Shadow of the Ninja - Reborn
Tengo Project
NatsumeAtari
ININ Games
SEGA
29 Agustus 2024
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Action
Remaja
Digital
3.2 GB
US$ 19.99
Banyaknya seri game retro yang bangkit di era modern ini, membuktikan bahwa nostalgia masih menjadi daya tarik yang kuat untuk para gamer. Pepatah yang mengatakan “Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui” cukup cocok dengan keadaan ini karena versi Remake/Remastered dari sebuah game, dapat menjadi wadah untuk bernostalgia para veteran sekaligus memperkenalkan ulang serial legendaris kepada gamer-gamer pendatang baru yang belum pernah mencicipinya.
Shadow of the Ninja adalah salah satu contohnya, di mana seri originalnya pertama kali dirilis untuk NES tahun 1990. Natsume Atari memutuskan untuk melahirkan kembali seri tersebut di platform modern yang tentu saja dengan perombakan visual agar tetap relevan dengan teknologi zaman sekarang.
Seperti apa Shadow of the Ninja – Reborn yang terlahir kembali?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Hayate dan Kaede, dua orang yang datang dari negeri timur. Diam-diam menyusup ke wilayah musuh yang berbahaya, dengan dingin mengeksekusi target mereka. Mereka adalah pembunuh gelap yang menerima imbalan besar sebagai balasannya. Namun, bukan hanya janji imbalan yang mendorong mereka untuk bertempur dalam pertempuran yang mengerikan ini.
Tangisan kesedihan dan kedukaan rakyat memanggil mereka. Kemarahan mereka yang benar dan semangat pantang menyerah menaklukkan musuh yang perkasa. Ketika dunia jatuh ke dalam kekacauan, mereka muncul entah dari mana. Prajurit dengan kekuatan untuk menaklukkan kejahatan apa pun dan menghilang ke dalam ketiadaan. Orang-orang menyebut mereka sebagai…
Ninja.
Gameplay
Shadow of the Ninja – Reborn adalah sebuah game Action-sidescrolling berbasis 2D, di mana Anda akan berpetualang sebagai seorang ninja di dunia futuristik. Game ini memiliki dua karakter playable, yaitu Hayate dan Kaede. Keduanya akan berbagi senjata, jurus dan aksi yang sama, sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya selain penampilan dan jenis kelamin.
Masih sama seperti versi originalnya, versi Reborn ini total hanya memiliki enam level saja yang terdiri dari beberapa area yang berfungsi sebagai Checkpoint. Jadi, misalnya karakter Anda mati di level 1 area kedua, Anda tidak perlu mengulang permainan dari area pertama.
Karakter Anda dibekali dua jenis senjata, yaitu Katana sebagai senjata jarak dekat dan Kusarigama sebagai senjata jarak jauh. Keduanya dialokasikan pada dua tombol yang berbeda. Katana hanya bisa digunakan untuk menyerang ke depan, sementara Kusarigama bisa Anda arahkan ke delapan titik sesuai analog / D-Pad.
Selain kedua senjata utama, Anda juga bisa memungut berbagai macam senjata dan item sepanjang permainan, seperti Shuriken, Machine Gun dan lain sebagainya, yang nantinya juga bisa digunakan dalam petualangan dan pertempuran. Bedanya, item-item yang Anda dapatkan tersebut, punya batas penggunaan atau amunisi, sehingga akan hilang setelah amunisinya habis.
Game ini menyediakan mode Single-player dan Local Coop. Dan seperti game retro kebanyakan, tingkat kesulitan game ini bisa dibilang cukup tinggi, meskipun berada dalam tingkat kesulitan Normal. Musuh-musuh dalam game ini jumlahnya cukup banyak dan bervariasi. Ada yang bisa menyerang dari depan, dari atas atau muncul tiba-tiba. Oleh karena itulah, memainkan game ini secara Coop, bisa sedikit meringankan beban Anda untuk menghabisi musuh-musuh yang ada.
Namun, tingkat kesulitan yang cukup tinggi justru bukan datang dari pola serangan musuh atau boss yang sulit ditaklukkan, melainkan kontrol karakter yang agak kikuk dan seringkali membuat kami frustasi. Dengan tempo permainan yang menuntut Anda untuk berpikir cepat, Anda hanya bisa mengakses satu power-up saja dalam satu waktu. Jika ingin mengganti dengan yang lain, Anda harus menahan tombol dan itu sangat memakan waktu.
Selain itu, fitur Shadow Step di game ini juga kurang berguna. Awalnya, kami pikir Shadow Step ini bisa digunakan untuk berpindah tempat ke belakang musuh dengan melewatinya. Namun, begitu mencoba melewati musuh, karakter kita justru akan terkena damage karenanya. Sebuah fitur yang sia-sia.
Presentation
Visual
Seperti yang sudah bisa kita prediksi, versi Reborn ini jelas menawarkan perombakan visual yang jauh lebih baik dengan pixel-pixel yang lebih indah dan cerah dari versi originalnya. Meskipun tidak bisa dibilang mewah, namun tampilannya masih membawa “jiwa” dari versi originalnya, sehingga pemain-pemain veteran pasti langsung dengan cepat mengenalinya. Efek-efek visual dari jurus dan senjata kini dibuat lebih bombastis yang akan memanjakan mata Anda.
Audio
Salah satu kekuatan utama dari game-game retro adalah musiknya yang berkesan. Kembalinya Mizutani sebagai penggubah musik berhasil membuat game ini tetap punya identitas klasiknya. Musik-musik klasiknya diaransemen ulang dengan suara yang lebih jernih dan tetap menarik didengar berulang kali.
Value
Seperti yang sudah kami katakan sebelumnya, game ini dibuat kembali untuk menjadi wadah nostalgia para veteran dan menjadi titik awal memperkenalkan kembali pada generasi baru. Game Action Sidescrolling memang tidak lekang oleh waktu dan bisa dimainkan kapan saja berulang kali. Namun, terlepas dari segala elemen retro-nya, kami agak menyayanngkan betapa minimnya konten atau fitur baru dalam game ini. Seharusnya, developer bisa memasukkan fitur atau bahkan karakter baru sehingga game ini bisa lebih bernilai.
Conclusions
Shadow of the Ninja – Reborn mungkin bisa menjadi tambahan koleksi retro yang bagus untuk rumah para kolektor. Meskipun setia pada formula aslinya, namun sayangnya, secara keseluruhan game ini kurang memikat gamer masa kini yang mementingkan kualitas visual yang memukau. Apalagi dengan tingkat kesulitannya yang cukup tinggi, membuat kami serasa memainkan game Soulslike dalam bentuk retro.
+ Aksi yang cepat dan lugas
+ Tersedianya Mode Local Coop
+ Perombakan visual yang signifikan
+ Elemen retro yang terjaga
+ Power-up tambah variasi gameplay
+ Musik yang keren
- Tingkat kesulitan terlalu tinggi
- Tidak ada perbedaan antara Hayate dan Kaede
- Kontrol yang agak kikuk
- Shadow Step tidak berguna