The Last of Us Part II Remastered
Naughty Dog
PlayStation Studios
19 Januari 2024
PS5
Action-adventure
Survival Horror
Dewasa
Blu-ray, Digital
76 GB
Rp 729.000
Rp 150.000 (Upgrade dari PS4 ke PS5)
Tahun 2020 lalu mungkin menjadi puncak kejayaan developer Naughty Dog, karena untuk kedua kalinya mereka merengkuh gelar Game of the Year untuk franchise andalannya, yaitu The Last of Us Part II. Meskipun memicu banyak kontroversi atas cerita dan konten yang dibawakan, namun kita harus sama-sama mengakui bahwa game besutan Neil Druckmann itu memang menawarkan kualitas yang istimewa.
Empat tahun pun berlalu dan Naughty Dog belum menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka tengah menciptakan judul baru untuk platform PS5. Tahun 2022, mereka melakukan Remastered untuk dua judul game Uncharted dalam tajuk Legacy of Thieves Collection serta satu judul Remake, The Last of Us Part I. Hal ini dikarenakan tim mereka tengah sibuk meracik sebuah game Live-Service Online Multiplayer berbasis semesta The Last of Us dalam beberapa tahun terakhirnya. Sayangnya, proyek tersebut akhirnya terpaksa dibatalkan pada akhir tahun 2023 lalu karena dinilai tidak sesuai dengan visi dan misi perusahaan mereka.
Untuk membayar kekecewaan para fans yang telah lama menunggu, akhirnya Naughty Dog kembali merilis ulang salah satu mahakaryanya dalam tajuk The Last of Us Part II Remastered untuk PS5 yang berisikan ragam konten baru serta peningkatan kualitas audiovisual ke level yang lebih tinggi.
Apakah game ini masih layak untuk Anda mainkan ulang di PS5?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Lima tahun setelah perjalanan berbahaya melintasi Amerika Serikat di tengah kondisi pandemi, Ellie dan Joel kini menetap di Jackson, Wyoming untuk hidup damai bersama komunitas penyintas. Hal ini mereka lakukan demi terlepas dari ancaman yang terus menerus melanda mereka. Akan tetapi, kehidupan damai mereka pun mulai terusik karena kehadiran kelompok militer bersenjata bernama Washington Liberation Front (WLF) yang akhirnya memaksa Ellie untuk memulai perjalanan baru demi menuntut keadilan.
Apa yang memicu Ellie hingga akhirnya memutuskan untuk kembali berpetualang?
Temukan jawabannya dengan memainkan The Last of Us Part II Remastered!
Gameplay
Pada seri sebelumnya, The Last of Us (TLOU) telah membawa kita berpetualang dari sudut pandang Joel. Pada bagian kedua ini, Anda akan diajak kembali berpetualang menyelami dunia pasca pandemi dari sudut pandang Ellie. Sebagai developer, Naughty Dog telah menyiapkan dunia yang jauh lebih luas dari seri pertamanya untuk Anda nikmati. Akan tetapi ada hal yang perlu digarisbawahi, yaitu walaupun dunianya menjadi lebih luas, bukan berarti konsep permainannya beralih menjadi Open-World karena The Last of Us Part II (TLOU2) tetaplah sebuah game story-driven yang linear.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Seperti yang sudah kami tegaskan sebelumnya, TLOU2 bukanlah game Open-World seperti Red Dead Redemption 2 (RDR2) yang mampu memberikan kebebasan pada pemainnya untuk berkeliling sesuka hati dan memilih apa yang harus Anda lakukan di sepanjang permainan. Game ini merupakan sebuah game petualangan linear, di mana Anda akan berpetualang dari satu area ke area lainnya secara berurutan. Jika sudah mencapai area tertentu, Anda tidak akan bisa kembali lagi ke area sebelumnya yang sudah Anda lewati, walaupun masih ada item yang tertinggal.
Dengan desain dunia yang jauh lebih luas, baik secara horizontal maupun vertikal, developer menyuntikkan kemampuan baru untuk Ellie, di antaranya melompat dan tiarap. Hal ini mungkin terdengar sepele mengingat fitur ini adalah gerakan standar yang sudah lumrah diimplementasikan pada game sejenis. Akan tetapi, penambahan ini ternyata memberikan dampak besar terhadap eksplorasi dalam game ini. Ada tempat-tempat rahasia yang hanya bisa dicapai dengan melompat atau merangkak. Meskipun sesi platforming-nya tidak sampai sekompleks Uncharted, namun hal ini kami nilai sudah cukup untuk menambah variasi gameplay dari seri pertamanya. Tidak hanya itu saja, tiarap juga menjadi opsi Anda mengendap-endap atau bersembunyi dari pantauan musuh.
Lahir dari developer yang sama, kami tidak bisa memungkiri bahwa gameplay TLOU2 sedikit banyak memiliki kemiripan dengan Uncharted, salah satunya yang paling terlihat adalah penggunaan tali atau kabel yang berfungsi untuk memanjat atau berayun untuk mencapai tempat yang sulit digapai. Dengan kehadiran tali ini, developer mampu menyisipkan teka-teki jenis baru yang tidak Anda temukan pada seri pertamanya.
Sebagai sebuah game Survival Horror, perlengkapan dan amunisi merupakan elemen paling krusial yang harus Anda perhatikan. Masih serupa dengan apa yang diterapkan pada seri pertamanya, Anda dapat mengumpulkan beragam bahan baku seperti alkohol, kain perca, kaleng, bubuk mesiu, alat perekat dan mata pisau untuk merakit alat tempur siap pakai. Barang-barang ini bisa Anda temukan di sepanjang permainan, baik di atas meja, kursi, dapur, lemari, laci, brankas dan tempat-tempat lainnya. Khusus untuk brankas, Anda membutuhkan kombinasi kode angka untuk membukanya, yang biasanya kode-kode tersebut tertulis di dalam dokumen atau dinding pada area yang bersangkutan.
Walaupun menjelajahi setiap sudut tempat adalah hal yang opsional, namun sumber daya yang begitu pantas Anda kejar menjadikannya hal yang esensial yang sayang untuk Anda lewatkan begitu saja. Karena, jika sampai kekurangan amunisi, tentu petualangan Anda selanjutnya akan jauh lebih sulit untuk dihadapi.
Di beberapa area yang cukup luas, Anda akan menemukan moda transportasi untuk menjelajahi area tersebut, seperti kuda dan perahu boat. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena implementasi fitur ini tidak serumit apa yang pernah Anda temui pada game RDR2. Developer memberikan kontrol yang lebih sederhana agar Anda bisa lebih menikmati petualangan. Dan jika tidak tersedia perahu boat di area yang dikelilingi air, Ellie terpaksa harus berenang atau menyelam untuk mengarungi petulangannya.
Combat
Petualangan tanpa pertempuran bagaikan sayur tanpa garam. Masih seperti pendahulunya, Anda memiliki dua opsi pertempuran, yaitu secara Frontal atau Stealth. Sah-sah saja jika Anda memilih salah satu metode tersebut atau bahkan menggabungkan keduanya karena semua keputusan kembali lagi kepada Anda sebagai pemain. Apabila tangan Anda memang cukup lihai dalam menekan tombol serta memiliki banyak amunisi, menyerang dari depan secara frontal adalah cara tercepat untuk menghabisi musuh.
Namun, apabila Anda ingin menghemat amunisi yang Anda miliki, maka Stealth adalah opsi lain yang harus Anda tempuh. Bahkan, jika Anda hendak melewati semua musuh untuk berlanjut ke area selanjutnya tanpa membunuh seorang pun, hal tersebut juga sangat mungkin untuk dilakukan. Hanya saja, Anda jadi kehilangan kesempatan untuk mengumpulkan item-item berharga yang tersebar di area tersebut.
Sama seperti seri pertama, karakter Anda juga memiliki indera pendengaran di atas rata-rata untuk melacak keberadaan musuh. Dengan menahan tombol R1, Anda akan memasuki Listen Mode ini dengan tampilan tembus pandang. Kemampuan ini nantinya bisa di-upgrade jika Anda menginginkannya. Dan dengan tubuhnya yang kurus dan kecil, Ellie dibekali kemampuan untuk menghindari serangan musuh dengan menekan tombol L1. Hal ini akan membuka ruang bagi Anda untuk melakukan serangan balik pada musuh dengan cepat.
Seperti yang telah kami tegaskan sebelumnya, untuk menyerang secara frontal, Anda harus memastikan bahwa amunisi yang dibawa telah cukup untuk menghabisi seluruh musuh di area tersebut. Karakter Anda akan dibekali beragam persenjataan yang cukup mutakhir seperti pistol, shotgun, rifle, busur, pisau, molotov, ranjau hingga bom asap. Ia juga bisa memungut senjata jarak dekat yang ada di sekitarnya seperti pipa, kapak, golok, pemukul baseball dan sejenisnya untuk menggantikan pisau sementara.
Sayangnya, senjata jarak dekat itu punya daya tahan yang terbatas sebelum hancur dan tidak bisa digunakan kembali. Jika serangan Anda terdengar oleh musuh, maka ada risiko mereka akan memanggil kawan-kawannya untuk menyerbu Anda secara bersamaan. Hal ini tentu saja akan sangat merepotkan mengingat Ellie bukanlah manusia super yang tahan terhadap peluru dan pukulan.
Untuk opsi pertempuran Stealth, dibutuhkan kesabaran ekstra sebelum Anda memutuskan untuk bergerak ke arah yang diinginkan. Maka dari itu, penting sekali untuk memahami pola pergerakan lawan agar posisi Anda tidak ketahuan oleh musuh. Satu hal yang patut Anda syukuri adalah kini Ellie tidak perlu lagi merakit Shiv seperti Joel dahulu, karena ia dibekali sebilah pisau yang tidak akan bisa rusak walau digunakan berulang kali.
Dengan kemampuan baru untuk tiarap, kini Anda memiliki banyak tempat baru untuk bersembunyi, seperti rerumputan dan di bawah kolong mobil. Rerumputan sendiri terbagi menjadi dua varian, rumput tinggi dan pendek. Pada rumput tinggi, Anda hanya perlu berjongkok saja untuk bersembunyi, namun pada rumput yang pendek, Ellie harus tengkurap agar tidak ditemukan oleh musuh. Dalam posisi tiarap sekalipun, Ellie masih mampu mengganti senjata, menyembuhkan diri atau merakit perlengkapannya dari bahan yang ada.
Crafting & Upgrade
Bicara soal Crafting dan Upgrade, implementasi sendiri masih serupa dengan seri pertamanya. Untuk melakukan Crafting, cukup menekan tombol Touchpad untuk membuat Ellie melepas tasnya dan Anda bisa memilih item apa yang ingin dirakit saat itu. Jika bahan bakunya mencukupi, cukup dengan menahan tombol O untuk merakit item yang Anda inginkan. Sedangkan, untuk melakukan Upgrade Skill, Anda harus menemukan buku manual terlebih dahulu agar Skill Tree dapat terbuka. Untuk membuka kemampuan tersebut, Anda membutuhkan sumber daya suplemen yang tersebar di penjuru area. Upgrade skill ini sebagian besar bersifat pasif seperti penambahan Health Bar, menambah stok item atau meningkatkan kecepatan bergerak Ellie saat berada dalam Listen Mode.
Selanjutnya, ada upgrade senjata yang hanya bisa Anda lakukan ketika menemukan meja kerja. Upgrade ini membutuhkan sumber daya bernama Parts yang berbentuk seperti sekrup kecil yang juga tersebar di penjuru area. Hal yang paling memuaskan dari Upgrade senjata adalah animasi saat Ellie merakit senjata lengkap dengan efek suara yang memanjakan telinga Anda. Upgrade-nya sendiri dibuat cukup sederhana seperti menambah kapasitas peluru, meningkatkan daya rusak hingga memasangkan scope untuk membuat jarak pandang senjata semakin jauh.
Enemies
Varian musuh yang akan Anda hadapi dalam game ini, jauh lebih banyak dan lebih cerdas dari prekuelnya. Musuh manusia sendiri terbagi atas dua faksi berbeda, yaitu Washington Liberation Front (WLF) dan Seraphites (Scars) yang mana setiap faksi punya keunikannya masing-masing. Organisasi WLF merupakan kelompok militer modern yang dibekali persenjataan mutakhir dan tidak segan-segan untuk memburu Ellie secara bersamaan. Bahkan beberapa dari mereka juga ditemani anjing pelacak yang bisa membuat posisi Anda tidak aman lagi untuk bersembunyi. Untuk membuat anjing itu tak lagi mengancam, Anda perlu menghabisi majikannya terlebih dahulu.
Sementara, kelompok Seraphites atau yang biasa disebut Scars ini, punya cara yang lebih primitif untuk saling berkomunikasi demi menghabisi Anda. Mereka biasanya saling melemparkan siulan satu sama lain untuk memastikan apakah teman-temannya masih merespons atau tidak. Jika siulan mereka tidak dijawab, mereka akan menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam teritori mereka.
Para Scars biasanya mereka menggunakan busur atau senjata melee dan menyerang dengan gaya Stealth. Untuk menambah kesan realistis, anak panah yang menancap di tubuh Ellie akan melukainya secara terus menerus apabila Anda tidak segera mencabutnya. Padahal, mencabut anak panahnya sendiri membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Selain musuh manusia, makhluk ganas The Infected siap kembali menghantui Ellie. Makhluk ini pun punya beragam spesies dengan tampilan yang mengerikan, di mana masing-masing punya kebiasaan unik dan cara yang berbeda untuk ditaklukan.
Spesies pertama adalah Runner yang masih punya penglihatan layaknya manusia dan bisa berlari menerjang Ellie saat berhasil melacaknya. Runner sendiri merupakan spesies paling lemah dan bisa ditaklukkan dengan mudah tanpa harus membuang banyak amunisi. Keberadaannya pun mudah dilacak berkat suaranya yang terdengar dengan jelas saat Ellie memasuki Listen Mode.
Spesies kedua adalah Stalker, yang masih punya kemampuan berlari, namun lebih sunyi dan pasif. Stalker biasanya akan bersembunyi saat Anda hampiri, lalu mereka akan menerkam dari belakang saat Anda lengah dan berbalik badan. Keberadaannya sulit dilacak karena mereka tak banyak bersuara seperti Runner.
Spesies ketiga adalah Clicker, yang lebih kuat dari dua spesies sebelumnya. Clicker punya kekuatan yang besar dan bisa membunuh Ellie dalam satu kali serangan. Tidak bisa melihat dan pergerakannya yang agak lambat mungkin adalah kelemahan yang dimilikinya. Akan tetapi, pendengarannya yang begitu tajam, membuat Anda harus berhati-hati mendekatinya karena ia bisa melacak Ellie dari suara.
Spesies selanjutnya adalah Bloater, yang punya tubuh kuat bagaikan armor yang tahan terhadap serangan. Spesies ini tidak mudah untuk ditundukkan dan sangat menguras emosi Anda sebagai pemain. Spesies baru yang diperkenalkan pada seri kedua ini adalah Shamblers. Hampir mirip dengan Bloater yang punya tubuh besar, namun Shambler bisa mengeluarkan asap beracun yang sangat mematikan, maka dari itu Anda perlu menjaga jarak dengannya agar tidak terkena racun tersebut. Selain itu, Shambler juga salah satu spesies yang tidak bisa Anda Stealth Kill. Maka dari itu, mau tidak mau Anda harus melawannya secara frontal atau menyiapkan jebakan ranjau.
Selain kelima spesies yang telah kami sebutkan di atas, ada spesies rahasia yang memiliki ukuran tubuh raksasa dengan bentuk yang sangat menjijikkan. Ia dibekali kecepatan dan kekuatan yang luar biasa sampai-sampai membuat kami merinding ketakutan saat menghadapinya. Bagi kami, kehadirannya merupakan ancaman terbesar di sepanjang permainan.
No Return Mode
TLOU2 Remastered hadir dengan satu mode permainan baru yang tidak ada pada versi originalnya, yaitu No Return. Mode ini sebenarnya sudah terbuka sejak awal tanpa perlu menamatkan game. Namun, apabila Anda belum pernah menamatkan game ini, baik di versi PS4/PS5-nya, kami sarankan untuk setidaknya menamatkan game ini minimal sekali terlebih dahulu untuk menghindari konten spoiler yang ada di dalamnya.
Mode ini mengingatkan kami pada Mercenaries Mode dalam game Resident Evil, namun bedanya ia mengusung konsep Roguelike yang menjadikan setiap pertempuran terjadi secara acak. Jadi setiap perjalanan Anda akan terasa unik dan berbeda, meskipun sudah mengulang berkali-kali.
Di awal progress, Anda hanya bisa menggunakan Ellie dan Abby saja sebagai pilihan karakter. Seiring penyelesaian Encounter dan tantangan, nantinya Anda bisa membuka karakter-karakter lainnya untuk digunakan dalam mode ini seperti Dina, Jesse, Tommy dan tentu saja protagonis dari seri sebelumnya, Joel. Untungnya, karakter-karakter yang terkunci di awal ini, bisa Anda buka hanya dengan menyelesaikan mode No Return, tanpa membeli DLC atau Microtransactions.
Setelah memilih karakter, nantinya Anda akan memulai petualangan dari markas yang menyediakan Workbench untuk upgrade senjata dan mengambil berbagai amunisi yang tersedia dalam peti. Setelah siap untuk bertempur, Anda harus memilih rute lokasi yang ada di papan rencana yang ada di markas. Tujuan Anda tentu saja mengalahkan Final Boss yang ada di bagian ujung kanan, namun untuk mencapai titik tersebut, Anda diberi kebebasan untuk memilih lokasi dan Encounter sesuai selera Anda.
Setelah memilih lokasi, Anda langsung dibawa menuju lokasi untuk bertempur melawan serangkaian pasukan musuh yang jenisnya muncul secara acak. Musuh Anda bisa berupa manusia, Runners, Clickers dan lain sebagainya. Dengan amunisi seadanya dan arena bermain yang terbatas, Anda harus bisa bertahan hidup untuk bisa melaju ke lokasi selanjutnya.
Untungnya, setelah Anda menyelesaikan Encounter pada satu lokasi, Anda diberi kesempatan untuk kembali ke markas untuk mengisi kembali amunisi dan kesehatan. Bahkan, jika Anda kelelahan bermain, Anda bisa keluar ke menu utama dan melanjutkan lagi progress permainan di sesi berikutnya.
Dari rute-rute yang Anda pilih, terdapat empat tipe tantangan berbeda, yaitu Assault, Capture, Holdout dan Hunted. Pada tipe Assault, Anda harus menghabisi seluruh musuh yang ada di medan tempur yang terbagi atas beberapa gelombang. Lalu, pada tipe Capture, tugas Anda adalah menginfiltrasi ke area yang dijaga oleh musuh.
Kemudian, pada tipe Holdout, karakter Anda akan didampingi satu karakter lainnya untuk melawan musuh Infected. Terakhir ada tipe Hunted, yang mana menuntut Anda untuk bertahan hidup dari serbuan pasukan musuh dalam batasan waktu tertentu. Setiap kali berhasil melewati satu rute tantangan, akan ada penilaian performa yang menentukan ranking dari rute tersebut.
Guitar Free Play
Jika Anda yang sudah pernah memainkan TLOU2 sebelumnya, tentu Anda masih ingat dengan salah satu bagian gameplay di mana Ellie bisa memainkan gitar di beberapa titik cerita dengan memanfaatkan Touchpad pada kontroler untuk memetik senar gitarnya. Namun, karena fitur ini terkunci pada suatu titik cerita, jadi Anda tidak bisa memainkannya secara bebas apabila sudah mencapai titik cerita tertentu.
Untuk mengakomodir hasrat bermusik pada penggemarnya, akhirnya Naughty Dog menyuntikkan mode terpisah bernama Guitar Free Play yang bisa Anda akses dari menu utama. Dalam mode ini, Anda bisa memainkan gitar secara bebas tanpa terikat oleh Save Data atau cerita yang ada. Anda juga bisa memilih karakter, tempat dan varian skin gitar untuk memfasilitasi permainan Anda.
Presentation
Visual
Masih terpatri dalam ingatan kami bagaimana Naughty Dog memforsir kemampuan hardware PS4 sampai batas maksimal untuk menghasilkan kualitas visual yang sangat memukau empat tahun lalu. Kini dengan hadirnya PS5, Naughty Dog lebih leluasa untuk meningkatkan presentasi visualnya, baik dari sisi output maupun performa.
The Last of Us Part II Remastered kini punya dua opsi visual, yaitu Fidelity Mode dan Performance Mode. Dalam Fidelity Mode, ia bisa mencapai resolusi 4K Native yang berjalan di angka 30 fps. Sementara, pada Performance Mode, visualnya tampil dalam resolusi 1440p yang bisa di-upscale hingga 4K. Dan apabila TV//Monitor Anda mendukung fitur Variable Refresh Rate (VRR), maka ada opsi khusus agar Framerate tidak terkunci.
Audio
Dalam versi originalnya di PS4, The Last of Us Part II berhasil menampilkan aspek audionya secara sempurna hingga berhasil merengkuh gelar Best Audio Design dalam ajang The Game Awards 2020. Setelah empat tahun berlalu, ternyata kualitasnya memang masih sulit tertandingi oleh game-game lainnya. Hal ini tak lepas dari peran Gustavo Santaolalla yang bertanggungjawab sebagai komponis game ini.
Berkat gubahannya, kita jadi ikut merasakan apa yang Ellie rasakan selama petualangannya. Game ini seolah tahu bagaimana memainkan perasaan pemainnya melalui audio. Saat cerita sedang santai, alunan petikan gitar akan mengiringi presentasinya. Namun, ketika suasana berubah menjadi tegang, maka musik pun akan menyesuaikannya untuk memacu adrenalin pemain. Apalagi dengan implementasi fitur 3D Audio dalam versi Remastered ini, suara yang Anda dapatkan terdengar semakin imersif, terlebih jika Anda menggunakan headset yang mendukung fitur tersebut.
Value
Jadi, apakah The Last of Us Part II Remastered adalah game yang pantas untuk Anda mainkan segera?
Jika Anda adalah orang yang baru memiliki PS5 dan belum pernah memainkan versi PS4-nya dulu, versi Remastered-nya adalah game yang wajib untuk Anda mainkan. Dengan harga yang relatif lebih murah dari game first-party lainnya, The Last of Us Part II Remastered menawarkan fitur yang jauh lebih lengkap dari versi PS4-nya karena seperti implementasi penuh terhadap kontroler DualSense (Haptic Feedback dan Adaptive Trigger), Mode No Return dan Guitar Free Play sehingga yang memberikan pengalaman yang lebih imersif.
Namun, bagaimana dengan pemain yang sudah pernah memainkan versi PS4-nya dulu?
Berbeda dengan The Last of Us Part I lalu yang memaksa Anda untuk merogoh kocek lagi sebesar Rp 1.029.000 untuk menikmati game tersebut, kini Sony menyediakan opsi untuk upgrade ke versi Remastered ini apabila Anda sudah memiliki game fisik/digital dari The Last of Us Part II versi PS4. Hanya dengan Rp 150.000 saja, Anda sudah bisa menikmati seluruh konten yang ada.
Conclusions
Empat tahun berlalu dan ternyata The Last of Us Part II Remastered masih terlihat tetap memesona di segala aspek. Cerita yang masih tetap emosional untuk disimak ulang, peningkatan kualitas audio dan visual yang cukup signifikan dan adanya opsi upgrade dari versi PS4 merupakan penolong bagi gamer-gamer yang sudah memiliki versi PS4 sebelumnya. Meskipun demikian, masih tersisa rasa kekecewaan melihat fakta bahwa dalam empat tahun terakhir, Naughty Dog sama sekali tidak punya judul yang benar-benar baru karena hanya mendaur ulang game mereka dari masa lalu.
+ Cerita yang tetap emosional
+ Mode No Return adalah nilai jual utama
+ Pertempuran yang dinamis
+ Eksplorasi penuh makna
+ AI yang cerdas
+ Variasi musuh beragam
+ Pertarungan boss yang menegangkan
+ Penggunaan Touchpad untuk mini-game
+ Guitar Free Play Mode
+ Peningkatan output visual
+ Sulih suara yang menjiwai
+ Desain audio luar biasa
+ Harga jual yang relatif masuk akal
+ Tersedia opsi upgrade dari versi PS4
+ Mendukung Import Save Data PS4
- Tidak ada penambahan/perubahan cerita
- Masih tidak bisa melakukan Blindshot