The Crown of Wu
Red Mountain
Ripples Asia Venture
Gammera Nest
24 Maret 2023
PS4, PS5, PC
Action-adventure, Platformer
Remaja
Blu-ray, Digital
12 GB
Rp 279.000 (Standard)
Rp 349.000 (Deluxe)
Bagi Anda yang tumbuh di generasi 90-an, tokoh Sun Wukong pasti terdengar cukup familiar di telinga karena kisah perjalanannya menuju Barat ini memang sangat populer di wilayah Asia, khususnya Indonesia. Kisah Sun Wukong sendiri sudah diadaptasi ke berbagai jenis media, mulai dari buku, komik, film hingga video game, bahkan serial animanga terkenal Dragon Ball pun terinspirasi darinya.
Sebuah developer baru asal kota Madrid, Spanyol yang bernama Red Mountain, berdiri pada tahun 2015. Mereka memulai proyek perdananya dengan mengangkat kisah Sun Wukong ke dalam game aksi petualangan yang berjudul The Crown of Wu. Game ini sengaja dibuat untuk menghidupkan kembali kisah Sun Wukong dan memperkenalkannya pada generasi baru.
Apakah game ini berhasil mengadaptasi kisah “Journey to the West” dengan baik?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Game ini menceritakan tentang Wu, sesosok manusia setengah monyet yang setelah menjadi utusan kaisar, justru mulai berperilaku kacau karena menggunakan mahkota yang dapat memberinya kekuatan luar biasa. Atas kejahatan dan kekejaman yang telah diperbuat, Wu akhirnya ditangkap dan dihukum berat, kemudina dibekukan dalam larutan bio-statis.
Setelah puluhan tahun tidak bergerak, suatu hari Wu dibebaskan dari penjaranya dan mengamati bahwa semuanya telah menjadi reruntuhan. Selain itu, mahkota miliknya dulu telah dicuri dan digunakan untuk menimbulkan kekacauan baru yang menyebabkan ledakan raksasa yang mengancam dunia pada kepunahan. Untuk menebus dosanya di masa lalu, Wu berniat untuk merebut kembali mahkotanya agar perdamaian bisa kembali tercipta.
Mampukah Wu mendapatkan kembali mahkotanya?
Temukan jawabannya dengan memainkan The Crown of Wu!
Gameplay
The Crown of Wu adalah sebuah game Action-adventure yang dibumbui elemen platforming, di mana Anda sebagai pemain akan mengendalikan karakter bernama Wu yang berwujud setengah manusia dan setengah monyet. Mekanisme pertarungan dalam game ini juga menggunakan sedikit gaya Soulslike, di mana Anda harus memperhatikan manajemen stamina untuk melakukan aksi seperti menyerang, menghindar atau melompat.
Wu dibekali dengan sebuah tongkat khas yang menjadi senjatanya. Ia juga memiliki kemampuan menyembuhkan diri dengan mengumpulkan dan menggunakan kristal sebagai sumber energinya. Namun, yang membuatnya lebih istimewa adalah kemampuannya untuk mengendalikan empat elemen alam, yaitu angin, air, petir, dan tanah. Dengan keempat elemen alam ini, Anda dapat membuat serangan fisik menjadi lebih kuat. Selain itu, elemen-elemen tersebut juga dapat digunakan sebagai serangan jarak jauh, ataupun memecahkan berbagai macam tantangan dalam perjalanannya.
Sayangnya, meskipun mengadopsi mekanisme bertarung ala Soulslike, eksekusinya terasa masih sangat mentah dan kaku. Hal ini seringkali membuat kami kesulitan untuk membaca pergerakan musuh dan terlambat memberikan respon atas serangan tersebut.
Tidak adanya sistem levelling dan tidak adanya hadiah yang Anda dapatkan setelah mengalahkan musuh, membuat motivasi kami untuk menyapu bersih sangat menurun. Bahkan, mengalahkan boss dalam game ini tidak memberikan dampak positif pada perkembangan karakter.
Game ini juga menawarkan elemen platforming, yang mana sering kita temui di game-game era PS1 dan PS2 terdahulu. Game ini tidak memberikan petunjuk arah atau peta navigasi yang bisa mengarahkan Anda menuju titik objektif selanjutnya. Sebagai gantinya, Anda harus menggunakan insting dan intuisinya untuk menjelajahi setiap area. Namun, karena alurnya sendiri cukup linear, mencari titik tujuan tidaklah terlalu sulit.
Di sisi lain, game ini juga menawarkan teka-teki yang cukup menantang, yang mana kerap kali memaksa Anda untuk berpikir keras dan menggunakan kemampuan logika. Misalnya, terdapat kepingan-kepingan batu dengan simbol tertentu yang harus dicocokkan dengan pola tertentu untuk membuka gerbang atau jalan pintas. Kedalaman dari elemen teka-teki ini benar-benar memperkaya pengalaman bermain dan memberikan rasa puas ketika berhasil menyelesaikan tantangan tersebut.
Presentation
Visual
Bagian presentasi yang seharusnya bisa menjadi daya tarik utama, justru menjadi kekurangan besar di sini. Model karakternya dibuat tidak detail, bahkan untuk sang karakter utama sekalipun. Lingkungannya juga cenderung monoton sehingga kurang menarik untuk diperhatikan.
Animasi pergerakan karakter dan musuh juga terasa kurang halus dan terlihat kikuk, sehingga membuat kami kesulitan untuk membaca pergerakan musuh agar bisa merespon serangan dengan tepat. Adegan cutscene yang seharusnya bisa menjadi nilai jual juga digarap dengan seadanya sehingga kami lebih memilih melewatkan bagian ini daripada menontonnya hingga selesai. Meskipun efek visualnya masih cukup bagus, namun hal tersebut tidak bisa menutupi kekurangan dari sisi presentasi.
Audio
Pada sisi audio, kami juga merasa bahwa musik latar pengiringnya cenderung monoton dan kurang variasi. Kami berharap ada lebih banyak variasi untuk memberikan pengalaman bermain yang lebih menarik. Absennya pengisi suara untuk karakter juga mengurangi imersivitas dalam penyampaian cerita. Padahal, dalam cerita aslinya, karakter Sun Wukong adalah karakter yang banyak bicara dan urakan.
Value
Meminjam formula dari game yang sudah sukses sebenarnya sah-sah saja karena banyak judul game yang cukup berhasil meniru apa yang dilakukan oleh FromSoftware pada game-game mereka. Namun, sepertinya Red Mountain masih harus banyak belajar dan melakukan riset demi mematangkan segala aspek di game ini.
Menurut kami, game ini juga salah memilih tanggal rilis karena ia berada sangat berdekatan dengan game raksasa yang diantisipasi oleh banyak gamer, yaitu Resident Evil 4. Meskipun harganya sendiri tidak terlalu mahal, namun namanya sudah langsung tertutup sejak peluncurannya sehingga gaungnya tidak terasa sama sekali.
Conclusions
Tidak banyak studio baru yang langsung berhasil dalam game debutnya, begitu pula dengan Red Mountain. Dengan gameplay aksi petualangan yang dibumbui platformer klasik yang menarik, serta elemen puzzle-solving yang menantang, sebenarnya The Crown of Wu punya banyak potensi untuk menjadi game yang menarik. Sayangnya, eksekusi dari sisi teknis yang kurang matang membuatnya gagal bersinar, mulai dari animasi pertarungan yang kaku, kualitas visual dan audio yang tertinggal dua generasi, tidak adanya sistem levelling atau hadiah saat mengalahkan musuh, model karakter yang kurang detail bahkan untuk karakter utama sampai pada minimnya alunan musik pengiring.
+ Sesi platforming cukup menarik
+ Puzzle-solving menantang
+ Harganya relatif murah
- Cerita standar
- Tidak adanya sistem levelling
- Tidak ada reward saat mengalahkan musuh
- Pertarungan yang kaku
- Model karakter kurang detail
- Lingkungan monoton
- Minimnya alunan musik pengiring
- Tidak ada sulih suara
- Salah memilih tanggal rilis