Tales of Symphonia Remastered
Bandai Namco
Bandai Namco
17 Februari 2023
PS4, Xbox One, Switch, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
10.3 GB
US$ 39.99
Kesukesan Tales of Arise dua tahun lalu membawa masa depan yang cerah untuk franchise Tales. Hal inilah yang meyakinkan Bandai Namco untuk menghidupkan kembali seri-seri Tales lawas agar lebih mudah diakses di platform generasi terkini. Setelah Vesperia yang mendapatkan Remastered empat tahun lalu, kini giliran Tales of Symphonia (lagi) yang mendapatkannya.
Apakah Tales of Symphonia Remastered menawarkan perubahan yang signifikan?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Tales of Symphonia menceritakan kisah perjalanan Colette, putri seorang malaikat yang menerima oracle dari panglima tertinggi Cruxis. Colette memulai perjalanannya untuk meregenerasi dunia bersama teman masa kecilnya, Lloyd Irving. Di dunia Sylvarant yang menjadi tempat tinggal Lloyd dan Colette, saat ini telah terjadi kemerosotan. Mana yang menjadi sumber energi kehidupan, dieksploitasi oleh Desian, sekumpuan ras campuran antara ras elf dan ras manusia. Di tengah keputusasaan umat manusia, Colette dipercaya sebagai harapan baru untuk meregenerasi dunia yang telah rusak.
Apakah Lloyd dan Colette mampu meregenerasi dunia?
Temukan jawabannya dengan memainkan Tales of Symphonia Remastered!
Gameplay
Tales of Symphonia adalah seri utama ke-5 dari franchise RPG Tales milik Bandai Namco. Game ini pertama kali dirilis pada tahun 2003 untuk Nintendo GameCube, kemudian di-port ke PS2 setahun setelahnya. Sejujurnya, kami sendiri tidak sempat memainkan versi originalnya yang pernah dirilis untuk GameCube dan PS2 dahulu. Alasannya karena kami tidak pernah memiliki konsol GameCube dan versi PS2-nya hanya tersedia dalam bahasa Jepang saja. Kami baru benar-benar memainkannya lewat versi Remastered di PS3 yang dikemas bersamaan dengan sekuelnya. Sekarang, game ini kembali dirilis ulang untuk PS4 dan kami cukup penasaran apa saja perubahan yang ditawarkan dari versi PS3.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Dalam game ini, Anda akan mengikuti kisah petualangan seorang pemuda berusia 17 tahun bernama Lloyd Irving yang punya rasa keadilan tinggi dan penuh semangat, tipikal karakter utama JRPG pada umumnya. Ia tidak segan-segan membantu orang yang kesusahan, namun karena kebaikannya itulah, akhirnya para Desian menyerang Iselia. Lloyd punya teman masa kecil bernama Colette yang ditakdirkan sebagai Chosen One untuk menyelamatkan dunia. Selain Colette, ada juga remaja bernama Genis yang berasal dari kaum Elf dan punya kepintaran di atas rata-rata.
Secara garis besar, gameplay-nya masih mirip dengan game Tales modern lainnya, di mana Anda akan berpetualang dari satu kota ke kota lainnya, melewati field dan dungeon, lalu bertemu monster dan bertarung bersama anggota tim Anda. Sepanjang permainan nanti, Anda dapat bertemu dengan karakter-karakter baru yang akan bergabung ke dalam tim, sebuah formula yang sudah sangat familiar dalam genre JRPG.
Selama perjalanan berlangsung, Anda masih dapat menonton Skit yang menghadirkan percakapan antar karakter dalam format visual novel. Skit tidak selalu membicarakan hal-hal serius karena terkadang ada juga hal-hal konyol yang terjadi di antara anggota tim. Hal inilah yang membuat interaksi karakternya lebih intim dan menarik.
Battle
Meskipun usianya sudah hampir dua dekade, namun game ini sudah tidak menggunakan Random Encounter sebagai sistem pertemuan Anda dengan monster. Pertarungan baru akan benar-benar dimulai ketika karakter Anda menyentuh monster dan layar pun beralih ke arena pertarungan.
Sistem pertarungan yang diterapkan dalam game ini masih serupa dengan game Tales lainnya. Jika Anda sudah pernah memainkan seri Tales sebelumnya, tentu tidak akan butuh waktu lama untuk segera beradaptasi dengannya. Dalam satu sesi pertarungan, Anda dapat membawa hingga empat karakter dalam tim.
Sebagai pemain, Anda hanya bisa mengendalikan satu karakter saja dalam satu waktu, sementara tiga karakter lainnya akan bergerak secara otomatis. Anda bisa melancarkan aksi-aksi standar seperti menyerang, bertahan dan Arte. Namun, pergerakan Anda cukup terbatas karena hanya bisa maju dan mundur saja.
Anda bisa mengatur mode pertarungan pada karakter yang terbagi atas tiga pilihan, yaitu Manual, Semi-Auto dan Auto. Pada mode Manual, Anda dapat mengendalikan karakter sepenuhnya sesuka hati. Lalu, pada Semi-Auto, Anda masih bisa mengendalikannya seperti manual, namun ketika jarak Anda dan musuh cukup jauh, cukup tekan tombol serang dan karakter Anda akan menghampiri target yang bersangkutan. Sementara, pada mode Auto, karakter akan sepenuhnya dikendalikan oleh AI, namun Anda tetap bisa perintah secara manual seperti mengeluarkan Arte atau menggunakan Item.
Presentation
Visual
Dari presentasi visual yang disajikan, kita dapat mengetahui bahwa usia game ini tak lagi muda. Peningkatan resolusi memang ada, sehingga membuat tampilannya terlihat lebih tajam. Namun, tekstur dan latar belakang lingkungannya masih tampak buram dan berpotensi merusak mata Anda. Bahkan, tampilan menunya tampak tidak ada perubahan sama sekali karena teks, ikon dan potret karakternya tampak buram.
Dan satu hal yang paling menyebalkan dari game ini adalah performanya yang dikunci pada framerate 30 fps. Selain itu, proses loading selama permainan pun membutuhkan waktu agak lama. Padahal dengan kemampuan hardware PS4 / PS5, seharusnya ia bisa menjalankan game jadul dengan lebih baik sehingga hal seperti ini tidak boleh terjadi.
Audio
Bicara soal musik, Tales of Symphonia adalah salah satu seri Tales yang punya OST paling bagus. Hampir semua lagu gubahan Motoi Sakuraba di sini benar-benar terasa megah, syahdu dan memanjakan telinga kami. Kualitas musiknya tak perlu diragukan lagi. Bahkan, Anda bisa mendengarkan musik-musiknya secara legal lewat aplikasi streaming seperti Spotify.
Sementara dari sisi sulih suara, game ini mengizinkan Anda untuk memilih antara Bahasa Inggris dan Jepang. Sebenarnya, keduanya punya kualitas yang fantastis, namun sayangnya hanya suara Jepang saja yang dialognya disulihsuarakan secara penuh, khususnya pada bagian Skit. Sementara, jika menggunakan suara Inggris, karakter akan membisu saat terjadi percakapan di Skit sehingga ia kehilangan jiwanya dan membosankan.
Value
Entah apa yang ada di pikiran Bandai Namco untuk me-remastered Tales of Symphonia. Kami merasa tidak ada urgensi untuk me-remastered game yang sebelumnya sudah pernah mendapatkan versi Remastered-nya di era platform PS3. Bahkan versi PS3-nya dulu sudah termasuk sekuelnya Dawn of the New World, sementara versi PS4 ini hanya mendapatkan satu game saja.
Kami memahami bahwa proses Remastered memang membutuhkan sumber daya yang lebih minim daripada harus me-remake dari nol dengan pondasi baru. Namun, sebagai salah satu seri Tales terlaris sepanjang masa, kami rasa Tales of Symphonia seharusnya pantas mendapatkan sebuah Remake yang proporsional. Jika harus membandingkannya dengan Tales of Vesperia: Definitive Edition yang sama-sama versi Remastered, perubahan yang ditawarkan bagaikan bumi dan langit.
Conclusions
Sejatinya, Tales of Symphonia adalah game JRPG yang fenomenal di zamannya. Dengan penceritaan yang sangat bagus, beragam aktivitas yang bisa dimainkan, pertarungan yang intens, interaksi antar karakter yang menarik, semuanya bersatu padu menjadi pengalaman petualangan yang menyenangkan. Sayangnya, versi Remastered kali ini terlihat minim usaha dan tampil mengecewakan. Ia terasa hanya seperti sekedar port biasa tanpa penambahan konten atau improvisasi yang berarti. Daripada Symphonia, kami rasa para gamer lebih butuh versi Remastered dari Tales of the Abyss, Graces atau Xillia.
+ Narasi cerita yang kuar
+ Interaksi antar karakter menarik untuk diikuti
+ Pertarungan yang intens
+ Ragam aktivitas sampingan
+ Musik khas Motoi Sakuraba
+ Sulih suara berkualitas
- Remastered seadanya
- Tidak termasuk Tales of Symphonia: Dawn of the New World
- Tidak sehebat Tales of Vesperia: Definitive Edition
- Tanpa penambahan konten yang berarti
- Visual latar belakang tampak buram
- Tampilan menu, teks dan ikon terlihat buram
- Skit versi Inggris tanpa suara
- Minim improvisasi