SaGa Emerald Beyond
Square Enix
Square Enix
25 April 2024
PS4, PS5, Switch, PC, Android, iOS
RPG
Remaja
Digital
3.7 GB
Rp 729.000
US$ 49.99
Sebagai Raja dari game RPG, Square Enix sebenarnya punya cukup banyak beberapa franchise yang skalanya lebih kecil seperti Mana dan SaGa, sebenarnya masih terus mendapatkan judul-judul baru. Namun, karena kalah populer dari judul AAA seperti Final Fantasy, Dragon Quest dan Kingdom Hearts, seri-seri kecil dari mereka kurang pendapat perhatian dari publik.
Serial SaGa sendiri sebenarnya adalah pecahan dari Final Fantasy seri Legend yang akhirnya mendapatkan nama baru di tahun 1992. Diawali dari Romancing SaGa, kemudian berlanjut ke SaGa Frontier yang cukup populer di PS1 sampai akhirnya di tahun 2024 ini, serial SaGa mendapatkan judul baru bertajuk Emerald Beyond.
Seperti apa game terbaru dari serial SaGa ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
SaGa: Emerald Beyond mengambil latar tempat dari berbagai dunia yang terhubung oleh ruang antardimensi yang disebut Beyond. Game ini berpusat pada enam tokoh protagonis yang nantinya saling bersinggungan dalam cerita.
Pertama, ada Tsunanori Mido seorang pemuda berbakat yang bisa mengendalikan kugutsu, bertugas memulihkan keseimbangan antar dunia. Kemudian, ada seorang penyihir wanita bernama Ameya Aisling, kehilangan kekuatan sihirnya dan ingin mendapatkannya kembali. Ketiga, ada Siugnas yang merupakan seorang Raja Vampir yang berusaha merebut kembali wilayah kekuasaannya.
Selanjutnya, ada robot penyanyi wanita bernama Diva No. 5 yang kehilangan suara dan tubuh aslinya setelah menyanyikan lagu terlarang. Terakhir, ada sepasang petugas polisi bernama Bonnie Blair dan Formina Franklyn yang sedang menyelidiki upaya pembunuhan terhadap presiden di dunianya.
Dengan motif yang berbeda-beda, keenam orang protagonis ini akan saling bertemu di dunia Beyond. Apa benang merah yang sebenarnya menghubungkan keenam karakter tersebut.
Temukan jawabannya dengan memainkan SaGa Emerald Beyond!
Gameplay
SaGa: Emerald Beyond adalah sebuah entri terbaru dari serial SaGa milik Square Enix. Meskipun sudah ada beberapa game SaGa sebelumnya, namun game ini dapat berdiri sendiri alias standalone tanpa terikat oleh seri manapun. Entri terbaru ini mengambil latar tempat di 17 dunia yang saling terhubung. Masing-masing dunianya memiliki estetika dan budayanya sendiri sehingga terasa unik satu sama lain.
Game ini dibintangi oleh enam orang protagonis, yaitu Tsunanori Mido, Ameya Aisling, Siugnas, Diva No. 5, Bonnie Flair dan Formina Franklyn. Meskipun kami menyebut enam nama, namun pada prakteknya Anda hanya bisa memilih lima skenario saja karena ada Bonnie dan Formina tergabung ke dalam satu skenario yang sama.
Jika kita merujuk pada stereotip karakter utama JRPG, Tsunanori Mido mungkin bisa dikategorikan sebagai tokoh sentralnya. Dia adalah anggota keluarga terpandang yang terkenal karena kendali mereka terhadap Puppets. Lalu, ada Ameya Aisling, seorang putri dari Sage legendaris. Kemudian ada Siugnas si Raja Vampir, Diva No. 5 yang merupakan seorang penyanyi dan terakhir ada pasangan Bonnie dan Formina yang merupakan petugas kepolisian.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Ini bukanlah JRPG konvensional yang meminta Anda untuk berpetualang dari satu kota ke kota lainnya, memasuki dungeon untuk menyelesaikan suatu misi dan bertarung melawan monster di dalamnya. Setelah melewati bagian tutorial awal, Anda akan tiba di sebuah tempat bernama The Junction, yang menghubungkan beberapa dunia melalui pintu-pintu ajaib. Siapapun karakter yang Anda pilih, petualangan mereka juga akan berpusat pada hub yang sama ini.
Saat menjelajahi dunia The Junction, Anda akan menavigasi peta dunia yang terdiri atas banyak pintu/akses yang bisa dipilih. Area The Junctionn sendiri tidak terlalu besar dan kurang menarik untuk dilihat karena sejatinya ia hanyalah jembatan menuju dunia lain yang memiliki plotnya masing-masing dan terikat atas suatu kelompok antagonis.
Dengan sistem skenario yang cukup bebas, ceritanya akan bercabang tergantung dari pilihan dan tindakan Anda. Setiap kali Anda mengunjungi suatu dunia, ceritanya akan berkembang, yang memungkinkan Anda untuk menemukan kemungkinan baru. Keputusan yang Anda ambil, nantinya akan mempengaruhi jalan cerita dan akhir cerita yang berlangsung nanti.
Di dalam perjalanan, terkadang Anda menemukan sesi teka-teki yang menurut kami agak aneh, di mana Anda harus menyusun potongan puzzle dengan cara memutar arah agar bisa masuk ke lubang yang tersedia. Bagian cutscene ceritanya sendiri disajikan dalam bentuk gambar statis ala visual novel. Tidak semua percakapan disulihsuarakan secara penuh karena ada cukup banyak dialog yang berlangsung bisu.
Battle System
Pertarungan game ini menggunakan sistem Turn-based, di mana di bawah layar terdapat potret karakter yang menentukan urutan giliran mereka beraksi. Dalam setiap giliran, Anda harus memilih satu dari dua jenis perintah, yaitu Techs atau Spells. Techs merupakan jenis serangan yang akan langsung dieksekusi, sementara Spells biasanya membutuhkan waktu casting sebelum dilepaskan.
Tiap pilihan perintah terkadang juga bisa mengubah urutan giliran karakter beraksi. Karakter yang bersinggungan di linimasa bawah layar, akan memicu suatu kombo yang nantinya berguna untuk mengisi parameter Overdrive. Overdrive inilah yang sering kali menjadi kunci kemenangan untuk membalikkan keadaan jika Anda terdesak.
Untuk memberikan perintah pada karakter, Anda akan mengonsumsi sebuah sumber daya Battle Points (BP) yang ditandai dengan logo bintang. Setiap giliran jumlah bintang ini akan terus bertambah. Jumlah bintang di awal pertarungan, tergantung dari formasi apa yang Anda gunakan. Apabila Anda sudah kehabisan sumber daya bintang ini sebelum semua karakter diperintahkan beraksi, maka karakter yang tidak kebagian jatah bintang itu akan otomatis menjadi karakter yang bertahan. Awalnya sistem ini mungkin terdengar rumit dan kompleks, namun semakin lama Anda menjalani pertarungan, sistemnya akan lebih mudah dipahami dan cukup memuaskan.
Presentation
Visual
Meskipun secara budget terbilang rendah, namun desain karakter yang disajikan dalam game ini cukup atraktif. Game ini menggunakan art-style ala anime yang terbilang tidak biasa, namun masih bisa diterima. Bagian yang agak membosankan dari presentasinya justru terletak dari cara penyajian cerita bak visual novel dengan potret karakter yang statis. Padahal, game-game mobile saja sekarang sudah bisa menyajikan cutscene yang lebih atraktif.
Dari sisi performa, bisa dibilang game ini cukup menyebalkan, terutama dalam versi Nintendo Switch yang kami mainkan. Sering sekali terjadi stuttering atau penurunan fps saat adegan pertarungan, sehingga hasilnya kerap kali patah-patah. Padahal, biasanya masalah teknis seperti ini terjadi di game-game aksi yang bertempo cepat.
Audio
Musik bisa dibilang adalah salah satu aspek yang bersinar dalam game ini. Meskipun ada beberapa track yang berulang, namun perpaduan genre pop, jazz dan rock memberikan identitas yang unik pada game ini.
Dalam versi yang kami mainkan, percakapan karakter dalam game ini disulihsuarakan dalam Bahasa Inggris. Meskipun kualitas sulih suaranya terbilang berada dalam kualitas yang cukup baik, namun sayangnya tidak ada opsi untuk menggantinya ke dalam bahasa Jepang. Padahal, biasanya game-game keluaran Square Enix setidaknya memiliki dua sulih suara. Kendati demikian, ini masih jauh lebih baik daripada tidak ada sulih suara sama sekali yang memaksa Anda harus membaca teks panjang tanpa suara.
Value
SaGa: Emerald Beyond sebenarnya bukanlah game JRPG berdurasi panjang yang menghabiskan waktu Anda hingga ratusan jam. Meskipun terdapat lima skenario berbeda, namun satu skenario bisa Anda selesaikan kurang lebih di angka lima jam saja. Kendati demikian, masalah terbesar pada gameplay-nya justru terletak pada sesi eksplorasinya yang membosankan.
Anda akan mengunjungi dunia yang sama beberapa kali sehingga cepat atau lambat pasti akan ada kesan repetitif. Meskipun sebelum memasuki tiap pintu, kita sudah diberitahu tempat apa yang akan kita kunjungi, namun pada akhirnya kita tetap akan sampai di tempat yang sama lagi, berbicara dengan karakter yang sama, menyelesaikan misi yang sama, membaca dialog yang kurang lebih mirip dan seperti berputar-putar saja.
Kita pun pasti sama-sama mengetahui bahwa biaya pengembangan game SaGa Emerald Beyond pastinya tidak akan sebesar franchise Square Enix lainnya, namun bukan berarti dengan alasan tersebut, developer jadi mendaur ulang aset-asetnya dan menyajikan konten yang serupa berulang kali hanya untuk memperpanjang durasi permainan.
Conclusions
Sejujurnya, kami sendiri kurang familiar dengan serial SaGa dan hanya pernah memainkan SaGa Frontier saja sebelumnya. SaGa Emerald Beyond adalah game yang membingungkan, baik dari cerita maupun gameplay. Memang kisah para karakternya akan bersinggungan di suatu titik, akan tetapi pada akhirnya pertemuan para karakter itu jadi seperti berulang-ulang dan hanya memperpanjang durasi saja tanpa memberikan sudut pandang yang berbeda. Terlalu banyak elemen repetitif inilah yang menurunkan motivasi kami untuk memainkan lagi karakter lainnya setelah menyelesaikan salah satunya.
+ Sistem pertarungan yang cukup memuaskan
+ Desain karakter cukup atraktif
+ Soundtrack yang enak didengar
- Jalan cerita yang membingungkan
- Bukan JRPG yang mudah diterima
- Seri yang agak membingungkan
- Daur ulang aset yang itu-itu saja
- Sering terjadi pengulangan
- Cepat sekali terasa repetitif
- Penyajian cerita ala visual novel yang statis
- Sulih suara Jepang tidak tersedia