Skull and Bones
Ubisoft Singapore
Ubisoft
16 Februari 2024
PS5, Xbox Series, PC
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
38.12 GB
Rp 1.029.000 (Standard)
Rp 1.469.000 (Premium)
Menjadi salah satu game Ubisoft tergaib yang pernah ada, Skull and Bones akhirnya menunjukkan jati dirinya di ranah gaming. Pertama kali direncanakan menjadi ekspansi dari Assassin Creed IV: Black Flag, game ini secara resmi diumumkan sebagai game standalone pada tahun 2016.
Game yang menjadi proyek ambisius Ubisoft Singapore ini butuh waktu hingga hampir satu dekade, setelah mengalami begitu banyak perombakan konsep hingga berkali-kali penundaan tanggal rilis. Pada akhirnya, Ubisoft mengisi kekosongan rilis IP besarnya seperti Assassin Creed dan Far Cry series yang kemungkinan besar tidak akan hadir hingga awal tahun depan, untuk fokus pada game multiplayer pirate RPG berkonsep live-service sebagai salah satu game AAA rilisan tahun ini.
Lantas, apakah harapan dan ekspektasi fans yang sudah terlanjur turun dan naik ini, akan terbayar setelah sekian lama menanti?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Skull and Bones membawakan kisah original yang terinspirasi dari zaman keemasan bajak laut di abad ke-17. Pada awalnya, Anda adalah seorang bajak laut tangguh yang tengah dalam pertempuran dengan kompeni-kompeni dari daratan Eropa. Namun, besarnya kekuatan admiral membuat Anda mengalami kekalahan yang pahit dan merampas semua yang Anda miliki: kapal beserta kru dan harta yang hilang bersamanya.
Namun, keberuntungan mengantarkan Anda bertemu dengan sekelompok bajak laut di bawah kekuasaan John Scurlock. Ia pun meminta Anda untuk menjalankan beberapa misi untuk membalaskan dendam dan memperluas kerajaannya. Dengan berpura-pura belajar dari pemimpin yang kejam, Anda yang merupakan seorang manusia biasa yang terdampar, akan membangun nama Anda sendiri di lautan tanpa hukum. Tujuan Anda bukan hanya sekadar bertahan hidup, tetapi juga untuk suatu hari menggulingkan mereka yang berkuasa dan akhirnya bersaing satu sama lain untuk menjadi gembong bajak laut yang paling menakutkan.
Dalam petualangan Anda akan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pertempuran laut epik dengan kapal musuh, negosiasi dagang yang licik, hingga perburuan harta karun yang penuh intrik. Sementara Anda membangun kapal sendiri, merekrut kru yang andal, dan mengumpulkan kekayaan untuk melawan kekuatan dominan, cerita ini akan memperlihatkan perjalanan Anda dari seorang yang terpuruk menjadi sosok yang dihormati dan ditakuti di lautan bebas.
Mari kita arungi samudera dan taklukkan dunia dalam Skull and Bones!
Gameplay
Sepertinya tidak mengherankan jika banyak orang termasuk kami, pada akhirnya membandingkan apa yang ditawarkan dari Skull and Bones, dengan yang ada pada Assassin Creed Black Flag. Dengan perbedaan jarak rilis selama belasan tahun, maka sudah seharusnya Skull and Bones menjadi penyempurna dari apa yang telah dicapai pada Black Flag.
Namun pada kenyataannya, setelah mengarungi lautan hingga 30 jam gameplay lamanya, kami sampai pada kesimpulan bahwa kami menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi pada game ini, sehingga terasa beberapa kekecawaan yang membuat kami tidak percaya bahwa game ini telah dibuat selama 11 tahun. Di sisi lain, Skull and Bones memiliki kelebihan yang anehnya dapat membuat kami untuk terus ketagihan memainkannya.
Di awal permainan, Anda akan masuk pada menu kustomisasi untuk membuat avatar Anda. Fitur dan opsi kustomisasi yang diberikan cukup detail dengan beberapa preset wajah dan ras yang dapat Anda pilih. Setelah itu, Anda akan menjalankan beberapa misi dan kontrak di awal permainan, yang bertujuan untuk membuat Anda familiar dengan system permainannya.
Apa yang membuat kami tidak berhenti untuk terus memainkan game ini adalah sistem pirate RPG yang ditawarkannya. Game ini mampu membuat Anda merasa terikat secara emosional dengan kapal yang Anda gunakan, sebab Anda akan menjalani segala bentuk proses perkembangan kapal Anda hingga ia menjadi yang terkuat di lautan. Sistem Naval Battle yang lebih disempurnakan dari yang ada pada AC Black Flag juga menjadi highlight utama yang ditawarkan pada game ini.
Sebagai game RPG, terdapat dua progress pengembangan yang harus Anda jalani, di mana progress ini yang akan mendorong tujuan Anda untuk menjadi raja bajak laut. Yang pertama adalah Level Infamy, di mana pada level ini akan merepresentasikan tingkatan bajak laut Anda. Level Infamy terdiri dari 10 tingkatan, di mana Anda akan memulai dari level terendah “Outcast”, hingga ke level tertinggi dengan gelar “Kingpin”.
Semakin tinggi Infamy Anda, maka akan semakin banyak privilege dan opsi upgrade kapal yang dapat Anda kembangkan. Untuk meningkatkan Infamy, yang harus Anda lakukan tentu saja seperti menjalani simulasi menjadi bajak laut : menenggalamkan kapal lawan, plundering/menjarah outpost, menangkap dan memburu buronan serta mengerjakan misi sampingan berupa contracts yang tersedia pada berbagai NPC.
Selanjutnya, yang kedua adalah Level Ship, di mana pada level ini akan merepresentasikan seberapa besar kekuatan tempur dari kapal Anda. Anda dapat meningkatkan level ship ini dengan melakukan upgrade pada berbagai aspek dari kapal, mulai dari persenjataan, pertahanan hingga furnitur yang dapat memberikan keuntungan status pasif pada kapal Anda. Hal ini menjadi bagian penting dari permainan, sebab semakin jauh progress permainan Anda maka level musuh dan outopost yang harus Anda hadapi juga akan semakin tinggi. Untuk itu, kami menyarankan agar Anda memperhatikan Level Ship yang direkomendasikan dalam setiap misi utama.
Lalu, aspek upgrade pun rupanya dibuat dengan lebih detail. Terdapat puluhan jenis upgrade baik dari senjata, armor dan furniture yang dapat Anda rakit, dengan memperoleh blueprints terlebih dahulu. Blueprints ini berisikan informasi perihal resources dan material apa saja yang Anda butuhkan untuk membuat suatu item. Untungnya, Anda tidak perlu bersusah payah untuk mencari sumber daya tersebut, sebab tracking sistem dalam game akan membantu Anda untuk memberikan tanda pada map untuk resources yang Anda butuhkan, sehingga ini akan memudahkan Anda dalam proses pencariannya.
Map & Exploration
Skull and Bones mengambil inspirasi beberapa lokasi di dunia pada abad ke 17. Map pada game ini terbagi menjadi 4 region besar: The Red Isle, Coast of Africa, East Indies dan Open Seas, yang kemungkinan besar akan dapat bertambah luas jika nantinya terdapat update konten di masa mendatang.
Sepanjang permainan, Anda akan bertemu dengan setidaknya empat faksi yang saling bersaing untuk bertahan hidup di kerasnya hukum lautan. Mereka adalah Ungwana, suku pemburu yang menempati Coast of Africa, Clan of Fara, suku yang mendiami The Red Isle, Dominion of Rempah, suku yang tinggal di wilayah East Indies, serta Sea People, nomaden yang tersebar di Open Seas.
Selain itu, Anda juga akan berhadapan dengan para Angkatan laut dari korporasi negara-negara besar, terutama dari daratan Eropa, yang pada kali ini terdiri dari Compagnie Royale dari Prancis, Dutch Merchant Company (DMC) dari Belanda, serta British Trade Alliance dari Inggris. Dalam eksplorasi, akan sangat berlaku hukum rimba, di mana yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan tertindas. Sehingga, Anda harus selalu bersiap akan kemungkinan pertempuran yang bisa terjadi kapan saja diantara para bajak laut, faksi-faksi suku ataupun para admiral Angkatan laut.
Terdapat dua lokasi markas atau den yang menjadi hub bagi para pemain untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas. Masing-masing den dipimpin oleh seorang bajak laut berpangkat Kingpin, yakni The Lion of Saint-Anne, John Scurlock yang memimpin Saint-Anne di Red Isle, dan Leader of the Unbound, Admiral Rahma yang memimpin Telok Penjarah di East Indies. Setiap markas ini memiliki cerita tersendiri di mana Anda akan terlibat didalamnya. Anda akan memberikan bantuan kepada masing-masing leader, dan mereka akan membantu Anda agar dapat dengan cepat meningkatkan Infamy dengan memberikan misi-misi utama.
Vendor-vendor NPC yang ada di setiap markas menyediakan berbagai kebutuhan seperti membuat dan mengupgrade kapal serta persenjataannya, memulihkan stock item, hingga menyediakan fitur kosmetik yang dapat Anda peroleh baik dengan mata uang in-game ataupun melalui microtransaction.
Tidak hanya itu, Anda juga dapat menemukan outpost-outpost yang tersebar di seluruh penjuru map, yang dapat anda manfaatkan sebagai checkpoint. Di outpost ini ada banyak hal yang dapat anda lakukan : memperbaiki kapal Anda, mengisi ulang amunisi, dan juga sebagai titik fast travel. Ya, dalam game ini, Anda hanya dapat melakukan fast travel Ketika Anda sedang dalam posisi berlabuh baik di markas maupun outpost, dengan membayar sejumlah silver. Semakin jauh titik fast travel yang Anda tuju, maka akan semakin mahal biayanya.
Dalam outpost tertentu, Anda juga dapat melakukan pencarian harta karun, dengan terlebih dahulu mendapatkan peta harta karun. Jika Anda berada pada outpost yang tepat, sebuah notfikasi akan memberitahukan Anda bahwa disitu terdapat harta karun yang dapat Anda temukan. Uniknya, terdapat beberapa misi sampingan yang hanya Anda dapatkan di outpost tertentu. Diantara nya adalah misi untuk memburu Monster Laut dan misi untuk mengalahkan sebuah Kapal Hantu / Flying Dutchmen!
Kami menyukai bagaimana Skull and Bones mencoba untuk memadukan berbagai unsur budaya dari seluruh dunia ke dalam game ini, meskipun memang tidak terasa historical accurate seperti pada series Assassin Creed. Salah satu yang kami highlight adalah banyaknya referensi budaya yang nampaknya berasal dari bangsa Melayu, termasuk Indonesia. Dari mulai nama makanan, item kosmetik, beberapa NPC yang menggunakan nama Indonesia seperti Bagus dan Dian Sinaga, dan juga nyanyian para kru bajak laut yang biasa disebut “Shanties” juga menggunakan Bahasa Indonesia.
Bahkan hingga peta dunia yang diciptakan sebagiannya juga terinsipirasi dari peta kepulauan Nusantara. Meskipun penggambaran peta-nya tidak sama persis dengan yang ada pada dunia nyata, namun dengan luas kurang lebih 620 km2 kami yakin Anda akan cukup puas untuk melakukan ekplorasi atau sekedar “healing” seolah-olah sedang berlayar sambil menikmati pemandangan laut yang divisualisasikan dengan cukup detail dan indah.
Naval Battle
Masuk dalam aspek yang memang ditonjolkan dalam game ini, kami akui bahwa naval battle yang disajikan dalam game ini cukup seru dan adiktif. Sebelum memulai petualangan, tentunya Anda akan dibekali sebuah kapal, yang kali ini memiliki role-nya masing-masing. Ada 3 role utama yang dapat Anda pilih berdasarkan karakteristik dan status kapal, yakni kapal bertipe DPS, Support dan Tank. Tentunya Anda dapat dengan bebas untuk mengganti role sesuai dengan playstyle Anda. Pada saat launch, terdapat 10 jenis kapal yang dapat Anda bangun dengan perks unik masing-masing.
Dengan jumlah dan jenis persenjataan yang beragam, Anda dapat menentukan akan seperti apa pola serangan serta pertahanan yang akan Anda kembangkan. Semakin besar ukuran kapal Anda, semakin banyak arsenal senjata yang dapat Anda gunakan. Saat rilis, terdapat 9 jenis senjata yang terdiri dari Culverin, Demi-Cannon, Long Gun, Bombard, Torpedo, Ballista, Sea Fire, Mortar dan Rocket. Masing-masing senjata ini memiliki blueprints yang harus Anda dapatkan ketika pertama kali akan membuatnya, atau ingin melakukan upgrade. Setiap senjata juga memiliiki damage dan jangkauan serangan yang berbeda, serta pola serangan yang dapat Anda sesuaikan dengan gaya bermain Anda.
Pertempuran kapal dapat terjadi secara real time dan di mana saja, selama kapal musuh melihat Anda. Anda juga dapat melakukan plundering pada suatu markas atau outpost musuh untuk menjarah komoditi-komiditi yang ada. Jika Anda memilih hal ini, maka tugas Anda adalah melakukan defense dari serangan kapal musuh dan juga Menara penjaga yang Anda di wilayah tersebut, sambil menunggu kru Anda melakukan perjarahan. Jika berhasil bertahan selama beberapa tahap, maka Anda akan mendapatkan reward, dan wilayah yang telah Anda plunder akan tidak aktif untuk sementara waktu hingga kondisinya pulih, sebelum dapat Anda plunder kembali.
Gameplay loop yang sederhana ini cukup membuat kami ketagihan hingga pada akhirnya terus mencoba untuk selalu memperkuat level kapal kami. Namun, satu kekurangan besar yang kami rasakan, adalah tidak adanya mode battle yang terjadi di daratan. Mungkin saja memang hal itu tidak menjadi fokus pada game ini, namun akan lebih baik jika nantinya mode ini dapat dihadirkan di konten mendatang, untuk menambah variasi dan experience bermain.
Multiplayer
Menjadi sebuah game pirate-RPG yang mengusung live service, Skull and Bones cukup memberikan pengalaman multiplayer yang menyenangkan. Dalam satu sesi permainan, ia dapat menampung hingga 20 pemain secara bersamaan, dan Anda dapat membentuk sebuah team yang terdiri dari 3 orang pemain. Anda dapat saling bahu membahu untuk mengerjakan misi bersama-sama, atau hanya sekedar membantu pemain lain yang membutuhkan pertolongan ketika kapalnya sedang diserang. Ditambah lagi dengan adanya fitur trading di mana Anda dapat melakukan barter item-item tertentu bersama pemain lain. Dan sebagai game yang rilis di multiplatform, Skull and Bones juga menerapkan fitur crossplay dan crossprogression untuk memudahkan Anda melakukan permabaran dengan teman yang berbeda platform.
Lalu bagaimana dengan mode PvP-nya? Sejauh yang kami mainkan, saat ini mode PvP hanya tersedia untuk suatu misi Cutthoart Cargo, di mana tujuan dari misi ini adalah untuk memperebutkan kapal yang berisi harta karun. Anda akan saling berlomba bersama hingga 8 pemain untuk menjadi yang tercepat, dengan berbagai cara. Anda dapat menyerang mereka yang memang berkompetisi dengan Anda, namun untuk player lain yang tidak ikut tidak akan terkena efek dari pertarungan ini.
Endgame Contents
Setelah memperoleh gelar Kingpin, masih banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan lagi level bajak laut Anda. Saling merebut harta karun dengan rival pemain lain, dan memperluas lagi network supplies Anda melalui The Helm akan menjadi porsi endgame yang dapat Anda jalani. Dipersiapkan sebagai salah satu game AAA live service tahun ini, tentunya Ubisoft memiliki berbagai rencana update konten agar game ini dapat bertahan lama.
Tentu saja hal ini akan dibarengi dengan update konten yang akan dipersiapkan oleh Ubisoft melalui event-event world baru, yang memberikan reward yang lebih tinggi. Patut untuk dinantikan semenarik apa roadmap dari Skull and Bones yang ditawarkan kepada pemain di masa mendatang.
Presentation
Visual
Diluar dari kelebihan dan kekurangannya, kami mengapresiasi kualitas visual serta audio pada Skull and Bones ini. Visualisasi pemandangan laut saat kami berlayar, membuat kami merasa cukup relaxing apalagi jika ditemani dengan para kru yang bernyanyi. Fitur dynamic weather yang mempengaruhi physic kapal secara keseluruhan juga menambah nuansa permainan terasa lebih realistis. Berlayar di tengah lautan dengan cuaca yang cerah akan memiliki perbedaan yang signifikan saat berlayar di tengah badai dengan ombak tinggi yang menerjang, bahkan dapat merusak kapalmu.
Audio
Meskipun begitu, sayang nya penyampaian narasi dalam game ini nampak tidak dikerjakan dengan matang. Story yang kurang menarik, mudah ditebak dan kualitas cutscene yang biasa saja mungkin menjadi hal yang harus Anda pertimbangkan jika menginginkan sebuah game dengan cerita yang bagus
Conclusions
Sebagai fans game Assassin’s Creed IV: Black Flag, ada beberapa bagian pada Skull and Bones ini yang membuat kami kecewa. Namun, ada juga kelebihan-kelebihan yang membuat kami ingin terus memainkannya. Walaupun belum memenuhi ekspektasi kami, Skull and Bones telah menjadi varian baru dalam genre RPG yang memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan.
+ Naval Battle dieksekusi dengan baik dan membuat ketagihan
+ Banyaknya referensi bangsa Melayu, khususnya Indonesia
+ Sistem RPG yang kompleks dan dan bervariasi
+ Jenis-jenis kapal serta persenjataannya cukup lengkap
+ Kualitas visual lingkungannya mendetail
+ Sistem cuaca yang dinamis
+ Pengalaman Multiplayer yang menyenangkan
- Jalan cerita kurang menarik
- Tidak ada pertempuran saat di daratan
- Eksplorasi manual saat berlayar rentan menimbulkan rasa bosan