[Review] Metal Gear Solid: Master Collection Vol. 1

Metal Gear Solid adalah salah satu franchise video game yang paling dicintai oleh para gamer karena ia selalu menawarkan hal nyentrik yang membuatnya terasa istimewa dibanding game aksi sejenisnya. Kreativitas dalam gameplay-nya tentu saja tidak lepas dari idealisme sang kreatornya Hideo Kojima, yang tak henti-hentinya menghadirkan inovasi dalam industri video game. Setelah putus hubungan dengan Kojima, serial Metal Gear Solid seakan kehilangan arah. Bahkan, game terakhirnya Metal Gear Survive yang dirilis setelah hengkangnya sang kreator, mendapat cercaan dan makian pedas dari para penggemar MGS.

Sebagai bentuk penebusan dosa, Konami saat ini sedang mengembangkan Metal Gear Solid Delta: Snake Eater yang dibangun menggunakan Unreal Engine 5. Namun, sebelum kita mendapatkan versi remake tersebut, Konami mempersembahkan paket koleksi Metal Gear Solid: Master Collection Vol. 1 yang berisikan lima game klasiknya untuk platform modern.

Apakah Konami menawarkan suatu fitur baru dari paket koleksi sebelumnya?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Enam tahun setelah jatuhnya Zanzibarland, tepatnya pada tahun 2005, unit pasukan khusus FOXHOUND yang diperkuat secara genetik, telah menyita sebuah pulau terpencil di Kepulauan Fox, Alaskan dengan kode nama “Shadow Moses” yang merupakan lokasi fasilitas pembuangan senjata nuklir.

FOXHOUND mengancam untuk melawan pemerintahan Amerika Serikat menggunakan mecha berkemampuan nuklir bernama Metal Gear REX, apabila mereka tidak menerima sisa-sisa Big Boss dan uang tebusan sebesar 1 milyar Dollar dalam waktu 24 jam. Solid Snake yang sudah pensiun, dipaksa keluar lagi oleh Kolonel Roy Campbell untuk menyusup ke pulau tersebut demi menetralisir ancaman yang terjadi.

Mampukah Solid Snake menghentikan ancaman FOXHOUND?

Temukan jawabannya dengan memainkan Metal Gear Solid: Master Collection Vol. 1!

Gameplay

Pada dasarnya, Metal Gear Solid: Master Collection Vol. 1 berfokus pada tiga game MGS pertama, yaitu Metal Gear Solid (PS1/1998), Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty (PS2/2001) dan Metal Gear Solid 3: Snake Eater (PS2/2004). Ketiga game tersebut bisa Anda beli secara satuan atau terpisah di Digital Store dari masing-masing platform. Namun, apabila Anda membelinya secara paket koleksi, Anda berhak mendapatkan dua game ekstra, yaitu Metal Gear (MSX2/1987) dan Metal Gear 2: Solid Snake (MSX2/1990).

Meskipun pada dasarnya Metal Gear Solid adalah sebuah game aksi, namun game ini punya pendekatan yang berbeda dengan genre aksi pada zamannya karena game ini lebih menitikberatkan pada aksi mengendap-endap alias Stealth, di mana kesabaran, keuletan dan ketelitian menjadi kunci sukses Anda. Sebagai pemain, Anda akan mengendalikan seorang protagonis bernama Solid Snake yang bertugas untuk menyusup ke lokasi tujuan tanpa terdeteksi oleh musuh. Apabila posisinya ketahuan, maka hal ini bisa memicu alarm peringatan yang bisa membuat musuh memanggil teman-teman pasukannya yang membuat posisi Anda tak lagi aman. Untuk menghindari hal tersebut terjadi, Anda harus terus bersembunyi dari pandangan musuh.

Saat berada dalam mode infiltrasi, Anda bisa menggunakan radar untuk melacak peta dan posisi musuh. Namun, apabila posisi Anda ketahuan dan memasuki mode waspada, maka radar tersebut tak berfungsi lagi sehingga bisa saja membuat Anda panik dan berakhir Game Over.

Pada game MGS1 dan MGS2, Anda tidak bisa mengatur kamera secara bebas dan hanya bisa bergantung pada kamera fixed yang sudah ditentukan sehingga sudut pandang Anda tentu saja akan menjadi sangat terbatas. Namun, nantinya sudut pandang kamera bisa berubah posisi sesuai dengan situasi dan kondisi. Sementara, pada MGS3, Anda baru bisa mengatur sudut pandang kamera seperti game aksi modern lainnya.

Sebagai seorang penyusup, Snake bisa melakukan beberapa aksi selain berjalan dan berlari, seperti merunduk, merangkak atau menempel di dinding. Saat bersembunyi, Anda juga bisa membuat kebisingan atau bunyi yang mampu mengalihkan perhatian musuh terhadap titik tertentu. Snake juga bisa memanfaatkan barang atau gawai seperti kacamata infra merah atau kotak kardus untuk mendukung aksi penyusupannya.

Selain menghadapi musuh-musuh kroco, tentu saja akan ada banyak sekali pertarungan boss yang Anda temui di sini, mulai dari yang berbentuk manusia hingga robot raksasa Metal Gear. Cara mengalahkan boss-boss dalam MGS pun sangat beranekaragam yang menuntut pemain untuk memutar otak agar bisa mengalahkan mereka. Secara keseluruhan, gameplay yang dihadirkan benar-benar sama persis dari MGS yang Anda kenal dulu tanpa ada penambahan fitur atau mekanik baru di dalamnya.

Presentation

Visual

Mayoritas game yang berstatus Remastered, kerap kali menjadikan peningkatan visual sebagai daya tarik utamanya agar terasa relevan sesuai zaman. Namun, sepertinya Konami terlalu abai pada aspek ini. Metal Gear Solid: Master Collection Vol. 1 sama sekali tidak menawarkan peningkatan grafis, resolusi, performa maupun tekstur yang lebih tinggi dari versi Remastered sebelumnya. Jadi, ia tak lebih dari sebuah portingan dari Metal Gear Solid HD Collection (2011) untuk platform PS3.

Sungguh mengecewakan!

Audio

Tidak hanya visual, presentasi audio dalam game ini juga menjadi kelemahan yang sulit Anda kesampingkan. Padahal, kita sama-sama tahu bahwa game MGS terdiri soundtrack-soundtrack bagus di zamannya. Namun, Konami tidak berusaha mengaransemen ulang musik-musiknya itu agar kualitasnya terdengar lebih baik. Jadi, mereka benar-benar menyajikan audio apa adanya sesuai dengan versi originalnya.

Value

Jadi, sebenarnya untuk siapakah Metal Gear Solid: Master Collection Vol. 1 ini dibuat? Untuk menjaring para gamer pendatang baru, jelas game ini jauh dari kata “memikat”. Dengan polesan seadanya tanpa ada usaha berlebih, game ini seperti hanya sebuah port dari versi Remastered yang pernah mereka rilis di PS3 terdahulu. Bahkan, untuk membuat para fans fanatiknya kembali meliriknya, rasanya game ini juga tidak cukup istimewa karena secara konten maupun visual.

Tidak ada penambahan mekanik yang membuat permainan menjadi lebih mudah atau menantang. Bahkan, tidak ada peningkatan dari sisi presentasi yang membuat game ini relevan dengan platform modern. Hal ini cukup kami sayangkan, mengingat ini merupakan game berbayar dan bukan termasuk game gratis yang bisa Anda dapatkan dari layanan PlayStation Plus atau Game Pass. Daripada dijual dengan harga game baru, seharusnya game ini lebih cocok untuk masuk Classic Catalogue dari layanan PlayStation Plus Deluxe saja seperti game-game PS1, PS2 dan PSP.

Conclusions

Metal Gear Solid: Master Collection Vol. 1 adalah contoh game Remaster yang ditangani dengan buruk. Sebagai salah satu mahakarya dalam industri video game, MGS tidak sepatutnya diperlakuan seperti ini. Namun, apa yang dilakukan Konami pada paket koleksi ini, benar-benar mencoreng nama baik MGS. Konami menempuh jalan pintas untuk meraup keuntungan dari IP miliknya tanpa ada upaya untuk memanjakan para fans setianya maupun para pendatang baru.

Jika Anda tetap bersikukuh untuk mencoba game ini, kami sarankan Anda untuk menunggu setidaknya sampai ia mendapatkan diskon 50% atau bahkan hingga masuk ke katalog game PlayStation Plus atau Xbox Game Pass saja. Kami hanya bisa berharap, Konami mau berbenah diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama pada Metal Gear Solid: Master Collection Vol. 2 nanti, khususnya pada seri keempatnya.