Death End Re;Quest: Code Z
Compile Heart
Idea Factory International
13 Mei 2025 (PS4/PS5)
TBA (Switch/PC)
PS4, PS5, Switch, PC
Dungeon-crawler RPG
Dewasa
Blu-ray, Cartridge, Digital
5.6 GB
US$ 49.99
Death end re;Quest adalah salah satu IP milik Idea Factory yang juga dikembangkan oleh developer serial Neptunia, Compile Heart. Meskipun tidak sepopuler seri Neptunia, namun game ini sudah memiliki sekuel yang sudah dirilis sejak tahun 2020 lalu. Lima tahun berlalu, Death end re;Quest kembali menghadirkan seri baru, bukan sekuel melainkan spin-off yang berjudul Code Z.
Apa saja perubahan yang ditawarkan oleh seri spin-off ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Semesta game ini dibangun berdasarkan pengetahuan dari dua game sebelumnya. Iris, karakter penting dari seri sebelumnya, lahir di World DE-1 yang menyerupai bumi di tahun 2000-an. Dengan kelahirannya, serangkaian kejadian tragis pun terjadi, namun perlahan-lahan terurai berkat usaha Arata Mizunashi dan teman-temannya.
Dengan pulihnya niat baik Iris, ia pun menciptakan tiruan World DE-1 yang diberi nama World DE-1.5. Di dunia baru ini, semua perseteruan kini telah berganti menjadi persahabatan. Setiap orang menjadi roda penggerak yang sempurna di dunia yang sempurna. Sayangnya, dayang krisis baru yang mengancam perdamaian. Seorang pria misterius telah memasuki medan pertempuran dan ia memimpin sekelompok orang yang tampak identik dengan para pahlawan dari dunia sebelumnya.
Sayaka Hiwatari, seorang gadis debugger yang mencintai pekerjaannya, kini dihadapkan oleh kekacauan ini. Sulit untuk membedakan mana kawan dan lawan di dunia yang sudah kacau balau ini. Dan setelah ini, pertempuran dengan dunia lain pun, telah memasuki fase baru.
Apakah yang akan dilakukan oleh Sayaka?
Temukan jawabannya dengan memainkan Death End Re;Quest: Code Z!
Gameplay
Death end re;Quest: Code Z diposisikan bukan sebagai sekuel, melainkan spin-off. Game ini menghadirkan karakter protagonis baru bernama Sayaka Hiwatari, yang merupakan seorang debugger. Jika Anda sudah pernah memainkan dua seri sebelumnya, tentu Anda akan tahu bahwa setiap karakter di sini merupakan serangga (bug) dan Sayaka adalah laba-laba jenis Black Widow.
Berbeda dari dua game sebelumnya yang mengusung genre JRPG modern dengan sudut pandang orang ketiga, seri Code Z ini mengalami perubahan genre yang cukup radikal ke Dungeon-crawler dengan elemen Roguelike, kurang lebih mirip dengan Chocobo Dungeon atau Pokemon: Mystery Dungeon. Meskipun begitu, segmen visual novelnya masih tetap ada sebagai presentasi cerita dan sesi percakapan.
Jadi dalam game ini, Anda akan menjelajahi dungeon sebagai Sayaka dari sudut pandang yang lebih tinggi. Sayaka bisa bergerak melintasi dungeon dengan bentuk jalur berpetak-petak. Sesekali di tengah perjalanan, Anda bisa bertemu dengan musuh yang mengincar nyawa Sayaka. Anda bisa membasmi mereka ketika jaraknya sudah dekat menggunakan pedang milik Sayaka. Arah serangan juga bisa dibuat diagonal, tergantung bagaimana posisi Sayaka dan musuh saat bertemu.
Sepanjang dungeon, Anda bisa menemukan banyak item yang menunjang petualangan Sayaka seperti item menyembuh, item untuk menyerang, item untuk memperkuat karakter dan lain-lain. Untuk mempercepat animasi jalan Sayaka, Anda bisa menahan tombol lingkaran. Namun, kami sarankan untuk menggunakan fitur ini hanya ketika dungeon aman dan sepi dari musuh. Karena jika gegabah menggunakannya, Anda bisa mendapatkan malapetaka seperti terkepung musuh atau bahkan terkena jebakan.
Game ini memperkenalkan mekanik baru yang menjadi masalah besar dalam gameplay-nya, yaitu tingkat kewarasan atau Sanity Meter. Ketika Anda menjelajahi dungeon, tingkat kewarasan Sayaka akan terus berkurang hingga mendekati angka 0. Semakin menurunnya tingkat kewarasan, maka jarak pandang Anda akan semakin sempit.
Untuk memulihkan kewasan, Anda membutuhkan item yang bisa dibilang keberadaannya sangat langka. Jadi, Anda harus menyimpan dan menggunakan item tersebut saat benar-benar membutuhkannya.Jika meteran ini sampai menyentuh angka 0, pandangan Anda akan terbatas yang membuat Anda akan sangat kesulitan untuk melihat apa yang ada di dungeon. Selain itu, Sayaka juga akan mulai melukai dirinya sendiri secara acak.
Presentation
Visual
Secara visual, tampilan game ini mengalami perubahan dari seri sebelumnya, khususnya pada model karakter 3D-nya. Di sini, karakter Anda tidak ditampilkan dalam ukuran sebenarnya, melainkan bentuk chibi. Meskipun Sayaka tampak lucu dalam bentuk chibi, namun tetap saja ini termasuk penurunan kualitas. Untungnya, ilustrasi karakter dalam sesi visual novelnya tetap dibuat atraktif dengan warna-warna yang cerah dan sedikit pergerakan sehingga membuat mereka terasa hidup.
Dari segi desain level, tampilannya benar-benar membosankan. Hampir seluruh dungeon yang Anda lewati, dihiasi oleh lantai abu-abu tanpa ada pola yang menarik. Beberapa dungeon memang diberikan tema seperti rumah sakit atau lainnya, namun secara keseluruhan tetap terlihat membosankan.
Audio
Dari semua aspek permainannya, mungkin satu-satunya aspek yang bisa mendapatkan pujian adalah audionya. Musik saat visual novelnya terasa bagus karena memadukan berbagai instrumen musik seperti piano, gitar bass, biola dan lain sebagainya. Sayangnya, ketika memasuki dungeon, musiknya jadi repetitif dan membosankan.
Selain musik, sulih suara game ini juga termasuk bagus karena para aktornya cukup menjiwai dalam setiap dialog sehingga interaksi antar karakternya terasa lebih hidup. Apalagi teriakan Sayaka ketika mati terkena jebakan, sungguh sangat menjiwai sekali.
Value
Compile Heart dan Idea Factory adalah kombinasi developer dan publisher yang terkenal dengan fan-service sekaligus eksperimen genre pada produk game mereka. Kita bisa melihat bagaimana Neptunia selalu bergonta-ganti genre hampir di setiap seri terbarunya dan kini hal tersebut dialami oleh Death end re;Quest.
Secara garis besar, game hanyalah tiruan game Pokemon Mystery Dungeon yang disematkan elemen fan-service. Satu-satunya hal menarik dari game ini hanyalah melihat visual art dari para karakter wanitanya yang memanjakan mata. Selain dari itu, konten game ini benar-benar tidak mencerminkan game yang dihargai US$ 49.99.
Conclusions
Kita sama-sama tahu bahwa Compile Heart senang sekali melakukan eksperimen genre dengan IP-IP mereka, termasuk seri spin-off dari Death end re;Quest ini. Hal ini mereka lakukan demi mengetahui bagaimana reaksi penggemar sambil menemukan formula terbaik untuk game mereka. Sayangnya, secara keseluruhan kualitas Death end re;Quest: Code Z benar-benar merosot drastis dari dua game sebelumnya. Meskipun dua judul sebelumnya juga tidak bisa dibilang istimewa, namun seri Code Z ini benar-benar mengecewakan. Ini adalah game yang sangat aman jika Anda lewatkan. Sungguh menderita sekali rasanya mengulas game yang satu ini.
+ Kembalinya jajaran karakter lama
+ Adegan gore yang memuaskan
+ Visual art yang memanjakan mata
+ Sulih suara cukup baik
- Cerita yang tidak masuk akal
- Eksplorasi dungeon nyang membosankan
- Perubahan gameplay yang radikal
- Sanity Meter yang menyebalkan