Tales of Kenzera: ZAU
Surgent Studios
Electronic Arts
Surgent Studios
PS5, Xbox Series, Switch, PC
Metroidvania
Remaja
Digital
4.3 GB
Gratis (PlayStation Plus Extra & Deluxe)
Rp 279.000
US$ 19.99
Sebagai raksasa di industri video game, Electronic Arts punya sebuah program khusus bernama EA Originals, di mana mereka siap membantu para developer indie untuk memasarkan karya inovatif mereka secara global. Bahkan, salah satu proyek EA Originals “It Takes Two” berhasil menyabet gelar Game of the Year pada tahun 2021 lalu.
Abubakar Salim, seorang aktor yang sempat memerankan karakter Bayek dalam game Assassin’s Creed Origins, mendirikan sebuah studio yang berkecimpung di bidang hiburan bernama Surgent Studios. Berkat bantuan Electronic Arts, mereka berhasil mewujudkan proyek game Metroidvania yang mengangkat tentang budaya Afrika yang berjudul Tales of Kenzera™: ZAU.
Keunikan apa yang ditawarkan oleh game ini dibanding game sejenisnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Game ini menceritakan kisah seorang Shaman bernama Zau yang melakukan sebuah perjalanan untuk menghidupkan kembali ayahnya yang dipanggil “Baba”. Zau bertemu dengan seorang Dewa Kematian bernama Kalunga yang berjanji akan menghidupkan kembali ayah Zau apabila berhasil menundukkan tiga Great Spirits. Zau pun setuju dengan perjanjian tersebut dan akhirnya berkelana menerjang berbagai rintangan sambil didampingi oleh Kalunga.
Apakah Zau berhasil menghidupkan Baba kembali?
Temukan jawabannya dengan memainkan Tales of Kenzera: ZAU!
Gameplay
Metroidvania merupakan salah satu genre game klasik yang masih terus dilestarikan di era modern. Banyak sekali game Metroidvania baru nan berkualitas yang hadir dari developer-developer indie dengan keunikannya masing-masing, entah itu dari sisi presentasi, tema, budaya dan lain sebagainya. Bahkan, game Metroidvania milik Ubisoft pun sudah berhasil membuka awal tahun ini dengan gemilang.
Sesuai dengan subjudul yang diusung, dalam game ini Anda akan berperan sebagai Zau, seorang pemuda yang berkelana mencari tiga Great Spirits dalam upayanya untuk menghidupkan kembali ayahnya yang dipanggil dengan sebutan “Baba”. Anda akan berpetualang dalam level-level yang kental dengan nuansa dan budaya tradisional Afrika.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Selama permainan berlangsung, Zau akan dipandu oleh Kalunga yang merupakan Dewa Kematian sekaligus teman ngobrolnya. Walaupun Kalunga tidak terlibat secara langsung dalam eksplorasi maupun pertarungan, namun interaksi yang terjadi di antara keduanya sangat menghidupkan suasana dan membentuk relasi yang kuat di antara keduanya.
Seperti game Metroidvania pada umumnya, elemen eksplorasi, teka-teki, platforming dan pertarungan akan menjadi sajian utama dalam permainan. Selain kemampuan dasar seperti berlari, melompat dan menghindar, sejak awal permainan Zau sudah dibekali beberapa kemampuan ekstra yang biasanya baru bisa Anda dapatkan di tengah permainan pada game-game sejenisnya, seperti Wall Jump, Double Jump hingga Air Dash. Kendati demikian, tetap ada kemampuan baru yang nantinya bisa Anda buka lewat progress permainan yang berguna untuk mencapai suatu titik tertentu yang sebelumnya tak terjamah.
Game ini tetap menyediakan titik Fast Travel untuk mempermudah pemain melakukan backtracking. Waktu loading antar Fast Travel pun terhitung cepat, hanya 3 detik saja pada versi Nintendo Switch yang kami mainkan. Namun, jumlah titik Fast Travel nya tergolong minim di setiap areanya.
Dari sisi platforming, rintangan-rintangannya pun tergolong mudah untuk dilewati seperti duri, jurang atau batu yang jatuh dari atap. Bahkan, jika Anda mati atau terjatuh sekali pun, Anda hanya akan mengulang dari tempat Anda terjatuh sebelumnya, sehingga tidak perlu berjalan jauh untuk mengulangnya.
Dari sisi teka-teki/puzzle, game ini juga cenderung to-the-point dan tidak membuat Anda berpikir terlalu keras mencari jalan. Saking sederhana desain levelnya, tiap area terlihat mirip satu sama lain sehingga tidak meninggalkan kesan yang mendalam.
Membandingkan dengan game Metroidvania terakhir yang kami mainkan, Prince of Persia: The Lost Crown, desain level dalam game ini cenderung hambar dan terlalu sederhana. Kami merasa item collectibles sangat minim dan sedikit sekali ruang-ruang rahasia yang bisa Anda temukan.
Combat
Zau dianugerahi dua topeng Afrika yang akan memberinya kekuatan, yaitu The Mask of the Sun dan Moon, yang nantinya bisa bebas Anda gonta-ganti menggunakan tombol L. Topeng matahari akan membuat tubuh Zau menyala merah dan berubah menjadi tipe karakter jarak dekat yang bisa menyerang dengan belati.
Saat mengaktifkan topeng matahari ini, lompatan Zau akan terasa lebih tinggi dari biasanya. Selain itu, serangannya juga akan ikut berubah menjadi elemen api. Anda bisa melancarkan serangan kombo jarak dekat dengan tombol Y atau mengirim musuh ke udara dengan tombol X, untuk dilanjutkan dengan Air Combo di udara.
Sementara itu, topeng bulan akan mengubah tubuh Zau menyala kebiruan dan menjadikannya sebagai tipe karakter jarak jauh yang akan menyerang menggunakan anak panah. Saat mengaktifkan topeng bulan, jangkauan lompatan Zau akan terasa lebih jauh dari biasanya. Dalam kondisi ini, Zau akan menyerang menggunakan anak panah yang dibatasi jumlahnya. Namun, anak panah ini akan terisi ulang secara otomatis apabila telah habis terpakai. Serangan anak panahnya yang berelemen es juga bisa membekukan lawan dan air tejun untuk menjadi medan yang bisa Anda lewati.
Musuh-musuh yang ada dalam game ini cenderung mudah ditaklukkan. Anda tidak membutuhkan pola atau taktik tertentu untuk menundukkan mereka. Cukup rajin menghindar dan agresif saja, Anda sudah pasti bisa mengalahkan gerombolan musuh itu. Meskipun musuh kroconya terhitung mudah, untungnya pertarungan boss di sini dibuat cukup epik dan menantang sehingga Anda baru akan menemui tantangan yang sesungguhnya saat bertemu para boss.
Presentation
Visual
Presentasi visual game ini tampil cukup ekspresif dalam memamerkan keindahan budaya Afrika tradisional. Dalam balutan grafis 3D, game ini terlihat atraktif dengan perpaduan warna gelap dan terang yang kombinasinya terasa pas. Walaupun kualitas 3D-nya sendiri bukan termasuk yang tergolong mewah, namun mata kami masih tetap nyaman untuk melihatnya.
Dari sisi performa pun, game ini tampil cukup optimal dalam versi Nintendo Switch yang kami mainkan. Aksi-aksi Zau berjalan sangat mulus selama platforming maupun pertempuran dan tidak ada hambatan yang merusak pengalaman bermain kami.
Audio
Terlepas dari presentasi visualnya yang tidak tergolong mewaha, lain halnya dengan presentasi audionya. Game ini menghadirkan banyak sekali musik-musik bernuansa Afrika yang digubah oleh komponis asal Inggris, Nainita Desai. Alunan musik dalam game ini sangat mendukung suasana yang dirasakan oleh Zau, mulai dari senang, sedih, tegang, haru dan lain sebagainya.
Sebagai sebuah game yang dirilis secara global, sulih suara berbahasa Inggris tentu sudah menjadi hal yang lazim disediakan oleh developer. Namun, ada sesuatu yang unik dari game ini. Mengangkat budaya Afrika sebagai temanya, Surgent Studios menyediakan satu sulih suara ekstra yang bisa Anda pilih di sini, yaitu Kiswahili atau Bahasa Swahili yang merupakan bahasa resmi negara-negara Afrika seperti Tanzania, Kenya dan Uganda. Hadirnya opsi sulih suara ini menjadi suatu penghargaan terhadap budaya Afrika yang sangat jarang dilirik oleh industri video game.
Value
Jika biasanya daya tarik utama game Metroidvania terletak pada sensasi eksplorasi dan pertarungannya, lain halnya dengan game ini yang nilai jual utama game ini justru terletak pada ceritanya yang menyentuh dan musik-musiknya yang berkesan. Ya, perpaduan cerita yang menyentuh dan alunan musik Afrika yang merdu, sukses mengaduk-aduk emosi kami lewat kisahnya tentang anak dan ayah. Bahkan, pesan-pesan yang disampaikan akan semakin mengena apabila Anda sudah tidak punya ayah yang berada di dunia.
Conclusions
Elemen permainan yang disajikan Tales of Kenzera™: ZAU, cenderung bermain aman. Tidak buruk, namun tidak ada suatu gimmick revolusioner yang membuatnya tampil lebih spektakuler dari game Metroidvania lainnya. Mengingat harganya yang relatif murah ini, tentu saja Anda tidak bisa mengharapkan konten yang masif darinya. Dan karena game ini juga sudah masuk menjadi katalog PlayStation Plus Extra sejak hari pertamanya rilis, tidak ada salahnya untuk mencicipi game ini apabila Anda sudah koleksi game baru yang ingin Anda mainkan.
+ Cerita yang menyentuh antara anak dan ayah
+ Interaksi Zau dan Kalunga terasa hidup
+ Mengangkat budaya Afrika sebagai latarnya
+ Tingkat kesulitan terasa pas
+ Mekanisme pertarungan solid
+ Tombol responsif
+ Pertarungan boss cukup epik
+ Loading Fast Travel cepat
+ Visualisasi yang atraktif
+ Performa lancar di Nintendo Switch
+ Soundtrack yang bernuansa Afrika
+ Tersedia sulih suara Bahasa Swahili
- Minimnya ruang eksplorasi
- Desain level kurang berkesan
- Platformingnya relatif mudah
- Teka-teki standar
- Musuh kroco tidak mengancam
- Banyak area kosong