[Review] ITORAH

Tak bisa kami pungkiri bahwa Metroidvania menjadi genre favorit para developer indie. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami cukup banyak memainkan game bergenre ini yang mengusung tema berbeda-beda, namun tidak semuanya berhasil memikat hati kami.

Baru-baru ini, developer Grimbart Tales yang bermarkas di Rheinland-Pfalz, Jerman, ikut meramaikan pustaka Metroidvania dengan karya mereka yang bertemakan Mesoamerika. Game tersebut mereka beri judul ITORAH. Apa yang membuat game ini berbeda dari game sejenisnya?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Pada suatu zaman, Itorah menjadi satu-satunya manusia karena umat manusia telah lenyap dari muka bumi. Ia pun terdampar di wilayah Mesoamerika yang dipenuhi oleh topeng-topeng. Saat sedang menjelajahi area sekitar, Itorah dikejar kawanan laba-laba dan akhirnya tertangkap. Terikat oleh jaring yang sangat kuat, ia pun disekap dalam sarang laba-laba.

Di tempat itu, ia bertemu dengan sesosok kapak ajaib yang punya kepala di ujungnya. Kapak bernama Koda ini bisa berbicara dalam bahasa manusia. Ia pun memandu Itorah untuk mengungkap masa lalunya sambil melewati hutan lebat, kuil dan tebing yang dikuasai oleh makhluk-makhluk berbahaya.

Siapakah sebenarnya kapak Koda ini?
Apakah Itorah dapat mengungkap masa lalunya?

Temukan jawabannya dengan memainkan ITORAH!

Gameplay

ITORAH adalah sebuah game Metroidvania yang mengusung tema Mesoamerika. Itorah menjadi protagonis pendiam yang tidak banyak bicara. Ia setuju untuk bekerjasama dengan kapak berkepala itu karena ingin mengungkap misteri tentang apa yang terjadi dan apakah benar ia menjadi manusia terakhir yang tersisa.

Metroidvania adalah sebuah genre turunan Action yang hasil dari gabungan antara dua game terkenal, Metroid dan Castlevania. Genre ini menggabungkan unsur platformer, yang mana biasanya berupa petualangan dalam dunia 2D dan menuntut para pemainnya untuk melewati rintangan yang ada dengan berlari, melompat, berguling dan aksi-aksi lainnya, dengan unsur eksplorasi area yang sangat luas dan saling terhubung satu sama lain.

Sebagai pemain, Anda akan mengendalikan seorang gadis berambut ungu bernama Itorah. Untuk mengimbangi kepribadian Itorah yang pendiam, maka hadirlah sebuah kapak berkepala yang bisa bicara bernama Koda. Selain sebagai pendamping, Koda juga berfungsi sebagai senjata utama bagi Itorah yang bisa ia ayunkan layaknya kapak pada umumnya.

Seperti game Metroidvania pada umumnya, peta dunianya akan saling terhubung satu sama lain. Namun, game ini kurang memaksimalkan potensinya sebagai game Metroidvania dan terasa terlalu linear. Anda akan sangat jarang sekali melakukan backtracking karena alurnya yang menuntut Anda untuk terus maju ke depan. Bahkan, jalur yang Anda telusuri pun sangat jarang menemui cabang.

Pola permainannya bisa dibilang agak repetetif, di mana Anda bertemu dengan Savepoint, kemudian berlanjut dengan cutscene, lanjut berlari ke depan, melawan musuh, bertemu boss dan kembali bertemu dengan savepoint.  Sistem pertarungannya sendiri cukup menyenangkan. Anda bisa membuat variasi kombo dengan menekan tombol serang berulang kali, atau menggabungkannya dengan tombol arah atas dan bawah. Selain menyerang, ia juga bisa menghindar dengan cara berguling ke depan.

Namun, yang menjadi masalah dari pertarungannya adalah tingkat kesulitannya yang benar-benar mudah. Anda tidak pernah benar-benar merasa terancam oleh musuh yang muncul, sekalipun musuh itu berstatus boss. Pertarungan boss-nya sendiri terasa sangat mudah karena kami tidak pernah mati saat berhadapan dengan mereka. Pola serangannya yang mudah ditebak dan juga mudah dihindari inilah yang membuat tingkat kesulitannya setara dengan musuh biasa, hanya ukurannya saja yang lebih besar.

Presentation

Visual

Secara visual, game ini menawarkan dunia Mesoamerika yang begitu indah. Tema ini sangat jarang Anda temui pada game-game modern. Dengan memadukan gaya seni yang sangat mendetail bak lukisan, tampilan 2D-nya benar-benar memanjakan mata pemain.

Sayangnya, hal ini dicederai oleh performanya yang sangat buruk di Nintendo Switch. Sering sekali terjadi pada kami, ketika Itorah sedang melakukan eksplorasi dengan berjalan atau berlari menyusuri suatu area yang sedang tidak ada musuhnya, lalu fps menurun dan animasi menjadi patah-patah tanpa alasan yang pasti. Meskipun tidak sampai membuat game crash, namun hal ini jelas mencederai pengalaman bermain kami.

Audio

Selama berpetualang di Nahucan, Anda akan ditemani musik-musik yang menenangkan. Akan tetapi, ketika beralih ke adegan pertarungan, musik akan berubah menjadi lebih intens sehingga cukup berhasil meningkatkan ketegangan pemain. Sayangnya, game ini tidak menyulihsuarakan percakapannya secara penuh karena Anda hanya akan mendengar segelintir sahutan saja dengan bahasa yang terdengar asing di telinga.

Value

Sebagai penggemar game Metroidvania, ITORAH jelas masih jauh dari harapan kami. Game ini terasa terlalu linear hingga Anda jarang sekali melakukan backtracking. Selain itu, penyampaian ceritanya yang kurang menarik, membuat ceritanya kurang terasa emosional dan mudah terlupakan. Sebagai sosok protagonis, Itorah justru gagal bersinar di sini. Kepribadiannya yang pendiam membuat dirinya kurang menarik. Justru kehadiran sang kapak berkepala inilah yang membuat game sedikit menghibur karena mulutnya cukup cerewet untuk terus bicara dalam setiap cutscene.

Conclusions

Secara keseluruhan, ITORAH sebenarnya punya pondasi gameplay yang cukup solid, namun sayangnya tingkat kesulitannya terlalu mudah dan pola permainannya terlalu repetitif untuk ukuran Metroidvania. Namun, yang membuat game ini gagal bersinar adalah performanya yang benar-benar sangat buruk, khususnya di Nintendo Switch. Jika Anda punya platform selain Switch, sebaiknya mainkan game ini di platform tersebut.