Baten Kaitos I & II HD Remaster
Logicalbeat Co ltd
Bandai Namco
14 September 2023
Switch
RPG
Remaja
Cartridge, Digital
6.3 GB
US$ 49.99
Nama Baten Kaitos mungkin terdengar cukup asing di telinga para gamer Indonesia karena di era 2000-an awal, sebagian besar dari kita pastinya tumbuh bersama konsol PS2, sementara game ini hanya dirilis secara ekslusif untuk konsol Nintendo GameCube yang kala itu memang kalah populer.
Meskipun popularitasnya telah meredup dan sudah lama tidak mengeluarkan seri terbaru, namun hal ini tidak menyurutkan niat Bandai Namco untuk membangkitkan kembali serial lawasnya ini untuk menuju platform yang lebih modern bertajuk Baten Kaitos I & II HD Remaster.
Apakah versi Remaster dari Baten Kaitos ini bisa tampil maksimal dan sesuai harapan?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Baten Kaitos: Eternal Wings and the Lost Ocean menceritakan tentang seorang pemuda bernama Kalas yang ingin membalaskan dendam atas kematian saudara laki-kainya dan juga kakeknya. Kalas bertemu dengan seorang gadis bernama Xelha yang sedang berupaya menyelamatkan dunia dari kehancuran. Namun, tanpa sengaja, mereka justru melepas segel tua yang dipasang pada Dewa Penghancur, Malpercio. Akhirnya, dunia pun menjadi porakporanda dan Kalas harus memperbaiki kesalahannya itu untuk mendapatkan kembali kepercayaan orang-orang di sekitarnya.
Lain halnya dengan Baten Kaitos Origins yang berlatarkan 20 tahun sebelum Baten KaitosL Eternal Wings and the Lost Ocean. Game ini menceritakan petualangan seorang pemuda bernama Sagi, yang tergabung dalam unit elit The Dark Service bersama temannya, Guillo. Mereka diperintahkan oleh sumber yang tidak jelas untuk membunuh Kaisar Olgan, namun sebelum menjalankan perintah tersebut, Kaisar Olgan justru sudah terbunuh di tangan pihak lain. Hal ini membuat Sagi dan Guillo disalahkan atas peristiwa tersebut, sehingga mereka berdua terpaksa melarikan diri.
Bagaimana kelanjutan kisah Kalas dan Sagi?
Temukan jawabannya dengan memainkan Baten Kaitos I & II HD Remaster!
Gameplay
Paket koleksi ini berisikan dua game remaster, yaitu Baten Kaitos: Eternal Wings and the Lost Ocean (2004) dan Baten Kaitos Origins (2006) yang mana keduanya dulu hanya dirilis untuk Nintendo GameCube. Awalnya, kedua game ini dikembangkan oleh developer Monolift Soft (Xenoblade Chronicles) dan tri-Crescendo (Eternal Sonata). Namun, Bandai Namco justru menyerahkan pengembangan versi remaster ini kepada developer yang baru berusia tujuh tahun bernama Logicalbeat. Meskipun kedua seri ini memiliki keterkaitan, namun Anda bebas memainkan seri manapun terlebih dahulu tanpa perlu takut merasa kehilangan, kelewatan atau kebingungan akan konteks yang dibawakan.
Dalam Baten Kaitos I, Anda akan berperan sebagai seorang pemuda penjual pedang bernama Kalas yang tidak disukai oleh orang-orang di sekitarnya karena punya sifat egois yang ingin membalas dendam atas kematian saudara laki-laki dan kakeknya. Ia terbangun di sebuah desa kecil dan bertemu dengan seorang gadis bernama Xelha. Keduanya pergi ke hutan dan tidak sengaja melepaskan segel tua yang dipasang pada Dewa Penghancur, Malpercio.
Sementara dalam Baten Kaitos II, Anda akan berperan sebagai Sagi, seorang pemuda yang bekerja untuk Kerajaan Alfard di unit elit, The Dark Service, untuk melaporkan langsung ke politisi Lord Baelheit. Di awal permainan, unit ini diberi tugas untuk membunuh Kaisar Olgan. Namun, sumber perintah ini tidak jelas sehingga membuat Sagi pun ragu. Sayangnya, sebelum bertindak, Kaisar Olgan justru dibunuh oleh pihak lain. Sagi dan Guillo yang disalahkan atas kejadian ini, terpaksa melarikan diri.
Magnus
Gimmick utama yang ditawarkan oleh game Baten Kaitos terletak pada fitur kartu yang disebut Magnus dalam game ini. Di sini, objek atau item apapun dapat diekstrak dan dicetak pada kartu kosong. Saat menjelajahi dunianya, Anda akan sering menemukan hal-hal yang dapat Anda abadikan seperti pelangi atau genangan air.
Objek-objek yang Anda dapatkan dalam kartu itu, nantinya bisa digunakan untuk memecahkan teka-teki sederhana, seperti menggunakan air untuk memadamkan api dan sejenisnya. Item-item yang Anda simpan di dalam kartu ini juga punya masa kadaluarsa seolah-olah mereka hidup di dalam kartu. Misalnya, jika Anda menyimpan kartu yogurt dan tidak dipakai dalam waktu yang lama, lama-kelamaan kartu yogurt itu akan berubah menjadi keju.
Battle System
Mekanisme pertarungan dalam game ini menggunakan sistem Turn-based yang melibatkan kartu. Kartu-kartu ini ditumpuk dalam satu deck untuk bisa Anda gunakan selama pertarungan. Namun, Turn-based di sini bukanlah sistem tradisional yang membuat Anda menunggu lama. Begitu Anda mulai menyerang, Anda memiliki batas waktu untuk melepaskan tindakan berikutnya. Dan ketika musuh menyerang, Anda juga memiliki batas waktu untuk menggunakan kartu defensif.
Kartu-kartu ini tidak hanya digunakan untuk menyerang atau bertahan, karena ia mencakup semua tindakan yang Anda lakukan. Anda bisa saja memiliki kartu kosong untuk mengumpulkan item yang dibutuhkan dalam fetch quest. Anda bisa memiliki kartu makanan untuk menyembuhkan karakter yang terluka atau menghidupkan karakter yang tumbang. Bahkan, Anda bisa punya kartu kamera yang memungkinkan Anda untuk memotret musuh dan menjualnya ke pedagang di kota.
Presentation
Visual
Daya tarik utama dari sebuah game yang dilabeli sebagai Remaster, tentu saja melihat sejauh mana perubahan yang ditawarkan, khususnya visual. Kami sempat membandingkan versi GameCube-nya yang dirilis 20 tahun lalu dan harus kami katakan bahwa kami cukup senang atas pembaruan visual yang ditawarkan oleh game ini. Selain peningkatan resolusi dan tekstur yang lebih tajam, pencahayaannya juga dibuat lebih terang dan menghasilkan tampilan lebih cerah.
Dari sisi performa, untungnya game ini tidak bernasib sama seperti Tales of Symphonia Remastered yang rilis bulan Februari lalu. Game ini menyediakan fitur pengaturan kecepatan permainan mulai dari 1x, 2x hingga 3x lipat sehingga Anda bisa menikmati game ini dengan kecepatan yang sesuai dengan keinginan.
Audio
Bicara soal soundtrack dalam game RPG, kami punya komposer game favorit sejak dulu yang hasil karyanya masih terus kami kagumi hingga saat ini, yaitu Motoi Sakuraba. Dan ketika mendengar musik dalam game ini mengalun, kami langsung sadar bahwa beliau pasti orang yang bertanggungjawab atas soundtrack Baten Kaitos dan dugaan kami pun tidak meleset. Soundtrack dalam game ini mampu membangun suasana pertempuran yang mampu memacu adrenalin. Atmosfernya sangat mirip dengan lagu-lagu yang ada dari game Tales dan Star Ocean.
Meskipun game ini dilabeli kata Remaster pada judulnya, namun tidak semua aspek mengalami peningkatan atau penambahan, salah satunya adalah audio. Entah atas alasan apa, sulih suara berbahasa Inggris yang dulu pernah ada, justru malah dihapus di sini. Anda hanya bisa mendengar sulih suara Inggris ini di video pembuka saja, namun setelah masuk ke gameplay, ia benar-benar hilagn sepenuhnya.
Walaupun kualitas sulih suara Inggris versi aslinya tidak bisa dibilang bagus, namun alangkah baiknya apabila kita punya opsi untuk pergantian bahasa. Untungnya, kualitas sulih suara versi Jepangnya terhitung bagus sehingga bisa memuaskan para gamer yang merupakan penikmat suara Jepang.
Value
Rilisnya kembali Baten Kaitos I & II HD Remaster tentu sangat bermanfaat bagi Anda yang dulu melewatkannya di GameCube. Perbaikan Quality of Life yang ditambahkan di sini, membuat Baten Kaitos terasa lebih ramah dimainkan oleh pendatang baru. Bagi Anda yang ingin mengenal karya Monolith Soft dari masa lalu, paket ini wajib Anda miliki. Meskipun perubahan dan pembaharuannya terbilang minim, namun paket duologi ini menjadi wadah bagi Anda yang ingin mengenal karya Monolith Soft sebelum Xenoblade Chronicles.
Conclusions
Setelah hampir dua dekade lamanya, Baten Kaitos akhirnya bisa kembali melebarkan sayapnya dalam paket Remaster ini. Keduanya merupakan game JRPG berkualitas yang tidak boleh Anda lewatkan. Meskipun di awal mungkin Anda akan sedikit kebingungan atas sistem kartu Magnus yang ditawarkan, namun setelah itu Anda akan merasakan sensasi petualangan yang luar biasa.
Sayangnya, pemilihan tanggal rilis di tengah bulan September yang terkenal dengan banjirnya game-game besar, justru membuat game ini gagal mendapatkan sorotan publik. Jika dirilis lebih cepat, mungkin game ini bisa mendapatkan perhatian lebih baik yang seharusnya pantas ia dapatkan.
+ Cerita yang solid
+ Sistem kartu yang unik untuk segala bidang
+ Mekanisme pertarungan yang adiktif
+ Perbaikan Quality of Life
+ Peningkatan resolusi visual
+ Soundtrack khas ala Motoi Sakuraba
- Hilangnya sulih suara berbahasa Inggris