UFO Robot Grendizer: The Feast of the Wolves
Endroad Inc.
Microids
4 Desember 2023
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Action-adventure
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
Rp 579.000
Sebagian besar generasi millennial mungkin baru mengenal anime dan tokusatsu dari zaman Power Rangers, Godzilla, ataupun Ultraman yang memang saat itu sangat populer. Namun tahukah Anda bahwa jauh sebelum itu Tokusatsu sebenarnya sudah lama eksis dari generasi sebelumnya.
Salah satunya yang cukup populer di medio 1970-80an adalah serial Mazinger. Saking populernya, serial tersebut sampai punya spin-off yang diberi judul UFO Robot Grendizer yang diadaptasi ke ranah anime pada tahun 1975. Bahkan, serial tersebut direncanakan akan mendapat versi Reboot-nya di tahun depan.
Demi merayakan kembalinya serial spin-off itu, akhirnya Endroad Studio bekerjasama dengan Microids untuk meracik sebuah video game dari serial tersebut dengan mengangkat cerita originalnya. Mengusung judul UFO Robot Grendizer: The Feast of the Wolves, game ini siap menganjak Anda melindungi planet bumi dari serangan King Vega.
Apakah game ini bisa membawa para penggemarnya bernostalgia dengan serial lawas itu?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
King Vega, Sang Penguasa kejam dari Planet Vega, menghadapi krisis ketika sumber daya radioaktif Vegatron dieksploitasi secara berlebihan, membuat planetnya tidak stabil. Dengan tujuan memperluas kekuasaannya, ia memimpin serangan militer menggunakan pasukan piring terbang dan monster robot raksasa.
Planet yang menjadi sasaran adalah sebuah planet dengan peradaban maju yanh hidup damai seperti Planet Fleed. Mereka menjadi korban kehancuran karena invasi King Vega. Satu-satunya yang selamat adalah Putra Mahkota Duke Fleed, yang berhasil mencuri Grendizer, robot monster raksasa, dan Spacer (Spaizer), piring terbang yang memungkinkan robot itu terbang.
Setelah melarikan diri dari Planet Fleed, Duke Fleed dan Grendizer masuk ke di Bumi dan terdampar di daratan Jepang. Doctor Umon, seorang peneliti dari Space Science Lab menemukannya dan mengasuhnya sebagai anak sendiri dengan nama samaran Daisuke Umon. Bersama dengan Grendizer-nya, Duke Fleed bersembunyi di Bumi dan bekerja sebagai penjaga peternakan keluarga Makiba.
Sekitar dua tahun kemudian, Koji Kabuto kembali ke Jepang setelah belajar di luar negeri. Dia menciptakan Terrestrial Flying Objects (TFO), sebuah piring terbang buatannya sendiri, dan menuju Space Science Lab setelah mendengar laporan tentang penampakan piring terbang.
Ketika Koji berencana untuk berdamai dengan alien, Daisuke, yang mengetahui ancaman Vega, merasa khawatir. Dia yakin bahwa para Vegan dipimpin oleh General Blaki dan Gandal bersiap untuk menyerang Bumi. Meskipun telah diperingati oleh Daisuke, namun Koji mengabaikannya dan berusaha berkomunikasi dengan piring terbang yang datang. Namun, yang diungkapkan adalah kebenaran yang mengerikan.
Untuk melindungi Bumi dan menyelamatkan Koji, Daisuke terpaksa mengungkap identitas aslinya sebagai Duke Fleed. Bersama dengan Grendizer, mereka bersatu kembali untuk menghadapi King Vega dan pengikutnya, bertekad untuk menghentikan invasi mereka dan melindungi Bumi dari kehancuran.
Ikuti petualangan Duke Fleed dengan memainkan UFO Robot Grendizer: The Feast of the Wolves!
Gameplay
Berdasarkan adaptasi dari acara animasi Jepang yang terkenal, UFO Robot Grendizer, The Feast of the Wolves menawarkan pengalaman bermain game yang optimal bagi para penggemar yang telah akrab dengan cerita Grendizer. Meskipun demikian, game ini tidak hanya memikat para penggemar lama, melainkan juga dapat dinikmati oleh para pemain baru, terutama kaum muda, berkat desain gameplay yang modern.
UFO Robot Grendizer mengusung genre action brawler mecha dengan sudut pandang orang ketiga, dimana Anda akan mengendalikan Grendizer dalam berbagai lingkungan terbuka, menyelesaikan misi, dan terlibat dalam pertempuran epik melawan pasukan robot.
Meskipun durasinya tidak lebih dari 10 jam, permainan ini menawarkan variasi yang menarik. Selain pertempuran mecha klasik, Anda akan menikmati momen-momen tembak-menembak pesawat luar angkasa yang mengingatkan kita pada game Afterburner, serta beberapa momen gameplay tembak-tembakan pesawat dengan camera top down layaknya game arcade jadul, menciptakan nuansa retro yang menarik.
Grendizer memiliki serangkaian serangan jarak dekat, mulai dari tinju hingga senjata andalannya, Double Harken. Double Harken bahkan memiliki kemampuan untuk menyerang musuh dari jarak jauh, membelah menjadi dua dan menyerang sebelum kembali ke Grendizer seperti bumerang.
Selama permainan berlangsung, Anda dapat membuka berbagai kemampuan baru dengan mengumpulkan material, termasuk serangan balik seperti tembakan laser yang dapat diaktifkan dengan menghindari serangan musuh secara tepat waktu. Meski tidak terlalu inovatif, fitur ini menambahkan keasyikan dan ketegangan dalam pertarungan.
Uniknya, game ini memperkenalkan mekanik khusus di mana pemain harus menggunakan pola serangan tertentu untuk menembus pertahanan musuh. Ikon yang muncul di atas kepala musuh memberi sinyal bahwa saatnya untuk menggunakan tinju, Double Harken, atau kemampuan khusus seperti Anti-Gravity Storm untuk menghancurkan robot musuh.
Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar serangan ini membutuhkan penggunaan energi. Kadang-kadang, Anda harus bersabar dan menunggu sampai energi musuh terisi ulang secara alami sebelum dapat memberikan damage pada musuh.
Alternatifnya, Anda dapat melakukan serangkaian serangan standar untuk mempercepat proses pengisian ulang tersebut. Selain digunakan untuk menyerang, energi juga memiliki peran dalam penyembuhan, di mana Anda perlu berdiri diam dan bermeditasi selama periode waktu tertentu untuk mengembalikan health bar Anda.
Misi-misi yang dihadirkan dalam game ini membawa Anda ke berbagai lokasi yang beragam. Meskipun tidak dapat dianggap sebagai game open world, namun game ini tetap menampilkan elemen-elemen layaknya game open world yang memungkinkan Anda untuk menjelajahi setiap area dan menyelesaikan misi sesuai urutan pilihan Anda.
Di samping itu, terdapat titik meditasi yang dapat ditemukan, serta cache yang berisi material berharga untuk meningkatkan kemampuan karakter Anda. Sementara Anda menghadapi pertarungan bos yang menantang dan berbagai bagian tembak-menembak yang intens, kehadiran elemen dunia terbuka memberikan kebebasan ekplorasi dan pemilihan misi, menambah kedalaman pengalaman bermain.
Presentation
Visual
Presentasi visual game ini benar-benar di luar ekspektasi kami. Hadir sebagai game baru keluaran tahun 2023 yang bukan termasuk game Remastered maupun Remake, visualnya benar-benar terasa kuno, bahkan game PS2 pun masih banyak yang tampil lebih bagus dari ini. Terlepas dari kualitas visualnya yang uzur itu, performa saat bermain sebagai Grendizer ternyata juga tidak berjalan selancar dugaan kami. Performanya kerap kali mengalami hambatan dan terdapat masalah teknis yang cukup mencolok.
Kemudian, masalah selanjutnya yang juga dialami banyak game Third-person lainnya adalah pergerakan kamera yang menyebalkan dan sering kali menjadi mengganggu, terutama jika Anda tidak menggunakan fungsi lock-on selama pertempuran. Pertempuran di sekitar tebing atau objek lain juga sering kali mengalami gangguan, karena musuh dapat tiba-tiba muncul di atasnya, menghambat kemampuan Anda untuk menyerang.
Audio
Untungnya, presentasi audio dalam game ini tidak seburuk visualnya. Sajian musik dan efek suaranya terasa cukup akurat berdasarkan versi animenya. Musik latar bernuansa retro nan funky khas tahun 80-an senantiasa mengiringi jalannya permainan.
Kualitas sulih suaranya juga terbilang masih bisa diterima oleh telinga. Meskipun terdengar sederhana, namun ia dapat menyesuaikan adegan cutscene ala komik. Satu-satunya hal yang kami sayangkan adalah absennya sulih suara dari negara asal animenya, yaitu Jepang. Entah atas alasan apa, developernya tidak memasukkan sulih suara Jepang sebagai opsi.
Conclusions
Meskipun kualitas visualnya terasa kuno, namun secara keseluruhan UFO Robot Grendizer: The Feast of the Wolves bukanlah game yang buruk. Bahkan kami yang tidak terlalu mengikuti serial animenya pun tetap bisa menikmati alur ceritanya yang didukung oleh gameplay yang seru. Sayangnya, game ini hanya menjual nostalgia sebagai daya tarik sehingga ia tidak ada aspek yang menonjol dan tampil mengesankan.
Game ini pada dasarnya adalah game aksi hack and slash dengan menyisipkan sejumlah variasi segmen tembak-menembak antar pesawat luar angkasa yang cukup menyenangkan. Dengan segala kelebihan dan kekuranganya, UFO Robot Grendizer: The Feast of the Wolves wajib dimainkan bagi Anda pengemar berat dari series ini.
+ Aksi hack and slash cukup menyenangkan
+ Variasi gameplay terasa menarik
+ Sesi UFO Shooter menyegarkan
+ Jalan cerita mudah diikuti
+ Kualitas sulih suara cukup baik
+ Musik latar bernuansa anime retro
- Varian musuh repetitif
- Peta open-world terasa kosong
- Kualitas visual kuno
- Performa yang tidak stabil
- Absennya sulih suara Jepang
- Durasi permainan relatif singkat