Star Wars Jedi: Survivor
Respawn Entertainment
LucasFilm Games
Electronic Arts
17 September 2024
PS4, Xbox One
Action RPG
Remaja
Blu-ray, Digital
49,4 GB
Rp 699.000
Keputusan EA bersama developer Respawn Entertainment untuk membawa Star Wars Jedi: Survivor ke konsol last-gen setelah sebelumnya diputuskan hanya akan hadir di konsol current-gen saja memang terhitung berani sekaligus cukup gila.
Bagaimana tidak? game yang bahkan saat peluncurannya di PS5 dan Xbox Series X/S sempat mengalami masalah teknis baik dari segi performa maupun visual ini, diputuskan untuk rilis pula di PS4 dan Xbox One yang notabene memiliki kekuatan hardware berumur lebih dari 11 tahun lamanya serta tentunya jauh lebih lemah jika dibandingkan konsol generasi saat ini.
Namun di satu sisi, versi last-gen ini juga bisa dibilang merupakan sebuah alternatif menarik bagi para gamer yang mungkin belum memilki dana untuk membeli PS5 ataupun Xbox Series X/S namun tertarik ingin menjajal Star Wars Jedi: Survivor setelah menamatkan Star Wars Jedi: Fallen Order beberapa tahun lalu.
Lantas mampukah game ini berjalan dengan baik di konsol last-gen, khususnya PS4?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Lima tahun berlalu setelah kejadian akhir di Jedi: Fallen Order, sang Jedi Knight Cal Kestis dan rekan droidnya BD-1 meneruskan perlawanan terhadap Galactic Empire yang tiada henti ingin memusnahkan semua anggota Jedi, bermula dari perintah Order 66 dari film Star Wars Episode III: Revenge of the Sith.
Di awal permainan, Anda akan disuguhi sebuah nostalgia besar bagi seluruh fans Star Wars, yaitu kembalinya Cal Kestis ke planet Coruscant yang merupakan ibukota dari Galactic Republic dan pusat Jedi Temple berada.
Bekerjasama dengan Saw Gerrera, Cal dibantu Bode Akuna dan beberapa anggota lainnya menyusup ke salah satu pesawat pribadi seorang Imperial Senate dengan tujuan mencuri informasi Galactic Empire agar dapat mengantisipasi rencana mereka selanjutnya.
Saat melarikan diri dari situasi yang cukup pelik, pesawat Stinger Mantis mengalami kerusakan yang cukup berat. Cal hendak memperbaikinya dengan mengunjungi teman lama/pilot/pemilik pesawat tersebut, yaitu Greez Dritus, yang telah menetap cukup lama di planet Koboh. Cal melihat sebuah anomali bintang yang cukup mencolok di sebelah planet Koboh, disebut dengan Koboh Abyss.
Setelah bertemu dengan Greez, Cal mencari spare part gyro untuk memperbaiki Mantis di ruang bawah tanah Koboh, dan menemukan sebuah droid ZN-A4 (atau Zee nama panggilannya) yang telah terjebak selama ratusan tahun. Dia diutus oleh jedi master Santari Khri untuk menemukan sebuah kunci menuju planet yang terletak dibalik Koboh Abyss, bernama Tanalorr. Zee menginformasikan bahwa Tanalorr adalah planet dimana para Jedi berada, dan diluar jangkauan para Galactic Empire. Cal bersedia untuk membantu Zee menemukan kunci tersebut, karena ingin mengetahui cara mencapai Tanalorr.
Walau kali ini planet Koboh menjadi pusat cerita dengan lokasi yang lebih luas dari planet Bogano dan lainnya di game sebelumnya, Anda akan tetap memliki hingga 5 planet tujuan yang dapat Anda kunjungi bolak balik setelah membuka untuk pertama kalinya. Anda juga akan bertemu kembali dengan karakter-karakter lama seperti Merrin dan Cere sepanjang perjalanan, yang tentunya memiliki kisah-kisah tersendiri selama lima tahun berpisah dengan Cal.
Bagaimana kelanjutan kisah Cal Kestis?
Temukan jawabannya dengan memainkan Star Wars Jedi: Survivor!
Gameplay
Star Wars Jedi: Survivor datang dengan banyak penambahan fitur-fitur baru, sehingga membuat pengalaman permainan Anda terasa menyegarkan. Pertama, akhirnya Dual-wield Lightsaber yang sempat muncul di akhir Jedi: Fallen Order menjadi salah satu stance baru yang dapat Anda gunakan. Selain itu juga terdapat Crossguard Lightsaber juga bisa Anda dapatkan, dengan gaya permainan seperti Heavy Sword ala Kylo Ren.
Terdapat sebuah item jenis grappling hook bernama Ascension Cable yang hadir sejak awal permainan, di mana ia berguna untuk menggapai titik-titik tertentu saat Anda sedang menjelajahi lokasi-lokasi. Alat ini membuat sesi platforming di game ini semakin mirip dengan Castlevania atau Sekiro. Lalu, ada juga satu mekanik baru yang mengharuskan Anda mencapai titik cerita tertentu untuk mendapatkannya, yang mana menurut kami sangat keren dan berguna sekali.
Cal akan ditemani oleh Bode dan karakter lainnya saat sedang menjelajah dan mereka dapat diberi perintah untuk membantu Cal, seperti membuka jalan, menyerang musuh. Sayangnya kita tidak dapat memilih karakter-karakter tersebut karena merupakan bagian dari cerita.
Menanggapi kritikan para pemain dari game sebelumnya, akhirnya terdapat fitur Fast Travel yang dapat Anda lakukan melalui Meditation Point untuk berpindah kapan saja ke Meditation Point lainnya dalam satu planet. Ini membuat permainan tidak terasa melelahkan karena Anda dapat dengan mudah untuk melakukan hal-hal lain jika tidak sedang ingin fokus ke cerita utama. Karena planet Koboh dan lainnya memiliki banyak area yang tidak dapat diakses terdahulu hingga Anda membuka fitur atau mekanik tertentu.
Berbicara mengenai Holomap, fitur peta di game ini terasa lebih detail dan jelas dibandingkan sebelumnya. Anda dapat melihat semua lokasi peti, scan dan Point of Interest lainnya, selama Anda membuka upgrade-upgrade tersebut dari membuka peti tertentu saat menjalani kisah utama.
Yang terasa kurang justru tidak adanya indikator tanda panah sebagai penunjuk, sehingga sering kali Anda harus menerka-nerka jalan menuju titik objektif selanjutnya harus lewat mana, karena sering kali Anda akan menemukan pilihan antara jalur kiri atau kanan, atas atau bawah. Anda hanya diberikan sebuah fitur ‘ping’ dengan suara mirip bel yang memberi tahu Anda setiap kali mencapai area baru yang menuju titik objektif, atau jika di area tersebut terdapat sebuah item koleksi atau teka-teki.
Selain jalan kaki, kita dapat menunggangi beberapa binatang untuk mencapai area-area yang tidak mungkin dapat kita capai dengan cara normal. Ini merupakan fitur baru yang cukup menyenangkan da menjadikan petualangan Anda terasa lebih luas, karena beberapa item koleksi hanya dapat dijangkau dengan menggunakan tunggangan tersebut.
Seperti di game sebelumnya, terdapat Jedi Trials yang bisa Anda kerjakan kapan saja, namun sangat berguna karena setiap penyelesaiannya akan memberikan Skill Point untuk memperkuat Skill Cal. Skill Tree dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Survival, Lightsaber dan Force. Survival dapat meningkatkan Health Bar, Healing, dan menghindari serangan musuh. Lightsaber dibagi sesuai tiap stance yang terdapat di dalam game, membutuhkan 11 hingga 14 skill point untuk memaksimumkan tiap skill tree tersebut. Sementara, Force memiliki 3 skill tree yang fokus kepada Slow, Pull/Push dan satu mekanik baru.
Dari sisi kustomisasi, sekarang Anda dapat mendandani Cal untuk mendapatkan tampilan yang lebih beragam, mulai dari rambut, kumis. jenggot, jaket, baju bagian dalam hingga celana. Anda juga tetap dapat mengkustomisasi Lightsaber dan BD-1 seperti pada prekuelnya. Sepanjang permainan, Anda akan menemukan banyak sekali item-item kustomisasi, yang memberikan kesempatan untuk mengganti penampilan Cal sesering mungkin.
Dengan banyaknya fitur dan mekanik baru, game ini benar-benar sebuah sekuel yang sangat menarik, berbeda dengan game-game keluaran PlayStation Studios beberapa tahun terakhir yang terasa seperti ekspansi dari seri pertamanya saja karena minimnya penambahan fitur.
Presentation
Visual & Performa di PS4
Secara mengejutkan tampilan visual dari Star Wars Jedi: Survivor versi last-gen ini cukup baik di PS4. Menargetkan resolusi 900p dengan performa 30fps, pengalaman yang kami rasakan saat menjajalnya di PS4 ternyata cukup nyaman dan terbilang playable walaupun mungkin akan terlihat agak blurry ketika dimainkan di TV ataupun monitor yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pandangan kita.
Meskipun masih sering terjadi penurunan frame rate di beberapa area dan juga cutscene, serta waktu loading cukup lama di awal-awal permainan, namun hal tersebut kami nilai masih wajar dan tidak terlalu menodai pengalaman kami selama memainkanya.
Tim developer sepertinya benar-benar effort untuk memastikan proses optimasinya di konsol last-gen ini bisa berjalan dengan baik. Hal ini juga tergambar pada kipas pendingin PS4 yang tidak terlalu berisik ketika tengah menjalankan game ini, tidak seperti game-game lain keluaran saat ini yang sering kali membuat kipas pendingin PS4 berbunyi keras layaknya suara mesin jet.
Masalah lainnya yang mungkin akan sering kali ditemui dan cukup menganggu adalah texture pop-in serta berbagai bug lainnya di beberapa area, yang semoga saja bisa segera diperbaiki oleh tim developer lewat update patch secara berkala ke depannya.
Audio
Bicara soal audio, jika Anda sering menonton film-film bioskop dan serial Star Wars, pastinya akan akan sangat familiar dengan efek-efek suara khas saat memainkan game ini, seperti suara saat Lightsaber aktif atau non-aktif, saat Lightsaber diayunkan atau ketika sedang menangkis serangan, semuanya terdengar begitu otentik. Musik latar pengiringnya juga terdengar pas dengan momen yang sedang berlangsung. Terkadang ia terasa begitu menghanyutkan saat menemani petualangan dan pertarungan, rasanya seperti sedang menonton film Star Wars sungguhan.
Sulih suara para karakter juga terdengar sangat natural dan pas menyesuaikan ekspresi wajah mereka. Dan nilai plus yang kami dapatkan adalah ketika B1 Battle Droid dan Stormhooper melontarkan dialog, mereka terasa sangat konyol dan menghibur sepanjang permainan. Jika Anda fans saga Star Wars khususnya prekuel trilogy, kami yakin Anda akan sangat terhibur mendengar ocehan mereka.
Value
Sama seperti game sebelumnya, Anda bisa fokus menyelesaikan cerita utamanya terlebih dahulu dan akan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi dunianya secara keseluruhan setelah tamat untuk mengumpulkan Skill Point, Collectibles, Stim Packs, menyelesaikan Jedi Trials, Bounty Hunts dan lainnya.
Jika Anda ingin mengulang permainan dengan tantangan lebih, game ini sudah menyediakan mode New Journey+, yang mengizinkan Anda untuk melanjutkan Skill Point yang telah Anda kumpulkan sebelumnya, namun kemampuan yang berhubungan dengan cerita tetap akan di-reset ulang.
Selain itu, Anda juga bisa mengubah tingkat kesulitan menjadi lebih tinggi seperti Jedi Grand Master, di mana waktu untuk parry akan dibuat sangat singkat dan musuh juga jauh lebih agresif saat menyerang Anda. Bagi para Completionist maupun Platinum Hunter, hal ini jelas akan sangat menantang untuk ditaklukkan.
Conclusions
Star Wars Jedi: Survivor versi last-gen ini kami rasa bisa jadi alternatif bagi para gamer pemilik PS4 dan Xbox One untuk bisa menikmati keseruan jalan cerita epik petualangan Cal Kestis setelah kejadian di Star Wars Jedi: Fallen Order. Pasalnya, kisah petualangan yang dihadirkan kali ini benar-benar datang dengan banyak peningkatan dibandingkan prekuelnya yang terasa kurang matang kala itu. Membuatnya sayang untuk dilewatkan oleh para gamer pecinta Star Wars.
Secara mengejutkan, performa yang dihadirkan pun ternyata cukup nyaman dan playable. Bahkan kipas PS4 kami tidak terdengar seperti suara mesin jet ketika tengah menjalankan game ini. Meskipun tentunya versi last-gen ini masih memiliki banyak kekurangan seperti tekstur karakter dan environment yang tentunya tidak setajam di versi current-gen-nya, resolusi lebih rendah yang membuatnya terlihat agak blurry saat dimainkan di TV ataupun monitor yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pandangan, penurunan frame rate di beberapa area dan juga cutscene, waktu loading cukup lama di awal-awal permainan, hingga masalah texture pop-in dan berbagai bug lain yang masih ditemui di beberapa area, namun hal tersebut kami nilai masih wajar dan tidak terlalu menodai pengalaman kami selama memainkanya.
+ Visual yang cukup baik di konsol last-gen
+ Optimasi yang baik di konsol last-gen
+ Performa yang cukup stabil di konsol last-gen
+ Suara kipas PS4 tidak terlalu berisik ketika tengah menjalankan game ini
+ Bisa jadi alternatif menarik untuk para pemain konsol last-gen yang tertarik menjajal game ini
- Waktu loading cukup lama di awal
- Penurunan frame rate di beberapa area
- Masalah texture pop-in
- Bug di beberapa area