[Review] SWAPMEAT

SWAPMEAT adalah game roguelite third-person shooter yang dikembangkan oleh One More Game, sebuah studio independen yang sebelumnya dikenal lewat pendekatan eksperimental dalam desain sistem. Game ini dirilis dalam tahap Early Access di Steam pada Oktober 2025, tersedia untuk platform PC dan macOS.

Mengusung premis yang unik—di mana tubuh karakter bisa dimodifikasi secara ekstrem dengan bagian tubuh alien—SWAPMEAT langsung menarik perhatian sejak debutnya di Steam Next Fest. Dengan dukungan publisher internal dan komunitas yang aktif, game ini menjanjikan pengalaman kooperatif yang liar, penuh improvisasi, dan sangat bergantung pada adaptasi.

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Cerita dari SWAPMEAT berpusat pada para prajurit eksperimental dari korporasi Rangus Meats, yang dikirim ke planet-planet asing untuk mengumpulkan “daging” mutan demi melaksanakan sebuah riset bioteknologi. Anda memerankan salah satu dari subjek uji coba yang harus bertahan hidup di lingkungan penuh makhluk grotesk dan teknologi organik.

Di pertengahan game, narasi mulai menggali konflik internal: apakah tubuh yang terus dimodifikasi masih bisa disebut manusia? Karakter Anda akan mulai mengalami gangguan identitas, dan misi berubah dari sekadar bertahan hidup menjadi pencarian makna dan pembebasan dari kontrol korporasi. Meskipun tidak terlalu dominan, elemen cerita ini memberi lapisan reflektif yang menarik di tengah kekacauan gameplay.

Rasakan keseruan dari perpaduan eksperimen dan aksi rogue lite shooter dengan memainkan SWAPMEAT!

Gameplay

Dalam setiap sesi permainan, Anda akan mulai dengan karakter dasar yang bentuk awalnya menyerupai manusia. Dalam bentuk awal ini, tidak banyak skill yang bias Ada lakukan. Namun, Anda dapat melakukan kustomisasi baik dalam markas maupun di open map. Karena memang kekuatan utama SWAPMEAT terletak pada sistem meat-swapping— di mana Anda bisa mengganti kepala, torso, tangan, dan kaki dengan bagian tubuh alien yang dijatuhkan musuh.

Setiap bagian tubuh memiliki skill unik: kepala kalkun bisa meluncurkan granat, kaki laba-laba memungkinkan triple jump, dan torso tertentu bisa menanam turret otomatis. Kombinasi ini menciptakan build yang sangat fleksibel dan tidak pernah sama antar sesi. Kematian bukan akhir, melainkan awal dari eksperimen baru.

Pertarungan dalam SWAPMEAT berlangsung cepat dan brutal. Musuh datang dalam beberapa gelombang, dengan pola serangan yang bervariasi tergantung planet mana yang Anda kunjungi. Sistem aiming terasa cukup responsif, dan efek dari mutasi tubuh terasa signifikan dalam pertempuran.

Ada momen ketika Anda harus cermat memilih antara mengganti bagian tubuh demi skill baru atau mempertahankan sinergi yang sudah terbentuk. Keputusan ini menciptakan ketegangan strategis yang jarang ditemukan dalam roguelite lain.

Misi cerita dibagi dalam struktur semi-linear, di mana Anda bisa memilih planet tujuan dengan tingkat kesulitan yang tersedia mulai dari Easy, Normal, Hard dan Nightmare. Masing-masing tingkat kesulitan akan memberikan reward yang berbeda. Setiap planet memiliki tema visual dan musuh khas, serta potongan narasi yang memperdalam lore. Progression berbasis meat currency memungkinkan unlock kosmetik dan skill pasif, meskipun beberapa elemen masih terasa placeholder di tahap Early Access.

Mode kooperatif memungkinkan hingga empat pemain untuk bermain bersama. Di sinilah SWAPMEAT benar-benar bersinar. Koordinasi antar pemain dalam memilih bagian tubuh dan membentuk sinergi skill membuka potensi strategi tim yang unik. Namun, sistem matchmaking masih belum stabil, dan beberapa bug jaringan kadang mengganggu pengalaman bermain.

Presentation

Visual

Secara visual, SWAPMEAT mengusung gaya grotesk-retrofuturistik yang mengingatkan pada Oddworld dan Borderlands. Desain makhluk dan lingkungan penuh warna aneh, tekstur daging, dan teknologi organik. Efek mutasi tubuh divisualisasikan dengan detail menjijikkan tapi artistik. UI masih butuh polesan, terutama dalam navigasi inventory tubuh.

Audio

Audio game ini cukup solid: efek suara mutasi dan senjata terdengar visceral, dan soundtrack elektronik-industrial mendukung atmosfer alien yang tidak ramah. Voice over masih terbatas, tapi narasi teks cukup kuat untuk menyampaikan cerita.

Value

Dengan harga sekitar Rp 206.999 di Steam, SWAPMEAT menawarkan konten yang cukup padat untuk tahap Early Access. Variasi planet, sistem mutasi tubuh, dan mode co-op menjamin replayability tinggi. Jika dibandingkan dengan roguelite lain seperti Risk of Rain 2 atau Gunfire Reborn, SWAPMEAT masih dalam tahap awal, tapi potensinya besar. Untuk pemain yang suka eksperimen dan chaos strategis, harga ini sangat layak.

Conclusions

SWAPMEAT bukan sekadar roguelite shooter biasa. Ia adalah eksperimen tentang tubuh, identitas, dan adaptasi dalam dunia yang terus berubah. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, fondasi yang dibangun oleh One More Game sangat menjanjikan.

Dengan sistem meat-swapping yang unik, visual yang kuat, dan potensi naratif yang reflektif, game ini layak untuk diikuti perjalanannya. Bagi para penikmat game yang mencari makna di balik kekacauan, SWAPMEAT adalah medan eksperimen yang patut dijelajahi.