Dilansir dari IGN, berdasarkan informasi dari seorang analis industri game – Simon Carless, Concord diperkirakan hanya terjual sekitar 25.000 kopi saja selama lima hari pertama perilisannya.
Dengan total penjualannya di Steam sekitar 10,000 kopi sedangkan versi PS5-nya sekitar 15.000 kopi selama periode yang diamati. Untuk sebuah game first party Sony, tentunya angka penjualan ini sangatlah buruk. Laporan ini sebenarnya bukan satu-satunya yang mengindikasikan bahwa peluncuran Concord sangatlah mengecewakan.
Menurut data yang diambil dari SteamDB, Concord pun menjadi salah satu game dengan peluncuran terburuk di Steam, dengan jumlah pemain terbanyaknya “all time peak” yang hanya mencapai 697 orang saja yaitu pada 31 Agustus 2024 lalu, bahkan angka tersebut lebih rendah dari game dengan kualitas buruk – Gollum.
Sebenarnya ada beragam alasan dibalik kegagalan Concord ini, mulai dari game ini yang dihargai full-price alih-alih rilis sebagai game free to play, sistem gameplay yang buruk, belum lagi adanya agenda woke yang membuat sebagian besar gamer khususnya gamer di Indonesia bahkan tidak ingin melirik game ini sama sekali.
Semoga saja kegagalan Concord ini bisa dijadikan pelajaran oleh Sony untuk menelurkan game-game dengan kualitas lebih baik ke depannya.