Star Wars: Bounty Hunter
Aspyr
Aspyr
1 Agustus 2024
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Action-adventure
Remaja
Digital
Rp 139.000
Tahun 2024 ini kita disuguhi dengan beberapa remaster game, berawal dari Tomb Raider I–III Remastered dan Star Wars: Battlefront Classic Collection. Kedua game tersebut di remaster oleh Aspyr Media, dan di bulan Agustus ini mereka merilis Star Wars: Bounty Hunter, yang rilis tahun 2002 di PlayStation 2 dan Nintendo GameCube. Bagi kalian yang belum pernah memainkannya, ‘Bounty Hunter’ menceritakan pemburu bayaran legendaris Jango Fett sebelum dia menjadi ‘bapak’ clone trooper, yang patut kalian ikuti sebagai fans dunia Star Wars.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Kisah ‘Bounty Hunter’ terjadi di antara film The Phantom Menace dan Attack of the Clones, dimana Jango Fett ditugaskan oleh Count Dooku untuk memburu seorang Dark Jedi. Di game ini kalian akan melihat beberapa karakter terkenal seperti rekan pemburu bayaran Zam Wesell, juga bagaimana dia pertama kali mendapatkan pesawat Slave I yang akhirnya akan diturunkan ke anaknya, Boba Fett.
Aktor Temura Morrison mengisi suara Jango Fett seperti di film nya, kalian akan disuguhi banyak video cutscene original, berbeda dengan Star Wars: Battlefront Classic Collection yang mengambil potongan-potongan dari adegan film. Di game ini kalian akan mengetahui bagaimana Jango Fett mencanangkan nama dia sebagai pemburu bayaran yang sangat handal, yang akhirnya DNA miliknya dijadikan kerangka dasar para pasukan tentara milik Galactic Republic untuk melawan para kaum Separatist.
Temukan jawabannya dengan memainkan STAR WARS™: Bounty Hunter™!
Gameplay
‘Bounty Hunter’ dibagi menjadi enam babak utama dengan tiga level di tiap babaknya, dimana babak awal dapat dianggap sebagai tutorial dan mengetahui dasar permainan game, namun dari awal permainan kalian akan merasa kebingungan mencari arah tujuan berikut, karena tidak adanya mini-map atau penunjuk arah seperti di game-game lain umumnya.
Dan memasuki babak berikutnya hingga akhir tingkat kesulitan game ini terlihat naik secara signifikan dengan jumlah musuh dan rintangan yang diperbanyak, sehingga kalian akan sering mati berkali-kali hingga akhirnya dapat melewati tiap level dengan cukup lancar.
Seperti di film, Jango Fett memiliki jetpack untuk terbang dan mencapai area yang lebih tinggi, namun tidak terlalu jauh sehingga sering kali kalian harus melompat terbang tinggi terdahulu lalu bergerak maju agar dapat mencapai platform tertentu.
Saat bertarung kita tidak dapat mengetahui apakah tembakan kita mengenai musuh atau tidak, karena tidak adanya animasi atau suara saat mereka tertembak. Kalian hanya dapat menembak terus menerus hingga akhirnya tiap musuh akhirnya terjatuh dan meninggalkan item pengisi HP.
Hal ini dikarenakan sistem kamera dan control yang cukup mengganggu saat sedang bermain, yang memiliki dua pilihan setting, yaitu Legacy (jika kalian ingin memainkan seperti saat rilis di tahun 2002), dan Modern dimana beberapa posisi tombol disesuaikan dengan tren game-game action saat ini.
Kalian diberikan dua pilihan saat menembak para musuh, yaitu mode lock-on (menekan tombol R3) atau first person dengan menahan tombol L2. Mode lock-on sangat tidak direkomendasikan karena membuat kita kesusahan menembak tiap musuh, dan sering kali kita berhadapan dengan lebih dari tiga musuh sekaligus.
Kelebihan lebih lanjut jika menggunakan control jenis Modern yaitu tiap jenis senjata memiliki respon haptic feedback dan adaptive trigger yang berbeda satu dengan lainnya, bagi kalian yang ingin merasakan seperti sedang menembak senjata api beneran di dalam game action.
Berbicara lebih lanjut mengenai tingkat kesulitan, kalian diberikan 5 kali continue di tiap level. Setiap kali kalian mati akan memakan 1 continue dan respawn di area terakhir saat kalian mati. Namun jika kalian menghabiskan 5 continue dan mati sebelum menamatkan level tersebut, kalian harus mengulangi level tersebut dari awal, dimana tiap level di ‘Bounty Hunter’ cukup lama dan tidak ada pilihan difficulty.
Hal ini cukup menyusahkan dan bukan hal yang umum bagi para gamer era saat ini, dimana rata-rata kita memiliki opsi untuk save game secara manual atau auto. Sering kali kalian akan mengurangi beberapa continue karena berusaha mencapai platform tertentu dengan menggunakan jetpack namun jatuh ke jurang, membuat kalian frustrasi karena saat akhirnya berhadapan dengan boss di akhir tiap babak yang cukup menyusahkan, kalian akan berharap memiliki lengkap 5 continue.
Sesuai judul game, di sini kalian dapat melakukan scan kepada para NPC di tiap area untuk melihat apakah NPC tersebut memiliki bounty, dan apakah lebih berharga apabila ditangkap hidup atau mati.
Hal ini lebih ke arah opsional, karena untuk tiap bounty yang kita tangkap akan menghadiahkan kita item-item bonus yang dapat kita lihat di Option, seperti komik/kartu digital yang pernah rilis sebelumnya dalam bentuk fisik, concept art dan blooper dari beberapa cutscene seperti saat kita sedang menonton akhir sebuah film bioskop.
Hal ini cukup mengecewakan, dimana seharusnya hadiah dari menyerahkan tiap bounty dapat berupa item atau upgrade untuk Jango Fett, sehingga dia dapat menjadi lebih kuat atau lincah dalam permainan.
Presentation
Visual
Sebagai game remaster, grafis ‘Bounty Hunter’ terlihat lebih baik jika dibandingkan dengan Battlefront Classic Collection sebelumnya, namun masih dibawah kualitas Tomb Raider I–III Remastered. Tiap cutscene terlihat seperti game era PlayStation 3/Xbox 360, dan berbagai detil dalam game hanya dinaikkan kualitas warna, bukan kualitas para karakternya.
Audio
Selain suara Jango Fett yang otentik karena diisi oleh aktor originalnya, berbagai suara special effect dan musik dalam game terasa seperti sedang memainkan game atau menonton film Star Wars lainnya.
Value
Seperti dibahas sebelumnya, jika kalian ingin melengkapi seluruh bonus item maka kalian akan tertarik untuk memainkan ulang ‘Bounty Hunter’ setelah menamatkannya. Selain itu terdapat juga 6 cheat code yang dapat kalian gunakan seperti versi original, namun bagi para trophy hunter harap tidak menggunakannya karena akan menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan Platinum.
Conclusions
Bagi kalian yang sudah pernah memainkannya, ‘Bounty Hunter’ dapat mengembalikan nostalgia kalian dengan fitur control Modern dan fitur-fitur DualSense. Dan bagi para fans Star Wars generasi baru, kalian dapat mengetahui kisah salah satu karakter legendaris yang tidak terlalu dibahas dalam film atau media lainnya. Namun harap diingat bahwa game ini cukup menantang karena sistem camera dan desain game yang menurut saya memiliki banyak kekurangan.
+ Dapat mengetahui latar belakang Jango Fett
+ opsi control Modern membuat lebih nyaman
+ Mengoptimalkan haptic feedback dan adaptive trigger milik DualSense
+ Sistem difficulty era 90an
+ Tiap babak memiliki desain yang berbeda
- Desain AI musuh yang menyedihkan
- Lock-on camera yang sangat mengganggu
- Tidak ada opsi manual atau auto save
- Hadiah bounty tidak mempengaruhi gameplay