Agatha Christie - Hercule Poirot: The London Case
Blazing Griffin
Microids
29 Agustus 2023
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
US$ 39.99
Hercule Poirot merupakan karakter detektif asal Belgia dari novel karangan Agatha Christie yang sudah sangat populer di kalangan pecinta cerita detektif. Dengan mengandalkan ‘little grey cells‘ alias kemampuan otaknya yang cemerlang, Hercule Poirot berhasil menyelesaikan banyak kasus sulit sepanjang hidupnya.
Sebelumnya, kami pernah mengulas sebuah game yang menceritakan masa-masa awal petualangan sang detektif kondang yang cukup menarik. Kali ini, kami berkesempatan untuk memainkan game serupa yang menampilkan kelanjutan dari kisah detektif Hercule Poirot dalam perjalanannya memecahkan misteri di London yang diberi judul Agatha Christie – Hercule Poirot: The London Case.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Detektif ternama Hercule Poirot mendapatkan sebuah undangan untuk menjaga sekaligus menghadiri sebuah peluncuran karya seni lukis terbaru di sebuah museum di London. Ia berencana untuk bertemu dengan kontaknya dalam perjalanan. Poirot berhasil menemui kontaknya, namun tidak disangka, mereka terlibat dalam sebuah kasus pencurian kotak cerutu antik milik seorang wanita di kapal yang ditumpangi oleh Poirot. Tidak hanya itu, ia juga mendapati kasus pencurian lukisan yang membuat momen gala di museum gagal dan para pengunjung panik.
Apakah pencurian di museum berkaitan dengan kejadian di kapal? Mampukah Hercule Poirot menemukan pelaku sesungguhnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Agatha Christie – Hercule Poirot: The London Case!
Gameplay
Agatha Christie – Hercule Poirot: The London Case menampilkan banyak hal yang serupa dengan game pendahulunya. Anda masih akan mengendalikan Poirot dan bertugas untuk memeriksa tempat kejadian untuk menemukan petunjuk-petunjuk yang akan membantu Anda membentuk sebuah deduksi untuk menemukan siapa pelaku dari pencurian yang terjadi.
Selain itu, Anda juga masih akan menggunakan fitur mind map yang akan berfungsi sebagai menu di mana Poirot akan menghubungkan petunjuk demi petunjuk yang telah ia temukan sebelumnya. Pada mind map ini, Anda dapat melihat petunjuk dalam bentuk lingkaran-lingkaran yang harus Anda temukan korelasinya satu sama lain. Dengan menghubungkan dua atau lebih petunjuk, Poirot akan semakin mudah menghasilkan deduksi dari kasus yang ia hadapi.
Selain menemukan petunjuk fisik, Anda juga dapat berbicara dengan berbagai karakter yang Anda temui untuk mendapatkan pernyataan dari mereka berupa alibi, kesaksian, serta berbagai hal lainnya. Bahkan relasi antar karakter tertentu dapat menjadi petunjuk Anda dalam menyelesaikan kasus.
Beberapa cutscene juga akan ditampilkan setelah Anda memenuhi objective tertentu, yang selanjutkan akan melanjutkan jalannya cerita. Poirot juga akan mengomentari beberapa hal yang ia temui dalam proses mengumpulkan petunjuk di lokasi (tentunya dengan aksen Perancisnya yang khas). Mind Map juga berfungsi untuk menyusun timeline dari suatu kejadian, kapan waktu kejadian tertentu terjadi, dan sebagainya. Dengan menghubungkan kejadian-kejadian yang terjadi di waktu tertentu, Anda dapat menemukan titik yang perlahan akan membuat kasus semakin jelas.
Dalam menjalankan investigasi, Anda juga akan berkelana dari satu lokasi ke lokasi lainnya di luar museum. Sama seperti game sebelumnya, beberapa interaksi baru dapat Anda lakukan ketika sudah menemukan petunjuk tertentu atau membuat deduksi tertentu di Mind Map. Sistem investigasi yang ada tetap terasa menarik dengan komentar-komentar unik dari Poirot. Namun, sayangnya investigasi mulai terasa aneh ketika Mind Map mulai bercabang.
Kami seringkali menemukan interaksi dengan beberapa karakter yang terasa dipaksakan untuk melanjutkan alur cerita tanpa alasan yang jelas. Misalnya, saat kami menanyakan soal kunci ruang restorasi museum, permintaan kami ditolak oleh wanita pengurus museum yang memiliki kuncinya.
Namun, setelah melanjutkan cerita di lokasi lain, kunci tersebut bisa kami dapatkan dengan mudah dari karakter yang sama, hal yang menurut kami terasa cukup aneh. Mind Map juga masih menerapkan sistem yang sama seperti sebelumnya di mana Anda dapat mencoba-coba berbagai kombinasi untuk menemukan deduksi yang tepat tanpa terdapat konsekuensi. Beberapa bagian juga terasa aneh saat Poirot mengakhiri investigasinya begitu saja dan melanjutkan cerita ke bagian berikutnya.
Presentation
Visual
Secara visual, game ini menampilkan kualitas grafis dan gaya visual yang serupa dengan game sebelumnya. Kami masih menyukai gaya yang ditampilkan dengan berbagai warna yang menarik. Pemilihan sudut pandang dari atas juga memudahkan kami untuk menginvestigasi TKP dengan memutar kamera. Tampilan saat interaksi antar karakter terjadi juga terlihat sederhana namun tetap menarik.
Audio
Kualitas audio yang ditampilkan di game ini sudah cukup memadai untuk menggambarkan suasana saat Anda berkeliling memeriksa lokasi demi lokasi. Kami sangat menyukai sulih suara untuk karakter Hercule Poirot dengan aksen khasnya yang menurut kami cukup akurat jika dibandingkan dengan film-film Agatha Christie versi lawas.
Value
Jika Anda merupakan penggemar game misteri dengan tema detektif yang terasa lebih santai, Agatha Christie – Hercule Poirot: The London Case mungkin akan menarik untuk Anda ikuti. Kami sendiri cukup menikmati suasana yang ditampilkan oleh game ini di mana anda tidak dituntut untuk terburu-buru dalam menyelesaikan kasus, meskipun Anda tetap harus memutar otak untuk menghubungkan bukti demi bukti yang telah Anda temukan.
Conclusions
Agatha Christie – Hercule Poirot: The London Case merupakan sebuah game detektif yang membuat Anda memutar otak, namun tetap terasa santai. Kualitas visual serta dialog yang menarik dan fitur investigasi yang cukup mudah dipahami membuat game ini terasa menyenangkan untuk dimainkan. Namun sayangnya, beberapa interaksi antar karakter terasa dipaksakan pada momen-momen tertentu.
+ Kualitas visual dan audio yang menarik
+ Suasana yang terasa santai tanpa terburu-buru
+ Investigasi cukup mudah dilakukan
- Interaksi beberapa karakter terasa dipaksakan
- Pencarian deduksi menggunakan Mind Map kurang menantang