Genre MMORPG mobile memang kerap mengalami siklus naik-turun. Banyak game yang datang dengan janji menggiurkan, namun hanya sedikit yang mampu membuat pemain bertahan dalam jangka panjang. Sword of Justice, game terbaru garapan NetEase, hadir membawa ambisi besar. Visual sinematik, dunia open-world yang luas, NPC berbasis AI, hingga sistem progresi yang diklaim adil tanpa elemen pay-to-win. Namun, apakah semua janji tersebut benar-benar terealisasi? Berikut ulasan lengkapnya.
Dunia Luas yang Hidup dan Interaktif
Begitu masuk ke dalam game, pemain langsung disambut oleh dunia Sword of Justice yang terasa hidup dan imersif. Berlatar pada masa akhir Dinasti Song, game ini menyuguhkan atmosfer khas wuxia klasik, seperti desa pegunungan berkabut, pasar yang sibuk, hingga istana penuh intrik. Eksplorasi di game ini terasa sangat leluasa.
Pemain bisa terbang bebas, meluncur di atas air, berdiri di atas batang bambu, bahkan memanjat gunung untuk mencari lokasi tersembunyi. Semua fitur ini bukan hanya hiasan visual, melainkan benar-benar memberikan pengalaman eksplorasi yang terasa menyenangkan dan rewarding.
Salah satu daya tarik utama adalah kehadiran NPC berbasis AI. Karakter-karakter ini dapat mengingat interaksi sebelumnya dan bereaksi sesuai dengan pilihan dialog yang kamu ambil. Bahkan, beberapa NPC memiliki perkembangan cerita tersendiri yang terasa dinamis. Dunia dalam Sword of Justice bukan sekadar latar statis, tapi benar-benar terasa hidup dan penuh interaksi.
Sistem Pertarungan Fleksibel
Sword of Justice menawarkan pendekatan berbeda dalam sistem pertarungan. Tidak ada sistem class yang kaku di sini. Pemain diberikan kebebasan untuk meracik gaya bertarung sendiri dari lebih dari 100 kombinasi skill. Ingin menjadi tank yang bisa menyembuhkan? Bisa. Atau lebih suka karakter jarak jauh dengan sihir berbasis elemen air? Tinggal sesuaikan saja.
Karena dirancang khusus untuk platform mobile, kontrol pertarungannya pun disesuaikan untuk layar sentuh. Namun, saat dibutuhkan respons cepat seperti mengganti target atau menggabungkan combo, kontrol via layar sentuh terasa agak kaku. Untuk pengalaman yang lebih halus, memainkan game ini lewat emulator bisa jadi solusi yang jauh lebih nyaman.
Kustomisasi Karakter yang Sangat Detail
Salah satu fitur yang patut diapresiasi adalah sistem pembuatan karakternya yang sangat mendetail. Pemain bisa mengatur berbagai aspek wajah, mulai dari bentuk rahang, jarak antar mata, hingga tinggi batang hidung. Rasanya seperti melakukan operasi plastik versi digital.
Bagi pemain yang senang membuat karakter unik dan personal, atau bahkan mencoba menciptakan versi digital diri sendiri, fitur ini menjadi nilai tambah yang menyenangkan. Ini juga menjadi pembeda dari banyak game mobile lain yang biasanya menawarkan kustomisasi terbatas.
Sistem Progress yang Adil, Tapi Butuh Kesabaran
NetEase cukup percaya diri menyebut Sword of Justice sebagai MMORPG mobile yang bebas dari sistem pay-to-win. Dan sejauh ini, klaim tersebut terbukti cukup akurat. Tidak ada item peningkat kekuatan instan yang bisa dibeli dengan uang. Semua perlengkapan penting dan perkembangan karakter diperoleh melalui eksplorasi, crafting, serta partisipasi dalam berbagai event dan tantangan dalam game.
Namun, sistem progresinya tetap menuntut waktu dan usaha. Bagi pemain yang sabar dan menikmati proses grinding sambil menjelajahi dunia game, ini justru menjadi nilai lebih. Tapi bagi yang ingin cepat kuat tanpa banyak berpikir soal build, game ini mungkin terasa lambat.
Kekurangan Teknis
Walau secara keseluruhan kualitas teknis game ini cukup solid, tetap ada beberapa kekurangan kecil yang bisa mengganggu kenyamanan bermain. Salah satunya adalah dialog dengan subtitle yang terlalu panjang namun tidak otomatis menggulir. Pemain harus menggulir manual untuk membaca seluruh percakapan, yang bisa mengganggu, terutama dalam cutscene penting.
Selain itu, ada sejumlah NPC yang saat berbicara tidak menggerakkan mulutnya. Entah karena bug atau fitur yang belum selesai saat peluncuran, hal ini sedikit mengganggu imersi visual.
Dari sisi performa, Sword of Justice tergolong stabil. Pergantian area berjalan lancar dan server jarang mengalami gangguan. Namun, dengan kualitas grafis setara game PC, game ini cukup berat untuk dijalankan di perangkat kelas menengah. Untuk performa optimal, disarankan menggunakan perangkat flagship atau bermain lewat emulator.
Kesimpulan
Menurut kami, Sword of Justice bukan sekadar MMORPG mobile biasa. Ia hadir dengan visi besar dan sejauh ini berhasil mewujudkannya. Dunia yang luas dan interaktif, sistem pertarungan fleksibel, NPC cerdas berbasis AI, hingga progresi karakter yang adil adalah bukti nyata bahwa NetEase serius membangun pengalaman bermain yang mendalam dan berkualitas.
Walau masih ada beberapa kekurangan teknis, secara keseluruhan Sword of Justice layak disebut sebagai salah satu MMORPG mobile terbaik tahun ini. Untuk kamu yang mencari petualangan seru, eksplorasi mendalam, dan pengalaman bermain yang tidak sekadar otomatis, Sword of Justice adalah game yang patut dicoba.