[Review] SILLY POLLY BEAST

Di tengah kejenuhan game AAA yang stagnan pada genre yang itu-itu saja, game Indie kerap kali hadir sebagai penyelamat karena mereka tak jarang menyuguhkan sebuah formula baru yang menyegarkan. Bahkan, kami seringkali menemukan game indie yang hanya dibuat oleh satu orang saja untuk mewujudkan idealisme mereka.

Andrei Chernyshov, seorang pria keturunan Rusia yang tinggal di UK, dalam satu dekade terakhir telah berhasil merilis berbagai judul game seperti Hellrider, 99 Dead Pirates dan Fury Turn sebagai Anji Games. Kini, ia kembali melahirkan karya terbaru yang sudah ia kembangkan sejak lima tahun yang lalu. Sebuah game naratif bergenre Top-Down Shooter yang berjudul SILLY POLLY BEAST.

Apa keunikan yang ditawarkan oleh game terbarunya ini?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Game ini menceritakan tentang seorang gadis yatim piatu dan tuna wicara bernama Polly. Di panti asuhan tempat ia dibesarkan, Polly punya sahabat yang bernama Alice. Mereka berencana melarikan diri dari panti asuhan untuk hidup bersama setelahnya. Namun, Alice tak kunjung muncul di tempat pertemuan yang telah mereka janjikan sebelumnya. Alhasil, Polly pun mencari keberadaan Alice.

Dalam pencariannya itu, Polly terjatuh ke dalam lubang yang sangat dalam dan membawanya ke alam antara hidup dan mati yang penuh dengan kabut. Dari sinilah, Polly mulai bertemu dengan makhluk-makhluk aneh yang ia anggap sebagai hantu. Polly pun direkrut oleh makhluk tersebut sebagai pemburu iblis.

Mampukah Polly keluar dari alam tersebut dan bertemu kembali dengan sahabatnya, Alice?

Temukan jawabannya dengan memainkan Silly Polly Beast!

Gameplay

SILLY POLLY BEAST adalah sebuah game Top-Down Shooter dengan bumbu elemen supranatural yang dibalut dalam kisah yang linear. Anda akan berperan sebagai Polly, seorang gadis yatim piatu yang sedang mencari sahabatnya, Alice. Alur cerita disajikan lewat cutscene, pikiran sang tokoh utama, pesan di telepon, dan komentar dari karakter NPC yang ada di dunianya. Meskipun bergenre fantasi, cerita ini dapat dipahami oleh banyak orang karena tema-tema yang diangkatnya – seperti kepercayaan diri, penerimaan dari orang tua, penyesalan atas kesalahan, dan keinginan untuk kebebasan.

Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:

Polly adalah seorang gadis biasa tanpa kemampuan super maupun kekuatan fisik yang mumpuni. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, itulah yang menjadi tantangan Anda sebagai pemain untuk membawanya tetap hidup.

Game ini punya beberapa lapisan gameplay seperti eksplorasi dan pertempuran. Setiap area yang ada di dalam game ini saling terhubung lewat beberapa titik. Ada area-area yang dibuat secara melingkar, sehingga ketika Anda berjalan ke arah yang sama, maka akan membawa Anda kembali ke titik semula.

Seperti game-game survival horor klasik di era 90-2000an, game ini menggunakan kamera statis yang tidak bisa dikendalikan oleh pemain, tetapi bukan berarti kameranya hanya diam di satu titik. Sebaliknya, sudut pandang kamera di sini justru bergerak dinamis dan kerap kali berubah saat perpindahan area. Ada yang kameranya isometrik, ada yang over-the-shoulder, ada yang 2D sidescrolling dan hal inilah yang membuat pengalaman bermain Anda menjadi unik dan berbeda dari game lainnya.

Di awal permainan, ia hanya dibekali sebuah skateboard sebagai senjata jarak dekat dan sebuah pistol dengan peluru terbatas. Ketika mengayunkan skateboard, stamina Polly akan terkuras dan akan melambat ketika stamina tersebut habis. Peluru dari pistol ini bisa terisi ulang ketika Anda menemukan sumber cahaya seperti api unggun dan sejenisnya.

Seiring berjalannya permainan, nantinya Polly akan mendapatkan senjata dan kemampuan baru untuk menunjang petualangannya seperti Shotgun dan lainnya. Namun, Anda hanya bisa membawa satu senjata ekstra dalam satu waktu, sehingga Anda akan dipaksa untuk memilih senjata apa yang harus Anda bawa.

Pertarungan boss dan mini-boss di sini juga dirancang cukup kreatif. Alih-alih hanya memukul atau menembak mereka secara langsung, developer menyelipkan beberapa lapisan teka-teki yang membuat Anda harus berpikir keras untuk menjatuhkannya. Hal seperti ini menghindari kesan repetitif dan monoton, sehingga tiap pertarungan boss terasa lebih berkesan.

Tingkat kesulitan game ini termasuk yang lumayan tinggi karena beberapa hal yang menurut kami butuh penyesuaian di patch berikutnya. Pertama, yaitu sistem stamina yang merepotkan. Ketika Polly menyerang musuh menggunakan skateboard, staminanya akan perlahan terkuras. Lalu, Anda harus kabur sejenak untuk mengisi kembali stamina tersebut. Namun, ketika Anda menghindar dengan berguling, pengisian stamina justru tertunda sehingga pergerakan Anda seperti dibatasi.

Kedua, sistem Checkpoint yang tidak memulihkan kesehatan. Jadi, misalnya Anda masuk ke titik checkpoint dengan kondisi kesehatan yang sekarat. Kemudian, setelah itu karakter Anda mati karena berhadapan dengan monster atau terkena jebakan. Setelah itu, Anda akan kembali ke titik checkpoint, tapi tidak dalam kondisi prima, melainkan dalam kondisi sekarat seperti sebelumnya. Hal ini akan semakin diperparah apabila Anda tidak punya item penyembuh, sehingga sulit sekali untuk bisa melewati titik di mana Anda mati sebelumnya.

Ketiga, sistem Autosave setiap perpindahan area semakin memperparah keadaan. Seandainya game ini menyediakan fitur Manual Save, mungkin keadaan bisa sedikit lebih baik karena setidaknya Anda punya cadangan save data ketika kondisi karakter masih segar dan amunisi yang lebih banyak sehingga bisa menghematnya di perjalanan yang sudah Anda ketahui. Namun, bagaimana jika Anda terjebak dalam Save Data ketika karakter dalam kondisi sekarat, tidak ada item penyembuh dan checkpoint yang tidak memulihkan kesehatan? Tentu saja ini menjadi mimpi buruk bagi pemain.

Presentation

Visual

Secara visual, game ini punya gaya seni yang artistik dan menarik. Semua model karakternya dibuat kontras dengan latar belakang yang cenderung gelap, sehingga tampak lebih mencolok. Di beberapa kesempatan, ada ilustrasi karakter yang dimunculkan untuk menggambarkan ekspresi wajah karakter.

Tapi, satu hal yang patut kami soroti sisi presentasinya adalah bagaimana sudut pandang kamera dalam game ini dibawakan, di mana hal ini membuat pengalaman bermain kami terasa unik dibandingkan game sejenisnya.

Audio

Dalam game survival horor, audio sangat berperan untuk membangun atmosfer dunianya. Soundtrack dalam game ini bisa berubah secara drastis dari ambient menjadi rock dalam sekejap mata. Efek-efek suaranya juga memberikan nuansa yang mencekam ketika Anda sedang berpetualang di tempat yang asing. Sayangnya, percakapan dalam game ini tidak didukung oleh fitur sulih suara sehingga terasa seperti ada kepingan yang hilang.

Value

Anda merasa game-game survival horor modern terasa mirip satu sama lain? SILLY POLLY BEAST hadir berbeda karena ini adalah game horor yang menyegarkan secara presentasi dan mekanik. Game ini bisa menjadi pilihan yang bagus untuk menemani Anda di Halloween tahun ini. Kendati demikian, game ini punya tingkat kesulitan yang cukup tinggi sehingga jika Anda bukan orang yang tahan terhadap tekanan, ini bisa menjadi game yang akan membuat Anda frustasi.

Conclusions

Sebagai game indie bertema survival horor, SILLY POLLY BEAST tampil cukup fantastis dan memikat. Meskipun beberapa sistem dalam gameplay-nya masih butuh penyesuaian, namun gaya penyampaian ceritanya yang menarik, mekanik gameplay yang unik, visual yang artistik, soundtrack yang imersif serta sudut pandang kameranya yang semi-dinamis membuat permainan terasa imersif dan memberikan pengalaman yang unik.