The Stone of Madness
The Game Kitchen
Tripwire Presents
29 Januari 2025
PS5, Xbox Series X|S, Switch, PC
Adventure, Strategy
Dewasa
Digital
Rp 429.000
The Game Kitchen merupakan developer indie yang sukses merilis sebuah game genre metroidvania bernama Blasphemous di tahun 2019 dengan tema dunia yang erat dengan sejarah negara Spanyol, yang merupakan negara asal para developer tersebut.
Setelah merilis sequel Blasphemous 2, mereka mencoba merambah genre lain dengan merilis sebuah game real-time strategy stealth bernama The Stone of Madness, yang tetap mengambil tema sebuah biara di negara Spanyol era abad ke-18. Jika kalian menyukai seri Desperados atau Shadow Tactics maka kalian tentunya akan tertarik untuk mencoba game ini, karena kemiripan desain permainan dan tingkat kesulitannya.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
The Stone of Madness menceritakan seorang pendeta bernama Alfredo yang telah dipenjara di sebuah biara kristen sekaligus rumah sakit jiwa di daerah pegunungan Pyrenees, karena berusaha mengungkap masalah korupsi di gereja tempat dia bekerja sebelumnya. Di sini dia melihat sesuatu hal yang aneh dialami oleh para tahanan lainnya, dan hendak menngungkap misteri yang dirahasiakan oleh pihak biara.
Saat sedang mencari petunjuk Alfredo menemukan beberapa karakter lain yang juga ditahan dengan alasan yang tidak masuk akal: Amelia, seorang gadis kecil yang ditahan karena yatim piatu. Eduardo, seorang bisu tuli yang dikurung di dalam ruangan gelap. Seorang nenek tua bernama Agnes yang nampaknya telah dipenjara cukup lama sehingga telah melihat semuanya, dan Leonora yang penuh akal dan keberanian untuk melawan para penjaga biara dengan cara kekerasan.

Kalian harus memikirkan bagaimana melewati rintangan, menyelesaikan teka-teki dan berusaha agar tidak tertangkap oleh para penjaga secara taktis dengan lima karakter dengan kemampuan masing-masing yang berbeda satu sama lainnya, hingga akhirnya kalian dapat melarikan diri dari biara misterius ini.
Temukan keseruannya dengan memainkan The Stone of Madness!
Gameplay
Saam seperti Desperados dan Shadow Tactics, kalian perlu memainkan The Stone of Madness dengan mengendap-endap dari para penjaga agar tidak tertangkap, sambil menggunakan kemampuan tiap karakter untuk melewati rintangan atau teka-teki yang pada awal terlihat cukup sederhana karena adanya semacam tutorial hingga pada saat Alfredo berhasil mengumpulkan empat karakter lainnya. Dari sini kalian baru akan memulai campaign dengan harus memilih karakter utama yang akan menjadi inti kisah game tersebut hingga akhir.
Kalian akan diperkenalkan kepada seluruh kemampuan kelima karakter game dengan cepat di awal game. Alfredo sang pendeta, memiliki kemampuan untuk mengusir para hantu yang berkeliaran di kegelapan dengan Blessing miliknya. Amelia dengan tubuh kecilnya dapat keluar masuk lobang-lobang kecil untuk mencapai ruangan tertentu yang tidak dapat dicapai karakter-karakter lainnya. Eduardo dengan tubuhnya yang tinggi memiliki kekuatan untuk mendorong benda berat, dan Leonora dapat membikin pingsan para penjaga biara dari belakang, atau membunuh mereka jika diperlukan.
Tapi tiap karakter pun memiliki ketakutan masing-masing, dengan fitur game bernama Sanity. Eduardo takut akan kegelapan, sehingga jika kalian ingin mengendalikan dia harus memastikan tiap ruangan cukup terang dengan menyalakan api-api obor di dinding atau meja.
Namun berbalik dengan Leonora yang dengan mudah dapat melumpuhkan atau membunuh para penjaga dari belakang, tapi tidak berani dekat dengan api dari sumber apapun, jadi kalian harus memastikan juga bahwa jalur yang akan dilewati oleh Leonora tidak memiliki api. Sanity ini harus kalian perhatikan setiap saat karena memiliki batas (semacam bar HP), dan jika mencapai titik minimum akan membuat karakter kalian menjadi ketakutan, dan akan memiliki status negatif tambahan.
Dengan pilihan Leonora yang dapat membunuh para penjaga biara pun akan membuat kalian akan selalu ingin memilih opsi ini, namun harap diingat setiap dia membunuh akan mengurangi satu nyawa miliknya. Oleh karena itu hampir di tiap ruangan terdapat lemari atau laci yang dapat digunakan untuk menyembunyikan badan para penjaga setelah dilumpuhkan. Karena jika tidak disembunyikan, mereka akan terbangun sendiri setelah beberapa waktu yang cukup singkat dalam game ini.
Apapun yang hendak kalian lakukan harap dipikirkan baik-baik terdahulu dan selalu menghapali setiap item yang tersedia atau tombol yang dapat kalian tekan untuk membantu kalian melewati ruangan tersebut dengan lancar. Karena harap diingat bahwa game ini real-time strategy, dimana semua lawan dan tantangan bergerak secara terus-menerus, sehingga kalian tidak dapat terlalu lama melakukan aksi-aksi karena adanya keterbatasan waktu.
Setiap kalian berhasil menyelesaikan misi untuk hari itu, atau gagal karena tertangkap para penjaga, kalian akan pindah lokasi ke sel tahanan dengan suasana malam hari. Saat di dalam sel kalian dapat melakukan beberapa hal dengan karakter-karakter milikmu, seperti meningkatkan hit points, sanity, upgrade kemampuan dan lainnya. Salah upgrade yang cukup signifikan adalah Leonora dapat menggunakan senjata api, sehingga dapat membunuh lawan dari jarak jauh.
Sayangnya game ini tidak memiliki fitur mempercepat waktu, dimana di saat-saat tertentu kalian sudah mengetahui apa yang harus dilakukan untuk melewati satu ruangan tapi harus tetap bermain secara perlahan dan menunggu waktu yang tepat. Dan pilihan karakter yang tepat sangat mempengaruhi sukses atau gagal permainan kalian, karena kalian hanya dapat membawa tiga dari lima karakter tersebut untuk setiap hari nya.
Jadi misalnya kalian pada awal hari berikut tanpa sengaja menginjak jebakan dan menyebabkan tertangkap, maka hari itu akan otomatis hilang dan langsung menjadi waktu malam di sel tahanan. Dan jangan lupa soal ketakutan tiap karakter yang sangat mempengaruhi sukses atau tidak misi kalian untuk hari itu.
The Stone of Madness mengajarkan kita untuk teliti dan sabar saat hendak melakukan sesuatu, dan mengharapkan kita mengalami trial and error di tiap misi, agar kalian dapat menilai ulang apa saja aksi sebelumnya yang salah sehingga kalian gagal dan kehilangan satu hari, dan mencoba ulang di hari berikut dan berusaha tidak melalukan kesalahan yang sama kembali. Bagi pemain yang suka melakukan sesuatu hal yang sempurna, game ini adalah tantangan yang tepat untuk kalian taklukkan.
Presentation
Visual
Berbeda dengan Blasphemous, kali ini visual The Stone of Madness lebih ke arah gambar desain tangan yang membuat tiap area permainan seperti lukisan, menggunakan teknik rotoscoping seperti serial game Broken Sword. Animasi cutscene terlihat cukup bagus, seperti sedang menonton film animasi dua dimensi. Desain tiap karakter utama terlihat unik dan mudah dibedakan satu dengan lainnya. Pihak developer mengumumkan bahwa untuk game ini mereka terinspirasi oleh lukisan karya Francisco Goya.
Audio
Salah satu kekurangan lainnya di game ini adalah tidak adanya dubbing suara para karakter, yang menyebabkan dialog-dialog terasa kurang hidup dan kena dengan atmosfir game. Di luar itu lagu background terdengar cukup pas dengan tema dan tempo game, membuat kalian tidak terlalu stress apabila melakukan kesalahan dan harus mengulang area yang sama di hari berikutnya.
Value
The Stone of Madness memiliki tiga pilihan difficulty bagi kalian yang ingin bermain santai, atau bagi kalian yang ahli dalam genre game stealth dan merasa perlu tantangan lebih. Dengan fitur auto save membuat kalian harus terus memainkan satu campaign hingga selesai, atau mengulang dari awal jika merasa ada cara lebih cepat dari sebelumnya.
Conclusions
The Stone of Madness mungkin sangat cocok bagi para penggemar game stealth dengan kesulitan cukup tinggi dikarenakan mekanisme game yang cukup menuntut konsentrasi pemain. Kesabaran dan ketelitian kalian akan selalu diuji karena adanya fitur ketakutan tiap karakter yang berbeda-beda, dan tidak adanya manual save/load game membuat kalian harus selalu melakukan trial dan error hingga menamatkan game nya.
+ Tema game yang cukup berbeda dengan lainnya
+ Desain visual terlihat seperti lukisan
+ Ketakutan tiap karakter memberikan tantangan tambahan
+ Pemain diberi kebebasan dalam menyelesaikan tiap tujuan
- Tidak ada nya voice acting membuat atmosfir game kurang terasa
- Fitur ketakutan terkadang mengganggu alur permainan
- Beberapa teka-teki sangat sulit untuk diselesaikan