Onimusha 2: Samurai's Destiny
Capcom
Capcom
23 Mei 2025
PS4, Xbox One, Switch, PC
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Cartridge, Digital
Rp 370.000
Pada tahun 2019 lalu, Capcom pernah mengeluarkan versi remastered dari seri pertama Onimusha yang diberi judul Onimusha: Warlords. Terjual lebih dari 2 juta kopi di seluruh dunia, membuat Capcom yakin untuk melanjutkan proyek Remastered ini, sebelum kita bisa mendapatkan seri baru Onimusha: Way of the Sword tahun depan.
Di bulan Mei 2025, Capcom akhirnya merilis versi Remastered dari Onimusha 2: Samurai’s Destiny. Meskipun diposisikan sebagai sekuel, namun game ini menghadirkan protagonis baru sehingga Anda dapat menikmati game ini meskipun Anda belum memainkan game pertamanya.
Apa saja peningkatan yang kita dapatkan dari versi Remastered ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pada tahun 1560, Yang Mulia Nobunaga Oda mengalahkan Yoshimoto Imagawa di Okehazama. Setelah kemenangan tersebut, Nobunaga justru tewas akibat anak panah yang menembus tenggorokannya. Namun, Nobunaga masih jauh dari kata selesai. Dengan bantuan para iblis, ia pun bangkit dari kematian. Para iblis mulai mengamuk, membantai penduduk desa yang tidak bersalah. Kemudian seorang prajurit muda, Samanosuke Akechi bangkit dan mengalahkan sang raja iblis. Tapi, mimpi buruk itu belum berakhir karena beberapa tahun kemudian, kekuatannya pulih kembali. Nobunaga bertekad untuk menaklukkan seluruh negeri.
Tiga belas tahun kemudian setelah peristiwa tersebut, Jubei Yagyu, seorang pendekar pedang ulung, mendapat kabar bahwa desa Yagyu telah dihancurkan oleh kelompok makhluk iblis yang dikenal sebagai Genma. Ia pun bergegas pulang sambil dipenuhi kemarahan. Jubei pun bersumpah untuk membalas dendam kepada Nobunaga Oda, sang penguasa yang memanfaatkan kekuatan Genma untuk menaklukkan dunia. Dengan kekuatan klan Oni yang terbangun dalam dirinya, Jubei berangkat dalam perjalanan berbahaya untuk mengumpulkan lima orb mistis.
Mampukah Jubei menaklukkan Nobunaga Oda?
Temukan jawabannya dengan memainkan Onimusha 2: Samurai’s Destiny!
Gameplay
Onimusha 2: Samurai’s Destiny adalah sebuah game klasik dari Capcom yang pernah dirilis pada tahun 2002 untuk PS2. Berbeda dari seri pertamanya, karakter utama dalam game ini adalah Jubei Yagyu, salah satu dari para samurai pada era feodal Jepang yang paling terkenal. Model karakter Jubei dibuat semirip mungkin dengan bintang film legendaris Jepang yang populer di tahun 70-80an bernama Yusaku Matsuda.
Bicara soal gameplay, Onimusha 2 masih membawa formula dari seri pertamanya dengan beberapa perbaikan dan pembaharuan. Di sini Anda akan berperan sebagai karakter baru, Jubei Yagyu. Anda akan berpetualang menyusuri peta, mengalahkan musuh, memecahkan teka-teki untuk membuka jalan sampai akhirnya berhadapan dengan boss.
Onimusha bukanlah game open-world, karena dunia yang Anda dalam game ini terhitung kecil dan terbagi atas area-area terpisah. Untuk mengetahui seberapa luas area tersebut, biasanya Anda harus mencari item berupa peta yang membuka denah area secara keseluruhan.
Game ini dibuat oleh developer yang sama dengan serial Resident Evil sehingga pada versi originalnya dulu, ia punya kontrol serupa dengan game tersebut yang dikenal dengan istilah Tank Control. Ya, kontrol klasik ini masih bisa gunakan di versi Remastered ini menggunakan D-Pad. Namun, untuk memudahkan para pemula dan gamer modern, Capcom juga menyediakan kontrol kedua, yaitu Modern Control, di mana Anda tidak perlu memutar-mutar posisi karakter lagi untuk sekedar berjalan. Kontrol modern ini bisa Anda gunakan via analog kiri tanpa harus mengganti pengaturan dari menu.
Di awal permainan, Jubei hanya dibekali pedang katana saja sebagai senjata utamanya. Seiring berjalannya permainan, nantinya Jubei akan mendapatkan senjata baru seperti pedang berelemen petir Buraitou, tombak berelemen es Hyourin-yari, Naginata berelemen angin Senpumaru, palu berelemen tanah hingga pedang api Rekka-Ken. Selain senjata jarak dekat, Anda juga bisa menggunakan serangan jarak jauh seperti busur, senapan Tanegashima dan Tri-Barrel. Tidak seperti senjata elemen, senjata api ini punya amunisi yang terbatas sehingga Anda harus menghematnya penggunaannya.
Seiring berjalannya permainan, nantinya Jubei akan memperoleh kemampuan baru seperti bisa menyerap Soul Orb dari iblis yang Anda kalahkan. Orb-orb ini nantinya punya fungsinya masing-masing berdasarkan warna. Orb merah berfungsi layaknya EXP yang bisa dialokasikan untuk memperkuat senjata dan armor karakter, lalu orb kuning untuk memulihkan kesehatan, orb biru untuk mengisi magic dan orb ungu yang apabila dikumpulkan lima buah, bisa mengubah Jubei ke dalam kondisi Onimusha Mode yang membuatnya lebih kuat dan kebal untuk sementara waktu.
Di seri ke-2 ini ada desa yang befungsi sebagai hub bernama Imasho. Di tempat ini, Anda bisa sedikit bernafas lega karena di sini bebas dari musuh. Anda bisa bertemu NPC, membeli item atau sekedar mengupgrade perlengkapan Jubei untuk memperkuat dirinya.
Fitur baru yang diterapkan pada seri ke-2 kala itu adalah Allies. Jadi selama berpetualang, Anda akan bertemu dengan empat karakter penting, yaitu Ekei, Magoichi, Kotaro dan Oyu. Keempat karakter pendamping ini biasanya bisa Anda temui di desa Imasho. Saat berbicara dengan mereka, Anda bisa memberikan hadiah item kepada mereka yang nantinya dapat mempererat pertemanan dengan Jubei.
Di beberapa titik cerita, terkadang Anda akan mengendalikan para rekan ini untuk menolong Jubei yang terjebak atau saat dalam kondisi tak berdaya dan membutuhkan pertolongan. Jika kedekatan Jubei dengan karakter-karakter ini meningkat, mereka akan membantu Anda ketika bertarung nanti. Namun, jika sebaliknya, mereka jsutru akan mengkhianati Jubei di kemudian hari.
Presentation
Visual
Secara visual, game ini mendapatkan peningkatan yang cukup signifikan, terutama dari model-model karakternya yang kini tampak lebih tajam, palet warna yang lebih cerah serta resolusi latar belakang yang lebih detail. Rasio aspek layarnya juga kini telah diperlebar menjadi 16:9, sehingga mendukung tampilan layar televisi maupun monitor Anda yang sudah High Definition.
Audio
Sama seperti game-game Remastered buatan Capcom lainnya, aspek audio dari game ini juga mengalami pembaharuan, terutama dari soundtrack yang kini terasa lebih jernih dan jelas. Meskipun begitu, sayangnya kualitas sulih suara Bahasa Inggrisnya masih sama buruknya dengan versi originalnya. Akting suaranya terdengar kaku dan gagal menyampaikan emosi karakter dengan baik. Untungnya, game ini sudah dilengkapi opsi suara Bahasa Jepang yang sebelumnya absen di versi original, sehingga telinga Anda tidak harus lagi mendengarkan sulih suara yang buruk itu.
Value
Setelah 22 tahun berlalu, apa saja yang ditawarkan oleh Capcom dalam versi Remastered ini?
Selain peningkatan visual, dalam game Remastered biasanya developer menambahkan beberapa fitur atau konten baru yang bertujuan untuk meningkatkan Quality of Life yang mempermudah pemain dalam melakukan berbagai hal.
Yang pertama adalah tambahan tingkat kesulitan baru bernama Hell Mode, di mana item penyembuh tidak akan berguna sama sekali di sini karena Jubei akan langsung mati ketika terkena satu serangan saja. Ya, mode ini juga sempat ditambahkan oleh Capcom untuk Onimusha: Warlords beberapa bulan yang lalu. Jika Anda adalah orang yang haus akan tantangan, mode ini bisa Anda coba.
Yang kedua, Onimusha Mode tidak akan terpicu secara otomatis seperti versi originalnya. Jadi, Anda bisa memicunya secara manual, ketika Anda membutuhkannya. Yang ketiga adalah pergantian senjata secara Real-time. Pada versi originalnya dulu, Anda harus membuka menu terlebih dahulu untuk berganti senjata. Kini, Anda bisa langsung menggantinya saat permainan tengah berlangsung. Hal ini sangat mempermudah pemain dengan mobilitas tinggi. Oh iya, versi Remastered ini juga telah dilengkapi fitur Auto-save. Jadi, jika Anda lupa untuk melakukan Save Data secara manual, sistem sudah punya tindakan preventif untuk mencegah Anda kehilangan progress permainan.
Conclusions
Onimusha 2: Samurai’s Destiny Remastered bisa dibilang hanya sekedar sajian pembuka sebelum kita mendapatkan menu utamanya Onimusha: Way of the Sword tahun depan. Pada dasarnya, ini masih game yang sama seperti 22 tahun yang lalu, hanya dikemas lebih modern sehingga visualnya terasa sedikit lebih tajam, loading lebih cepat dan beberapa konten tambahan yang mungkin hanya memuaskan bagi para veteran. Namun, jika Anda belum pernah memainkan versi originalnya, ini adalah entri terbaik untuk memulainya karena tidak ada keharusan untuk memainkan game pertamanya.
+ Pilihan kontrol untuk pemula dan veteran
+ Sistem pertarungan yang menyenangkan
+ Pilihan senjata yang beragam
+ Teka-teki berikan hadiah bermanfaat
+ Jajaran karakter yang menarik
+ Allies yang sangat membantu
+ Model karakter lebih tajam
+ Musik yang lebih jernih
+ Perbaikan Quality of Life
+ Tambahan fitur dan konten baru
- Tidak ada tambahan cerita
- Sudut pandang kamera "fixed" membuat frustasi
- Kualitas sulih suara Inggris masih sama buruknya