Knight vs Giant: The Broken Excalibur
Gambir Game Studio
PQube
5 Oktober 2023
PS5, Xbox Series, Switch, PC
Action Hack-and-slash
Semua Umur
Digital
1.3 GB
Rp 279.000 (PS5)
US$ 19.99 (Xbox Series & Switch)
Rp 165.999 (Steam)
Sebagai seorang gamer yang lahir dan tinggal di Indonesia, senang sekali rasanya ketika ada developer game lokal yang berhasil menembus pasar Internasional. Apalagi, game-game buatan developer Indonesia kini variasinya semakin beragam, baik dari sisi genre maupun tema.
Di awal bulan Oktober ini, studio pengembang game asal Yogyakarta yang bernama Gambir Studio telah meluncurkan sebuah game konsol baru berjudul Knight vs Giant: The Broken Excalibur. Perilisan game tersebut bisa berjalan lancar dengan adanya bantuan dari publisher berskala internasional PQube, yang sebelumnya juga sudah beberapa kali merilis game asal Indonesia seperti Kitaria Fables dan Potion Permit.
Sebelumnya, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak PQube dan Gambir Studio yang sudah menyediakan review code untuk game ini sehingga kami dapat mengulasnya secara lengkap untuk Anda.
Jadi, seperti apa game Prajurit melawan Raksasa ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pada suatu hari, para Ksatria Meja Bundar yang memulai sedang melakukan pencarian Cawan Suci untuk dipersembahkan kepada penyihir terhormat, Merlin. Namun, selama masa pencarian, para Ksatria secara tidak sengaja melepaskan Para Raksasa yang membawa malapetaka bagi Kerajaan Camelot. Raja Arthur yang gagah berani, terpaksa memimpin para Ksatrianya untuk berperan merlawan para raksasa. Namun, karena perbedaan ukuran dan kekuatan, mereka dengan cepat ditaklukkan oleh makhluk mengerikan itu.
Dengan pelindung alam terpisah, dan pedang legendaris Excalibur patah, Merlin menjalin mantra yang kuat untuk mengangkut Para Raksasa kembali ke Dimensi Astral sejak ia datang. Sayangnya, mantranya tidak berjalan sesuai rencana dan seluruh kerajaan ikut serta.
Penyihir Merlin memang punya kekuatan untuk menghidupkan orang, namun kemampuan itu hanya terbatas pada satu orang. Merlin pun membangitkan Sang Raja Arthur dan memberinya tugas untuk mengalahkan Para Raksasa yang tentu saja punya kekuatan yang luar biasa. Lebih rumitnya lagi, ternyata warga kerajaan yang tersisa kini telah tersebar di berbagai dimensi yang membuat Raja Arthur punya misi ekstra untuk menyelamatkan dan memulangkan mereka ke Kerajaan Camelot.
Mampukah Raja Arthur memenuhi misi tersebut seorang diri?
Temukan jawabannya dengan memainkan Knight vs Giant: The Broken Excalibur!
Gameplay
Knight vs Giant: The Broken Excalibur adalah sebuah game bernuansa fantasi yang mengangkat genre Action Roguelite. Anda akan berperan sebagai Raja Arthur yang harus bangkit kembali setelah kerajaan Camelot dihancurkan oleh raksasa misterius. Dengan berbekal pedang Excalibur yang sudah patah, Raja Arthur terpaksa meminjam kekuatan para Ksatria Meja Bundar yang telah gugur demi membalaskan dendamnya kepada para raksasa untuk bisa membangun kembali kerajaan Camelot.
Jika Anda pernah memainkan game HADES garapan developer Supergiant Games, kurang lebih game ini mengadopsi sistem permainan serupa. Setelah cerita prolog selesai, Anda akan dituntun oleh penyihir Merlin untuk melakukan sesi tutorial yang memperkenalkan mekanisme permainan dalam game ini seperti menyerang, menghindar, mengumpulkan orb, teleportasi dan lain sebagainya. Sesi tutorial ini bisa Anda skip melalui menu pause, namun jika Anda baru pertama kali memainkannya, kami sarankan untuk mengikuti langkah awal ini terlebih dahulu agar tidak kebingungan saat terjun ke permainan yang sesungguhnya.
Weapon & Skill
Setelah sesi tutorial selesai, Anda akan dibawa menuju Kerajaan Camelot yang akan menjadi markas dan titik awal petualangan Anda. Di sini, Anda akan bertemu dengan penyihir Merlin di bagian tengah. Di belakang Merlin, terdapat patung-patung dari Ksatria Meja Bundar yang berdiri tegap secara melingkar. Dengan berbicara kepada patung leluhur ini, Anda bisa meminjam senjata maupun skill mereka untuk digunakan dalam petualangan Anda selanjutnya. Di awal permainan, hanya ada dua patung saja yang terbuka, sementara patung-patung lainnya baru bisa diakses seiring progress permainan nanti.
Di setiap petualangan, Anda hanya bisa memegang satu jenis senjata saja yang diwariskan dari patung Ksatria. Anda hanya punya satu jenis serangan dasar yang hanya perlu ditekan berulang-ulang atau ditahan untuk menghasilkan kombo. Senjata dan Skill ini nantinya bisa Anda ganti jika Raja Arthur mati dan bangkit kembali ke Kerajaan Camelot.
Kontrolnya sendiri terasa nyaman dan responsif, sehingga semua tindakan Raja Arthur terasa mulus dan luwes. Selain serangan dasar, ada tiga slot Skill yang dialokasikan pada tombol X, L dan R. Satu skill juga diwariskan dari patung Ksatria seperti senjata, sementara dua slot skill lainnya bisa Anda dapatkan sepanjang perjalanan nanti.
Adventure
Anda akan berpetualang dari satu area ke area lainnya yang terbagi atas tema dunia yang berbeda. Untuk beralih dari satu area ke area selanjutnya, Anda harus menyapu bersih semua musuh yang ada di area tersebut. Setelah semua musuh terkalahkan, maka Anda berhak mendapatkan upgrade sementara yang bisa memperkuat Raja Arthur, seperti peningkatan kekuatan serangan, kecepatan dan sejenisnya. Upgrade bersifat sementara karena jika karakter Anda mati, maka semua upgrade tersebut akan hilang dan Anda harus mengulang kembali petualangan dari awal lagi. Mirip dengan game HADES bukan?
Fitur yang kami sukai dari game ini adalah teleportasi ke area-area yang sudah Anda lewati sebelumnya. Jadi, jika ada area yang terlewat dan berlokasi cukup jauh dari tempat Anda berdiri, maka Anda hanya perlu membuka peta dan berpindah ke sana tanpa perlu menelusurinya secara manual. Fitur ini sangat membantu pemain untuk menyapu bersih semua area dalam satu dimensi sebelum beralih ke dimensi selanjutnya.
Musuh-musuh dalam game ini cenderung menyerang secara bergerombol, oleh karena itu, Anda harus rajin bergerak ke sana kemari sambil menghindari serangan mereka agar tidak tumbang karena terpojok dan dikeroyok. Untungnya, setiap serangan yang dilancarkan oleh musuh, memiliki indikator jangkauan serang, sehingga Anda tidak perlu menebak-nebak ke mana arah serangan mereka dan bisa menghindarinya dengan tepat.
Bagian paling menantang tentu saja ketika Anda dihadapkan pada boss utama dari area tersebut, yaitu para raksasa. Ukuran tubuh para boss di sini benar-benar dibuat sebesar-besarnya dan intimidatif sehingga hanya dengan melihat sosoknya pun, bisa membuat Anda gentar.
Selain ukurannya yang raksasa, jangkauan serang mereka juga sangat luas sehingga Anda harus rajin menghindar agar tidak terkena kerusakan yang maksimal. Beberapa di antaranya bahkan ada yang bisa melancarkan serangan proyektil seperti batu dan sejenisnya yang berpotensi membuat Anda panik. Untungnya, karena indikator serangannya muncul beberapa detik sebelum serangan dilepas, jadi Anda setidaknya masih punya waktu untuk bereaksi.
Tidak semua area yang Anda datangi berisikan musuh atau monster. Ada beberapa area aman yang berisikan air mancur untuk memulihkan diri, pedagang yang menjual item atau para NPC yang nantinya bisa direkrut untuk bergabung kembali dengan Kerajaan Camelot.
Kingdom Level
Upgrade buff Raja Arthur yang Anda dapatkan di perjalanan memang akan hilang ketika ia mati dan bangkit kembali di Kerajaan Camelot. Namun, tidak semua progress hilang begitu saja karena ketika kembali ke Kerajaan. Anda bisa mengalokasikan mata uang yang sudah Anda kumpulkan untuk menaikkan Derajat Kerajaan seperti mendirikan bangunan, kerajaan dan properti.
Selain itu, NPC-NPC yang Anda temui sepanjang permainan juga bisa Anda rekrut untuk bergabung ke kerajaan seperti Trabuchet Si Pandai Besi, Medea Si Pemburu, Galahad Si Ksatria Veteran hingga Sandra Si Pembaca Kartu Tarot. Dengan menaikkan derajat kerajaan, petualangan Anda selanjutnya akan terasa jauh lebih mudah daripada sebelumnya.
Presentation
Visual
Untuk sebuah game dengan tema kehancuran kerajaan dan bertarung melawan para raksasa yang mengerikan, presentasi visual game ini justru dibuat warna-warni untuk memberikan nuansa yang menyegarkan. Dunia dalam game ini benar-benar dirancang dengan baik, sehingga tiap dunia punya atmosfer yang berbeda, seperti area hutan yang didominasi warna hijau daun, area gurun yang didominasi warna krem hingga area gunung berapi yang dibalut dalam warna jingga yang memberikan kesan panas.
Usaha developer untuk merancang desain karakter dan monster juga sangat terlihat. Ilustrasi karakter di sini tampak begitu indah, cantik dan anggun, terutama saat terjadi percakapan karakter. Desain monster, khususnya para raksasa pun, terlihat sangat garang, intimidatif, tetapi juga tetap enak dilihat.
Presentasi HUD dan menu dibuat berdasarkan tema kerajaan. Font teks dan ikon-ikon yang ditampilkan, terasa informatif dan intuitif. Ini membuktikan bahwa Gambir Game Studio sangat memperhatikan elemen User Interface maupun User Experience sehingga pemain tidak akan menemukan kendala saat menjalani permainan.
Audio
Kami sangat menyukai bagaimana developer menempatkan musik yang tepat untuk tiap area sehingga atmosfer petualangan Anda terasa lebih imersif. Anda akan mendengar variasi musik yang berbeda ketika melewati area hutan, gurun dan gunung berapi.
Game ini juga menyediakan sulih suara selama percakapan berlangsung, khususnya karakter-karakter penting yang terlibat dalam cerita seperti Raja Arthur dan Merlin. Kami cukup terkesima dengan suara Merlin yang bisa sangat berwibawa saat membacakan narasi cerita, namun di saat yang bersamaan, ia juga bisa terdengar kocak saat sedang mengobrol biasa dengan Raja Arthur. Sayangnya, tidak semua dialog di game ini disulihsuarakan secara penuh.
Value
Meskipun game ini dibuat oleh developer lokal, bukan berarti kami akan memujanya habis-habisan dan hadir tanpa cela. Anda mungkin sudah cukup familiar dengan konsep Roguelite yang mana pengulangan dan kematian adalah dua hal yang akan sering Anda temui di sini. Namun, permasalahan utama dari game ini bukan terletak pada repetisi tersebut.
Masalah utamanya justru datang dari sistem progress-nya yang bergerak terlalu lambat. Misalnya, Anda mengumpulkan uang dan bisa menggunakannya untuk meningkatkan kekuatan serang atau kecepatan, namun perubahannya baru bisa Anda rasakan setelah beberapa kali upgrade. Tidak hanya itu saja, untuk membuka senjata dan skill dari patung ketiga pun, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Conclusions
Knight vs Giant: The Broken Excalibur adalah game aksi yang menyenangkan, menghibur sekaligus menantang di saat yang bersamaan. Game ini punya gameplay yang solid, dunia yang variatif, jajaran karakter yang menarik, terjemahan Bahasa Indonesia yang cukup baik dan tingkat kesulitan yang menantang. Jika Anda sudah putus asa memainkan HADES, game ini bisa dijadikan pilihan alternatif.
+ Dialog yang menghibur
+ Jajaran karakter yang menarik
+ Kontrol responsif
+ Mekanik pertarungan mudah dipahami
+ Visual warna-warni
+ Musik yang menyesuaikan tema dunia
+ Sulih suara Merlin
+ Tidak sesulit HADES
- Sistem progress berjalan lambat
- Plot cerita sulit dipahami
- Tidak semua dialog disulihsuarakan