Prince of Persia: The Lost Crown
Ubisoft Montpellier
Ubisoft
18 Januari 2023
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Metroidvania
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
21.55 GB
Rp 739.000 (PS4/PS5)
Rp 579.000 (PC)
US$ 49.99 (Xbox/Switch)
PlayStation Store
Xbox Store
Nintendo eShop
Epic Games Store
Untuk gamer-gamer veteran yang usianya sudah di atas kepala tiga, nama judul Prince of Persia pastinya punya kenangan tersendiri. Sempat bangkit di era PS2 sekitar 20 tahun yang lalu, franchise ini sempat mengalami hibernasi sejak seri terakhirnya The Forgotten Sands (2010) yang dirilis di era PS3.
Di tahun 2020 lalu, Ubisoft sebenarnya sempat mengumumkan Prince of Persia: The Sands of Time Remake, namun karena menuai kritik pedas dari para penggemarnya, akhirnya proses pengembangan game ini pun ditangguhkan dan belum ada info terbaru darinya.
Di sisi lain, Ubisoft ternyata sudah menyiapkan game Prince of Persia baru di luar remake tersebut. Seri terbaru ini dikembangkan oleh Ubisoft Montpellier (Rayman Legends) dan diberi judul Prince of Persia: The Lost Crown. Mengusung genre Metroidvania, apakah seri terbaru ini bisa kembali mengharumkan nama franchise legendaris ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Serupa dengan The Legend of Zelda, di mana Princess Zelda bukanlah tokoh protagonis yang Anda mainkan, dalam Prince of Persia: The Lost Crown, tokoh utamanya juga bukanlah seorang pangeran seperti game-game sebelumnya. Di game ini, Anda justru akan bermain sebagai seorang prajurit dari pasukan The Immortals bernama Sargon.
Sebagai prajurit yang berstatus pahlawan, Sargon ditugaskan untuk menyelamatkan Sang Pangeran Persia bernama Ghassan yang diculik oleh orang tak dikenal dan dibawa ke gunung bernama Qaf. Upaya Sargon dalam menyelamatkan sang pangeran tentu saja tidak akan mudah karena para antagonis berkekuatan supranatural sudah menunggunya di gunung Qaf.
Mampukah Sargon menyelamatkan sang pangeran?
Apa yang sebenarnya menjadi motif penculikan Sang Pangeran?
Temukan jawabannya dengan memainkan Prince of Persia: The Lost Crown!
Gameplay
Prince of Persia: The Lost Crown kembali menggunakan identitas lamanya sebagai game 2D Action-adventure Platformer, namun kini ia dibumbui elemen Metroidvania agar terasa lebih menyegarkan dan menantang. Meskipun begitu, Ubisoft sadar bahwa untuk bisa menjangkau seluruh kalangan pemain, mereka tidak bisa serta-merta mengubah fundamental serial klasik ini menjadi game bertingkat kesulitan tinggi seperti Soulslike, oleh karena itulah Ubisoft tetap menyediakan pilihan tingkat kesulitan yang bahkan bisa dikustomisasi sesuai selera pemain serta beberapa opsi bantuan agar pemain kasual pun bisa menikmati gamenya tanpa rasa frustrasi.
Dalam game ini, Anda akan mengendalikan seorang prajurit perang bernama Sargon yang merupakan salah satu anggota dari kelompok The Immortals. Sargon dan teman-temannya ditugaskan oleh Ratu Thomyris untuk menyelamatkan anaknya Pangeran Ghassan yang diculik oleh sekelompok orang tak dikenal dan dibawa ke pegunungan Qaf. Jadi, tokoh utama dalam game ini bukanlah seorang Prince of Persia.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Exploration
Seperti yang sudah kami utarakan di atas, seri Prince of Persia terbaru ini bukan lagi sebuah game petualangan linear seperti dulu. Berkat konsep Metroidvania yang diusungnya, Anda akan menjelajahi sebuah peta dunia yang ukurannya cukup besar dan saling terhubung, namun karena kemampuan karakternya akan terkunci sampai titik tertentu, maka Anda hanya bisa mengakses area-area yang memang bisa dijangkau saja pada saat itu.
Prinsip dasar game Metroidvania sebenarnya kurang lebih sama satu dengan yang lainnya, di mana Anda harus menuju titik objektif yang telah ditentukan dalam misi utama, kemudian mencari jalan untuk menuju ke sana. Akan tetapi, untuk mencapai titik objektif, tentu saja tidak mudah karena Anda akan dihadang oleh banyak rintangan seperti jurang, duri, pintu yang terkunci hingga pasukan musuh yang siap menerjang.
Di awal permainan, Sargon hanya dibekali beberapa kemampuan dasar seperti berlari, mengayunkan pedang, melompat, memanjat, wall jump, dodge dan parry. Seiring berjalannya permainan, nantinya Anda bisa membuka beberapa kemampuan baru seperti Air Dash, Double Jump, Rewind hingga mengubah dimensi. Kemampuan-kemampuan baru inilah yang nantinya akan menunjang proses eksplorasi Anda untuk membuka area baru yang sebelumnya tak terjamah.
Semakin dalam area yang Anda jelajahi, variasi rintangan yang Anda hadapi juga akan meningkat secara bertahap. Setiap kali Anda mendapatkan kemampuan baru, pastinya rintangan akan lebih kompleks karena menggabungkan beberapa jenis sehingga refleks Anda benar-benar ditantang untuk melewatinya. Namun, apabila Anda merasa rintangan platforming ini terlalu sulit, Anda bisa mengaktifkan Platforming Assist, yang dapat memunculkan semacam lubang dimensi sehingga Anda bisa melewatkan rintangan tersebut dengan memasukinya.
Mode eksplorasi dalam game ini terbagi atas dua kategori, yaitu Exploration Mode dan Guide Mode, di mana Anda diberi kebebasan untuk mengubah kategori ini selama permainan berlangsung. Pada Exploration Mode, peta dunianya akan terlihat minim ikon sehingga Anda bisa meletakkan ikon penanda pada peta secara mandiri seperti di mana letak peti harta karun, pintu yang terkunci hingga tempat bertarung melawan boss.
Di sisi lain, ada opsi Guided Mode yang memudahkan navigasi peta Anda karena jika mengaktifkan mode ini, semua ikon penting seperti Checkpoint, Fast Travel, tujuan misi hingga titik terakhir Anda mati, akan terlihat pada peta.
Di sepanjang dungeon, Anda akan menemukan banyak Point of Interest seperti pohon Wak-Wak yang menjadi titik Checkpoint, lalu ada titik Fast Travel hingga bertemu dengan para NPC yang berfungsi sebagai toko maupun pemberi misi sampingan. Ketika berinteraksi dengan Checkpoint, maka Health Bar Anda akan pulih sepenuhnya, lengkap dengan amunisi seperti anak panah dan lainnya.
Namun, ada satu hal yang cukup membuat kami sebal dengan titik Checkpoint ini karena jarak antar satu titik dengan yang lainnya terkadang terlalu jauh, sehingga jika Anda tumbang sebelum mencapai titik Checkpoint, maka karakter Anda akan respawn dari posisi yang cukup jauh. Selain itu, hanya di titik Checkpoint lah, Anda bisa mengganti jimat (Amulet) dan jurus spesial dari Sargon. Padahal, seharusnya fungsi tersebut bisa dilakukan di mana saja tanpa harus terikat dengan Checkpoint.
Pemisahan antara Checkpoint dan Fast Travel menurut kami juga sangat aneh karena biasanya pada game-game Metroidvania lainnya, kedua fungsi tersebut sudah dijadikan dalam satu titik sehingga tidak membingungkan pemain saat ingin melakukan proses Backtracking.
Combat
Selan eksplorasi dan platforming, aksi pertarungan juga salah satu bagian yang tak terpisahkan dari semua game Prince of Persia. Game ini punya banyak sekali opsi untuk bertarung, baik pertarungan jarak dekat maupun jauh. Di awal permainan, Sargon hanya akan dibekali dua pedang kembar sebagai senjata utamanya. Anda bisa melepaskan kombo pedang hanya dengan menekan tombol kotak berulang-ulang.
Yang membuat aksi pertarungannya dinamis adalah kombo yang dilancarkan oleh Sargon terhitung variatif. Selain hanya menekan tombol kotak berulang-ulang, Anda juga bisa menggabungkannya dengan tombol arah seperti atas dan bawah. Dengan begitu, Sargon akan memperagakan animasi serangan yang berbeda pula.
Misalnya, dengan menekan bawah + kotak, maka ia akan melancarkan serangan menyapu sehingga bisa saja membuat musuh terpeleset dan terjatuh untuk kemudian dilanjutkan dengan kombo lain. Sementara itu, jika Anda mengombinasikan tombol atas + kotak, maka Sargon bisa mementalkan musuhnya ke udara dan membuat mereka tanpa pertahanan kemudian bisa dilanjutkan dengan kombo udara untuk mencapai kerusakan yang maksimal.
Seperti yang sudah kami katakan di atas, pedang bukan satu-satunya opsi serangan di sini karena Sargon juga akan mendapatkan beberapa senjata lain seperti busur dan cakram untuk melepaskan serangan jarak jauh. Anda bisa mengarahkan ke manapun anak panah dan cakram ini menggunakan analog kiri, akan tetapi tentu saja kerusakan yang diterima musuh tidak sebesar serangan pedang.
Meskipun ini bukanalh game Soulslike, menyerang secara membabibuta jelas bukan strategi yang tepat karena Sargon juga difasilitasi kemampuan untuk Dodge dan Parry. Setiap musuh memiliki beberapa varian serangan, seperti serangan biasa tanpa kilau cahaya, lalu ada serangan dengan kilauan cahaya kuning dan merah.
Serangan tanpa cahaya bisa Anda hindari atau parry. Sementara, serangan dengan kilau cahaya kuning menandakan bahwa ia bisa di-counter dengan cara mem-parry serangan mereka sesaat sebelum masuk. Dan terakhir, serangan dengan kilau warna merah menandakan bahwa ia tidak bisa ditangkis maupun parry, dan hanya bisa dihindari saja.
Salah satu aspek yang membuat aksi pertarungannya terasa menantang adalah variasi musuh yang hadir di setiap areanya serta ada cara tertentu untuk mengalahkan mereka. Untuk musuh di awal-awal, Anda mungkin bisa langsung menghabisinya dari depan tanpa perlu memikirkan strategi khusus.
Namun, seiring jauhnya petualangan, Anda akan menemukan banyak jenis musuh baru yang memaksa Anda untuk memutar otak bagaimana cara mengalahkan mereka, seperti pindah ke belakangnya, menyerang dari atas dan lain sebagainya. Dan apabila Anda berhasil menemukan cara yang efektif untuk mengatasi setiap musuh, rasanya akan sangat memuaskan sekali saat berhasil melenyapkan mereka.
Boss Battle
Menurut kami, salah satu aspek yang patut dibahas secara mendalam di sini adalah Boss Battle. Ya, pertarungan boss dalam game ini selalu menjadi momen yang paling kami nantikan sepanjang permainan. Berbeda dengan musuh-musuh kroco yang mungkin bisa Anda taklukkan dengan memanfaatkan ruang dan lingkungan, pertarungan melawan boss di sini benar-benar akan menguji kemampuan platforming dan pertarungan yang sudah Anda dapatkan.
Dalam game ini, Anda tidak hanya melawan boss yang berbentuk manusia saja, tetapi banyak sekali boss yang memiliki ukuran tubuh yang luar biasa besar bak raksasa. Biasanya, pertarungan boss akan diawali dengan percakapan lewat cutscene terlebih dahulu, kemudian pengenalan lewat presentasi yang epik sampai akhirnya Anda dibawa menuju pertempuran yang sesungguhnya.
Karakter boss biasanya akan punya Health Bar khusus yang terpampang di bawah layar. Sudah menjadi ciri khas para boss bahwa mereka akan punya Health Bar yang jauh lebih tebal dari musuh biasa. Tidak hanya itu saja, setiap boss juga punya pola serangan yang unik minimal hingga tiga pola, sehingga refleks Anda akan sangat diuji untuk menghindari maupun mem-parry serangan mereka.
Namun, yang jadi masalah bukanlah itu, melainkan fase pertempuran. Ya, mirip dengan game RPG, hampir semua boss punya fase berlapis yang membuatnya akan semakin kuat dan menghadirkan pola serangan baru saat Health Bar-nya terkuras. Pergantian fase biasanya ditandai dengan cutscene kecil, sebelum akhirnya mereka mengubah pola serangannya. Apabila Sargon tumbang saat memasuki fase-fase selanjutnya, Anda akan dipaksa untuk mengulang pertarungan boss dari fase awal lagi.
Menurut kami, Ubisoft Montpellier sangat cerdas dalam meracik pertarungan boss di sini. Tiap karakter boss terasa tampil sangat unik lengkap dengan kepribadiannya yang kuat dan pola serangan yang tidak repetitif. Semakin mendekati Final Boss, maka boss yang Anda hadapi juga akan semakin gila dan menguras tenaga. Jadi, kehadiran mereka tidak asal ada saja untuk memperbanyak tantangan, karena setiap boss punya motivasi dan tujuan tersendiri dalam menghadapi Sargon. Oleh karena itulah, tiap boss selalu mengundang decak kagum dan memberikan kejutan tersendiri.
Presentation
Visual
Melihat kualitas visual yang ditawarkan oleh game Ubisoft sebelumnya seperti Avatar: Frontiers of Pandora, jelas kualitas presentasi visual game ini masih belum sampai pada level tersebut. Meskipun begitu, bukan berarti presentasi visualnya tidak bagus, justru Ubisoft Montpellier sangat mengerti bagaimana membuat dunia dan karakternya tetap terlihat indah.
Desain dunia dan level dalam game ini tidak main-main. Di setiap areanya, Anda akan dimanjakan dengan detail-detail latar belakang yang begitu indah, sehingga membuat tiap area terasa unik dan spesifik. Belum lagi banyaknya area rahasia dan tersembunyi yang meminta Anda untuk dijelajahi.
Dari desain karakter, game ini juga patut diacungi jempol. Setiap karakter yang muncul dalam game ini dirancang sedemikian rupa sehingga mudah sekali dikenali hanya dari penampilan luarnya saja. Hal inilah yang membuat dunia dan karakternya terasa seperti hidup.
Tetapi, tidak ada yang lebih membuat kami kagum daripada performa yang ditawarkan olehnya. Versi Next-Gen seperti PS5 dan Xbox Series X, bisa menjalankan game ini dalam performa hingga 120 fps (dengan TV atau monitor yang mendukung) pada resolusi visual 4K.
Sementara itu, jika Anda memainkannya di konsol Last-Gen seperti PS4 dan Xbox One, game ini juga bisa berjalan di angka 60 fps dengan resolusi 1080p. Dengan performa sebaik itu, aksi platforming maupun pertarungan Anda tidak akan terkendala sama sekali. Bahkan, selama melakukan proses review ini, kami tidak pernah menemukan bug besar atau penurunan performa.
Audio
Kami cukup salut atas totalitas Ubisoft dalam beberapa produk terakhirnya. Seperti Assassin’s Creed Mirage yang menyediakan opsi sulih suara berbahasa Arab karena lokasi permainannya yang berada di kota Baghdad, Irak, game ini juga menyediakan opsi sulih suara berbahasa Persia selain bahasa Inggris. Game ini juga menghadirkan musik-musik khas Timur Tengah yang memberikan nuansa hening, sunyi namun terasa damai. Hal ini juga ikut meningkatkan imersivitas sehingga pemain bisa merasakan suasana Timur Tengah yang kental selain visualnya.
Value
Sejujurnya, Prince of Persia: The Lost Crown bukanlah game yang mudah untuk ditaklukkan. Dengan ukuran peta dunia yang begitu besar, lengkap dengan segala rintangan dan misterinya, Anda akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengungkap semuanya. Meskipun sudah mengaktifkan berbagai opsi bantuan dan menurunkan tingkat kesulitan, Anda tetap dituntut untuk menunjukkan refleks yang cekatan untuk menyelesaikan quest, mendapatkan harta karun maupun mengalahkan para boss yang menghadang.
Sulit rasanya melepaskan kontroler ketika sudah terhisap ke dalam cerita dan dunianya. Hal ini tak lepas dari peran Ubisoft Montpellier yang secara cerdas merancang semua aspek permainannya secara rapi dan penuh estetika. Dengan kontrol yang responsif dan performa yang sangat stabil tanpa kendala, membuat kami betah berlama-lama memainkannya.
Conclusions
Ubisoft mengawali awal tahun kabisat ini dengan penuh gaya. Prince of Persia: The Lost Crown adalah game Metroidvania terbaik yang pernah kami mainkan. Formula permainan yang diusung olehnya membuat game ini terasa modern tanpa meninggalkan cita rasa klasiknya. Kami patut mengacungi jempol atas upaya Ubisoft untuk membangkitkan serial yang sudah lama mati suri ini. Kualitas game ini berhasil melampaui ekspektasi kami.
Anda mungkin sudah mengetahui reputasi Ubisoft dalam setiap merilis produknya. Awalnya kami pun cukup skeptis dengan game ini, mengingat proses pengembangan Prince of Persia: Sands of Time Remake tak kunjung usai. Namun, pandangan kami terhadap game ini berubah seketika setelah merasakan sendiri bagaimana formula terbaru yang diusung olehnya.
+ Plot cerita sulit ditebak
+ Penyampaian cutscene yang dramatis
+ Skill-skill yang berguna
+ Sesi platforming sangat menantang
+ Opsi pertarungan yang variatif
+ Peta dunia super luas penuh rahasia
+ Desain area terasa megah
+ Pertarungan tiap boss unik dan epik
+ Presentasi visual yang atraktif
+ Performa yang sangat stabil
+ Opsi sulih suara berbahasa Persia
+ Musik khas Timur Tengah
+ Konten yang sepadan dengan harga yang ditawarkan
- Pergantian Amulet dan Athra Surges hanya bisa di Checkpoint
- Titik Checkpoint dan Fast Travel seharusnya tidak dipisah