Atlas Fallen
Deck13 Interactive
Focus Entertainment
10 Agustus 2023
PS5, Xbox Series, PC
Action RPG
Dewasa
Blu-ray, Digital
22 GB
Rp 829.000
Dalam industri video game, sudah tidak terhitung lagi berapa banyak developer yang telah mengadopsi konsep Open-world agar dunia dalam game mereka terlihat luas dan masif. Beberapa nama memang berhasil menjadi tolok ukur di kemudian hari, namun tidak sedikit dari mereka yang gagal mengimplementasinya dan akhirnya dunianya terasa kosong tanpa arti.
Setelah merilis tiga game bergenre Soulslike sebelumnya, kini developer Deck13 Interactive menciptakan sebuah game action RPG berkonsep Open-world dengan dunia padang pasir bernama Atlas Fallen. Namun, mengingat beberapa tahun terakhir ini, judul-judul game yang mengandung nama “Fall” atau “Fallen” sering kali menukik tajam dari segi kualitas dan angka penjualan, mampukah Atlas Fallen menepis kutukan tersebut?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Game ini menceritakan sebuah dunia pasca apokaliptik di mana sebuah dewa bernama Thelos yang menguasai dunia tersebut dan membagi para populasi penduduk menjadi dua bagian, yaitu kaum pemuja Thelos yang sangat religius, dan kaum budak yang tidak memiliki nama. Anda akan bermain sebagai kaum “Unnamed” yang suatu hari menemukan sebuah sarung tangan misterius yang dapat berbicara kepadamu dan memiliki suatu kekuatan berupa senjata pedang berantai dan golok.
Tidak lama kemudian akhirnya kalian mengetahui nama dari suara gauntlet tersebut, yaitu Nyaal. Entah mengapa dia tidak ingat sama sekali mengenai masa lalu dia, namun dia ingat dia harus menghentikan Thelos, sehingga dia mencari seseorang yang dapat membantu dia untuk mengalahkan sang dewa penguasa tersebut.
Mampukah sang protagonis menghentikan dewa Thelos?
Temukan jawabannya dengan memainkan Atlas Fallen!
Gameplay
Atlas Fallen adalah game Third-person Action RPG yang berlatarkan dunia padang pasir pasca apokaliptik. Di awal permainan, Anda akan diminta untuk menciptakan avatar untuk dijadikan karakter protagonis utama. Game ini mengusung konsep dunia terbuka, di mana nantinya Anda bisa melakukan eksplorasi ke berbagai wilayah untuk bertemu dengan para NPC, menyelesaikan berbagai aktivitas dan misi sampingan.
Karakter Anda akan dianugerahi sebuah sarung tangan kuno yang mengizinkan Anda untuk memanipulasi pasir untuk dijadikan senjata. Anda bisa menggunakan tiga jenis senjata berbeda, namun Anda hanya bisa membawa dua senjata saja dalam satu waktu.
Dibandingkan dua game garapan Deck13 sebelumnya, tempo pertarungan di game ini terasa jauh lebih cepat. Anda dapat melancarkan kombo antara kedua senjata untuk memberikan kerusakan pada musuh. Anda juga dapat menghindari serangan musuh menggunakan berguling, namun berdasarkan pengalaman kami, Double Jump lebih efektif untuk menghindari serangan dalam waktu cepat.
Jika tidak sempat menghindar, Anda juga punya opsi untuk menahan serangan musuh menggunakan kemampuan Sandskin, di mana jika dilakukan pada saat yang tepat, akan membuat musuh berubah menjadi batu sementara waktu. Hal ini tentu saja membuat Anda punya ruang dan waktu ekstra untuk menyerang musuh lainnya atau sekedar memulihkan diri.
Selama pertarungan berlangsung, Anda dapat mengisi bar Momentum yang memiliki 3 tingkatan. Tiap melewati satu tingkat, senjata-senjata Anda akan berubah bentuk dan menjadi lebih kuat, namun di sisi lain, ia juga mengorbankan pertahanan Anda yang menurun.
Tiap bar Momentum bisa Anda gunakan untuk melancarkan serangan pamungkas bernama Shatter Combo, sehingga Anda dapat mengatur apakah ingin menjadi lebih ofensif serangan untuk menghabisi musuh atau malah menjadi defensif sambil mengisi bar momentum hingga naik ke tingkatan berikutnya.
Tiap tingkat Momentum dapat Anda perkuat dengan menaruh Essence Stones yang bisa Anda peroleh di sepanjang perjalanan permainan Anda. Tiap batu ini memliki efek yang berbeda, sehingga Anda dapat memadupadankan serangan Anda untuk menghasilkan kerusakan maksimal.
Di luar sistem pertarungannya yang cukup menarik, sayangnya dunia dalam game ini terasa kosong dan gersang. Hal ini bukan disebabkan oleh tema padang pasir yang diusung, tapi lebih kepada minimnya Point of Interest yang terlihat di sekeliling Anda. Di sepanjang jalan, Anda hanya akan reruntuhan bangunan pasca apokaliptik dan monster-monster yang berpatroli saja.
Untungnya, karakter Anda dianugerahi kemampuan bernama Sand Slide yang membuatnya bisa meluncur di padang pasir sehingga proses perjalanan Anda terasa lebih cepat dan menyenangkan. Anda akan merasa seperti sedang berselancar di atas papan. Sayangnya, tidak ada animasi trik-trik keren saat karakter melompat tinggi di udara seperti halnya Spider-Man saat ia berayun.
Menurut kami, formula gameplay Atlas Fallen terlalu main aman dan hanya mengadopsi dari game-game lain yang sudah ada sebelumnya. Tidak ada suatu fitur yang revolusioner sehingga ia tidak memiliki keunikan yang menjadi daya tarik. Seperti game open-world lainnya, Anda dapat mengumpulkan berbagai macam item collectibles seperti journal, fusion material, bestiary dan artefact untuk melengkapi informasi, memperkuat gauntlet serta armor milikmu.
Anda juga akan menemukan banyak sinar biru terang di tanah yang dapat dibangkitkan, di mana akan muncul antara Anvil, peti harta atau pijakan untuk menggapai tempat yang lebih tinggi. Terkadang ada juga teka-teki yang mengharuskan Anda untuk mengikuti garis sinar biru ke tititk-titik tertentu yang jika diselesaikan akan memberikan hadiah.
Presentation
Visual
Hanya dirilis untuk konsol generasi ke-9 dan PC, presentasi visual Atlas Fallen terlihat cukup bagus untuk generasinya, meskipun masih ada beberapa masalah teknis minor seperti bug. Tampilan dunianya terlihat cukup tajam dengan butiran pasir yang terlihat beterbangan sepanjang permainan. Sayangnya, penampilan para karakter NPC di sini tidak begitu atraktif karena tidak begitu unik dan animasinya terbatas. Desain monster yang ada juga tidak begitu memesona karena sebagian besar dari mereka tertutup oleh pasir.
Meskipun secara visual, ia masih memiliki beberapa kekurangan, namun soal performa, game ini bisa dibilang berhasil mengimplementasikan dua opsi modenya, yaitu Quality Mode dan Performance Mode. Keduanya berjalan sebagaimana mestinya, di mana Quality Mode mampu menghasilkan resolusi 4K, sementara Performance Mode berhasil menjalankan game ini dalam 60 fps dengan stabil.
Audio
Dengan presentasi visual yang sudah cukup baik, sayangnya kualitas audio di sini gagal menggugah selera telinga kami. Musiknya benar-benar hambar dan sulih suara karakternya terdengar datar seperti sedang membaca teks dialog, tanpa menjiwainya. Hal inilah yang berimbas pada penyampaian cerita yang kurang mengena sehingga tidak meninggalkan kesan mendalam pada pemainnya.
Value
Jika Anda sudah terbiasa memainkan game-game Open-world Action RPG seperti Horizon, Ghost Tsushima, atau Hard-stylish Action seperti Devil May Cry dan Bayonetta, rasanya Atlas Fallen belum bisa memenuhi ekspektasi Anda. Sistem pertarungannya memang cukup seru dan menyenangkan, namun ia tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar berbeda dari game yang sudah ada. Bahkan, dunianya benar-benar tidak menarik untuk dieksplorasi lebih dalam karena terasa gersang dan kosong. Satu-satunya daya tarik yang dimiliki olehnya adalah tersedianya tiga tingkat kesulitan berbeda yang menawarkan sedikit tantangan, khususnya bagi para pemburu Platinum Trophy.
Conclusions
Atlas Fallen menawarkan sebuah pengalaman bertualang yang santai dengan sistem pertarungan yang cukup seru dan mekanik Sand Slide yang membuat sensasi bereksplorasi kian dinamis. Game ini bisa dibilang penyempurnaan dari dua game Deck13 sebelumnya, namun kualitasnya secara keseluruhan masih terasa kurang greget jika dibandingkan game-game serupa yang rilis beberapa tahun terakhir. Ia masih belum bisa menepis kutukan nama “Fall” yang akhir-akhir ini menelan banyak korban.
+ Fitur Sand Slide membuat eksplorasi lebih menyenangkan
+ Sistem pertarungan yang cepat dan intens
+ Peningkatan visual dari game-game Deck13 sebelumnya
+ Peta yang mendetail memudahkan pengumpulan item koleksi
+ Quality dan Performance Mode berjalan sebagaimana mestinya
+ Tiga opsi tingkat kesulitan
- Ceritanya kurang menarik untuk diikuti
- Tidak menawarkan fitur yang revolusioner
- Dunia yang kosong dan gersang
- Desain monster kurang variatif
- Animasi karakter terbatas
- Karakter NPC tidak atraktif
- Waktu loading agak lama
- Musik yang hambar