[Review] The Library of Babel

Terinspirasi dari cerita pendek berjudul The Library of Babel karya Jorge Luis Borges, developer Tanuki Game Studio mengajak Anda untuk berpetualang ke dunia 20.000 tahun setelah kepunahan umat manusia, di mana kini dunia dijalankan oleh robot-robot canggih, yang hanya tahu sedikit tentang mitos pencipta mereka. Semuanya robot berjalan sebagaimana mestinya sampai ditemukannya sebuah perpustakaan yang berisi segala sesuatu yang telah, sedang dan akan pernah ditulis, pertanda kekacuan yang sempurna.

Seperti apa game yang memadukan elemen gameplay Platformer dan Stealth ini?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

The Library of Babel adalah kisah yang berputar di sekitar dunia futuristik yang gelap. Ludovik telah dikirim ke Mesopotamia untuk menyelidiki kasus pembunuhan. Saat ia tiba di Koloni, sebuah pos penambangan data, tiba-tiba saja ada pengumuman keadaan darurat, yang menghambat kemajuannya. Dengan bantuan Lei, kontaknya di dalam Koloni, Ludovik perlahan-lahan dapat menyatukan penyelidikan dan mengikuti jejak si pembunuh melalui daerah tetangga dan bertemu dengan karakter aneh dalam perjalanannya.

Mampukah Ludovik memecahkan kasus pembunuhan yang dipercayakan kepadanya?

Temukan jawabannya dengan memainkan The Library of Babel!

Gameplay

Dalam game ini Anda akan bermain sebagai Ludovik, seorang Seeker yang dikirim untuk menyelidiki kasus pembunuhan di Babel. Ketika keadaan darurat tiba-tiba diumumkan, Ludovik menemukan dirinya berada di wilayah yang semakin berbahaya ketika ia mengikuti jejak sang pembunuh.

Gameplay-nya sendiri merupakan kombinasi antara petualangan grafis dan Stealth-platformer. Kita harus berinteraksi dengan para NPC, menemukan dan menggabungkan item, melakukan berbagai misi untuk mendorong cerita maju, melewati bagian platform yang menantang sambil menghindari pandangan musuh. Panjat memanjat dan bolak-balik area juga sudah pasti akan sering Anda lakukan karena Anda tidak hanya menjalankan misi utama saja, tetapi juga bisa sembari mengambil misi sampingan dengan berbicara lewat NPC.

Game ini punya awalan yang agak lambat, namun perlahan tapi pasti, ceritanya akan benar-benar meningkat begitu Anda mulai menyelidiki pembunuhan tersebut. Mengadopsi genre Platforming 2D dengan menitikberatkan pada elemen Stealth, bagian Stealth-nya sendiri terhitung agak mendasar dan tidak terlalu rumit, sehingga Anda tidak perlu banyak berpikir atau panik berlebihan.

Setiap zona dunianya memiliki gaya seni unik yang menentukan nada dan suasana untuk bagian dunia tersebut. Ada satu pemandangan menakjubkan, di mana kita melihat bulan yang setengah hancur di langit malam, mengisyaratkan peristiwa kosmik sebagai penyebab kepunahan umat manusia. Detail-detail seperti inilah yang membuat penjelajahan dunianya terasa lebih menarik dan punya makna.

Presentation

Visual

Meskipun dibalut dalam tampilan 2D, game ini punya kedalaman visual yang luar biasa, seperti misalnya saat berada di hutan, semak-semaknya terasa lebat seperti hutan sebenarnya. Perpaduan warna terang dan gelap yang dihasilkannya juga sangat cantik di beberapa area, sehingga dapat merangsang mata Anda untuk dapat merasakan keindahannya.

Audio

Soundtrack game ini digarap cukup baik untuk menggambarkan suasana dalam game. Anda akan mendapatkan misterius dan sunyi saat menjelajahi dunianya, namun musik akan berubah menjadi lebih intens ketika memasuki sesi platforming dan stealth.

Conclusions

The Library of Babel menjadi game yang cukup langka untuk ditemui karena ia menyajikan platformer yang sarat akan elemen stealth. Game ini memperkenalkan dunia yang aneh yang membahas konsep menarik seperti ketidakterbatasan, kemanusiaan dan logika. Dikemas dalam tampilan visual yang cantik dan didukung oleh cerita yang menarik, Anda akan dibuat penasaran sepanjang permainan. Kendati demikian, sesi Stealth-nya agak mendasar dan terkadang sesi teka-teki-nya sering membuat kami frustasi karena developer lupa memperhatikan aspek kesenangan di dalamnya.