Brothers: A Tale of Two Sons Remake
Avantgarden Games
505 Games
28 Februari 2024
PS5, Xbox Series, PC
Adventure
Dewasa
Digital
18 GB
Rp 279.000
Pernah menyabet gelar Game of the Year lewat game It Takes Two, Josep Fares ternyata masih punya ambisi terpendam untuk me-remake salah satu game garapannya di masa lalu yang berjudul Brothers: A Tale of Two Sons. Game yang pertama kali dirilis tahun 2013 itu, memang punya mekanik terhitung revolusioner pada zamannya karena Anda diberi kebebasan untuk mengendalikan dua karakter sekaligus dalam satu kontroler.
Selang satu dekade berlalu, akhirnya Josep Fares berhasil mewujudkan impiannya. Di bawah payung publisher 505 Games, developer Avantgarden Games berhasil melakukan proses remake dari game tersebut yang ditenagai engine sejuta umat, Unreal Engine. Apa saja perbedaan versi remake dari Brothers: A Tale of Two Sons ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Sesuai dengan nama judulnya, Brothers: A Tale of Two Sons Remake, game ini menceritakan tentang sepasang kakak beradik, Naia (kakak) dan Naiee (adik). Cerita dimulai ketika Naiee bersimpuh di hadapan makam ibunya yang telah meninggal karena tenggelam di laut. Naiee sangat menyesal karena ia tak mampu menyelamatkan ibunya kala itu. Saat Naiee masih bersedih atas kepergian ibunya, sang kakak Naia, memanggilnya untuk meminta bantuan membopong sang ayah yang tengah sakit keras. Mereka hendak membawa sang ayah berobat ke dokter.
Sesampainya di sana, dokter memberi tahu bahwa satu-satunya cara untuk menyembuhkan ayah mereka adalah dengan megnambil air dari Pohon Kehidupan. Dari sinilah petualangan kedua kakak beradik ini dimulai. Namun, perjalanan mereka tidak akan mudah karena ternyata banyak makhluk-makhluk unik dari dunia fantasi yang telah menunggu mereka.
Berhasilkah keduanya mendapatkan obat untuk sang ayah?
Temukan jawabannya dengan memainkan Brothers: A Tale of Two Sons Remake!
Gameplay
Dalam game ini, Anda akan mengendalikan sepasang kakak beradik, Naia dan Naiee, yang sedang berjuang untuk mencari obat penyembuh sang ayah. Permainan dimulai setelah sang kakak memanggil adiknya untuk membantunya menggotong ayahnya yang sedang sakit menggunakan alat semacam gerobak.
Karakter-karakter dalam game ini tidak berbicara menggunakan bahasa yang kita kenal seperti Bahasa Inggris. Mereka berbicara dengan bahasa aneh yang mungkin akan sulit Anda mengerti, namun berkat ekspresi wajah maupun bahasa tubuh yang mereka peragakan, setidaknya Anda bisa sedikit memahami emosi yang mereka rasakan atau tujuan yang ingin mereka sampaikan.
Apa yang membuat game ini terasa unik dari game-game petualangan lainnya adalah kemampuan pemain untuk mengendalikan dua orang karakter dalam satu kontroler. Dalam versi remake-nya, ia tetap mempertahankan skema kontrol klasiknya yang sangat sederhana, analog kiri untuk menggerakkan sang kakak, analog kanan untuk menggerakkan sang adik, tombol L2 untuk berinteraksi sebagai kakak, sementara tombol R2 untuk berinteraksi sebagai adik, terakhir tombol L1 dan R1 digunakan untuk memutar perspektif kamera agar pemain bisa melihat sekeliling dengan lebih jelas.
Sepanjang permainan, Anda akan menemukan objek yang interaktif, entah hanya untuk melakukan interaksi biasa atau yang berujung menjadi solusi dari suatu teka-teki. Ini bukanlah game petualangan penuh aksi yang mengajak Anda bertempur melawan banyak musuh/monster dalam setiap perjalanannya. Naia dan Naiee adalah dua orang pemuda biasa tanpa kekuatan super maupun bermodalkan senjata.
Game ini menyediakan banyak sekali rintangan dan teka-teki yang membuat pemainnya menggunakan logika. Ada teka-teki yang harus diselesaikan secara bergantian oleh Naia dan Naiee, tetapi ada juga yang meminta mereka untuk melakukan suatu aksi secara simultan untuk menghadirkan solusi. Untuk Anda yang menyukai teka-teki, pastinya akan merasa sangat tertantang dan terpacu untuk menyelesaikannya. Namun, satu hal yang perlu diingat, game ini menghadirkan alurkan yang linear, sehingga tidak ada cabang jalur yang membuat Anda mendapatkan konklusi/rute berbeda.
Tidak semua pemain bisa mengsinkronisasi tangan dan otaknya untuk mengendalikan dua karakter secara bersamaan, oleh karena itulah developer menyediakan mode Co-op sehingga Anda bisa mengajak teman/pasangan/keluarga untuk menjadi pemain kedua. Sayangnya, tidak seperti game Josep Fares sebelumnya, A Way Out dan It Takes Two yang mengizinkan Anda untuk bermain secara online, fitur Multiplayer di sini hanya berlaku secara offline alias lokal saja.
Presentation
Visual
Salah satu perbedaan yang paling mencolok dibanding versi originalnya, jelas terlihat pada presentasi visualnya yang kini menggunakan gaya yang lebih realistis. Berkat Unreal Engine yang menjadi pondasi utamanya, kini dunia maupun karakternya tampak jauh lebih indah. Desain karakter yang dahulu dibuat seperti boneka lilin yang berkilau dengan efek cahaya seadanya, kini terlihat jauh lebih realistis, dengan uraian helai rambut dan raut wajah yang ekspresif.
Di luar tampilan dan suasana, pembaharuan visualnya juga berdampak langsung pada pemecahan teka-teki yang menjadi inti permainan. Tampilan warna yang suram memaksa pemain untuk lebih berpikir dalam mencari solusi. Namun, jika Anda adalah tipe pemain yang hanya ingin menikmati ceritanya, terdapat opsi untuk mempermudah teka-teki dengan cara memberikan warna highlight terhadap suatu objektif interaktif.
Audio
Salah satu kekuatan utama pada versi originalnya adalah soundtrack yang begitu tepat menggambarkan suasana dan momen cerita sehingga mendapatkan kesan yang lebih dramatis. Soundtrack dalam versi remake-nya kini direkam ulang menggunakan musik orkestra sehingga terasa lebih renyah di telinga.
Sayangnya, untuk sulih suara, game ini masih mempertahankan penggunaan bahasa aneh yang tidak akan Anda mengerti selain panggilan nama. Untuk sebagian orang, mempertahankan elemen ini mungkin menjadi nilai positif karena memberikan aroma nostalgia. Namun bagi kami, ini adalah sesuatu kekurangan, karena seharusnya tim developer bisa menggantinya dengan bahasa yang ada di dunia nyata seperti Bahasa Inggris, agar para pendatang baru bisa lebih memahami konteks ceritanya.
Value
Terlepas dari label “Remake” yang diusung olehnya, satu-satunya fitur baru yang mungkin bisa Anda temukan dalam game ini adalah fitur Local Co-op yang mengizinkan Anda untuk tidak memainkan game ini sendirian lagi. Fitur Co-op ini bisa Anda aktifkan sejak awal permainan atau di tengah-tengah permainan. Anda juga bisa kembali ke mode Single-player di tengah permainan apabila pemain kedua tidak ingin melanjutkan. Sisanya, kurang lebih sama persis dari versi originalnya, mulai dari alur cerita, karakter, skema kontrol, pemecahan teka-tekinya hingga durasi permainannya yang masih relatif singkat.
Jadi, jika Anda sudah pernah memainkan dan menamatkan versi originalnya, tidak ada urgensi khusus yang memotivasi Anda untuk memainkan game ini sekarang juga. Namun, apabila Anda belum pernah memainkan game ini sebelumnya, kami sangat merekomendasikan Anda untuk mencicipinya karena inilah salah satu game dengan alur cerita terbaik yang pernah dibuat karena meninggalkan banyak pesan moral di dalamnya.
Conclusions
Selain perubahan visual, label “Remake” pada judul sebuah game seringkali menumbuhkan harapan bahwa akan ada perubahan besar secara masif, baik dari sisi alur cerita, pola permainan hingga isi konten secara keseluruhan. Menurut kami, Brothers: A Tale of Two Sons Remake ini diperlakukan agak mirip dengan Persona 3 Reload kemarin, di mana developernya tetap setia dengan materi aslinya, tanpa menambahkan sesuatu yang baru atau mengurangi sesuatu yang sudah ada. Bagi Anda yang menyukai game Co-op yang semacam A Way Out atau It Takes Two, ini adalah game yang tepat untuk menjadi incaran Anda.
+ Cerita yang tetap menyayat hati
+ Kontrol yang sama dan sederhana
+ Sinkronisasi dua karakter untuk pemecahan teka-teki
+ Fitur Local Co-op berikan opsi Multiplayer
+ Pemecahan teka-teki yang tetap menarik
+ Perubahan visual bergaya realistis
+ Raut wajah yang lebih ekspresif
+ Detail lingkungan yang menawan
+ Efek pencahayaan yang memukau
+ Soundtrack direkam ulang menggunakan orkestra
- Tidak mendukung Online Multiplayer
- Bahasa yang digunakan karakternya masih sulit dimengerti