Bandle Tale: A League of Legends Story
Lazy Bear Games
Riot Forge
22 Februari 2024
Switch, PC
Simulation RPG
Remaja
Digital
1.2 GB
US$ 24.99 (Standard)
US$ 29.99 (Deluxe)
Sejak era pandemi berakhir, Riot Forge terlihat sangat berambisi untuk memperluas semesta League of Legends dengan menghadirkan cukup banyak seri spin-off. Terhitung sudah ada lima game spin-off yang dirilis ke pasaran, mulai dari Ruined King, Hextech Mayhem, The Mageseeker, Convergence hingga terakhir Song of Nunu.
Sebagian besar kualitasnya patut diacungi jempol dan memberikan warna baru di industri video game. Namun, bukan berarti semua judul di atas berhasil secara penjualan karena game yang bagus tidak selalu laku di pasaran. Hal ini dikarenakan strategi pemasaran yang tidak tepat sasaran atau memang ada judul besar lainnya yang rilis dalam kurun waktu yang berdekatan.
Baru-baru ini, Riot Forge kembali merilis sebuah spin-off ke-6 dari League of Legends. Datang dari studio asal Lithuania yang bernama Lazy Bear Games, mereka menyajikan sebuah game RPG simulasi berjudul Bandle Tale: A League of Legends Story yang mengangkat kisah suku Yordle dari semesta LoL.
Apakah Bandle Tale bisa merebut hati pecinta game simulasi?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Anda akan berperan sebagai seekor Yordle pemalu yang tinggal di Yarnville, sebuah pulau terpencil yang terobsesi tentang segala hal yang berhubungan dengan rajutan. Ketika masa magang Anda selama 101 tahun usai, Anda hanya ingin melihat apa yang ada di luar portal yang menghubungkan seluruh kota Bandle. Namun, saat pesta yang Anda hadiri mengalami masalah, portalnya runtuh dan segalanya menjadi kacau balau.
Mampukah Sang Yordle pemalu ini mengembalikan semua keadaan seperti semula?
Temukan jawabannya dengan memainkan Bandle Tale: A League of Legends Story!
Gameplay
Berbeda dengan game spin-off sebelumnya, di mana Anda berperan sebagai salah satu karakter Champions dari League of Legends, di sini Anda justru diminta untuk menciptakan satu karakter original dari suku Yordle yang akan Anda kendalikan sepanjang permainan. Yordle sendiri merupakan ras makhluk mungil nan lucu yang menyerupai hamster yang ada di semesta League of Legends. Namun, Anda tetap dapat bertemu beberapa karakter Champions yang akan menjadi NPC dalam game ini.
Selamat datang di kota Bandle, tempat di mana petualangan Anda akan dimulai sebagai seekor Yordle. Berkat hajatan pesta yang bermasalah, banyak portal ajaib yang hilang dari peradaban. Karakter utama Anda adalah seorang perajut yang kini telah menyelesaikan masa magangnya selama satu abad terakhir.
Sebelumnya, ia adalah seorang difabel yang kehilangan kaki. Namun, berkat seorang kakek yang merajut kaki palsu untuknya, kini ia bisa melakukan berbagai hal seperti berlari, melompat dan aktivitas lainnya. Saat hendak menghadiri pesta pertamanya, bencana besar pun terjadi yang memporakporandakan kota Bandle.
Game ini bisa dibilang sebuah game petualangan yang menyisipkan unsur Crafting Simulation. Meskipun ia sedikit banyak meniru formula permainan game-game Simulation RPG seperti Animal Crossing dan Stardew Valley, namun di sini Anda tidak akan mengurus ladang, peternakan dan sejenisnya.
Sistem Crafting di game ini biasanya diperlukan ketika Anda diminta untuk menciptakan suatu peralatan untuk memenuhi objektif. Misalnya, ada misi yang mengharuskan Anda memperbaiki pesawat balon, Anda akan dituntut untuk mempelajari beberapa resep merajut karet. Jadi, kurang lebih pola permainannya mirip dengan game Atelier.
Resep Crafting sendiri biasanya terkunci di balik EXP Point sehingga perlu perjuangan ekstra untuk melanjutkan progress misi. EXP Point di sini tidak didapat dari pertempuran, melainkan lewat emosi dan mimpi dari sang karakter utama. Setiap aktivitas yang Anda lakukan, secara perlahan akan mengisi Emotion Orbs, yang jumlahnya dapat Anda isi setiap hari dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Saat karakter Anda tidur, ia akan memimpikan emosi ini menjadi Skill Point, yang nantinya dapat dialokasikan untuk membuka resep Crafting baru yang bisa membantu Anda menyelamatkan kota Bandle. Tidak semua skill terbuka sejak awal, di mana ada beberapa skill yang terkunci berdasarkan lencana yang ada di jurnal. Anda baru bisa membukanya apabila menyelesaikan quest yang terkait dengan lencana tersebut.
Selama permainan berlangsung, Anda dapat menghadiri pesta. Di dalam sebuah pesta, Anda dapat mengumpulkan emosi para Yordle yang hadir dan emnggunakannya untuk memberi kekuatan pada portal yang runtuh. Jika Anda pernah memainkan League of Legends, Anda pastinya akan senang ketika bertemu dengan para karakter Champions seperti Tristana, Veigar, Lulu dan Rumble, yang menjadi NPC di sini.
Presentation
Visual
Meskipun dikemas dalam balutan visual pixelart 2.5D, Bandle Tale membuktikan bahwa visual game yang indah tidak selalu harus tampil dalam Full Render 3D dengan resolusi 4K. Desain pixelart-nya terasa sangat mewah dengan perpaduan warna-warna cerah dan pencahayaan yang realistis. Siklus siang-malam dan cuaca yang dinamis, membuat tampilan visualnya benar-benar berhasil memberikan kehangatan pada pemainnya. Ini adalah contoh game yang bisa membuat hati pemainnya tenang, hanya dengan melihat visualnya saja.
Audio
Melengkapi presentasi visualnya yang sudah tampil indah, audio dalam game ini juga sangat menyenangkan untuk didengar. Dengan soundtrack yang unik dan santai, ia sangat menggambarkan kehidupan ras Yordle yang cinta damai. Sayangnya, tidak seperti game spin-off sebelumnya, Bandle Tale tidak didukung oleh fitur sulih suara, sehingga setiap percakapan akan berlangsung bisu dan memaksa Anda untuk membaca teks yang agak panjang.
Value
Bandle Tale: A League of Legends Story adalah game yang sangat imut dan menggemaskan. Di balik penampilannya yang imut, setiap karakternya punya pendalaman kepribadian yang cukup baik, meskipun hanya lewat dialog percakapan. Kisah-kisah yang terjadi antar portal juga menyenangkan untuk diikuti. Gaya visual Pixelart 2.5D nya sungguh menakjubkan dan menggambarkan keindahan yang tak lekang oleh waktu.
Conclusions
Bandle Tale: A League of Legends Story menyajikan gameplay-nya dengan cara yang lugas, terpandu dan sederhana. Ditambah dengan visual pixelart yang menawan dan soundtrack yang megah, ia menjadi sajian penutup yang manis dari Riot Forge. Meskipun sedikit banyak meniru formulanya dari game yang sudah sukses sebelumnya, seperti Animal Crossing atau Stardew Valley, namun Bandle Tale tetap punya pesonanya sendiri yang membuatnya mampu bersinar dengan identitasnya yang unik.
+ Pendalaman karakter lewat interaksi
+ Penulisan dialog menarik diikuti
+ Game simulasi yang tidak mengurusi pertanian
+ Mekanisme permainan sederhana
+ Gaya Pixel-art yang mengagumkan
+ Tampilan visual yang hangat
+ Musik yang nyaman di telinga
+ Hadirnya kameo Champions League of Legends
- Awalnya agak membingungkan
- Tipe quest agak repetitif
- Tidak didukung fitur sulih suara