Warriors: Abyss
Omega Force
Koei Tecmo
13 Februari 2025
PS4, PS5, Xbox Series, Switch, PC
Action, Hack-and-Slash
Remaja
Digital
3 GB
Rp 403.000 (Standard)
Rp 645.000 (Hack'n'Dash)
Rp 1.289.000 (Ultimate)
Sebagai salah satu publisher yang memiliki turunan genre aksi yang unik dan spesifik seperti Musou, Koei Tecmo punya banyak sekali peluang untuk mengimplementasikannya ke banyak franchise game. Tak heran jika banyak publisher lain yang mengajak mereka bekerjasama untuk menciptakan suatu game baru dengan genre Musou seperti Nintendo, Bandai Namco hingga ATLUS.
Setelah sukses besar dengan Dynasty Warriors: Origins di bulan Januari lalu, di bulan Februari ini Koei Tecmo dan Omega Force kembali mengeluarkan game Musou dengan skala yang lebih kecil. Baru diumumkan lewat event State of Play milik Sony, game yang berjudul WARRIORS: Abyss itu rilis di hari itu juga secara multiplatform. Ini adalah kali kedua mereka melakukan rilis dadakan seperti ini setelah sebelumnya Ninja Gaiden 2 Black bulan lalu.
Apa keunikan game Warriors yang rilis dadakan ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Tidak seperti game Warriors lainnya yang punya latar belakang cerita dan motivasi yang kuat sebelum pertempuran, di sini para pahlawan dari seri Dynasty Warriors dan Samurai Warriors, dipanggil ke dunia bawah oleh seorang anak laki-laki yang menguasainya bernama Lord Enma. Ia memberi tahu bahwa ada entitas jahat bernama Gouma, yang telah menguasai dan merusak dunia bawah. Atas permintaan Enma, paraa pahlawan ini harus menyelam lebih dalam ke dunia bawah untuk mengalahkan pasukan Gouma.
Apakah Gouma dan pasukannya dapat ditaklukkan?
Temukan jawabannya dengan memainkan WARRIORS: Abyss!
Gameplay
WARRIORS: Abyss adalah sebuah game Musou baru dari Koei Tecmo dan Omega Force yang baru diumumkan lewat event State of Play pertengahan Februari kemarin dan langsung dirilis setelah acara selesai. Game ini menghadirkan puluhan karakter yang diambil dari serial Dynasty Warriors dan Samurai Warriors.
Gaya gameplay game ini sedikit berbeda dari kedua game tersebut, karena WARRIORS: Abyss terinspirasi dari game HADES yang menyuguhkan sistem Roguelite pada permainannya. Kendati demikian, hal tersebut tidak mengubah fakta bahwa Anda akan tetap dihadapkan pada situasi 1 lawan 1000 seperti game Musou pada umumnya.
Jadi, dalam game ini, Anda harus melewati neraka yang berisi empat tingkatan. Setiap fasenya Anda akan terus bertarung sampai memenuhi syarat untuk menang, setelah itu Anda bisa memilih buff sebagai hadiah menuju fase selanjutnya sampai akhirnya bertemu dengan boss terakhir Gouma. Ya, hanya itu saja.
Karakter Anda dapat menyerang menggunakan tiga jenis serangan saja, Normal Attack, Charge Attack dan Musou Attack. Kombinasi tombol Normal Attack dan Charge Attack akan menghasilkan variasi kombo. Tapi, ada satu aksi baru seperti dalam game HADES yang bisa dilakukan, yaitu Dash, di mana karakter Anda dapat meluncur dengan cepat, tapi punya batasan pemakaian sebelum bisa digunakan kembali. Berbeda dengan game HADES, di mana Anda perlu mengatur strategi dan taktik untuk setiap pergerekan agar pertarungan lebih efektif dan efisien, di sini Anda hanya perlu mashing button saja untuk menembus pasukan musuh.
Jika ada aspek yang bisa Anda lewatkan begitu saja, aspek tersebut adalah cerita. Ya, narasi cerita game ini seperti pelengkap saja, tanpa perlu dipedulikan lebih jauh. Cukup tebas ribuan musuh untuk meluapkan emosi Anda dengan segala jurus yang dimiliki para karakter.
Salah satu daya tarik dari game ini, tentu saja dari pilihan karakternya yang berjumlah puluhan. Semuanya bisa Anda buka dalam permainan, tanpa perlu membeli DLC. Anda bisa membentuk Bond dengan karakter-karakter lainnya yang digambarkan dalam pohon karakter dan bisa dibuka menggunakan sumber daya bernama Karma Embers yang didapat dari pertempuran.
Setelah membentuk Bonding dengan karakter lainnya, karakter yang baru terbuka itu akan mendapatkan upgrade atribut seperti Attack, Defense dan Health. Dengan begitu banyaknya pilihan karakter, apakah lantas gameplay-nya jadi lebih bervariasi? Tentu saja tidak! Terlepas dari perbedaan senjata yang mereka gunakan, pada dasarnya semua karakter akan punya mekanik permainan yang serupa.
Presentation
Visual
Untuk sebuah game yang rilis di tahun 2025, kualitas visual Warriors: Abyss bisa dibilang jauh di bawah rata-rata. Model karakter dan lingkungannya seperti daur ulang aset dari seri Dynasty Warriors dan Samurai Warriors lawas era PS3 sehingga kurang sedap dipandang. Satu-satunya yang menjadi hiburan adalah efek visual warna-warni yang meledak-ledak setiap kali Anda melancarkan serangan. Dari sisi performa pun, game ini tidak bisa dibilang optimal karena kami beberapa kali mendapati penurunan framerate ketika jumlah musuh sudah terlalu banyak dalam layar.
Audio
Dari segi audio, sebenarnya tidak ada yang istimewa dari game ini karena soundtrack-nya terdengar biasa saja, hanya sekeder pelengkap untuk meramaikan suasana. Sulih suaranya juga bisa dibilang daur ulang aset lama dari game-game Warriors sebelumnya.
Value
Daur ulang aset lama sebenarnya hal yang lumrah dilakukan para developer dan publisher sebagai bentuk efisiensi biaya pengembangan, asalkan hasilnya bisa bagus dan menawarkan pengalaman yang berbeda. Akan tetapi, Omega Force sepertinya belum bisa memaksimalkan aset-aset lama mereka ini dan seperti kehilangan arah dalam meniru gaya HADES. Hasilnya, WARRIORS: Abyss menjadi game yang berantakan hampir di segala aspek.
Conclusions
Setelah Dynasty Warriors: Origins yang mampu membuat franchise ini terbang ke langit di bulan Januari kemarin, WARRIORS: Abyss justru membanting franchise Warriors kembali jatuh ke bumi dengan cukup kencang. Ini bukanlah game Musou ideal seperti yang kita inginkan. Bahkan, sepertinya tidak ada penggemar seri WARRIORS yang meminta game Musou dengan konsep Roguelite seperti ini. Menurut kami, game ini seperti proyek eksperimen saja dan sebaiknya tidak perlu dilanjutkan lagi di masa depan.
+ Gameplay yang sederhana
+ Puluhan karakter yang bisa dibuka
+ Tidak butuh strategi
+ Sulih suara standar game Musou
- Cerita yang terlupakan
- Visual seadanya
- Soundtrack biasa saja