Star Wars: Battlefront Classic Collection
Aspyr
Aspyr
14 Maret 2024
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch, PC
Action
Remaja
Digital
62 GB
$34.99
Bagi fans berat film Star Wars, kehadiran Star Wars: Battlefront di tahun 2004 merupakan impian menjadi kenyataan. Kalian dapat bertarung di lokasi-lokasi ikonik dari film, dan juga memainkan beberapa karakter utama baik dari pihak Jedi maupun Sith. Karena sangat sukses baik di review dan penjualan, di tahun berikutnya rilis game sekuel Battlefront II yang memberikan beberapa fitur dan mode terbaru.
Di tahun ini publisher Aspyr merilis versi remaster kedua game dengan di bundle menjadi satu nama yaitu Star Wars: Battlefront Classic Collection, setelah merilis Tomb Raider I-III Remastered terdahulu. Melihat versi remaster petualangan Lara Croft cukup bagus dengan berbagai perbaikan dan peningkatan, tentunya Battlefront Classic Collection menerima perlakuan yang sama… secara teori.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Jika kalian cukup mengenal film-film Star Wars, Battlefront pertama mengambil konten-konten dari trilogi original (Episode IV-V-VI) diberi judul Galactic Civil War, ditambah dengan Episode I dan II yang berjudul Clone Wars. Setiap awal misi akan disuguhi sebuah cutscene yang merupakan potongan-potongan dari kelima film, agar memberi informasi lokasi ikonik mana yang akan menjadi medan perang, seperti pertarungan di planet Hoth di awal film The Empire Strikes Back.
Sedangkan Battlefront II memiliki kisah original dengan mengambil sudut pandang dari skuadron clone trooper bernama 501st yang legendaris, dimana di pertengahan Clone Wars mereka akan berpindah aliansi dari pihak Republic ke pihak Empire saat Order 66 dicanangkan oleh Chancellor Palpatine. Tiap cutscene menggunakan ingame footage dengan narasi dari suara aktor Jango Fett, memberikan nuansa yang berbeda dari Battlefront pertama. Medan perang akan mengikuti lokasi-lokasi dimana para clone trooper dikirimkan, seperti saat kalian sedang menonton film seri kartunnya.
Gameplay
Saat memulai permainan kalian akan disuguhi dengan menu launcher Battlefront Classic Collection yang kaku dan tidak memiliki suara background, di mana kalian dapat memilih antara game pertama atau kedua. Di menu utama tiap game akan memiliki 4 menu yang sama: Single Player, Multiplayer, Galactic Conquest, dan Instant Action. Untuk Battlefront II terdapat satu menu tambahan, yaitu Space Assault dimana kalian akan menerbangkan pesawat-pesawat ikonik dari film Star Wars di tiap medan perang.
Buat kalian yang belum mengetahui seperti gameplay Star Wars: Battlefront, game ini mengikuti genre Battlefield 1942, dimana kalian dapat bertarung melawan para AI di mode single-player, dan juga bertarung melawan para pemain lainnya dibagi menjadi 16 vs 16. Tujuan utama memenangkan tiap misi adalah merebut semua titik dalam peta medan perang dan menghabiskan pasukan musuh. Kalian dapat berganti-ganti karakter atau class setiap kalian mati dan respawn demi menyesuaikan kebutuhan medan perang, seperti membawa rocket launcher untuk menghancurkan kendaraan musuh, atau jetpack untuk dapat lompat tinggi ke tujuan posisi.
Saat memainkan mode multiplayer dan cukup berprestasi dengan sering membunuh pasukan musuh, kalian memiliki kesempatan untuk memainkan karakter-karakter ikonik sesuai pilihan faksi dan medan perang saat memulai permainan. Jika bertarung di Coruscant kalian dapat menjadi Mace Windu, di Kamino menjadi Jango Fett, hingga Darth Vader.
Kedua game Battlefront memiliki mode Galactic Conquest yang memberikan nuansa permainan yang agak berbeda, seperti sedang memainkan board game Risk. Kalian dan pihak musuh akan memulai permainan dengan menguasai satu planet, dengan tujuan menguasai planet lain sebanyak-banyaknya. Jika kalian bertemu di satu planet yang sama, maka akan bertarung ala Battlefront untuk menentukan siapa pemenang planet tersebut. Mode ini cukup menarik bagi kalian yang ingin memainkan dua genre game sekaligus di dunia Star Wars.
Presentation
Visual
Yang sangat disayangkan dari remaster Battlefront Classic Collection ini adalah tidak ada pembaharuan dari segi grafis dan control, berbeda dengan Tomb Raider remaster. Kalian akan melihat grafis kualitas PlayStation 2 dengan gerakan karakter yang cukup pelan dan kaku. Jika kalian memang ingin bernostalgia atau benar-benar fans berat genre Battlefield, maka kalian akan cukup memaafkan port remaster Battlefront. Tapi jika kalian mengharapkan pengalaman bermain seperti Battlefront II tahun 2017, maka sebaiknya kalian memainkan versi publisher EA tersebut dibandingkan yang versi remaster Aspyr.
Audio
Kualitas audio dan suara background Battlefront juga tidak kalah dengan kualitas grafis game, terdengar cukup kasar dan mendem, benar-benar port langsung dari versi PC ke konsol generasi saat ini. Suara Temuera Morrison (Jango Fett, Clone Trooper) pun tidak terdengar jernih saat sedang menarasikan misi-misi Battlefront II.
Value
Kembali, jika kalian ingin memainkan kembali atau belum pernah sempat memainkan Star Wars: Battlefront era PlayStation 2, maka kedua game ini cukup menghibur dan bisa mengisi waktu senggang kalian. Namun harap diingat bahwa harga yang ditawarkan tidak murah dan sepadan jika dibandingkan dengan Tomb Raider remaster.
Conclusions
Jika kalian ingin memainkan game bergenre Battlefield dan memainkan karakter-karakter utama di lokasi medan perang ikonik dunia Star Wars, saya sarankan lebih baik memainkan Battlefront II versi tahun 2017 dibandingkan dengan Star Wars: Battlefront Classic Collection ini. Jika ingin bernostalgia memainkan mode-mode single player khususnya Galactic Conquest sebaiknya membeli gamenya saat diskon, agar tidak terlalu rugi.
+ Mode Space Assault memberikan pengalaman bermain yang berbeda dari seri game pertama
+ Mode Galactic Conquest sangat seru untuk dimainkan berkali-kali
- Tidak ada crossplay untuk mode multiplayer
- Versi remaster yang tidak sepadan dengan harganya
- Tampilan UI, grafis dan suara yang sangat kurang
- Tidak dapat mengubah sensitivity
- Server online multiplayer terkadang penuh / tidak dapat masuk