam game Dragon Quest XI.
Pada kondisi tertentu, terkadang ada situasi bernama Adegan Dramatis yang meminta Anda untuk melakukan suatu hal spesifik dalam pertarungan seperti menyelamatkan rekan yang dikepung musuh atau mengalahkan musuh menggunakan karakter tertentu.
Keterangan dari objektif ini biasanya tertulis di atas layar pertarungan. Jika berhasil menyelesaikan objektif yang diberikan, akan ada hadiah yang pantas untuk kita. Menurut kami, fitur ini cukup membuat dinamika pertarungan menjadi lebih dramatis sehingga tidak monoton begitu-begitu saja.
Setelah mengalahkan semua musuh, para kru topi jerami akan berkumpul untuk melakukan pose kemenangan saat mendapatkan uang dan experience. Menariknya, mereka saling bercengkrama satu sama lain. Bahkan, kru yang tidak ikut bertarung pun akan ikut menyahutinya dari belakang.
Topik-topik yang dibicarakan biasanya bertema ringan dan jenaka. Hal ini mengingatkan kami pada game-game Tales lawas seperti Abyss, Vesperia atau Graces yang juga menerapkan hal serupa. Meskipun terbilang minor, namun fitur-fitur seperti inilah yang membuat permainan kian menarik untuk diikuti.
Verse-Impressions
Durasi permainan versi demo ini kurang lebih berlangsung selama 1-2 jam saja. Sesi demo selesai di pertengahan Chapter 1 setelah Luffy dan kawan-kawan keluar dari gua. Setelah itu, saya diminta untuk menyimpan data permainan demo agar bisa mendapatkan hadiah item saat memainkan versi penuhnya nanti. Meskipun relatif singkat, saya sudah mendapat gambaran yang jelas tentang game One Piece Odyssey. Game ini terasa jauh lebih baik solid dari game RPG One Piece sebelumnya, World Seeker.
Impresi saya terhadap demo game ini sangatlah positif dan ia terlihat sangat menjanjikan. Saya meyakini bahwa versi penuhnya nanti akan menawarkan pengalaman yang jauh lebih baik lagi. Seluruh aspek permainannya terasa begitu dipoles dengan baik dan tidak asal ada saja. Visualisasinya pun dibuat dengan begitu cantik sehingga sangat nyaman dipandang mata. Bahkan, wajah Nami yang sedang mengamuk pun diperlihatkan sesuai dengan apa yang Anda lihat di anime maupun manganya.
Seluruh kru topi jerami akan terlibat dalam petualangan maupun pertarungan, sehingga ia tidak terpusat pada Luffy saja. Tiap karakter punya fungsi spesifik sehingga perannya kian terasa berguna. Untuk kualitas ceritanya tentu tidak perlu diragukan lagi karena penulisannya langsung ditangani oleh sang mangaka aslinya, Eiichiro Oda.
Terakhir yang patut kami apresiasi adalah terjemahan Bahasa Indonesianya yang menurut saya sangat bagus dan tidak kaku. Nama karakter, musuh, jurus, perintah dan area tidak terasa dipaksakan untuk menjadi Bahasa Indonesia yang baku dan kaku. Percakapan dialognya juga terasa begitu mengalir, seperti sedang membaca komik One Piece terbitan resmi dari Elex Media Komputindo.
Game ini berpeluang besar untuk menjadi game One Piece terbaik sepanjang masa karena ya, game ini memang sebagus itu untuk sebuah adaptasi anime. Kami pun tidak akan terkejut jika nantinya ia masuk nominasi sebagai Best RPG of the Year dalam berbagai ajang penghargaan di tahun 2023 nanti.
Demo One Piece Odyssey versi publik baru akan tersedia di platform PS4, PS5 dan Xbox Series X|S mulai tanggal 10 Januari 2023 di Store Digital masing-masing. Sementara, game versi penuhnya baru akan tersedia tanggal 12 Januari 2023 dalam tiga edisi berbeda, yaitu Standard, Deluxe dan Collector’s Edition.