Mato Anomalies
Arrowiz
Prime Matter
10 Maret 2023
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
RPG
Remaja
Digital
7.7 GB
Rp 579.000 (Standard)
Rp 629.000 (Deluxe)
Mato Anomalies adalah sebuah game JRPG dari developer Arrowiz dan Prime Matter, yang sedikit banyak mengingatkan kita pada game JRPG yang sangat populer, Persona 5. Sebab beberapa aspek terasa mirip dengan apa yang disajikan dalam franchise andalan Atlus itu, meskipun dengan kualitas yang tidak dapat dibandingkan. Game indie ini mengusung genre turn-based JRPG dengan penyampaian cerita ala Visual Novel yang dipadu dengan gameplay dual protagonist yang cukup unik dan solid, membuat Mato Anomalies cukup menarik perhatian kami.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Berlatar cerita pada kota Mato, sebuah kota masa depan di Neo Shang-hai di mana terjadi sebuah fenomena yang disebut the Rift. Fenomena ini menyebabkan dunia parallel yang berisi monster-monster jahat muncul dan mengakibatkan beberapa kejadian aneh, seperti banyaknya kematian dan orang yang hilang.
Doe, seorang detektif yang hampir terbunuh dan mencoba mencari tahu apa itu HANDOUT dan mengapa orang benar-benar menjadi tega membunuh untuk mendapatkannya. Tidak lama setelah mengetahui fakta tersebut, Doe akhirnya menemukan bahwa ada sebuah konspirasi besar yang menyelimuti dunia Mato. Dia menyadari bahwa dia tidak dapat menghadapinya sendirian karena sebagai manusia biasa, Doe tidak memiliki kemampuan untuk memasuki the Rift dan melawan Bane Tide, monster jahat yang hidup dengan memakan emosi manusia yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, Doe harus mencari bantuan dan merekrut sekutu yang tidak terduga untuk bersama-sama menghadapi anomaly yang terjadi.
Beberapa sekutu Doe antara lain Gram, seorang samurai cyborg yang juga merupakan seorang shaman; Butterfly, seorang assassin dan thief yang suka menolong rakyat lemah; dan Smoker, mantan militer yang ingin membalaskan dendam sahabatnya. Dalam perjalanan mereka, mereka harus melawan monster-monster jahat dan mengungkap konspirasi besar yang terjadi di kota Mato.
Mampukan Doe mengungkap misteri yang terjadi di Mato City?
Temukan jawabannya dengan memainkan Mato Anomalies!
Gameplay
Mato Anomalies memiliki gameplay turn based yang cukup menarik. Perbedaan dengan game turn based lainnya adalah adanya sistem dual-protagonist yang dimilikinya. Dalam game ini, Anda dapat memainkan dua karakter protagonis sekaligus yang memiliki gameplay berbeda satu sama lain, namun saling melengkapi.
Anda akan memulai petualangan sebagai Doe, sang detektif yang dapat melakukan eksplorasi di kota Mato dan tempat lainnya dengan melakukan fast-travel melalui Rail Station. Selain itu, Anda juga dapat berinteraksi dan berbicara dengan NPC yang ada untuk membeli item, mendapatkan informasi atau menerima quest.
Sebagai seorang detektif, kemampuan yang dimiliki Doe adalah tindakan persuasif yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dari lawan bicaranya. Kemampuan interogasi milik Doe dimanifestasikan dengan gameplay berupa permainan kartu yang menarik dan unik.
Anda akan mengendalikan deck kartu yang berisi beberapa kartu dengan atribut dan kemampuan masing-masing. Selama interogasi, baik Doe maupun lawan bicara, yang disebut sebagai “Host,” memiliki bar Health Point. Tugas Anda adalah melakukan serangan terhadap Host hingga bar HP-nya habis atau mencapai titik 0.
Jalannya interogasi dalam game ini tidaklah mudah karena Host memiliki demon yang dapat memberikan pertahanan dan juga melakukan serangan. Oleh karena itu, Anda harus pintar-pintar dalam memilih kartu dan strategi serangan yang akan dilakukan. Apabila Anda berhasil menghabisi bar HP dari Host, maka interogasi selesai dan lawan bicara akan menyerah atau memberikan informasi yang dibutuhkan. Fitur gameplay ini menambah keseruan dan tantangan dalam menjalankan misi-misi yang ada di dalam game.
Sebagai seorang manusia biasa, Doe tidak memiliki kemampuan supranatural untuk dapat memasuki the Rift, sebuah dunia paralel yang berisi berbagai macam Lair, tempat para Bane Tide berada. Oleh karena itu, Gram akan menjadi protagonist kedua dalam game ini yang dapat Anda mainkan untuk mengeskplorasi the Rift.
Sebagai Gram, Anda akan dilengkapi dengan equipment dan gear, memiliki kemampuan untuk memasuki the Rift dan mengeksplorasi berbagai macam Lair. Setiap Lair berisi Bane Tide, monster dalam game ini harus dilawan dengan mekanisme battle turn based. Gram memiliki berbagai macam skill yang dapat digunakan untuk melawan Bane Tide tersebut.
Seiring berjalannya progress cerita, Anda akan bertemu dengan karakter lain yang akan bergabung dengan partymu. Salah satu karakter yang akan ditemui adalah Butterfly, seorang thief yang bersenjatakan Dart dan Claw. Selain itu, Anda juga akan bertemu dengan Smoker, mantan marinir yang dilengkapi dengan pistol dan shield.
Mekanik turn-based yang ditawarkan oleh game ini memiliki keunikan tersendiri. Selain memiliki sejumlah Bar Health Point yang akan bertambah seiring dengan meningkatnya level, game ini juga memiliki sistem Ultimate Point yang mengizinkan para pemain untuk menggunakan Ultimate Attack ketika bar Ultimate Point penuh.
Semua point yang ada akan berlaku secara team, mulai dari Health Point, Ultimate Point dan Experience Point. Selain itu, party yang ada akan memberikan kombinasi serangan yang dapat disesuaikan dengan weakness dari musuh. Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak dapat mengganti urutan atau giliran menyerang antara para karakter pada saat pertarungan. Oleh karena itu, Anda harus betul-betul cermat dalam menentukan formasi party sebelum menghadapi musuh.
Selain itu, penggunaan skill dalam game ini dibatasi oleh waktu jeda (cooldown) yang hanya berlangsung selama beberapa turn. Hal ini memungkinkan para pemain untuk lebih leluasa dalam mengatur strategi dan penggunaan skill mereka, tanpa harus khawatir tentang pembatasan-pembatasan yang kaku seperti pada game turn based pada umumnya.
Selama menjelajahi dungeon, Anda juga akan menemukan berbagai item yang dapat digunakan, seperti item consumable dan senjata atau gear. Setiap karakter memiliki kemampuan untuk menggunakan senjata yang berbeda-beda, seperti Gram yang menggunakan pedang atau tombak, atau Butterfly yang dapat menggunakan dart atau claw. Namun, untuk penggunaan gear, hal ini berlaku secara bersamaan untuk seluruh party.
Meskipun begitu, kami tidak menemukan opsi untuk melakukan upgrade terhadap senjata atau gear, sehingga kami berasumsi bahwa senjata dan gear yang tersedia dalam game hanya bisa didapatkan dari loot atau reward mission. Hal ini dapat menambah tantangan dalam game, karena pemain harus berusaha keras untuk mendapatkan senjata dan peralatan terbaik agar dapat menghadapi monster-monster yang muncul di dalam dungeon dengan lebih efektif.
Selain dapat menggunakan lebih banyak gear dan senjata yang lebih kuat, naik level pada game ini juga memberikan keuntungan berupa Talent Point, yang mana merupakan poin yang dapat dialokasikan pada setiap karakter untuk meningkatkan status maupun atribut skill mereka.
Setiap karakter memiliki talent tree yang berbeda-beda, yang terdiri dari tiga kategori yaitu : Yin, yang berfokus pada peningkatan serangan; Yang, yang berfokus pada skill pasif; dan Ultimate, berfokus pada serangan pamungkas. Setiap talent tree memiliki berbagai opsi yang dapat ditingkatkan, seperti peningkatan health, peningkatan critical rate, atau peningkatan kemampuan healing. Dengan memilih dan mengalokasikan Talent Point dengan tepat, Anda dapat meningkatkan efektivitas karakter Anda dalam pertarungan dan eksplorasi dungeon.
Meskipun tingkat kesulitan pada game ini terbilang cukup mudah, namun game ini tetap menawarkan beberapa mekanik yang menantang untuk dipecahkan. Pada tingkat kesulitan normal, meskipun musuh biasa tidak terlalu sulit untuk dikalahkan, namun battle melawan boss membutuhkan strategi dan pemikiran yang lebih. Misalnya, beberapa boss memiliki healer dan shield yang perlu dipecahkan terlebih dahulu sebelum menyerang bosnya. Namun, pada tingkat kesulitan yang lebih tinggi, game ini bisa menjadi lebih menantang dan membutuhkan strategi yang lebih matang.
Meski begitu, satu kekurangan yang bisa dirasakan adalah animasi pertarungan yang sederhana. Jika dibandingkan dengan game Persona dan Soul Hacker, Mato Anomalies terlihat kurang memukau dalam hal animasi serangan dan cutscene. Hal ini bisa membuat game menjadi lebih baik jika developer memasukan animasi yang lebih dramatis.
Presentation
Visual
Meskipun memiliki animasi pertarungan yang sederhana, gaya visualisasi yang digunakan pada game ini bisa dibilang cukup bagus. Art style visual yang ditampilkan juga memberikan nuansa yang unik dan memperkuat kesan karakteristik dari game ini. Penyampaian cerita dengan gaya visual novel dan comic style juga membuat jalan cerita game ini terasa menarik untuk diikuti.
Namun, terdapat kekurangan pada cutscene yang ada pada game ini. Selain jumlah cutscene yang disajikan cukup sedikit, kualitasnya pun terasa kurang memuaskan dan terkesan low budget. Meskipun begitu, keseluruhan gaya visualisasi pada Mato Anomalies masih dapat dianggap cukup baik dan mampu memenuhi ekspektasi para pemain untuk sekelas game indie.
Audio
Musik latar yang ada di game ini sebenarnya cukup menyenangkan untuk didengarkan, namun terasa cenderung monoton dan kurang variasi karena Anda akan mendengarkan lagu yang itu-itu saja sepanjang permainan.
Conclusions
Mato Anomalies adalah game yang menawarkan pengalaman bermain yang unik bagi para penggemar JRPG. Meskipun terdapat beberapa kekurangan, seperti animasi pertarungan yang kurang dramatis, cutscene yang terlihat low budget, dan kesulitan yang terbilang mudah, namun hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi keseruan game ini.
Gameplay dual protagonist yang solid dan jalan cerita yang menarik akan membuat pemain terus ingin melanjutkan petualangan dalam game ini. Selain itu, penggunaan sistem mekanik turn-based yang berbeda dengan game sejenisnya, serta kemudahan dalam pengaturan strategi dan penggunaan skill membuat gameplay game ini semakin menarik.
+ Gameplay dual protagonis yang solid
+ Visualisasi art yang menarik
+ Kemudahan dalam sistem tracker mission
- Kualitas cutscene yang terasa low budget
- Animasi battle kurang menarik
- Musik yang terasa monoton