[Review] Pocket Bravery

Game fighting merupakan salah satu genre game kompetitif yang sudah cukup tua di industri video game. Genre ini sangat populer di tahun 1990-an berkat kesuksesan Street Fighter II yang akhirnya menginspirasi banyak developer lain untuk menciptakan game serupa seperti Fatal Fury, Mortal Kombat dan lain sebagainya. Statera Studio, developer game indie yang bermarkas di Brazil, adalah salah satu yang terinspirasi olehnya. Mereka berhasil menciptakan game fighting original mereka sendiri dengan judul Pocket Bravery.

Seperti apa game fighting buatan developer indie ini?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Game ini menceritakan tentang perjalanan seorang pemuda bernama Nuno yang meninggalkan kelompok teroris The Pack karena rasa bersalah. Nuno dijebloskan ke penjara dan bertemu dengan babak belur di dalamnya karena dihajar habis-habisan oleh para nara pidana. Namun, dengan bantuan seorang pria bernama Lobo, Nuno berhasil membangkitkan kekuatan misterius dalam dirinya.

Setelah melarikan diri dari penjara, Nuno pun memutuskan keliling dunia untuk mengumpulkan sekutu sambil meningkatkan kemampuan bertarungnya. Semua rela ia lakukan demi menghentikan kelompok The Pack, termasuk pemimpinnya, Hector.

Mampukah Nuno memenuhi ambisinya?

Temukan jawabannya dengan memainkan Pocket Bravery!

Gameplay

Pocket Bravery adalah sebuah game fighting berbasis 2D yang terinspirasi dari judul-judul populer di tahun 1990-an seperti Street Fighter, Fatal Fury dan The King of Fighters. Game ini merupakan karya original developer indie Statera Studio dan bukan adaptasi dari serial anime, manga, film atau lainnya.

Modes

Untuk sebuah game fighting yang datang dari developer indie, game ini punya pilihan mode permainan yang cukup lengkap. Anda bisa menikmati cerita originalnya dalam Story Mode, yang menyediakan hingga lima rute cerita berbeda. Untuk mode Single-player lainnya, Anda bisa memainkan Arcade Mode, Survival, Time Attack hingga Combo Factory.

Sementara, untuk mode Multiplayer sendiri, tersedia mode Versus yang bisa dimainkan secara offline dan mode Online untuk bertarung dengan pemain lain via koneksi internet. Sayangnya, kami belum bisa mencicipi mode online-nya karena tidak dapat menemukan lawan bermain. Kami sudah mencoba beberapa kali dan tidak pernah menemukan lawan. Mungkin karena server-nya belum naik karena kami memainkannya sebelum game ini resmi dirilis di konsol.

Characters

Dalam sebuah game fighting, jumlah karakter yang bisa dimainkan bisa menjadi nilai jual tersendiri. Di awal permainan, game ini menghadirkan 10 pilihan karakter dan 3 karakter lainnya yang masih terkunci. Untungnya, game ini tidak mengikuti model bisnis game fighting modern lain karena ketiga karakter rahasianya bisa dibuka dengan memenuhi syarat dalam permainannya tanpa harus membeli DLC. Meskipun tidak banyak, namun tiap karakter punya variasi yang berbeda satu sama lain sehingga punya gaya bermain yang unik.

Fighting Mechanics

Datang dari developer indie, sebenarnya kami tidak berharap banyak dari mekanik permainannya. Namun, dugaan kami salah karena ternyata Statera Studio meracik mekanik pertarungannya dengan cukup matang dan solid. Game ini menggunakan skema kontrol empat tombol yang serupa dengan game-game SNK seperti Fatal Fury atau The King of Fighters. Empat tombol tersebut meliputi Light Punch, Heavy Punck, Light Kick dan Heavy Kick.

Jika Anda termasuk pemula dalam genre fighting, game ini juga menyediakan satu kontrol khusus bernama “Accessible” yang menyederhanakan input serangan. Jadi, Anda bisa mengeluarkan kombo atau jurus hanya dengan satu tombol saja.

Kombinasi tombol-tombol ini bisa menghasilkan gerakan lainnya seperti bantingan atau kombo. Untuk input serangan sendiri, game ini main aman dengan input yang cukup familiar seperti bawah, depan + pukul dan sejenisnya. Tiap karakter dibekali dua parameter serangan selain Health. Satu parameter berfungsi untuk mengeluarkan jurus spesial dan satu lainnya digunakan untuk serangan elemen.

Ya, tiap karakter di game ini punya elemen yang bisa disuntikkan pada serangannya, seperti api, es, listrik dan lainnya. Apabila Health karakter Anda sudah berada di bawah 30% menuju sekarat, Anda bisa mengaktifkan jurus pamungkas Final Attack yang bisa membalikkan keadaan karena menghasilkan damage yang luar biasa besar.

Presentation

Visual

Ketika developer lain berlomba-lomba menyajikan grafis dan visual modern yang penuh agar terlihat semakin realistis, Statera Studio menggunakan gaya visual retro yang menjadi inspirasi awal mereka. Meskipun bergaya retro pixelated, namun kami cukup kagum dengan hasilnya karena tiap karakter tetap terlihat detail.

Selain itu, lingkungan stage yang menjadi latar permainannya juga menyajikan budaya-budaya dari dari negara di belahan dunia seperti Portugal, Tiongkok, USA, Siberia, India, Skotlandia, Brazil, Meksiko dan Jepang, mengingatkan kami pada game Street Fighter yang juga punya stage dari berbagai negara.

Audio

Seperti game-game fighting 90-an, Pocket Bravery menyuguhkan musik-musik pemacu adrenalin yang membuat Anda bersemangat dalam setiap pertarungan. Uniknya, setiap karakter juga disulihsuarakan menggunakan bahasa dari negara asalnya, mirip dengan apa yang diterapkan oleh game TEKKEN.

Value

Untuk ukuran game fighting buatan developer indie, game ini punya konten yang cukup padat, mulai dari Story Mode yang digarap cukup rapi, mode single-player yang lengkap, pilihan stage yang beragam, jajaran karakter yang menarik, visual retro yang unik, musiknya yang enak didengar, mekanik pertarungan yang solid, fasilitas latihan yang lengkap hingga konten-konten unlockables yang memotivasi pemain untuk terus bermain lagi dan lagi.

Conclusions

Sebagai penggemar game fighting, Pocket Bravery cukup mengejutkan bagi kami dalam artian yang positif. Game ini merupakan game fighting yang luar biasa dan punya banyak sekali kelebihan, mulai dari segi konten dan teknis. Kekurangan game ini hanya di mode online-nya yang sangat sepi sehingga sulit sekali menemukan lawan secara online. Sayang sekali, jika game sebagus ini harus mati prematur hanya karena kurang populer di kalangan Fighting Game Community (FGC).