CRYMACHINA
FURYU Corporation
AQURIA
NIS America
24 Oktober 2023 (Amerika Utara)
27 Oktober 2023 (Eropa)
PS4, PS5, Switch, PC
Action RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
5.3 GB
£53.99
Dalam satu dekade terakhir, kami cukup memperhatikan perkembangan developer Jepang bernama FuRyu. Mereka secara konsisten melahirkan sebuah seri-seri JRPG niche yang temanya cukup variatif, namun tidak semua karya mereka berujung sukses. Salah satu judul garapan mereka yang sudah kami pantau sejak adalah CRYMACHINA, di mana game ini menghadirkan dunia masa depan saat manusia sudah punah dan dihuni oleh para robot-robot wanita yang berusaha ingin berubah menjadi manusia.
Setelah versi Jepangnya dirilis bulan Juli kemarin, kini akhirnya CRYMACHINA mendapatkan rilisan berbahasa Inggrisnya di bulan Oktober ini. Meskipun sama-sama mengusung nama “CRY” pada judulnya, CRYMACHINA bukanlah sekuel langsung dari CRYSTAR yang juga digarap oleh FuRyu. Jadi, apa saja yang membuat CRYMACHINA pantas dinantikan kehadirannya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
CRYMACHINA berlatarkan dunia di masa depan saat umat manusia telah mengalami kepunahan dan bertempat di EDEN, sebuah lanskap neraka sibernetik. Di Eden, para robot yang berevolusi secara mandiri dikenal dengan istilah Dei ex Machina terus beroperasi. Tujuan mereka hanyalah satu, yaitu memulihkan kembali umat manusia karena mereka menganggap manusia adalah Tuhan mereka.
Semuanya berjalan lancar sampai Deus ex Machina pertama, Propator, menghilang. Hilangnya pengawas membuka keretakan antara Dei ex Machina dan memicu perang. Maka dari itu, diciptakanlah E.V.E., robot-robot yang ditanamkan jiwa manusia ke dalam tubuh sintetis. Leben, Mikoto dan Ami, adalah tiga E.V.E. yang mencari apa arti manusia yang sesungguhnya.
Mampukah ketiga E.V.E. berhasil memenuhi misinya?
Temukan jawabannya dengan memainkan CRYMACHINA!
Gameplay
Tokoh utama dalam game ini adalah seorang gadis robot bernama Lebel Distel yang terbangun dari pingsannya setelah jatuh sakit di dunia nyata dan meninggal dunia. Jiwa dan kesadarannya kini telah diunggah ke dunia digital oleh Android misterius bernama Enoa. Selain Enoa, Lebel bertemu dengan makhluk yang sejenis dengan dirinya, Mikoto dan Ami.
Keduanya termasuk karakter playable selain Lebel, yang nantinya bisa Anda gunakan dalam misi. Seiring berjalannya waktu, Lebel mempelajari bahwa Enoa adalah Deus ex Machina ke-8 dan masih ada tujuh Deus ex Machina sebelum Enoa yang punya misi berbeda-beda dan mengakibatkan perang saudara.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Dunia dalam game ini tidak menggunakan konsep dunia terbuka, melainkan berdasarkan misi-misi yang sudah ditentukan seperti game Devil May Cry contohnya. Pada misi cerita utama, Anda akan menggunakan karakter yang telah ditentukan, antara Leben, Mikoto atau Ami. Namun, setelah menyelesaikan misi tersebut, nantinya Anda bisa mengulanginya menggunakan karakter lain.
Tugas Anda hanyalah maju ke depan, mengikuti objektif yang sudah tertera pada peta, memungut harta karun sampai akhirnya menghabisi semua musuh yang menghadang. Kami sebenarnya tidak ada masalah dengan game berbasis misi. Akan tetapi, permasalahan utama dalam game ini justru terletak pada desain levelnya yang sebagian besar berakhir linear dengan detail lingkungan yang hambar dan monoton. Terkadang memang ada area-area rahasia yang bisa Anda jelajahi dan menuntun Anda menuju boss rahasia, namun hal ini bisa dibilang sangat jarang terjadi.
Sesekali Anda mungkin akan bertemu dengan sesi platfroming ringan dan sesi teka-teki yang solusinya bisa Anda dapatkan dengan mudah. Namun, hal ini tidak lantas membuat sesi eksplorasinya jadi lebih menyenangkan karena akhirnya ia hanya memperpanjang durasi saja tanpa memberikan dampak yang berarti.
Battle System
Mekanisme pertarungan dalam game ini bisa dibilang cukup sederhana khas game Hack-and-Slash pada umumnya. Anda cukup mengulang-ulang satu tombol serangan saja untuk melancarkan kombo serangan jarak dekat menggunakan senjata milik karakter. Setelah bar lingkaran biru bernama WEAK Gauge terisi penuh, Anda bisa melancarkan Launch Attack untuk membuat musuh tumbang, kemudian disusul dengan serangan pamungkas dengan kombinasi dua tombol yang membuat musuh terkena kerusakan maksimal.
Sebagai tindakan preventif dan defensif, Anda bisa melakukan Dodge untuk menghindar atau melakukan Parry dengan cara menangkis sesaat sebelum serangan musuh masuk. Jika dilakukan dengan benar, maka akan ada bonus buff yang selalu menyenangkan untuk didapatkan.
Selain serangan jarak dekat, sebenarnya karakter Anda juga dilengkapi dengan serangan jarak jauh seperti pistol. Namun, melihat betapa riuh ramainya area pertempuran, rasanya sulit untuk menggunakan senjata jarak jauh ini karena Anda harus membidiknya terlebih dahulu sebelum menembak.
Setiap karakter juga dibekali dengan dua senjata tambahan yang disebut sebagai Auxiliaries yang melayang di belakang bahu karakter. Dua senjata ini bisa Anda lepaskan menggunakan tombol L atau R dan akan mengonsumsi bar khusus di bawah Health Bar. Kedua senjata ini bisa Anda gunakan bersamaan dengan serangan jarak dekat, sehingga Anda bisa menghasilkan kombo yang lebih dahsyat.
Permasalahan utama dalam game ini bukan terletak pada mekanisme pertempurannya, melainkan jenis musuh yang Anda hadapi. Ya, variasi musuh di sini bisa dibilang sedikit sekali dan tingkat kesulitannya sangat rendah, sehingga Anda bisa menaklukkannya dengan mudah tanpa ada tantangan berarti. Untungnya, para boss di sini bisa dibilang lebih pintar dan sedikit menantang, jadi mereka tidak hanya sekedar berperan sebagai samsak yang siap pukul tanpa perlawanan.
Imitation Garden
Setiap kali menyelesaikan suatu misi, Anda akan kembali ke markas Anda yang dikenal dengan nama Imitation Garden. Anda akan dihadapkan pada menu-menu navigasi khas JRPG klasik, di mana Anda bisa melakukan beberapa hal seperti memperkuat karakter dengan mengalokasikan sejumlah sumber daya, melihat pencapaian Achievements yang sudah atau belum Anda raih hingga memicu adegan minum teh dengan karakter pendukung lainnya untuk memperdalam lore cerita. Uniknya, ketika berada di kebun imitasi ini, Leben, Mikoto dan Ami akan berada dalam bentuk manusianya sehingga punya penampilan yang berbeda seperti ketika mereka sedang menjalankan misi.
Presentation
Visual
Tak lagi menggunakan engine Unity seperti game-game FuRyu sebelumnya, CRYMACHINA kini ditenagai oleh Unreal Engine yang pastinya sudah sangat familiar di telinga Anda. Model dan desain karakter dalam game ini adalah kekuatan dalam visualnya karena sangat mencerminkan “anime sekali”.
Meskipun sering kali ekspresi wajah mereka tampak kaku dalam percakapan, mengingat mereka juga bukan manusia seutuhnya, namun model karakternya sendiri bisa dibilang sangat bagus untuk ukuran game bergaya anime, mulai dari gaya rambut, kostum dan detail-detail kecil lainnya.
Sayangnya, biaya pengembangan game ini sepertinya sudah habis untuk mempercantik para karakternya, sehingga detail lingkungannya sendiri kurang diperhatikan. Berulang kali kami memasuki misi dan dungeon yang berbeda, namun lingkungannya tampak membosankan tanpa ada suatu detail yang menarik untuk dilihat. Anda hanya akan berjumpa dengan koridor dan platform yang seperti diulang-ulang saja sepanjang permainan.
Audio
Game-game JRPG selalu terkenal akan kualitas musiknya yang mewah, megah dan jauh di atas rata-rata genre game lainnya, begitu pun dengan CRYMACHINA. Berbeda dengan elemen gameplay-nya yang repetitif, saya berani mengatakan bahwa musik dalam game ini benar-benar melampaui ekspektasi kami. Instrumen yang dibawakan olehnya benar-benar indah, namun di saat bersamaan juga memberikan nuansa betapa menakutkannya dunia masa depan saat manusia telah punah.
Dan seperti game-game garapan FuRyu lainnya, game ini hanya disulihsuarakan dalam Bahasa Jepang saja tanpa ada opsi bahasa lain seperti Inggris, untuk Anda pilih. Meskipun begitu, akting suara Jepangnya bisa dibilang sangat mengesankan dan mampu membentuk kepribadian karakternya dengan baik. Para seiyuu-nya berhasil memberikan warna tersendiri dalam intonasi maupun cara penyampaian di setiap percakapan mereka.
Value
CRYMACHINA punya semesta yang menarik untuk ditelusuri, di mana tiap karakternya punya kepribadian unik dilengkapi dengan pembangunan dunia yang sangat baik. Namun, terkadang kami merasa sesi percakapan antar karakternya terlalu panjang dan dragging sehingga merusak tempo permainan itu sendiri.
Gameplay-nya sendiri sebenarnya cukup menarik, dengan aksi pertarungan yang intens dan kontrol yang responsif, game ini bisa dengan cepat mencuri perhatian Anda. Namun, dengan dungeon yang repetitif serta variasi musuh yang itu-itu saja, sekeren apapun mekanik pertarungannya, tentu saja akan membuat pemainnya cepat bosan karena hanya menemukan tantangan serupa dan berulang. Hal inilah yang membuat pengalaman bermain CRYMACHINA agak membosankan. Anda baru benar-benar menemui tantangan yang sesungguhnya saat bertemu dengan boss yang untungnya ditangani dengan baik.
Conclusions
Terlepas dari kebosanan kami saat menjelajahi dungeon yang sebagian besar hanya berbentuk koridor, pada akhirnya premis cerita yang menjanjikan, pembangunan atmosfer dunia yang disusun dengan baik serta desain karakter yang waifuable, menjadi alasan yang membuat kami bertahan lebih lama untuk memainkan CRYMACHINA.
NIS America cukup berbaik hati menyediakan versi demonya yang bisa Anda unduh secara gratis dari Store masing-masing platform. Setelah mencobanya sendiri nanti, kemungkinan besar Anda akan terpesona oleh mekanisme pertarungannya yang sederhana yang didukung oleh kontrol yang responsif.
+ Atmosfer dunia yang menakjubkan
+ Cerita yang menarik ditelusuri
+ Pertarungan yang bisa dinikmati
+ Kontrol yang responsif
+ Jajaran karakter waifuable
+ Pertempuran boss cukup keren
+ Instrumen musik yang indah
+ Sulih suara yang menjiwai
- Eksplorasi monoton
- Desain dungeon terlalu linear
- Detail lingkungan hambar
- Jenis musuh kurang variatif
- Durasi cutscene kadang terlalu lama
- Absennya sulih suara berbahasa Inggris