Grim Guardians: Demon Purge
Inti Creates
Inti Creates
23 Februari 2023
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Action-adventure
Remaja
Digital
666 MB
US$ 24.99
Kesuksesan franchise GUNVOLT turut melambungkan nama Inti Creates sebagai developer spesialis game aksi 2D. Selama berkecimpung di industri video game, rekam jejak mereka terbilang positif dan mampu menawarkan game-game berkualitas.
Usai dengan Azure Striker Gunvolt 3 di tahun lalu, kini mereka telah mengalihkan fokusnya pada IP berjudul Grim Guardians: Demon Purge. Mengambil semesta yang sama dengan serial Gal*Gun untuk menggabungkannya dengan tema gothic ala Castlevania, apakah game ini bisa memuaskan hasrat para penggemar genre Action-adventure?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Keluarga Kamizono punya sejarah panjang dalam bidang memburu iblis. Kamizono Shinobu dan Kamizono Maya adalah sepasang kakak beradik di generasi terakhir yang bertugas sebagai pemburu iblis. Pada suatu hari setelah menyelesaikan tugas dan kembali ke sekolah, mereka menemukan bahwa sekolah tersebut telah berubah menjadi kastil berisi iblis.
Dengan misteri yang sedang terjadi dan bahaya yang mengancam, hanya para pemburu iblis inilah yang bisa memperbaiki keadaan. Hal inilah yang memaksa Shinobu dan Maya untuk bertugas kembali menumpas para iblis dari sekolah mereka.
Siapakah dalang sebenarnya di balik fenomena misterius ini?
Temukan jawabannya dengan memainkan Grim Guardians: Demon Purge!
Gameplay
Grim Guardians adalah game Spin-off dari Gal*Gun yang dibintangi oleh dua karakter protagonis yang sama, yaitu kakak beradik Kamizono, Shinobu dan Maya. Datang dari developer Inti Creates yang sebelumnya menangani serial Azure Striker GUNVOLT, ia masih mengusung genre game yang serupa, yaitu 2D Action-sidescrolling. Ia menawarkan pengalaman berpetualang bergaya klasik yang dibalut dalam dunia gothic.
Di game ini, Shinobu dan Maya berprofesi sebagai pemburu iblis. Ketika menuju ke sekolah untuk menuntut ilmu, keduanya mendapati sekolahnya telah berubah menjadi kastil tempat bermukimnya para iblis. Teman-teman sekolah mereka tersandera dan nyawanya terancam bahaya. Sebagai dua orang yang tersisa, akhirnya Shinobu dan Maya tergerak untuk menyelamatkan teman-teman mereka dari iblis jahat yang menguasai sekolah mereka.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Style System
Sebelum memulai permainan, Anda diizinkan untuk memilih beberapa opsi, di antaranya tingkat kesulitan dan jumlah pemain. Mode Casual lebih diperuntukkan bagi para pemain yang belum terbiasa memainkan game sejenis Metroidvania. Pada mode ini, musuh lebih mudah dikalahkan, lalu ketika menerima serangan, karakter Anda juga tidak akan terpukul mundur serta jumlah nyawa karakter tidak terbatas, namun karakter Anda tetap bisa mati dan kembali ke titik checkpoint.
Sementara, mode Veteran disarankan bagi para pemain yang sudah punya pengalaman di game-game sejenis ini. Pada mode ini, nyawa karakter terbatas, kemudian karakter juga akan terpukul mundur saat terkena serangan dan yang terakhir tentu saja musuh-musuh akan lebih agresif yang sulit dikalahkan. Terakhir, ada mode Legend yang baru akan terbuka ketika Anda sudah menyelesaikan permainan minimal sekali. Style ini tentu saja jauh lebih menantang daripada Veteran sekalipun.
Characters
Hampir mirip dengan Azure Striker GUNVOLT 3 yang baru rilis tahun lalu, game ini juga menyediakan dua karakter playable yang bisa Anda gonta-ganti selama permainan berlangsung. Mereka adalah kakak beradik Kamizono, yaitu Shinobu dan Maya. Sang kakak Shinobu bersenjatakan pistol yang membuat dirinya bisa menjaga jarak aman untuk menyerang dari jauh.
Amunisi pistol Shinobu memiliki keterbatasan dan butuh waktu untuk mengisi ulang pelurunya dengan menekan tombol D-Pad bawah dua kali. Apabila Anda sedang dikepung musuh, jelas ini kondisi yang sangat merugikan. Untungnya, Shinobu punya HP yang lebih tinggi sehingga tidak mudah mati saat terkena serangan.
Sang adik Maya lebih menitikberatkan pada serangan jarak dekat berkecepatan tinggi yang mampu menghasilkan kerusakan lebih besar. Maya juga punya kelebihan dari sisi mobilitas, yaitu bisa masuk ke celah sempit karena ia bisa berjalan sambil merunduk.
Shinobu dan Maya punya skill yang berbeda. Shinobu bisa melemparkan pisau secara diagonal ke arah atas, sementara Maya bisa mengeluarkan pelindung untuk dirinya. Selain skill dasar itu, Shinobu dan Maya juga bisa mendapatkan senjata baru yang nantinya bisa mereka gunakan dengan keterbatasan amunisi, mirip fitur yang diterapkan pada game Mega Man dan Azure Striker Gunvolt. Selain jurus-jurus tersebut, Shinobu dan Maya juga bisa menggunakan jurus kombinasi apabila meteran ungu di bawah Health Bar sudah terisi penuh. Serangan ini bisa menghabisi musuh yang muncul di layar dalam sekejap.
Health Bar Maya tergolong lebih tipis dari Shinobu, sehingga sangat rentan tumbang dalam pertempuran. Jika ada salah satu karakter yang tumbang, karakter lainnya bisa memompa jantung saudarinya untuk membangkitkannya kembali. Layar Game Over baru akan menyapa Anda ketika keduanya gugur.
Untuk mengganti karakter, Anda cukup menekan tombol ZL atau ZR saat berpetualang. Di sisi lain, game ini sebenarnya juga menyediakan opsi untuk dimainkan dua pemain secara Offline Co-op. Jika Anda memilih mode ini, maka Shinobu dan Maya akan berpetualang dalam waktu bersamaan tanpa perlu bertukar peran. Sayangnya, belum ada opsi untuk memainkan Co-op Online saat game ini kami ulas.
Level Design
Game ini menganut konsep Metroidvania pada desain levelnya, di mana area-area dungeonnya terhubung satu sama lain. Namun, sebenarnya ia tetap punya level-level tertentu dengan tema tersendiri sehingga antara satu level dan level lainnya cukup mudah untuk dikenali.
Meskipun sudah berpetualang cukup jauh, nantinya Anda tetap bisa kembali ke area sebelumnya menggunakan pilar khusus yang berfungsi layaknya Fast Travel. Proses backtracking ini cukup dibutuhkan karena akan ada area-area tertentu yang tidak bisa diakses di awal karena keterbatasan kemampuan karakter. Setelah mendapatkan kemampuan tertentu, baru lah Anda bisa mengakses tempat rahasia yang sebelumnya tidak terjamah.
Desain level game ini terbilang cukup bagus dengan latar belakang yang menarik. Penempatan jebakan dan rintangan juga terasa pas dan tidak berlebihan. Sayangnya, tidak semua area punya tempat tersembunyi dan alurnya sendiri terhitung linear, sehingga rute mana pun yang Anda ambil, ujung-ujungnya akan menuju titik yang sama.
Presentation
Visual
Grim Guardians menggunakan gaya visual pixel-art yang sama dengan Azure Striker Gunvolt. Bedanya, game ini menggunakan warna-warna yang lebih gelap untuk membangun atmosfer gothic yang kental. Selain itu, akan ada banyak warna merah darah yang terpancar pada visualnya karena game ini memang menyajikan elemen kekerasan dan sedikit gore. Jadi, monster-monster yang Anda kalahkan tubuhnya akan tercerai berai penuh darah sehingga membuatnya tidak aman untuk dimainkan gamer yang belum cukup umur.
Di sisi lain, kami patut mengapresiasi tim visualnya karena di tengah-tengah atmosfer kelam dan kekerasan penuh darah, mereka masih bisa menyajikan kecantikan karakter-karakternya yang begitu memesona lewat Art Style ala anime. Biasanya, art style anime ini muncul saat percakapan berlangsung atau cutscene untuk memperkuat adegan yang tengah berlangsung.
Audio
Game ini punya musik bernuansa gothic yang cukup oke dalam mengiringi petualangan Anda. Efek-efek suara yang dihasilkan dari karakter maupun monster juga terbilang enak untuk didengar. Namun, yang akan kami soroti adalah sulih suaranya yang menyediakan dua opsi, yaitu Pure Mode untuk Bahasa Jepang dan Refined Mode untuk Bahasa Inggris.
Suara Jepangnya terbilang tidak ada masalah karena ia diisikan secara penuh, baik dalam percakapan, cutscene maupun gameplay. Namun, sulih suara berbahasa Inggris di sini tampil mengecewakan karena hanya diisikan pada bagian gameplay saja sehingga saat percakapan berlangsung, para karakternya akan membisu bagai patung.
Value
Grim Guardians: Demon Purge ini jelas ditujukan untuk dua kaum gamer, yaitu pecinta waifu khususnya seri Gal*Gun dan penikmat game Metroidvania, khususnya Castlevania. Penggemar seri Gal*Gun harus memainkan game ini karena ia berbagi semesta yang sama dengan serial tersebut. Dengan karakter-karakter yang sama seperti Shinobu Kamizono, Maya Kamizono dan Kurona, pastinya game ini akan memuaskan hasrat Anda sebagai penggemar mereka.
Sementara, penikmat game Castlevania juga akan terpuaskan oleh game ini. Dengan gameplay yang mirip dan tema gothic yang diusungnya, game ini adalah obat penawar rindu bagi para penggemar Castlevania yang sudah lelah menunggu seri terbarunya yang tak kunjung muncul ke permukaan.
Conclusions
Hadir dalam balutan visual ala anime dan dipenuhi oleh karakter waifu, awalnya kami mengira bahwa game ini hanya menjual fan-service belaka tanpa menawarkan sesuatu yang menantang. Ternyata, perkiraan kami salah besar karena ternyata Grim Guardians: Demon Purge adalah game yang cukup oke dari sisi permainan. Gameplay-nya terasa cukup solid dan menantang, bahkan pada mode Casual sekalipun.
Untuk ukuran visual pixelart, game ini juga masih bisa memanjakan mata dengan Art Style karakter ala anime yang waifuable, serta desain level yang variatif. Musik-musiknya pun terbilang bagus, walaupun tidak sampai terngiang-ngiang di kepala Anda. Kekurangannya mungkin hanya dari sisi cerita yang kurang tergarap dengan baik sehingga terkesan klise karena sejak awal, Anda sudah tahu siapa pihak yang baik dan jahat tanpa membuatnya menjadi misterius terlebih dahulu.
+ Perbedaan gaya bermain Shinobu dan Maya
+ Adanya pilihan senjata seperti Mega Man
+ Desain level ala Metroidvania
+ Boss yang menantang untuk ditaklukkan
+ Pixel art yang enak dilihat
+ Art karakter yang cantik
+ Musik kelam bernuansa Gothic
+ Sulih suara Jepang secara penuh
+ Tersedia mode Offline Co-op
- Cerita klise
- Belum ada Online Co-op
- Sulih suara Inggris parsial
- Health Maya terlalu tipis