The Legend of Heroes: Trails of Azure
Falcom
NIS America
17 Maret 2023
PS4, Switch, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
8.7 GB
£34.99
The Legend of Heroes adalah JRPG yang underrated. Tidak seperti Final Fantasy atau Persona yang punya popularitas tinggi di kalangan gamer mainstream, bahkan tidak ada jaminan penggemar RPG pun mengetahui judul yang satu ini. Padahal ia bukanlah judul baru karena tercatat bahwa ia sudah eksis sejak tahun 1989 dan sudah punya lebih dari 10 judul game yang menggunakan nama tersebut.
Penyebab yang membuat franchise game ini kurang terkenal adalah minimnya ketersediaan judul yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Nihon Falcom baru benar-benar konsisten melakukannya sejak saga Trails of Cold Steel yang akhirnya membuka jalan untuk game-game yang sebelumnya hanya tersedia dalam Bahasa Jepang. Demi menjaga konsistensinya, di bulan Maret ini NIS America merilis versi Bahasa Inggris The Legend of Heroes: Trails to Azure yang menjadi kelanjutan dari Trails from Zero.
Apakah seri keduanya ini bisa tampil lebih baik?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dalam game ini berlangsung sekitar beberapa bulan setelah ending dari The Legend of Heroes: Trails from Zero. Melanjutkan kisah Lloyd Bannings dan timnya Special Support Section (SSS), kini Crossbell tengah berada dalam masa damainya. Atas perjuangan heroiknya, SSS pun akhirnya mendapatkan popularitasnya di mata masyarakat. Mereka pun mendapatkan anggota baru sebagai tenaga ekstra untuk menyelesaikan tugas baru.
Namun, perdamaian ini tidak berlangsung lama karena adanya tekanan dari dua kekuatan politik tetangga yang membuat Crossbell terjebak di antaranya. Hal ini mengancam keselamatan Crossbell karena tempat ini akan menjadi lokasi untuk penyelesaian konflik yang menentukan masa depan politik. Dengan situasi seperti ini, tim SSS pun menjadi taruhannya.
Bagaimana Lloyd dan teman-temannya menghadapi situasi pelik ini?
Temukan jawabannya dengan memainkan The Legend of Heroes: Trails to Azure!
Gameplay
The Legend of Heroes: Trails to Azure adalah game kedua sekaligus penutup dari saga “Crossbell”. Bagi Anda yang sebelumnya pernah memainkan game dari saga Trails of Cold Steel, butuh untuk memainkan saga ini karena kedua saga tersebut nantinya akan bersinggungan, mengingat latar waktu dan semestanya berada dalam periode yang sama.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Inti permainan di seri kedua ini sebenarnya tidak terlalu mengalami banyak perubahan dari Trails from Zero karena gameplay dari prekuelnya sendiri sebenarnya sudah sangat solid, namun Falcom selalu punya cara untuk membuat Azure terasa lebih menarik sehingga ia pantas disebut sekuel.
Anda masih akan berperan sebagai Lloyd Bannings di posisi karakter utama, diikuti oleh tim SSS yang akan membantunya dalam party. Di Trails from Zero, Anda hanya punya empat karakter party yang sudah fixed dan tidak bisa digonta-ganti, yaitu Lloyd, Elie, Tio dan Randy.
Dalam Trails to Azure, kita kedatangan dua karakter baru yang bergabung ke dalam tim, yaitu Noel Seeker dan Wazy Hemisphere. Noel adalah seorang Sersan Mayor dari Pasukan Pertahanan Crossbell, sementara Wazy adalah pemuda misterius dengan pesona maskulin sekaligus feminin.
Sistem pertarungannya sendiri masih menampilkan gaya Turn-based, di mana karakter Anda memiliki berbagai jenis perintah berbeda seperti menggunakan jurus spesial atau mantra sihir. Anda hanya dapat membawa empat karakter saja selama pertarungan. Setiap jurus spesial punya jangkauan area tertentu seperti area yang luas, garis lurus atau target tunggal.
Dengan hadirnya anggota SSS baru, hal ini memberikan perubahan para komposisi tim secara keseluruhan karena Anda tidak lagi dipaksa untuk menggunakan empat karakter yang sama selama permainan. Selain karakter di tim inti, terkadang ada juga karakter sampingan yang ikut berpartisipasi dalam pertarungan untuk memberikan buff atau membantu serangan.
Anda masih bisa memasangkan kristal-kristal Quartz pada karakter, untuk memberi mereka mantra sihir baru atau meningkatkan atribut status. Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa memanfaatkan mekanik Counterattack lewat Quartz ini. Banyaknya penyesuaian dan keberagaman dalam sistem Quartz ini membuat jurus spesial karakter tidak membosankan.
Secara keseluruhan, sistemnya tidak berubah banyak dari Trails from Zero, namun tetap ada fitur baru yang diterapkan seperti Burst Meter, yang fungsinya mirip dengan Overdrive dalam game Trails of Cold Steel. Setelah Burst Meter terisi penuh, Anda dapat mengaktifkannya dan memperkuat serangan karakter secara instan. Ini adalah sistem yang baik agar tim Anda bisa terus memberikan tekanan pada lawan. Sayangnya, fitur ini hanya tersedia pada Dungeon yang terikat pada cerita utama saja.
Presentation
Visual
Hal yang menyebalkan dari Trails from Zero kembali terulang di Trails to Azure, khususnya pada versi PS4. Tidak seperti versi Switch dan PC yang mendapatkan pembaharuan seperti tekstur beresolusi tinggi, pencahayaan dinamis dan perbaikan tampilan antaramuka, versi PS4 benar-benar seperti hanya port dari versi PSP-nya saja. Padahal secara hardware, PS4 punya spesifikasi di atas Switch, namun entah alasan apa yang menghalangi Falcom memperbaharuinya. Hal ini tentu saja membuat versi PS4 menjadi yang paling inferior dibanding kedua platform lainnya.
Audio
Menurut kami, Nihon Falcom adalah salah satu developer JRPG yang tidak pernah gagal dalam meracik musik yang keren. Soundtrack yang dibawakannya selalu berhasil membangun atmosfer dunianya dengan baik dan menggambarkan momen yang sedang terjadi.
Sayangnya, lagi-lagi kesalahan serupa dari Trails from Zero kembali terulang, di mana ia hanya menyediakan sulih suara berbahasa Jepang saja selama permainan. Kejadian ini sebenarnya membuat kami agak heran karena sebenarnya karakter-karakter dari saga Crossbell ini sudah punya aktor pengisi suara dalam Bahasa Inggris karena sebelumnya mereka pernah muncul dalam Trails of Cold Steel III dan IV.
Untuk game yang menjadikan narasi sebagai kekuatan utamanya, apalagi dengan banyaknya percakapan yang berlangsung sebagai metode penyampaian cerita, sulih suara bahasa Inggris seharusnya bisa sangat membantu pemain untuk mengurangi pembacaan teks-teks panjang. Kami berharap pada versi lokalisasi game Trails selanjutnya, fitur ini bisa kembali dihadirkan, seperti apa yang telah mereka lakukan di Trails of Cold Steel.
Value
Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, The Legend of Heroes: Trails to Azure adalah game RPG yang solid. Nihon Falcom selalu punya cara brilian dalam membangun cerita, dunia dan karakternya yang saling berkaitan satu sama lain.
Jika Anda termasuk orang yang sudah menginvestasikan banyak waktu pada saga Crossbell dan Cold Steel, Trails to Azure adalah game yang wajib Anda mainkan karena ia adalah jembatan penghubung menuju epilog kedua saga tersebut yang akan ditutup pada game The Legend of Heroes: Trails into Reverie yang rencananya akan dirilis bulan Juli mendatang. Akan tetapi, untuk mendapatkan pengalaman terbaik, kami sarankan Anda membeli dan memainkan game ini di Nintendo Switch atau PC saja.
Conclusions
The Legend of Heroes: Trails to Azure adalah sekuel yang hebat. Nihon Falcom sangat paham bagaimana cara membuat semestanya kian menarik sebelum menuju epilognya bulan Juli mendatang dengan menambahkan beberapa karakter baru yang mampu memperkuat lore ceritanya. Selain itu, mereka juga menambahkan fitur baru pada pertarungannya, sehingga alurnya menjadi lebih dinamis. Sayangnya, kehebatan game ini sedikit tercederai oleh kualitas versi PS4-nya yang kurang optimal sehingga untuk mendapatkan pengalaman terbaik dari game ini, Anda harus memainkannya di platform Nintendo Switch atau PC.
+ Narasi cerita menarik untuk diikuti
+ Jajaran karakter yang fantastis
+ Tambahan karakter baru membuat komposisi tim lebih dinamis
+ Improvisasi pada sistem pertarungannya
+ Musik yang luar biasa
+ Sekuel yang hebat
- Kualitas visual versi PS4 beresolusi rendah
- Side Quest agak membosankan
- Versi PS4 masih inferior dibanding Switch dan PC
- Sulih suara Inggris kembali absen