Mortal Kombat 1
NetherRealm Studios
Warner Bros. Interactive Entertainment
19 September 2023
PS5, Xbox Series, Switch, PC
Fighting
Dewasa
Blu-ray, Cartridge, Digital
Rp 990.000 (Standard)
Rp 1.590.000 (Premium)
Angka 1 jelas bukan angka yang lazim untuk diletakkan di belakang judul game, apalagi diposisikan sebagai sebuah sekuel. Namun, bukan Ed Boon namanya jika tidak berani melawan arus mainstream karena sejak kemunculan perdananya, Mortal Kombat selalu mengundang pro dan kontra di industri video game.
Terlepas dari berbagai pro dan kontra, NetherRealm Studios tetap bersikukuh untuk menggunakan Mortal Kombat 1 sebagai nama resmi dari entri ke-12 game utama fightingnya. Angka tersebut mengisyaratkan sebuah era baru dalam game fighting penuh darah ini.
Apa saja perubahan yang ditawarkan oleh Mortal Kombat 1?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Setelah pertarungan dengan Kronika berakhir, Liu Kang yang telah berubah menjadi Dewa Api akhirnya berhasil merebut mahkota Kronika dan memutuskan untuk mengulang liniwaktu yang ada di alam semesta. Hal ini bertujuan agar semua yang ada di berbagai alam seperti Earthrealm, Outworld, Netherrealm dan lainnya, bisa hidup berdampingan. Namun, Liu Kang tidak serta merta bisa tinggal diam begitu saja karena sebagai Dewa, ia tetap harus mengumpulkan para Champions dari tiap Realm sebagai bentuk kewaspadaan jikalau nantinya terjadi pergolakan seperti masa lalu.
Pada suatu masa di Earthrealm, Raiden yang kini telah menjadi manusia biasa, sedang hidup damai bersama Kung Lao. Keduanya belajar ilmu bela diri sambil bertani untuk menyambung hidup. Sebagai saudara seperguruan, Raiden dan Kung Lao pun berdebat siapakah yang terbaik di antara mereka. Untuk membuktikan hal tersebut, Kung Lao pun menantang Raiden untuk bertarung tangan kosong di kedai milik Madam Bo. Namun, saat Raiden dan Kung Lao sedang asyik bertarung, ternyata kedai tersebut diserang oleh pasukan ninja dari Lin Kuei yang dipimpin oleh Smoke. Raiden dan Kung Lao yang tidak terima melihat Madam Bo dijatuhkan dari lantai dua, akhirnya menantang Smoke dan pasukan Lin Kuei.
Apakah di era baru ciptaan Liu Kang ini semua Realm bisa hidup berdampingan?
Temukan jawabannya dengan memainkan Mortal Kombat 1!
Gameplay
Mortal Kombat 1 adalah iterasi ke-12 dari game fighting utama serial MK dan entri ke-23 dari keseluruhan game MK yang pernah dirilis. Masih digarap oleh developer NetherRealm Studios di bawah kepemimpinan sang kreator Ed Boon, game yang mengusung angka satu di belakang judulnya ini sebenarnya masih memiliki kaitan erat dengan Mortal Kombat 11 (2019). Ini merupakan Reboot kedua dari game MK setelah pertama kali mereka melakukannya di game Mortal Kombat (2011) era PS3 terdahulu.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Modes
Serupa dengan game MK sebelumnya dan game fighting lainnya, Mortal Kombat 1 menyediakan varian mode yang dibagi atas beberapa kategori seperti Kampaign (Single-player), Versus (Multiplayer), Kustomize, Learn dan Extras. Ada beberapa mode yang dihilangkan dari MK11 seperti Towers of Time, The Krypt dan AI Battle.
Mode Kampaign sendiri memiliki tiga varian mode, yaitu Story Mode, Towers dan Invasions. Story Mode dalam game ini masih menggunakan pola dan formula yang serupa dengan tiga game sebelumnya, di mana Anda akan memainkan karakter berdasarkan cerita linear yang terbagi atas chapter berurutan seperti Chapter 1 Anda memainkan Kung Lao, disambung dengan Chapter 2 dengan Johnny Cage dan seterusnya.
Pertarungan dan Cutscene akan silih berganti disajikan dalam mode ini. Namun, ada satu mini-game baru yang diimplementasikan pada Story Mode, yaitu Test Your Might. Ya, mini-game dari seri MK terdahulu ini, kini dilebur dengan cerita dalam bentuk QTE, sehingga Anda harus menekan tombol untuk mengisi meteran yang ada di kiri layar, agar cerita bisa berlanjut ke sesi berikutnya.
Lalu, ada mode Towers yang kembali hadir layaknya Arcade Mode. Towers terbagi atas beberapa tingkat kesulitan dan jika Anda berhasil menyelesaikannya menggunakan karakter tertentu, Anda berhak mendapatkan Ending Movie dari karakter tersebut. Sayangnya, mode Towers di sini hanyalah bersifat Offline saja karena Towers of Time sudah dihapuskan di sini. NetherRealm Studios melebur Towers of Time dan The Krypt menjadi sebuah mode single-player baru bernama Invasions yang akan kami jelaskan di bawah nanti.
Selanjutnya ada mode Versus yang bisa Anda mainkan secara offline melawan pemain kedua atau CPU. Kemudian ada mode Online Versus yang mengizinkan Anda untuk bertarung melawan pemain lain secara online. Sayangnya, fitur Kross-play yang dijanjikan oleh developer, belum bisa Anda nikmati saat peluncurannya ini. Mereka berjanji bahwa fitur ini akan segera direalisasikan dalam waktu dekat nanti. Jadi, untuk saat ini, pemain PS5, Xbox Series dan PC tidak akan saling bertemu selain dengan pemain dari platform masing-masing.
Mode selanjutnya adalah Kustomize, yang mana mengizinkan Anda untuk mengustomisasi penampilan, kostum, palet warna, gaya ejekan hingga Finisher seperti Fatality dan Brutality. Sayangnya, pilihan kustomisasi di sini terasa jauh berkurang dibandingkan dengan MK11 kemarin. Beberapa opsi kustomisasi yang dihilangkan di antaranya adalah Intro, Outro, Style dan Special Move.
Perubahan ini terbilang cukup baik karena kustomisasi jadi terasa lebih simpel, namun bagi pemain yang ingin opsi lebih banyak dan dalam, pastinya akan cukup kecewa dengan perubahan ini. Lalu, ada satu hal yang cukup membuat kami sebal dengan pemilihan kostum alternatif di sini. Jadi, Anda hanya bisa menge-set satu kostum Default saja lewat mode Kustomize untuk bisa dipilih saat Character Select. Padahal, di MK11 dulu, tersedia slot ekstra yang bisa Anda gunakan untuk menyimpan kostum alternatif di luar kostum utama. Dengan demikian, hal ini akan merepotkan Anda apabila ingin bergonta-ganti kostum, karena harus melewati mode Kustomize terlebih dahulu.
Learn berisikan Practice, Tutorial dan Fatality Practice seperti seri-seri sebelumnya. Namun yang menarik, sesi tutorial di sini jauh lebih ramah bagi para pemula untuk memahami mekanisme dasar pertarungan seperti bagaimana cara bergerak, menyerang, bertahan dan lain sebagainya.
Menu Extras berisikan dua mode, yaitu Shrine dan Kollection. Shrine adalah tempat di mana Anda bisa mempersembahkan sejumlah koin kepada patung naga untuk mendapatkan hadiah acak berupa item kosmetik. Sementara, Kollection berfungsi sebagai museum atau Gallery yang menyimpan berbagai Collectibles seperti Concept Art, Movies, Music dan lain-lain.
Roster
Mengikuti timeline yang telah di-reset oleh Liu Kang, roster dalam MK1 juga mengalami banyak perombakan, mulai dari desain karakter, aliansi, kepribadian hingga varian karakter yang hadir di sini. Roster dalam game ini terbagi atas dua kategori, yaitu Fighter dan Kameo.
Fighter adalah karakter-karakter yang bisa Anda kendalikan secara langsung dalam pertarungan, yang mana berjumlah 23 karakter, belum termasuk enam karakter DLC yang ada di Kombat Pack 1. Dari 23 karakter tersebut, Shang Tsung adalah karakter bonus jika Anda melakukan Pre-order, seperti Shao Kahn di MK11 dulu, sementara Havik akan menjadi karakter Unlockables yang bisa Anda peroleh setelah menyelesaikan Story Mode.
Sayangnya, dari 23 karakter ini, tidak ada satu pun pendatang baru di sini karena semuanya adalah karakter yang sudah pernah muncul dalam game MK sebelumnya. Meskipun begitu, kami cukup senang karena Ed Boon akhirnya memberi kesempatan kepada karakter-karakter lawas di era 3D yang sudah lama absen untuk kembali beraksi di sini seperti Li Mei, Ashrah, Havik dan Nitara.
Sementara itu, Kameo adalah deretan karakter lawas yang hanya berperan sebagai pendukung/Assist sehingga tidak bisa Anda kendalikan secara langsung. Saat peluncurannya, total ada 15 karakter kameo yang hadir seperti Sonya Blade, Jax, Kano, Frost, Goro, Motaro dan lainnya. Jumlah ini belum termasuk Kameo DLC dari Kombat Pack 1. Di awal permainan, ada lima karakter Kameo yang terkunci seperti Scorpion klasik, Sub-Zero klasik, Kung Lao klasik, Shujinko dan Motaro. Kelimanya bisa Anda dapatkan lewat progress permainan dengan menaikkan Profile Rank milik Anda.
Sama seperti Main, tidak ada satu pun nama baru yang hadir sebagai Kameo di sini. Namun, satu hal yang kami sayangkan di sini, yaitu adanya duplikasi beberapa karakter Main seperti Sub-Zero, Scorpion dan Kung Lao. Padahal, seharusnya tiga slot ini bisa diisi oleh karakter lain yang belum dapat kesempatan tampil seperti Jade, Sheeva atau Noob Saibot.
Anda yang cukup jeli melihat dua screenshots di atas, mungkin akan bertanya-tanya, siapakah slot terakhir yang ada di pojok kanan bawah bertanda Plus itu. Saat ini, slot tersebut tidak bisa disorot atau dipilih, namun kami memprediksi bahwa slot tersebut disediakan untuk menampung karakter DLC yang akan dirilis kemudian hari.
FIGHT!
Secara garis besar, mekanisme pertarungan di sini tidak banyak berubah dari MK11. Namun, yang paling kami rasakan di sini adalah adanya peningkatan mobilitas karakter menjadi lebih luwes dan cepat. Transisi animasi antara pergerakan karakter, kombo maupun serangan spesial, kini terasa lebih mengalir dan tidak kaku lagi.
Anda masih akan menggunakan skema kontrol empat tombol aksi, Front Punch, Back Punch, Front Kick dan Back Kick, diikuti dengan tombol R2 untuk menangkis serangan, tombol L2 untuk mengganti Stance, tombol L1 untuk membanting dan yang terbaru adalah penggunaan tombol R1 yang tak lagi digunakan untuk berinteraksi dengan stage, melainkan untuk memanggil karakter Kameo.
Karakter Kameo akan memainkan peran cukup besar di sini. Anda bisa memanggil mereka selama pertarungan saat bar Kameo minimal terisi setengahnya. Dengan menekan, menahan atau mengombinasikan tombol R1 dengan arah, maka karakter Kameo yang sudah Anda pilih sebelumnya, akan muncul dan membantu Anda. Tiap karakter Kameo sendiri punya fungsi yang berbeda-beda, seperti ofensif, defensif, kombo extension, punisher, proyektil, Mix-up dan lain sebagainya. Mereka juga akan ikut serta membantu karakter Anda melancarkan serangan Fatal Blow ketika berhasil mengenai lawan.
Fitur-fitur lawas seperti Kombo, Fatal Blow, EX Special Moves, Kombo Breaker masih tetap dihadirkan di sini. Namun, satu yang fitur yang menjadi primadona di sini adalah Aerial Attacks atau Air Kombo. Ya, selain di darat, kini tiap karakter akan punya rangkaian kombo yang bisa dilancarkan saat lawan sedang terpantul atau melayang di udara. Jadi, bagi Anda yang suka bermain dengan kombo udara seperti di game Marvel vs. Capcom atau Dragon Ball FighterZ, Anda akan dimanjakan di sini.
Sayangnya, ada satu fitur yang dihilangkan selama pertarungan berlangsung, yaitu Tag Moves. Ya, dulu di MK X dan MK11, Anda bisa menandai jurus atau kombo favorit Anda dari Move List, untuk kemudian ditampilkan di layar pertarungan. Hal ini jelas sangat membantu para pemula maupun pemain yang punya daya ingat lemah, agar bisa mengeluarkan jurus favorit mereka. Karena tidak seperti game fighting lainnya yang selalu mempertahankan input Command yang sama sejak dulu, input Command dalam tiap seri game Mortal Kombat kerap kali berubah, hingga sulit sekali untuk menghafalkannya.
Finishers
Salah satu ciri khas game Mortal Kombat yang membedakan dirinya dengan game fighting lainnya dan masih terus dipertahankan hingga saat ini adalah Finisher. Ya, ketika salah satu pihak petarung telah memenangkan pertarungan, akan muncul tulisan “FINISH HIM / HER” di layar yang meminta Anda untuk memasukkan Input tertentu untuk mengeluarkan jurus pamungkas mereka, yaitu FATALITY.
Secara default, setiap karakter hanya akan dibekali satu jenis Fatality dan satu jenis Brutality saja. Namun, seiring progress permainan, nantinya Anda bisa mendapatkan Fatality kedua dan variasi Brutality lainnya yang nantinya akan terpampang di layar Kommand List.
Dari sisi kualitas, Fatality dan Brutality di sini sangat memaksimalkan kemampuan tiap karakter, sehingga terlihat sekali bagaimana kreatifnya tim developer untuk menciptakan momen gore yang indah agar pemainnya terhibur. Namun sayangnya dari sisi kuantitas, MK1 menyajikan variasi Finisher yang lebih sedikit. Kami hanya menemukan Fatality dan Brutality saja di sini. Tidak ada Stage Fatality, Animality, Babality atau Friendship yang bisa Anda keluarkan. Bahkan, fitur Mercy yang dulu diterapkan pada MK11 pun, kini tak lagi nampak batang hidungnya.
Terlepas dari kekurangan tersebut, ada satu fitur baru yang dihadirkan di sini, yaitu Kameo Fatality dan Brutality. Ya, karakter Kameo yang Anda pilih, tidak hanya sekedar membantu pertarungan saja karena mereka juga bisa melancarkan Fatality dan Brutality, apabila Anda berhasil memasukkan input command-nya dengan benar.
Invasions
MK1 memperkenalkan sebuah mode Single-player baru bernama Invasions untuk menggantikan mode The Krypt yang dianggap sudah cukup usang. Mode ini berbeda dengan Story Mode atau Towers yang hanya menuntut Anda untuk bertarung saja karena di mode ini, Anda diberi kesempatan mengeksplorasi dunia baru Mortal Kombat layaknya sebuah Board Game.
Latar belakang mode ini melibatkan faksi-faksi berbeda yang diceritakan menyerang dunia Mortal Kombat 1. Tugas Anda adalah menghentikan para penjajah atau penyusup tersebut, sehingga Anda harus rajin berpindah dari satu titik ke titik lainnya dalam peta. Tujuannya agar Anda dapat menemukan sumber masalah dari invasi tersebut.
Anda akan diminta untuk membentuk sebuah tim berisikan satu Fighter dan satu Kameo. Kedua karakter ini nantinya bisa naik level dan memperoleh beragam equipment yang lebih baik untuk menunjang petualangan. Namun, tim ini tidak bersifat permanen karena Anda bisa mengganti mereka kapan saja selama permainan berlangsung.
Petualangan Anda di mode Invasions akan dimulai dari Cage’s Mansion sebagai sesi tutorial. Setelah sesi ini berakhir, Anda baru akan dikirim menuju Realm lain untuk menghentikan ancaman dari para boss yang menguasai Realm tersebut. Petualangannya sendiri tidak bersifat Free Roam seperti mode Konquest di MK Deception, karena Anda akan berjalan di atas node-node berbentuk lingkaran yang secara linear akan terbuka secara bertahap.
Yang membuat mode ini berbeda adalah tiap pertarungan memiliki aturan atau Modifier tersendiri yang kadang memudahkan atau malah menyulitkan Anda. Selain itu, Anda juga berkesempatan untuk memainkan jenis permainan khusus seperti Test Your Might, Survive atau Special Towers.
Satu hal yang perlu dicatat adalah mode Invasions bersifat musiman. Setiap enam minggu sekali, NetherRealm akan meng-update konten dari mode ini beserta progress yang telah Anda mainkan. Setiap update akan menghadirkan boss, realm dan unlockable baru sehingga konten dalam mode ini menjadi lebih dinamis sehingga Anda akan selalu menemukan hal baru di tiap musimnya.
Sebagai contoh, jika di musim pertamanya Scorpion akan bertindak sebagai karakter boss, bisa saja di musim kedua nanti Sub-Zero lah yang akan menjadi karakter boss dan seterusnya. Namun, setiap musim baru datang, progress Invasions dari musim sebelumnya akan di-reset kembali dari awal. Oleh karena itu, Anda harus segera menyelesaikan satu musimnya secepat mungkin agar progress Anda tidak sia-sia.
Progress System
Mode The Krypt memang sudah dihapus di sini, namun sistem progress dari MK11 masih akan diterapkan di sini. Sistem progress sekarang dibuat lebih spesifik menjadi empat kategori, yaitu Fighter Rank, Kameo Rank, Profile Level dan Invasions Level. Dan agar semua progres Anda tersimpan dalam server milik NetherRealm, maka Anda harus selalu terhubung dengan koneksi internet selama memainkan game ini. Ya, jadi apabila Anda memainkan game ini tanpa terhubung dengan internet, maka progress Anda bisa dibilang sia-sia alias tidak mendapatkan apa-apa selain konten offline seperti Story Mode atau Ending Movie.
Apabila Anda mencapai level tertentu pada suatu progress, Anda akan mendapatkan hadiah seperti karakter Kameo, Skin, Unlockables Item dan masih banyak lagi. Namun, karena prosesnya yang cukup grindy dan terpisah-pisah, Anda harus memainkan banyak karakter untuk bisa mendapatkan apa yang Anda incar. Sisi positifnya, Anda jadi tidak perlu menunggu sistem Tower seperti di MK11 yang hadiahnya sangat acak. Namun, sisi negatifnya, Anda harus kuat grinding untuk satu karakter dalam waktu lama.
Kurrency
Game ini memiliki empat mata uang terpisah yang bisa Anda dapatkan. Yang pertama adalah Koins, mata uang dasar yang bisa didapatkan lewat permainan dengan menyelesaikan berbagai tantangan yang tersedia seperti menyelesaikan Tutorial, Towers, Story Mode dan lainnya. Mata uang ini bisa Anda gunakan untuk mendapatkan item kosmetik dan berbagai hadiah lainnya lewat sistem gacha bernama Shrine.
Kemudian ada mata uang kedua bernama Seasonal Kredits, yang bisa Anda dapatkan lewat gameplay, khususnya dari mode Invasions. Berbeda dengan koin yang bisa Anda simpan dan gunakan kapanpun, Seasonal Kredits ini sifatnya hanyalah musiman dan akan di-reset ketika nanti sudah memasuki musim baru. Mata uang ini juga bisa Anda gunakan untuk membeli item kosmetik dan hadiah lainnya lewat menu Store.
Lalu yang ketiga ada mata uang premium bernama Dragon Krystals. Mata uang ini sebenarnya juga bisa didapatkan lewat gameplay, namun perolehannya sangat minim. NetherRealm Studios juga menyediakan opsi jalan pintas apabila Anda ingin mendapatkannya secara instan dengan membelinya lewat PlayStation Store, Xbox Store atau Steam menggunakan uang sungguhan. Fungsinya pun sama dengan dua mata uang lainnya, yaitu untuk membeli item kosmetik. Karena sifatnya opsional, Anda tidak harus melakukan microtransactions ini karena ia sama sekali tidak mempengaruhi performa karakter maupun gameplay. Terakhir ada mata uang bernama Krowns yang bisa Anda gunakan untuk membeli item seperti Healing Items, Talisman dan Relics dalam mode Invasions.
Presentation
Visual
Sebagai game yang penuh dengan konten kekerasan yang sarat akan percikan darah dan potongan tubuh di mana-mana, Mortal Kombat 1 punya pendekatan yang berbeda dari seri-seri sebelumnya untuk penyajian visualnya. Kini, mereka tak lagi membawa armosfer gelap dan kelam.
Sebaliknya, Ed Boon justru menghadirkan dunia dengan tone warna yang lebih cerah lengkap dengan pemandangan yang sangat indah sebagai latar tempatnya. Anda bisa merasakan betapa megahnya dunia Outworld saat pertama kalinya dan ketika ada festival yang diselenggarakan di sana. Hal ini merupakan pencapaian tersendiri untuk sebuah game fighting.
Dari sisi performa, game ini berjalan sangat lancar di PS5 dengan sangat stabil pada angka 60 fps. Hal inilah yang membuat kami sangat nyaman memainkan game ini selama berjam-jam sehingga pengalaman bermain kami terasa sangat menyenangkan tanpa kendala apapun.
Audio
Musik dalam game ini terasa lebih syahdu dan tidak semenggebu-gebu seri-seri sebelumnya. Meskipun begitu, NetherRealm Studios berhasil menyesuaikan musik dan efek suaranya dengan momen-momen yang terjadi dalam permainan maupun cerita. Bahkan, efek-efek dari Fatality sendiri terdengar begitu renyah di telinga.
Salah satu aspek yang membuat kami begitu terpesona adalah sulih suara yang diperankan secara brilian oleh para aktornya. Setiap karakter benar-benar terasa begitu hidup dan punya kepribadian yang hebat. Kita bisa melihat betapa Sindel begitu disegani oleh orang-orang di sekitarnya sebagai Sang Ratu, lalu Liu Kang yang penuh wibawa saat menjadi seorang Dewa Api dan betapa mengerikannya Mileena saat virus Tarkat telah mengubah dirinya. Namun sayangnya, ada satu aktor yang justru performanya terasa kurang di sini, ia tak lain sang bintang Hollywood Megan Fox yang memerankan karakter Nitara. Akting suaranya di sini benar-benar terdengar datar dan kurang mengena sebagai seorang vampir wanita. Untungnya, Nitara tidak terlalu banyak mendapat sorotan dalam cerita sehingga Anda bisa mengesampingkan kekurangan ini.
Value
Sebagai salah satu franchise game yang selalu kami ikuti selama 30 tahun terakhir, sepak terjang Mortal Kombat bisa dibilang luar biasa. Sempat berjaya di tiga seri pertama dan mulai runtuh di lima seri berikutnya, mereka pun bisa bangkit lagi di seri ke-9 yang menjadi titik balik NetherRealm Studios. Setelah menemukan kembali formula terbaiknya, kini Mortal Kombat 1 adalah bentuk terbaik dari Mortal Kombat yang pernah mereka ciptakan.
Mengubah konsep The Krypt yang sudah usang menjadi mode Invasions yang lebih menyegarkan, mengulang cerita dan semestanya sembari asal usul karakter hingga mendesain ulang hampir seluruh dunianya tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, sebagai bentuk kecintaannya terhadap franchise yang membesarkan namanya, Ed Boon telah menghabiskan separuh hidupnya untuk Mortal Kombat. Hasilnya, Mortal Kombat 1 benar-benar berhasil memuaskan hasrat kami yang sudah lama menantikan kelanjutan dari kisah Liu Kang dan kawan-kawan.
Conclusions
Di usianya yang telah menginjak 30 tahun, Mortal Kombat semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu franchise terbesar di industri video game. Mortal Kombat 1 tampil sangat impresif dan berhasil menghadirkan pengalaman bermain game fighting yang mengesankan. Dengan begitu padatnya konten Single-player yang ditawarkan, kami bahkan sempat lupa bahwa game ini juga memiliki mode Multiplayer yang juga digarap dengan baik.
Me-reset timeline cerita dan mengubah asal-usul karakternya menjadi berbeda dengan versi terdahulu, membuat semestanya terasa lebih menyegarkan dan sulit ditebak. Sayangnya, cerita dan penokohan karakter yang sudah dibuat begitu rapi sejak awal, harus dirusak oleh akhir cerita yang membagongkan.
+ Penyajian cerita terbaik untuk game fighting
+ Timeline baru yang menyegarkan
+ Perubahan asal-usul karakter
+ Desain karakter yang lebih membumi
+ Realm yang lebih variatif
+ Pilihan roster yang relevan dengan cerita
+ Pertarungan yang lebih luwes dari sebelumnya
+ Aerial Attacks / Air Kombo
+ Fitur Kameo sangat berfaedah
+ Sajian Fatality penuh kreativitas
+ Eksekusi Brutality lebih mudah
+ Visualisasi indah penuh darah
+ Tone warna yang lebih cerah
+ Musik yang tepat untuk mengiringi setiap momen
+ Sulih suara yang sangat menjiwai
+ Penuh dengan konten Single-player
+ Mode Online yang lancar
- Tidak ada Animality, Babality, Friendship dan Mercy
- Invasions Mode berakhir repetitif
- Akhir cerita yang membagongkan
- Pergantian Skin agak merepotkan
- Hilangnya interaksi dengan stage
- Tidak bisa Tag Move List
- Harus selalu Online untuk mendapatkan progress
- Banyak fitur kustomisasi yang dikurang
- Belum mendukung fitur Krossplay
- Terlalu banyak opsi mata uang
- Performa Megan Fox sebagai Nitara kurang maksimal