[Review] Phantom Brave: The Lost Hero

Di industri video game, jarang sekali ada IP game yang mendapatkan sekuel setelah tertidur panjang selama bertahun-tahun. Namun, tak ada yang tak mungkin karena Nippon Ichi Software (NIS) kembali membangkitkan sebuah IP game lawas mereka yang terakhir kali dirilis di era PS2 dulu, Phantom Brave.

Meskipun ia bukan judul yang populer seperti Disgaea, namun NIS tetap meyakini bahwa masih ada fans-fans beratnya yang menantikan kelanjutan serial ini. Oleh karena itu, lahirlah sebuah judul baru bernama Phantom Brave: The Lost Hero.

Apa saja yang ditawarkan NIS dalam seri terbaru Phantom Brave ini?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Game ini mengambil latar di sebuah dunia fiktif bernama Ivoire, dunia yang hampir seluruhnya tertutup air, dan dipenuhi pulau-pulau dengan berbagai ukuran. Di dunia ini, manusia, makhluk setengah manusia, makhluk ajaib, dan semua jenis kehidupan hidup berdampingan. Marona, seorang gadis yang dapat melihat Phantom, bekerja bersama rekan Phantom-nya Ash sebagai Chroma, sejenis kontraktor yang bepergian ke berbagai pulau dan memecahkan masalah orang-orang, atas permintaan.

Saat Marona dan Ash pulang dari pekerjaan Chroma seperti biasa, bencana melanda. Kapal mereka diserang oleh sekelompok kapal hantu ganas yang dikenal sebagai “Shipwreck Fleet”. Seorang pria bertopeng misterius mencuri kekuatan Marona, dan untuk menyelamatkannya, Ash pun melompat ke gerombolan musuh sendirian. Dengan demikian, peristiwa ini membuat Marona dan Ash terpisah.

Setelah melarikan diri dari “Shipwrect Fleet” dan terdampar di pulau terpencil, Marona bertemu dengan seorang gadis Phantom muda bernama Apricot, yang ingin bersatu kembali dengan ayahnya yang hilang yang merupakan kapten Awak Bajak Laut Argento yang pernah mengalahkan “Shipwrect Fleet”. Namun, kru tersebut kini berada di ambang perbandingan setelah kehilangan kapten mereka. Apricot ingin menghidupkan kembali kru tersebut dan mencari ayahnya, dan Marona setuju untuk membantunya.

Untuk menjelajahi wilayah laut ini, yang dipenuhi dengan wilayah bajak laut, mereka harus menjadi bajak laut sendiri dan memperluas wilayah mereka sendiri. Marona dan Apricot memutuskan untuk bekerja sama untuk menghidupkan kembali Kru Bajak Laut Argento agar dapat bersatu kembali dengan orang-orang yang mereka sayangi.

Bagaimana kelanjutan kisah petualangan Marona dan teman-temannya?

Temukan jawabannya dengan memainkan Phantom Brave: The Lost Hero!

Gameplay

Phantom Brave: The Lost Hero adalah sebuah game Turn-based Strategy RPG yang dibuat oleh developer yang sama dengan serial Disgaea. Oleh karena itu, desain karakter dan pola permainannya, kurang lebih mirip satu sama lain.

Jika Anda sudah pernah memainkan seri pertama Phantom Brave, sebenarnya formula gameplay-nya tidak berbeda jauh dari pendahulunya karena game ini memang ditujukan untuk para fans lamanya yang sudah lama menginginkan sebuah sekuel. Namun, untuk menarik peminat pendatang baru, tentu saja game ini akan punya banyak sesi tutorial untuk mengajarkan mekanik permainannya.

Dalam game ini, Anda akan berperan sebagai Marona, seorang gadis berambut hijau yang punya kemampuan untuk melihat makhluk tak kasat mata yang disebut Phantom. Saat memulai pertempuran, Anda akan diminta untuk memindahkan jiwa roh para Phantom ke dalam suatu objek yang punya bentuk fisik agar sang Phantom bisa menjadi sebuah unit tempur. Namun, tidak seperti Marona, para Phantom ini hanya bisa bertahan beberapa giliran saja dalam wujud fisiknya ini. Oleh karena itu, Anda harus memaksimalkan setiap giliran mereka agar tidak terbuang percuma.

Sejujurnya, di awal permainan, cukup banyak mekanik permainan yang diperkenalkan lewat sesi tutorial hingga membuat kami agak bingung untuk menghafalkannya. Namun, ketika pertempuran sudah berjalan, sebenarnya tidak banyak mekanik yang berguna yang seharusnya bisa dibuat lebih sederhana. Sederhananya, Anda masih bisa menggunakan strategi serupa dari game sejenisnya seperti Disgaea atau Fire Emblem.

Di sela-sela antara pertempuran, Anda akan berkumpul di sebuah pulau yang menjadi markas para Phantom. Di pulau inilah, Anda bisa menciptakan Phantom baru dengan kelas yang Anda inginkan, memasangkan senjata, membeli item, memulihkan kesehatan hingga mempelajari skill-skill baru untuk menunjang pertempuran selanjutnya.

Saking banyaknya aktivitas yang bisa dilakukan di pulau, butuh waktu agak lama untuk beradaptasi dengan fitur-fitur ini agar bisa membentuk tim yang solid.

Presentation

Visual

Salah satu perubahan terbesar dari yang ditawarkan dibandingkan prekuelnya tentu saja terletak pada visualnya yang kini terasa modern. Dengan balutan cel-shading khas game-game anime, Marona dan kawan-kawannya terlihat sangat cemerlang berkat warna-warna cerah yang menjadi palet warnanya.

Dirilis untuk Nintendo Switch dan PS5, tentu saja kekhawatiran kami tentang performa benar-benar terjadi. Kinerja versi Nintendo Switch terbilang masih jauh dari harapan. Meski menyediakan dua opsi grafis, yaitu Quality dan Performance, namun performanya di Switch masih jauh dari kata stabil. Untungnya, masalah performa ini tidak terjadi di versi PS5.

Audio

Dari sisi audio, desain suaranya cukup solid. Game ini diperkuat oleh sulih suara Bahasa Inggris dan Jepang yang bebas Anda pilih lewat menu pengaturan. Beberapa lagunya terdengar enak di telinga, tapi tidak ada yang benar-benar membekas di hati.

Value

Menjadi seri kedua dalam franchise ini, pastinya Anda bertanya-tanya, apakah perlu memainkan versi originalnya di PS2 dulu atau versi Remastered nya yang dirilis untuk PS5/Switch beberapa waktu silam? Jika Anda ingin benar-benar menyelami ceritanya dan ingin tahu tentang lore semestanya, tentu saja perlu. Namun, melihat tema cerita yang dibawakan cukup ringan dan mudah dimengerti, kami rasa Anda bisa langsung memainkan game ini tanpa takut terlewatkan apapun. Game ini sangat cocok untuk Anda yang baru mau mencoba genre strategi atau yang suka dengan game RPG ringan.

Conclusions

Phantom Brave: The Lost Hero adalah game strategi yang seru dan cukup menyenangkan. Jajaran karakternya menghibur, sistem pertarungannya mudah dipahami dan visualnya pun memanjakan mata. Hanya saja, kami lebih menyarankan Anda untuk memainkan game ini di platform yang spesifikasi hardware-nya lebih baik dari Nintendo Switch.