White Day 2: The Flower That Tells Lies - Complete Edition
Rootnstudio Ltd.
PQube
15 Agustus 2024
PS5, Xbox Series, PC
Horror
Dewasa
Blu-ray, Digital
Rp 429.000
Sebagai salah satu judul horor dengan latar belakang sekolah di Korea, White Day mendapatkan rating yang cukup baik di berbagai platform. Meneruskan serinya dengan sebuah game baru, White Day 2: The Flower That Tells Lies menghadirkan tema horor yang serupa, dengan kisah yang baru. Kali ini, White Day 2: The Flower That Tells Lies merilis versi Complete Edition yang menampilkan seluruh episode dari game ini secara lengkap.
Mampukah White Day 2: The Flower That Tells Lies menghadirkan kisah horor yang menarik?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
White Day 2: The Flower That Tells Lies menghadirkan sebuah kisah di mana seorang gadis bernama Sung-ah tewas mengenaskan di sekolah Yeondu High saat kebakaran besar terjadi. Di sekolah itu mulai terjadi kejadian-kejadian supernatural yang menyeramkan. Anda akan mengikuti kisah game ini dari 3 sudut pandang yang berbeda dan terbagi menjadi 3 Episode.
Pada Episode 1, anda akan mengikuti kisah dari Jung Soo-jin dan Jang Sung-tae yang menyelinap masuk ke dalam sekolah Yeondu untuk mencari petunjuk tentang sekolah tersebut. Di Episode 2, game ini akan menceritakan tentang seorang guru bernama Kang Seo-yeon yang datang ke Yeondu untuk menginvestigasi kematian ayahnya yang berkaitan dengan sekolah tersebut.
Di Episode 3, anda akan mengikuti kisah dari Yoo Ji-min, seorang murid kelas 1 yang mencari cara untuk menemukan misteri tentang kematian seseorang bernama Han Na-young dan mengunjungi sekolah tersebut pada suatu malam. Setiap episode yang ada akan membawa anda lebih dekat dalam memahami cerita horor di seputar Yeondu High.
Mampukah anda menguak misteri sekolah Yeondu? Apakah yang sebenarnya terjadi di sekolah tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan White Day 2: The Flower That Tells Lies – Complete Edition!
Gameplay
White Day 2: The Flower That Tells Lies menampilkan sebuah gameplay yang cukup bervariasi. Anda akan menelusuri Yeondu High dari sudut pandan orang pertama dan mencari petunjuk dan item-item tertentu untuk melanjutkan cerita. Puzzle akan menjadi bagian yang cukup besar dari game ini.
Anda akan sering menghabiskan waktu anda untuk mencari kunci, dokumen petunjuk, atau berbagai item lainnya untuk membuka gembok atau puzzle lainnya. Sayangnya, di beberapa bagian, puzzle yang ada terasa repetitif dan membosankan, seperti saat di mana anda menemukan beberapa kotak saran yang terkunci dan anda harus menemukan beberapa kunci untuk membukanya.
Eksplorasi juga terasa lambat dan repetitif, di mana anda harus berulang kali mencari beberapa buah item untuk menyelesaikan sebuah puzzle, yang membuat perjalanan anda di game ini terasa monoton setelah anda memainkannya selama beberapa jam.
Selain itu, anda juga akan berhadapan dengan berbagai jenis musuh, seperti penjaga malam dan arwah-arwah penasaran yang menghantui sekolah tersebut. Untuk menghadapi mereka, anda dapat manfaatkan flash dari kamera untuk mengganggu pergerakan mereka selama beberapa saat. Kemunculan hantu-hantu di sekolah Yeondu juga memberikan jumpscare yang cukup menarik di beberapa bagian, namun sayangnya, saat game ini tidak dapat mempertahankan rasa mencekam dalam waktu cukup lama.
Anda akan mulai menyadari pergerakan para hantu yang terasa mengikuti suatu pola tertentu dan mulai dapat ‘mengakali’ hantu-hantu yang berkeliaran di sekolah. Malah, menurut kami, adegan hantu yang scripted terasa lebih menyeramkan dibandingkan hantu yang secara aktif mengejar anda. Kami bahkan seringkali dapat dengan mudah memprediksi arah gerakan hantu yang mengejar dan mengulur waktu untuk mencari item-item di setiap ruangan.
Menariknya, di beberapa bagian, hantu tersebut muncul secara random bahkan di lantai yang berbeda. Variasi ini cukup membuat suasana menyeramkan di game ini terasa lebih mencekam mengingat anda bisa saja bertemu dengan hantu tersebut di lokasi yang sama sekali tidak terduga. Sayangnya momen-momen sejenis ini tidak berlangsung lama dan hanya terjadi di beberapa lokasi saja.
Meski demikian, kemunculan hantu yang mengejar anda cukup mempersulit eksplorasi saat anda harus menemukan objek tertentu. Rasa panik dan disorientasi akan sering terjadi yang membuat anda harus memeriksa ruang kelas atau ruangan lainnya beberapa kali untuk memastikan tidak ada item yang terlewat. Saat pengejaran terjadi, anda akan kehilangan health jika hantu tersebut berhasil memukul anda. Untuk menyembuhkan health, anda hanya perlu bersembunyi dari hantu tersebut dan keluar dari ‘mode pengejaran’ selama beberapa saat sebelum health anda akan perlahan-lahan kembali terisi. Anda dapat mengetahui kondisi health anda dari efek darah yang tampil di sekitar layar anda.
Game ini juga menyediakan fitur tambahan di mana anda dapat menemukan foto hantu di setiap episodenya. Namun, fitur ini dibatasi untuk hanya dapat diakses pada difficulty tertentu saja. Untuk dapat menemukan semua foto, anda harus memainkan game ini di Hard Mode, yang membuat game ini akan terasa repetitif jika anda berencana memainkannya secara bertahap.
Presentation
Visual
Kualitas visual yang ditampilkan oleh White Day 2: The Flower That Tells Lies cukup baik selama gameplay berlangsung, walau tidak menampilkan kualitas grafis seperti game-game AAA modern. Namun, yang kami sayangkan justru terdapat pada cutscene yang ada. Seringkali cutscene menampilkan objek yang terasa terlalu lambat di load, sehingga menyebabkan tampilan di layar terlihat berkedip, terutama saat kamera berpindah dari satu sisi ke sisi lain dengan background yang cukup berbeda. Framerate di cutscene juga terasa sering mengalami penurunan, padahal hal itu tidak terjadi pada saat gameplay berlangsung.
Audio
Untuk aspek audio, di beberapa bagian kami merasa kualitas musik, suara latar, dan efek suara lainnya terasa cukup mencekam. Game ini juga menampilkan keheningan dengan sangat baik dan tepat. Namun, di beberapa momen lain, terutama saat game ini menghadirkan jumpscare, kami merasa audio yang ada terlalu diulang-ulang dan mulai merasa bosan dengan suara-suara hantu yang ditampilkan.
Value
Bagi anda yang menyukai game horor adventure dengan tema latar sekolah Asia, White Day 2: The Flower That Tells Lies menampilkan suasana itu dengan cukup baik. Namun, kekurangan dari segi visual menurut kami cukup mengganggu kenyamanan menikmati alur cerita.
Conclusions
White Day 2: The Flower That Tells Lies menampilkan sebuah kisah horor Korea yang cukup mencekam, namun sayangnya mengalami berbagai kekurangan dari segi visualnya, terutama dalam hal kestabilan dan loading time yang cukup mengganggu pada cutscene. Eksplorasi juga mulai terasa repetitif setelah beberapa lama dan membuat suasana menyeramkan perlahan-lahan terasa berkurang.
+ Suasana menyeramkan yang ditampilkan cukup baik
+ Puzzle cukup menarik dengan variasi item untuk menyelesaikannya
- Optimisasi saat cutscene kurang maksimal
- Eksplorasi terasa mengulang-ulang di beberapa lokasi