Granblue Fantasy: Relink
Cygames
SEGA
1 Februari 2024
PS4, PS5, PC
Action RPG
Remaja
Blu-ray, Digital
60 GB
Rp 659.000 (Standard)
Rp 898.000 (Special)
Rp 1.068.000 (Deluxe)
Masih ingat dengan game berjudul Granblue Fantasy: Relink? Sebagian dari Anda mungkin ada yang masih ingat, tetapi pasti banyak juga yang sudah lupa karena ia pertama kali diumumkan tahun 2016 lalu. Kini setelah delapan tahun berlalu, proyek game yang sempat mangkrak ini akhirnya rampung juga.
Berawal ditangani oleh developer kawakan PlatinumGames (Bayonetta), proses pengembangannya terkendala berbagai hal yang akhirnya terpaksa dilepas. Untungnya, sang pemilik franchise aslinya, Cygames, mengambil alih seluruh proses pengembangan dan memulai kembali semuanya dari awal. Polemik itulah yang membuat game ini tertunda selama bertahun-tahun.
Penantian yang sangat panjang itu pun sirna. Bagaikan mimpi, pengembangan game Granblue Fantasy Relink akhirnya rampung. Tak lupa, kami pun ingin mengucapkan terima kasih kepada SEGA Asia yang telah menyediakan review copy untuk game ini sehingga kami dapat mengulasnya lebih awal untuk Anda.
Apakah Granblue Fantasy: Relink berhasil memenuhi ekspektasi fans yang sudah menantikannya selama sewindu?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Game ini mengambil latar dunia di pulau terapung yang dikenal dengan nama Sky Realm. Sang protagonis utama yang disebut Kapten (Gran atau Djeeta), memulai perjalanannya menuju pulau legendaris Estalucia bersama seekor naga kecil bernama Vyrn yang sekaligus menjadi navigator. Dalam perjalanannya itu, Gran bertemu dengan banyak rekan baru, salah satunya adalah gadis berambut biru yang memiliki kekuatan misterius bernama Lyria.
Cerita akan dimulai ketika Sang Kapten bersama kelompok Skyfarer tiba di Zegagrande Skydom, salah satu wilayah luas yang ada di Sky Realm. Takdir pun mempertemukan mereka dengan sebuah organisasi bayangan bernama Church of Avia, yang beroperasi di Skydom. Organisasi bayangan ini terlibat dalam pertempuran dan konspirasi yang melibatkan seluruh Skydom. Mereka pun mengincar kelompok Skyfarer untuk menculik Lyria dan berhasil menghancurkan kapal Grandcypher.
Bagaimana nasib kelompok Skyfarer setelahnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Granblue Fantasy: Relink!
Gameplay
Granblue Fantasy: Relink adalah sebuah seri spin-off dari franchise game Mobile/Web Browser terkenal milik Cygames berjudul Granblue Fantasy yang pertama kali rilis tahun 2014 silam. Berbeda dengan game originalnya yang masih menggunakan sistem Turn-based, Relink mengusung genre Action RPG, di mana Anda dapat mengendalikan satu orang karakter dari empat anggota party. Anda bebas bergerak ke sana kemari dan bisa menyerang sesuai kehendak tanpa harus menunggu giliran.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Playable Characters
Sebelum memulai permainan, Anda akan diminta untuk memilih satu dari dua karakter protagonis yang tersedia, yaitu Gran untuk karakter pria dan Djeeta untuk karakter wanita. Pemilihan di antara keduanya sama sekali tidak mempengaruhi alur atau perspektif cerita sehingga hasilnya akan sama saja.
Keduanya adalah karakter yang sudah disediakan oleh developer, sehingga Anda tidak diberi kesempatan untuk menciptakan karakter original sendiri maupun mengubah penampilan mereka. Namun, Anda masih bisa mengubah nama mereka apabila Anda menginginkannya.
Pemilihan karakter utama tidak bersifat permanen setelah permainan berlangsung nanti, Anda tetap bisa bergonta-ganti antara Gran/Djeeta lewat Party Menu karena pada dasarnya, keduanya memiliki Move-set yang kurang lebih sama dan hanya berbeda penampilan saja. Untungnya, Gran dan Djeeta juga bukan karakter bisu karena mereka punya sulih suara yang berbeda saat melakukan percakapan dalam cerita.
Berbeda dengan game JRPG sejenisnya yang biasanya anggota party-nya bertambah seiring berjalannya cerita, di sini Anda sudah lengkap sejak awal. Selain Gran/Djeeta yang punya elemen Wind, tim Anda sudah berisikan lima karakter lain dengan varian elemen berbeda seperti Katalina (Water), Rackam (Fire), Eugen (Earth), Io (Light) dan Rosetta (Dark). Keenam karakter inilah yang akan menjadi pusat cerita dalam game ini.
Selain tujuh karakter yang telah kami sebutkan, sebenarnya masih ada 12 karakter playable lainnya yang bisa Anda rekrut menggunakan item bernama Crewmate Card yang bisa ditukarkan kepada NPC bernama Sierokarte, di antaranya Charlotta, Ghandagoza, Ferry, Narmaya, Lancelot, Vane, Percival, Siegfried, Cagliostro, Yodarha, Zeta dan Vaseraga. Bahkan, Cygames rencananya juga akan menambahkan beberapa karakter baru lainnya via update berkala, dua di antaranya yang sudah diumumkan adalah Seofon dan Tweyen yang akan bergabung pada bulan April mendatang.
Karakter yang sudah Anda rekrut akan menjadi karakter permanen yang ada di dalam party. Namun, mengingat item Crewmate Card ini cukup langka, Anda harus memprioritaskan karakter yang memang Anda incar untuk bergabung ke dalam party.
Sayangnya, selain tujuh karakter yang sudah ada sejak awal, karakter-karakter playable yang bisa Anda rekrut itu, tidak terlibat dalam cerita sehingga hanya sebatas fan-service saja. Anda memang bisa menggunakan mereka dalam party, namun mereka tidak akan terlihat saat cutscene cerita berlangsung. Dan khusus untuk karakter utama Gran/Djeeta, mereka tidak bisa diganti saat Anda sedang menjalani Main Mission sehingga tetap harus berada dalam party, walaupun tidak sedang Anda kendalikan.
Adventure
Secara garis besar, Granblue Fantasy: Relink punya beberapa pola gameplay yang sangat mirip dengan game JRPG pada umumnya, di mana terdapat kota sebagai tempat karakter Anda bermukim dan ada dungeon sebagai tempat untuk bertarung melawan monster.
Cerita utamanya sendiri terbagi atas chapter-chapter linear yang sudah ditentukan sesuai titik objektif. Misi utamanya sendiri terhitung cukup linear, di mana biasanya Anda akan dibawa ke suatu dungeon, berjalan menuju titik objektif, mengalahkan monster, bertemu cutscene dan ditutup oleh pertarungan melawan boss.
Dunia yang akan Anda kunjungi punya pemandangan yang indah dan detail yang sangat enak dipandang. Ukuran setiap area sendiri sebenarnya berukuran cukup besar, sayangnya karena tidak ada Map secara keseluruhan atau bahkan Mini-map kecil yang memperlihatkan denah kota maupun dungeon, hal ini akan sedikit mempersulit proses sapu bersih Anda dalam suatu area.
Meskipun ekskplorasinya sendiri terhitung mendasar tanpa ada rintangan atau teka-teki yang menghadang, namun tetap saja ada perasaan FOMO apakah Anda sudah mendapatkan semua item dalam area tersebut. Untuk ukuran JRPG modern, menurut kami absennya peta adalah suatu yang cukup fatal.
Saat berada di kota, Anda bisa berkeliling untuk berbicara dengan NPC, membeli item di toko milik Sierokarte, meng-upgrade atau membuat senjata di Blacksmith hingga mengambil Side Quest dari para NPC untuk diselesaikan. Namun masalahnya, tipikal misi sampingan yang akan Anda temui benar-benar repetitif. Anda akan berulang kali berkutat pada jenis Fetch Quest yang meminta Anda mencari item atau sekedar membunuh tipe monster tertentu. Untungnya, Anda bisa melakukan Fast Travel ke titik di mana klien yang memberikan Side Quest lewat menu sehingga Anda bisa menghemat banyak waktu daripada harus mondar-mandir dengan berjalan kaki.
Selain Side Quest, sebenarnya masih ada satu akivitas sampingan lainnya yang bisa Anda jalani bernama Fate Episode. Aktivitas ini bisa diakses lewat NPC yang akan menceritakan latar belakang dari masing-masing karakter party. Akan tetapi, yang menjadi kendala adalah cara penyajiannya benar-benar membosankan karena Anda hanya disuguhi gambar dan teks panjang seperti sedang dibacakan dongeng.
Memang, ada beberapa episode yang menuntut Anda untuk melakukan pertarungan, namun seharusnya Fate Episode bisa disajikan dalam bentuk cutscene agar terasa lebih menarik. Satu-satunya alasan yang pantas untuk menyelesaikan Fate Episode adalah bonus atribut status dari karakter yang menjadi hadiahnya.
Battle System
Salah satu aspek yang paling adiktif dalam game ini terletak pada sistem pertarungannya. Game ini menggunakan sistem pertarungan Real-time Action, di mana keempat anggota party Anda bisa langsung menyerang sekaligus tanpa harus menunggu giliran. Anda hanya akan mengendalikan satu karakter saja, sementara ketiga lainnya akan dikendalikan oleh AI saat bermain single-player, atau oleh pemain lain saat bermain secara Online Multiplayer.
Mekanisme pertarungannya sendiri sebenarnya cukup sederhana dan sangat umum. Tombol kotak digunakan untuk serangan biasa dan bisa Anda tekan berulang-ulang untuk melancarkan kombo. Sementara, tombol segitiga berguna untuk melancarkan serangan unik dari masing-masing karakter. Menutup kombo dengan tombol segitiga akan memberikan variasi kombo yang berbeda-beda.
Untuk mengaktifkan Skill karakter, Anda harus menahan tombol R1 terlebih dahulu, kemudian ditambah satu dari empat tombol aksi. Setiap karakter hanya memiliki empat slot skill aktif saja yang bisa diatur lewat Party Menu. Penggunaan skill di sini tidak memerlukan parameter semacam MP, karena semuanya berbasis Cooldown.
Semua musuh yang Anda lawan (termasuk boss), punya Stun Gauge yang akan terisi saat Anda menyerang mereka. Ketika Gauge ini terisi penuh, maka Anda bisa melancarkan serangan gabungan bernama Link Attack dengan tombol lingkaran. Ketika Link Level mencapai angka 100%, hal ini memberikan buff pada Party dan debuff pada musuh selama waktu tertentu.
Selain Link Attack, masih ada satu lagi serangan spesial bernama Skybound Art yang bisa diaktifkan menggunakan tombol L3+R3 saat SBA Gauge mereka terisi penuh. Jika minimal dua karakter melakukan Skybound Art secara berturut-turut, akan ada serangan bonus bernama Chain Bursts/Full Bursts yang memberikan kerusakan cukup besar.
Game ini menyediakan dua opsi bertahan untuk karakter. Yang pertama adalah Guard atau menangkis serangan. Dengan menahan tombol L1, karakter Anda akan bertahan dan menerima kerusakan minimal dari serangan musuh. Namun, ada beberapa jenis serangan (terutama boss) yang tidak bisa Anda tangkis begitu saja sehingga ada opsi lain yang bisa Anda lakukan, yaitu Dodge.
Dengan menekan tombol R2, karakter Anda akan menghindari serangan ke arah yang Anda kehendaki. Dodge bisa dilakukan hingga tiga kali berturut-turut, namun ia tetap memiliki kelemahan. Biasanya, setelah karakter melakukan gerakan Dodge terakhir, akan ada jeda animasi sejenak yang membuat karakter rentan terhadap serangan. Oleh karena itu, pastikan Anda tetap waspada dalam melakukan Dodge ini.
Seperti yang sudah kami utarakan di atas, tiap karakter party Anda akan punya elemen tertentu dan setiap musuh dalam game ini biasanya memiliki kelemahan terhadap elemen tersebut. Namun, yang menjadi masalah adalah karakter utama Anda, Gran/Djeeta, sudah terkunci atas elemen Wind/Angin dan tidak bisa bergonta-ganti elemen layaknya protagonis dalam Persona. Sementara, saat Anda menjalani misi utama, Gran/Djeeta tetap harus berada dalam Party karena tidak bisa diganti oleh karakter lainnya. Hal ini tentu akan sangat menyulitkan apabila Anda bertemu dengan musuh yang kuat dengan elemen Wind/Angin.
Meskipun musuh-musuh kroco di sini tergolong cukup mudah ditaklukkan, namun beda halnya dengan karakter boss. Sebagian besar karakter boss di sini punya Health Bar yang sangat tebal dan ukuran tubuh yang jauh lebih besar dari karakter Anda. Oleh karena itu, pemilihan karakter dengan elemen yang tepat akan sangat membantu Anda mempercepat proses pertempuran.
Satu hal yang membuat kami agak sebal dengan mekanik pertarungannya adalah Anda tidak bisa bergonta-ganti karakter saat sedang bertarung. Ya, fitur standar yang sudah sangat sering Anda temui di JRPG modern seperti Final Fantasy VII Remake, Tales of Arise atau Star Ocean: The Second Story R, tidak ada dalam game ini. Hal inilah yang terkadang membuat pertarungan semakin lama selesai. Pergantian karakter hanya bisa Anda lakukan ketika sedang berada di luar pertarungan lewat menu Party. Padahal, sebagai pemain, kita lebih membutuhkan fitur ini saat sedang aktif bertarung melawan musuh.
End-Game
Setelah menyelesaikan cerita utamanya, Anda masih bisa kembali ke Chapter sebelumnya lewat menu Chapter Select. Namun, jika biasanya sajian utama dalam sebuah JRPG terletak pada Main Story, lain halnya dengan game ini yang justru baru terasa megah, besar dan seru setelah menamatkan cerita utamanya.
Bagian End-Game dari game ini akan berubah seperti game Monster Hunter, di mana Anda dapat mengambil Quest-quest baru dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan boss-boss baru yang sangat menantang untuk ditaklukkan. Quest-quest tersebut bisa Anda mainkan secara solo maupun Online Multiplayer dengan pemain lainnya.
Dari event-event End Game inilah, Anda bisa mengumpulkan banyak sumber daya seperti Mastery Skill Point (MSP), Crewmate Card atau bahan baku untuk membuat varian senjata dari tiap karakter. Karena item-item yang Anda dapatkan dari cerita utamanya sangatlah terbatas sehingga tidak akan cukup untuk membuat karakter Anda overpowered.
Cygames memastikan akan terus meng-update quest-quest terbaru di bagian Endgame lewat patch di kemudian hari. Menurut kami, hal ini sangat bagus demi memperpanjang usia game ini mengingat juga akan ada karakter baru yang bisa Anda mainkan di bulan April mendatang. Karena lewat quest-quest inilah, Anda baru bisa memanfaatkan karakter sampingan secara maksimal.
Presentation
Visual
Kami masih ingat betul bagaimana Tales of Arise berhasil menaikkan standar visual game bergaya anime pada tahun 2021 lalu. Sejak saat itu, belum ada yang bisa menandingi kecantikan visual yang dimiliki olehnya. Kini, setelah Granblue Fantasy: Relink hadir, Tales of Arise akhirnya punya rival baru. Pemunduran jadwal rilis yang terjadi berkali-kali sebelumnya, akhirnya benar-benar membuahkan hasil yang memuaskan.
Kualitas visual Granblue Fantasy: Relink benar-benar memanjakan mata kami. Mulai dari desain karakter yang cantik, pemandangan dunia yang indah, serpihan dan efek-efek kehancuran yang begitu detail hingga monster-monster raksasa yang intimidatif dan menakutkan. Memainkan game ini di PS5 dengan layar besar, benar-benar membuat kami menitikkan air mata. Inilah kekuatan dari grafis bergaya Cel-shading karena ia tak akan usang termakan usia. Kami yakin, ketika Anda kembali melihat visual game ini 10 tahun mendatang, ia masih akan tetap terlihat cantik dan memesona.
Dari sisi performa pun versi penuhnya ini jauh lebih stabil dari versi demonya kemarin. Meskipun karakter, efek visual dan objek yang ditampilkan cukup banyak dalam satu layar, opsi Performance Mode-nya tetap berhasil menjalankan game ini tanpa kendala yang berarti. Satu-satunya keluhan kami untuk presentasi visualnya adalah tampilan HUD yang menurut kami masih agak ramai. Terlalu banyak indikator tombol dan angka yang ditampilkan di layar sehingga terkesan kurang bersih seperti JRPG modern lainnya.
Audio
Sebagai salah satu judul andalannya, Cygames tentu tidak akan tanggung-tanggung untuk menggarap soundtrack Granblue Fantasy: Relink. Mereka menyerahkan penggarapan musik dalam game ini kepada dua komponis yang cukup disegani, yaitu Tsutomu Narita (Xenoblade Chronicles) dan Nobuo Uematsu (Final Fantasy VII). Ya, Nobuo Uematsu yang legendaris itulah peracik musik dalam game ini.
Karya beliau memang tidak perlu diragukan lagi. Alhasil, Granblue Fantasy: Relink punya soundtrack yang sangat megah, mewah dan membahana. Setiap musik yang mengiringi suatu momen cerita atau pertarungan, tidak pernah gagal untuk bersinar. Atmosfer petualangan Gran dan kawan-kawan terasa memacu adrenalin berkat musik yang dibawakan olehnya.
Dari sisi sulih suara, game ini bisa dibilang cukup mendapatkan anugerah. Untuk sulih suara berbahasa Jepang, beberapa Seiyuu terkenal turut menyumbangkan suaranya di sini, sebut saja Miyuki Sawashiro, Rie Kugimiya, Hiroaki Hirata, Rie Tanaka dan M•A•O, adalah segelintir nama yang mendukung terwujudnya game ini. Sementara, untuk sulih suara berbahasa Inggris, game ini menghadirkan nama-nama yang cukup beken seperti Erika Harlacher, Kira Buckland, Erica Lindbeck, Kyle Hebert dan Brianna Knickerbocker.
Hadirnya nama-nama besar itu, membuat kualitas sulih suaranya tidak perlu diragukan lagi. Namun, satu hal yang membuat kami cukup bersyukur pada game ini adalah protagonis utama Anda tidaklah bisu. Ya, Anda bisa mendengar Gran/Djeeta berbicara dengan sulih suaranya, meskipun mereka tidak terlalu banyak terlibat dalam obrolan. Namun, hal tersebut sudah cukup untuk membuat mereka terasa lebih hidup dibanding protagonis JRPG lainnya yang biasanya tampil bisu.
Value
Hingga saat ini, mungkin SEGA menjadi satu-satunya publisher yang masih membuat kami takjub dengan produk-produknya. Ketika publisher lain sudah berlomba-lomba menaikkan harga game mereka hingga menyentuh Satu Juta Rupiah, SEGA tetap bertahan dengan harga lamanya tanpa menurunkan kualitas produknya. Seperti halnya Like a Dragon: Infinite Wealth dan Persona 3 Reload yang sama-sama dirilis oleh SEGA Asia di awal tahun ini, Granblue Fantasy: Relink dijual dengan harga Rp 659.000 saja. Dengan harga tersebut, Anda sudah bisa mendapatkan dua versi game, PS4 dan PS5, tanpa harus membelinya secara terpisah.
Karakter playable yang berlimpah, gameplay ala Action RPG, cerita yang cukup seru, boss-boss raksasa yang cetar membahana, mendukung mode Single-player maupun Online Multiplayer hingga End-Game yang akan terus diupdate di masa mendatang, membuat setiap Rupiah yang Anda keluarkan untuk game ini terasa pantas dan berharga.
Conclusions
Granblue Fantasy: Relink adalah game RPG impian para fansnya yang sudah dinantikan selama delapan tahun terakhir. Eksistensinya yang terus dipertanyakan dan dianggap gaib, kini telah dibayar lunas oleh Cygames. Meskipun Relink masih jauh dari kata sempurna, namun Cygames telah berhasil menjawab keraguan ekspektasi para fans. Menjelajahi pulau terapung Sky Realm menggunakan karakter favorit sambil mengalahkan monster-monster raksasa bersama teman-teman adalah bentuk kebahagiaan yang sulit diungkapkan lewat kata-kata.
Terlepas dari lore ceritanya yang agak sulit untuk dicerna, Relink tetap menjadi game JRPG yang patut Anda lirik di awal tahun ini. Kami pun sampai tidak habis pikir, bagaimana mungkin para publisher raksasa merilis terbaiknya untuk bulan Januari dan Februari ini. Dengan demikian, persaingan menuju penghargaan Game of the Year di akhir tahun nanti pasti akan jauh lebih menarik dari tahun lalu.
+ Dunia yang cukup luas untuk dijelajahi
+ Pertarungan penuh aksi nan adiktif
+ Karakter playable yang berlimpah
+ Tiap karakter terasa berbeda
+ Varian boss raksasa yang menantang
+ Kontrol yang responsif
+ Konten Endgame ala Monster Hunter
+ Bertabur karakter waifu
+ Visualisasi cel-shading yang berkelas
+ Dunia yang indah dan megah
+ Soundtrack mewah dari sang maestro
+ Sulih suara bertabur bintang
- Lore cerita agak sulit dipahami
- Karakter Playable ekstra tidak terlibat dalam cerita
- Fate Episode yang membosankan
- Misi sampingan yang repetitif
- HUD masih terasa ramai
- Absennya Map/Mini-Map
- Tidak bisa berganti karakter saat bertarung