What Comes After
Pikselnesia
Rolling Glory Jam
Dolores Entertainment
9 Mei 2025 (PS5, Xbox Series)
1 April 2021 (Switch)
5 November 2020 (PC)
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Adventure
Dewasa
Digital
400 MB
Terciptanya format digital untuk video game membuka banyak ruang dan kesempatan baru bagi para developer indie yang punya keterbatasan biaya. Sejak saat itu, banyak sekali ide-ide kreatif yang lahir dan mengubah arah industri video game. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, game indie selalu punya tempat tersendiri untuk menjadi kandidat Game of the Year.
Indonesia termasuk negara yang punya banyak talenta berbakat. Sayangnya, orang-orang yang berkecimpung di industri video game masih dipandang sebelah mata dan tak mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Namun, hal tersebut tak membuat mereka putus asa. Mereka pun tetap berjuang menjual produk-produk mereka ke platform Internasional seperti PlayStation, Xbox, Nintendo dan Steam.
Pikselnesia adalah studio indie Indonesia yang belum lama ini merilis Afterlove EP di bulan Februari lalu, kembali merilis game petualangan berjudul What Comes After. Game ini sebenarnya sudah tersedia di platform Steam dan Nintendo sejak beberapa tahun lalu, namun baru di bulan Mei 2025 ini, game tersebut dirilis kembali untuk PlayStation dan Xbox.
Seperti apa game petualangan yang satu ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Seorang wanita bernama Vivi terlihat sedang mengejar kereta terakhir yang akan segera berangkat dari stasiun. Di dalam kereta yang ia naiki, Vivi melihat ada banyak orang-orang yang juga baru pulang beraktivitas, ada yang duduk dan ada yang berdiri. Vivi yang masih ngos-ngosan karena berlari tadi, bergerak ke gerbong kereta selanjutnya untuk mencari tempat duduk. Setelah berhasil mendapatkan tempat duduk, Vivi yang kelelahan, tidak sengaja tertidur.
Terlalu pulas sampai tak terasa bahwa kereta telah berhenti, Vivi pun terbangun dari tidurnya dan menyadari ada sesuatu yang berbeda di dalam kereta. Kereta yang seharusnya sudah kosong, ternyata masih diisi oleh penumpang di beberapa gerbong. Sayangnya, penumpang yang ia temui ini bukan manusia biasa, melainkan makhluk halus alias hantu. Tanpa masinis, kereta hantu ini pun berjalan menuju tujuan berikutnya.
Apakah yang menanti Vivi dalam perjalanan kereta selanjutnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan What Comes After!
Gameplay
Game dimulai dengan sebuah cutscene pendek, di mana sang protagonis utama Vivi, sedang mengejar kereta. Setelah masuk ke dalam kereta, Anda akan langsung mendapatkan kendali penuh atas Vivi. Di awal permainan, tidak banyak yang bisa Anda lakukan. Anda hanya bisa mondar-mandir di dalam gerbong kereta, mendengarkan para penumpang mengobrol atau bergumam sampai akhirnya Anda menemukan tempat duduk kosong untuk beristirahat.
Setelah tertidur pulas, Vivi pun terbangun di sebuah kereta dengan nuansa yang mencekam. Ia mengira bahwa dirinya sudah meninggal karena menemukan banyak makhluk halus sebagai penumpang kereta. Vivi pun bertemu dengan kondektur untuk menanyakan ke mana tujuan kereta ini dan bagaimana cara ia bisa kembali ke dunia nyata.
Sang kondektur menjawab, Vivi hanya perlu menunggu sampai matahari terbit, karena nantinya kereta akan kembali ke stasiun seperti semula. Selama waktu tunggu tersebut, Vivi bebas melakukan apapun yang ia inginkan.Vivi sebenarnya bisa saja menghabiskan waktunya dengan kembali ke tempat duduknya dan tidur sampai fajar menyingsing, namun ia justru lebih tertarik untuk berinteraksi dengan para hantu yang tersebar di berbagai gerbong.
Dari sini lah permainan yang sebenarnya dimulai. Hampir setiap hantu yang Anda temui di dalam kereta, bisa Anda ajak bicara. Setiap dari mereka menceritakan tentang bagaimana mereka mati, apa yang masih mengganjal dalam kematiannya dan sejenisnya.
Presentation
Visual
Dari sisi presentasi, game ini menampilkan visual khas game indie Indonesia yang punya dengan pendekatan yang sederhana, tapi tetap enak dilihat. Di paruh awal, visualnya tampak kelam dan kelabu karena gerbong kereta diisi oleh makhluk halus dengan bentuk manusia. Namun, setelah Anda menemukan karakter-karakter yang bukan manusia, visualnya jadi terasa lebih berwarna.
Audio
Dari sisi musik, game ini tergolong minimalis. Tapi hal itu justru bagus, karena membuat suasana jadi lebih hening dan agak sedikit mencekam karena latar tempatnya sendiri adalah kereta hantu. Tidak ada sulih suara, hanya efek suara teks yang berbunyi selama percakapan berlangsung. Oh iya, lagu berjudul “Pulang, Kembali” yang dibawakan oleh L’Alphalpha, juga menjadi nilai plus di sini.
Value
Sejatinya, gameplay game ini hanya sebatas berjalan-jalan di dalam gerbong kereta sambil mengajak bicara semua NPC yang Anda temui. Kami tidak bisa menjelaskan lebih jauh tentang apa yang dialami Vivi karena ini perjalanan spiritual yang menitikberatkan pada narasi. Apa yang kami tangkap, belum tentu sama dengan cara pandang Anda. Kami hanya bisa mengatakan bahwa perbincangan Vivi dengan para hantu sepanjang permainan, akhirnya mengubah pandangannya dirinya (dan mungkin juga Anda) tentang kehidupan.
Conclusions
Secara keseluruhan, What Comes After adalah game petualangan narasi yang cukup unik, namun durasinya terlalu singkat. Meskipun singkat, namun perjalanan yang dialami Vivi, meninggalkan kesan yang cukup mendalam bagi kami. Game ini memberikan sudut pandang baru tentang kehidupan, yang mungkin bisa mengubah cara pandang kita tentang dunia dan akhirat. Sayangnya, sebagai game buatan lokal, What Comes After masih belum mendukung subtitle berbahasa Indonesia.
+ Memberikan sudut pandang baru tentang kehidupan
+ Penulisan cerita yang kuat
+ Visual yang enak dilihat
+ Audio minimalis
+ Lagu "Pulang, Kembali"
- Gameplay seadanya
- Durasi permainannya sangat singkat
- Belum ada subtitle Bahasa Indonesia
- Tanpa sulih suara